NovelToon NovelToon
Terhisap ke Dunia Game: 5 Nyawa untuk 1 Harta

Terhisap ke Dunia Game: 5 Nyawa untuk 1 Harta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Dunia Lain / Penyeberangan Dunia Lain / Game
Popularitas:430
Nilai: 5
Nama Author: Vyann

Tiga sahabat, Reza, Bima, dan Fajar, terjebak dalam sebuah misi absurd di tengah gurun pasir setelah disedot oleh portal misterius. Dengan hanya lima nyawa tersisa, mereka harus menghadapi tantangan aneh dan berbahaya untuk mencapai harta karun legendaris. Setiap kali salah satu dari mereka mati, mereka "respawn" seperti dalam permainan video, tetapi jumlah nyawa mereka berkurang, mendekatkan mereka pada nasib terjebak selamanya di gurun.

Setelah berlari dari kejaran buaya darat dan selamat dari angin puting beliung yang disebut "Angin Putri Balalinung," mereka menemukan helikopter misterius. Meskipun tidak ada yang tahu cara mengendalikannya, Bima mengambil alih dan, dengan keberanian nekat, berhasil menerbangkan mereka menjauh dari bahaya.

"Bro, lo yakin ini aman?" tanya Reza sambil gemetar, memandangi kokpit yang penuh dengan tombol.

Bima mengangguk ragu, "Kita nggak punya pilihan lain, kan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vyann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu... T-Rex?!

Setelah insiden penebasan Reza, ketiga sahabat itu melanjutkan perjalanan mereka dengan perasaan yang bercampur. Meski suasana antara Bima dan Reza masih agak tegang, mereka memutuskan untuk tidak membicarakan insiden tersebut lebih lanjut. Fajar yang biasanya ceria juga memilih untuk tetap tenang dan fokus.

Tak lama berjalan, mereka tiba di sebuah pohon besar yang tumbuh di tepi jalan setapak. Di antara ranting-rantingnya, terlihat sesuatu yang berkilauan.

"Buah nyawa!" seru Fajar sambil menunjuk ke arah atas pohon.

Mereka bertiga langsung mendekat, memeriksa pohon itu. Memang benar, di antara dedaunan terdapat satu buah berkilauan yang sudah jelas merupakan buah nyawa. Namun, hanya ada satu buah.

"Ini cuma ada satu," kata Reza dengan nada kecewa.

Bima mengangguk, matanya menatap buah itu dengan penuh pertimbangan. "Kita simpan saja buat nanti. Siapa tahu kita benar-benar butuh kalau situasinya genting."

Fajar setuju, dan mereka mengambil buah itu, menyimpannya dalam tas Bima. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan, suasana kembali agak santai meskipun sesekali Fajar mencoba mencairkan suasana dengan bercanda ringan.

"Bayangin, kalau buah nyawa bisa dimakan kayak buah biasa, terus rasanya kayak mangga atau duren," kata Fajar sambil tertawa. "Gue mungkin bakal nyetok satu tas penuh buat ngemil!"

Reza tertawa kecil, meskipun masih ada sisa ketegangan dari insiden sebelumnya. "Tapi kalau rasanya kayak duren, gue sih pass, bau banget."

Bima hanya tersenyum kecil, meski jelas masih menyimpan ketegangan. "Yang penting kita fokus dulu ke perjalanan ini, makin lama tantangan makin gila."

Namun, tiba-tiba suara aneh terdengar dari kejauhan. Tanah di bawah kaki mereka mulai bergetar hebat. Suasana yang semula santai mendadak berubah drastis.

Fajar menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber getaran. "Kalian denger itu?" tanyanya dengan was-was.

Tanpa peringatan, terdengar auman mengerikan yang menggetarkan seluruh area. Auman itu begitu besar dan menggema, seakan berasal dari makhluk prasejarah yang berukuran raksasa.

"Bukan... bukan..." Reza menelan ludah, matanya terbelalak. "Itu... T-Rex?!"

Tak ada waktu untuk berpikir lebih jauh. Dari balik pepohonan, mereka melihat sosok raksasa yang mengerikan muncul—seekor **Tyrannosaurus Rex** dengan taring tajam dan mata penuh amarah, berlari dengan cepat ke arah mereka.

"CEPAT LARI!" teriak Bima.

Tanpa banyak bicara lagi, mereka bertiga langsung lari secepat kilat, menghindari T-Rex yang mengejar mereka dengan kecepatan luar biasa. T-Rex itu terus mendekat, mengaum dengan ganas dan menggetarkan tanah di bawahnya.

Fajar, yang berada di belakang, hampir tersandung batu saat berlari. "Cepetan! Gue nggak mau jadi makan malamnya dinosaurus!"

Reza berlari di depan, napasnya tersengal-sengal. "Gue juga nggak, bro! Terus lari!"

Mereka terus berlari melewati pepohonan, mencoba mencari tempat perlindungan. Dan ketika harapan hampir hilang, Fajar melihat sebuah goa di depan mereka.

"GOA! DI DEPAN!" Fajar berteriak dengan semangat.

Tanpa ragu-ragu, mereka bertiga berlari ke arah goa tersebut. Dengan kecepatan yang luar biasa, mereka berhasil masuk ke dalam goa tepat sebelum T-Rex berhasil menyusul mereka. Mereka terengah-engah, kelelahan, tapi setidaknya mereka selamat... untuk saat ini.

T-Rex mengaum di luar goa, tidak bisa masuk karena ukurannya yang terlalu besar. Mereka bisa merasakan getaran dari setiap langkah makhluk itu di luar goa. Tapi setidaknya, mereka aman dari bahaya sejenak.

Fajar, masih terengah-engah, duduk di atas batu sambil tertawa kecil. "Gila... gue nggak nyangka kita beneran dikejar T-Rex. Ini game makin absurd aja."

Reza menyandarkan punggungnya ke dinding goa, napasnya berat. "Dan kita hampir jadi makan malamnya. Serius, ini makin gila."

Bima berdiri di pintu goa, memastikan T-Rex itu benar-benar sudah pergi sebelum akhirnya ia menghela napas panjang. "Oke, kita selamat. Tapi gue yakin tantangan berikutnya nggak bakal lebih mudah."

"Udah jelas," kata Fajar sambil memandang ke luar goa. "Tapi yang penting kita masih hidup. Nyawa kita masih cukup buat bertahan."

Mereka bertiga duduk sejenak di dalam goa, mencoba memulihkan tenaga setelah pelarian mereka yang nyaris maut. Meskipun situasinya menegangkan, ketiganya tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, dan mereka harus terus waspada terhadap tantangan yang mungkin muncul berikutnya.

Bersambung....

1
JasmineSeroja82
Lucu Ceritanya/Facepalm/
Vyann: hehe, Makasih udh mau mampir ka/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!