NovelToon NovelToon
The Wicery Town Story

The Wicery Town Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:669
Nilai: 5
Nama Author: Si Bogeng

Sebuah cerita yang berfokus kepada seorang remaja bernama Celvin Lloyd Relgi. Dia berangan-angan untuk menjadi seorang pahlawan kelas-S terkuat yang pernah ia dambakan. Bersama teman-temannya mereka pergi berpetualang dengan keseruan, candaan, suka dan duka akan mereka alami pada perjalanan mereka. Musuh-musuh yang menjadi lebih kuat seiring berjalannya waktu membuat Celvin ingin menjadi semakin kuat demi melindungi orang-orang yang ia pedulikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si Bogeng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 Bagian 2: Awal dari Perjalanan Jauh

Aku kemudian langsung berdiri, lalu mengambil peta yang terjatuh di tanah. Alvin, lalu mendekatiku dan kemudian bertanya.

“C-Celvin, kau baik-baik saja?”

“Ya, aku tak apa. Hanya memar sedikit,” ucapku sambil mengusap-usap bekas pukulan dari Violet.

“Tenang saja. Biarkan aku menyembuhkanmu”

Setelah itu, Alvin meletakkan sebelah tangannya di bagian pukulan dari Violet. Dan kemudian semprotan air muncul dari tangannya yang membasahi pipiku. Dan tiba-tiba secara instan, luka memarnya hilang.

“Udah tu,” ucap Alvin sambil menganggukan kepalanya dan tersenyum ringan.

Aku kemudian berterima kasih pada Alvin sambil menganggukkan kepalaku. Dan kemudian menoleh ke arah Violet, dan kemudian berkata.

“Baiklah kalau begitu. Violet, bisakah kau menunjukkanku cara kerja dari alat itu?”

“Ya. Tentu” jawab Violet padaku dengan nada yang datar.

Violet lalu mulai menjelaskan padaku fungsi dan cara kerja dari Deepcore Navigator.

“Jadi begini. Dua cincin yang berada disekitar alat itu adalah sebagai penunjuk arah. Jika kalian lihat lagi, ada semacam tulisan yang berada di cincin itu. Yang di bagian dalam untuk skala kecil, dan yang di bagian luar untuk skala kecil”

“Anak panah berwarna merah, berfungsi untuk menunjukkan arah dari mata angin. Dan anak panah berwarna biru, berfungsi untuk mengukur tingkat konsentrasi dari EC yang berada di sekitar lokasi,” ucap Violet yang sedang menjelaskan.

Ternyata begitu toh? Hm… cukup rumit sebenarnya untuk menggunakan alat ini, terutama pada bagian cincin-cincin itu.

Setelah Violet menjelaskan semuanya, kami akhirnya melanjutkan perjalanan kami dengan Violet yang memegang Deepcore Navigator. Yah… sebenarnya aku masih kurang paham dengan cara kerja alat itu.

Jadinya, aku hanya meminta Violet yang mengarahkan kami dengan Deepcore Navigator itu. Sementara itu, aku yang memegang peta dan Finn yang membawa perlengkapan-perlengkapan kami. Sisanya hanya berjaga-jaga jika ada serangan secara mendadak.

Dalam perjalanan, terlihat berbagai hal-hal yang berada di gua ini. Terlihat berbagai hamparan jamur yang berada di gua, dan beberapa hal-hal lainnya. Walaupun gua itu terlihat sangat luas, tapi karena aku dan Finn, bukan ras Galdia—maka kami tidak bisa melihat dengan jelas di kegelapan.

Maka dari itu, aku menggunakan kekuatan apiku untuk menerangi daerah sekitar gua. Terlihat Finn, sangat kelelahan terutama dengan beban yang ia bawa. Finn lalu berkata dengan nada yang mengeluh.

“Ughh… ini sangat melelahkan! Celvin, tukaran dong—aku yang baca peta dan kamu yang bawa tas berat ini,” ucap Finn yang mengeluh

“Kita baru saja berjalan tidak jauh. Lagian juga kan hanya aku yang bisa membaca peta ini” jawabku sambil berjalan dan memegang peta.

“Sialan! Kamu nggak tahu seberapa berat tas ini!” Jawab Finn, padaku.

Dan kemudian sepanjang jalan, Finn hanya mengeluh dan mengoceh masalah dari berat tasnya. Sampai kemudian, Vendrick kemudian langsung mengambil tas Finn dan kemudian membawanya sambil berkata.

“Sudah, sini biar aku saja yang membawanya. Kau simpan saja tenagamu itu untuk pertarungan nanti” ucap Vendrick dengan tegas.

Finn, lalu menghela nafasnya lalu berkata.

“Ya. Terima kasih, Vendrick. Akhirnya! Punggungku sakit-sakit tadi. Tapi… apa kamu nggak apa-apa membawa tas berat itu?”

“Tentu. Tenang saja, aku sudah biasa membawa barang-barang berat. Apalagi tugasku memang sebagai Tanker kan?” Ucap Vendrick pada Finn.

Benar juga ya. Tubuh besar dari Vendrick memang sangat berguna dalam hal beginian. Jadinya Finn terbantu, untung saja. Kalau tidak, Finn mungkin udah mengalami Skoliosis.

Ketika kami berjalan, tiba-tiba, Kai tersentak dan seperti mengingat sesuatu—Dia kemudian berkata.

“Tunggu!”

Kami yang terkejut kemudian ikut berhenti juga dan menoleh ke arah Kai.

“Diselimuti kain putih??” Ucap Kai sambil memikirkan sesuatu.

Dan kemudian Kai, langsung ketakutan dan terjatuh secara tiba-tiba. Sambil menggeliat di tanah dengan menggerakkan kedua kaki dan tangannya menjauh dari kami, dia berkata.

“Tidak!! Tidak!! Aku tidak bisa kembali ke sana!!” Teriak Kai, dengan keras.

Terlihat sebuah kengerian di matanya, bagai trauma dari masa lalu. Dia lalu bernafas dengan kuat dan berkeringat di sekujur tubuhnya.

Melihat itu, Violet yang khawatir langsung mendekati Kai dan bertanya.

“K-Kai? Kau baik-baik saja?” Tanya Violet yang cemas pada Kai.

“N-Nggak! Jelas aku nggak bisa kembali ke sana!!” Teriak Kai yang sangat panik.

“Sudahlah. Kamu akan baik-baik saja, lagian ada kami di sini kan?” Ucap Violet sambil tersenyum pada Kai.

Kai lalu melihat ke bawah sambil memegangi kepalanya dengan merenung. Dan tiba-tiba dia mulai menangis sambil melantunkan kata-kata yang sangat tidak jelas.

Aku dan Finn, yang sangat kebingungan dengan situasi ini kemudian melihat ke arah yang lainnya. Dan terlihat Alvin dan bahkan Vendrick yang nampak sangat cemas.

Ada apa ini?? Apa yang sebenarnya terjadi? Nampaknya ini memang hal yang sangat penting. Aku lebih baik diam saja kalau begini.

Violet, lalu mencoba kembali untuk menenangkan Kai dengan menepuk punggungnya dengan lembut dan berbicara padanya. Tapi kemudian Violet menoleh ke arah belakang dan kemudian berbicara.

“Kalian… tolong beri waktu Kai sebentar. Aku akan berbicara padanya”

Violet kemudian pergi ke pinggir dari gua mulai berbicara pada Kai, guna untuk menenangkannya. Dan terlihat Kai tak henti terlihat sangat berantakan. Aku kemudian menoleh ke arah Alvin dan bertanya.

“Uhh… Alvin, sebenarnya ada apa dengan terjadi dengan Kai? Dia tampak sangat gelisah”

“Sebenarnya… aku kurang tahu pasti kejadian yang menimpa Kai. Tapi, Kai memiliki PTSD yang dimana ketika dia mengingat kembali kejadian itu. Dia tiba-tiba langsung berubah menjadi sangat gelisah”

PTSD ya? Kupikir kejadian itu sangat parah, sampai membuat Kai jatuh lemas. Tapi aku penasaran, kira-kira kejadian apa yang membuat Kai trauma?

Aku lalu menoleh ke arah Vendrick untuk bertanya. Tapi ketika aku menoleh ke arahnya, dia dengan tiba-tiba langsung menganggukkan kepalanya dan berkata.

“Aku menolak untuk berbicara. Kalian cari tahu saja langsung dengan Kai,” jawab Vendrick dengan wajah yang tampak marah.

Bukankah itu malah akan hanya memperburuk keadaan?

Finn lalu mendekat ke arahku dan kemudian berbisik.

“Sepertinya itu memang hal yang sangat mengerikan”

“Bukankah itu sudah jelas? Kai saja sampai trauma begitu, jawabku pada Finn.

Ya. Kami nggak tahu apa-apa soal trauma yang dialami oleh Kai. Tapi yang kami tahu, itu mungkin adalah peristiwa yang sangat mengerikan baginya. Dan lagi, Alvin dan Vendrick menolak untuk berbicara soal kejadian itu.

*************** 15 Menit Kemudian

Violet kemudian kembali bersama Kai yang tampaknya sudah kembali tenang. Walaupun sedikit lebih tenang, kegelisahan Kai tidak bisa ia sembunyikan dari kami. Aku yang juga cemas kemudian bertanya soal kondisi dari Kai.

“Bagaimana Violet? Apakah Kai baik-baik saja”

Violet kemudian menoleh ke arahku dan diam sebentar lalu menghela nafasnya dan berkata dengan nada yang datar.

“Ya. Dia baik-baik saja”

Kayaknya bukan ide yang bagus jika aku bertanya soal PTSD Kai, pada Violet. Jadi kupikir opsi yang terbaik adalah untuk berdiam saja sekarang.

Kami akhirnya melanjutkan perjalanan tapi dengan sangat lambat. Dikarenakan kaki dari Kai, yang masih gemetaran. Namun walau begitu, Violet masih bersenang hati membantunya.

Dikarenakan itu, akhirnya Alvinlah yang kemudian memegang Deepcore Navigator dan menunjuk kami arah dari jalannya. Setelah berjalan tidak cukup jauh, terlihat berbagai tanaman yang sangat besar tergantung di langit-langit gua. Begitupun dengan jamur-jamur raksasa yang tersebar di bagian-bagian gua.

Dan kemudian terlihat pula, beberapa kristal berwarna biru yang bersinar di sekitar dinding gua. Dan jurang yang nampak sangat dalam di gua itu. Secara perlahan, suhu udara di sekitar bagian gua menurun, yang membuat udara sangat dingin di dalam gua itu.

Violet tiba-tiba langsung berhenti dan berkata pada kami semua.

“Tunggu! Kita istirahat sebentar disini. Kupikir Kai sudah tidak kuat untuk melanjutkan lagi. Jadi kita akan beristirahat sejenak sambil mengumpulkan tenaga kembali untuk perjalanan selanjutnya”

Kami semua kemudian setuju dan mendirikan tenda di sekitar daerah itu, dengan aku yang menghidupkan api unggun dengan kekuatanku. Suasana langsung menjadi hening kembali, dan Kai juga sedang tidur untuk beristirahat.

Terlihat hanya aku dan Alvin yang duduk di depan api unggun. Sementara Violet, Finn dan Vendrick sedang beristirahat di dalam tenda. Aku kemudian mulai berbicara, namun sebelum aku bisa mengatakan sesuatu—Alvin langsung menghentikanku dan dia bilang.

“Sudah. Aku juga tahu apa yang ingin kau tanyakan. Kamu masih penasaran dengan kejadian yang dialami oleh Kai kan?”

Aku kembali menutup mulut dan hanya menganggukkan kepalaku pada Alvin. Alvin kemudian menghela nafasnya dan berkata.

“Oke, dengarkan baik-baik. Sebenarnya aku tidak diizinkan oleh Violet untuk menceritakan hal ini padamu. Tapi sepertinya kamu memang sangat penasaran”

"Jadi. Dengarkan aku"

1
Raptor gamer
Ngakak banget!
Lourdes zabala
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
izzky.
Tema ceritanya sangat menarik, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!