NovelToon NovelToon
Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mugiarni

Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Alinah dan Harapan Masa Depan

Alinah berlanjut sering untuk Chat Wa. .tapi, di tengah asyiknya WA itu, Pak Sasmita mengungkapkan rasa kekhawatiran perihal anaknya nanti bila mereka tidak mengizinkan.

Menyimak hal itu, Aku merasa bingung. Sedang asyik membaca Chat WA, tengah bersenang-senang malah Pak Sasmita menyampaikan soal itu.

Saling chat, dan saling membalas WA itu hampir menjadi tradisi setiap harinya. Rasanya ada yang masih kurang bila satu hari saja Alinah belum mendapatkan chat WA.

Alinah merasa dirinya telah menemukan kehidupan yang baru. Dia menjalani hari- harinya dengan penuh harapan masa depan.

Tapi ada satu hal yang harus di ingat oleh Alinah.

“Ibu tidak usah cerita- cerita pada siapapun tentang hubungan ini,” tutur Pak Sasmita.

Pak Sasmita berharap agar hubungan ini di rahasiakan kepada siapapun.

‘Mendingan hubungan ini di jalani secara diam-diam, tapi nanti kita jadian,” Pesan Pak Sasmita selanjutnya.

Menurut Pak Sasmita itu bagus, namun menurut Pak Sasmita itu bagus karena dengan menjalani hubungannya yang seperti itu akan terhindar dari intervensi orang lain di sekitarnya.

Alinah pun mengakui bila pendapat itu bagus, namun di lubuk hati yang terdalam diri Alinah merasa terpenjara.

Bahkan Alinah ingin hubungannya segera diketahui oleh orang banyak. Alinah kini merasa telah punya pujaan hati, tetapi berasa tidak memilikinya.

“Aku punya pacar, tapi seperti nggak punya pacar. Ketika mau ke mana-mana jadinya tidak bisa dianterin. Kalau nggak naik ojek, ya menyewa angkutan”

Sementara itu Alinah mengetahui bila Pak Sasmita itu punya kendaraan motor, mobil.

Alinah berharap bila pulang pergi ke sekolah bisa diantar oleh Pak Sasmita

Saat ini Alinah menyadari, pulang pergi ke sekolah dengan menggowes sepeda itu terasa lelah. Ketika tiba di rumah, Alinah merasa kehausan. Haus ingin menikmati dinginnya es.

Alinah tidak mempunyai kulkas di rumahnya. Jika terpaksa membeli kulkas namun daya listrik nya tidak akan kuat.

Alinah menjalani hidup seadanya. Tanpa banyak menuntut dengan lebih dari kemampuannya.

***

Seiring dengan bertambahnya waktu Alinah dikenalkan dengan anak dan menantu Pak Sasmita. Alinah bersama Pak Sasmita dan anak- anaknya pergi menuju ke rumah makan seafood yang terkenal di Kabupaten Tangerang.

Pada kesempatan itu Alinah merasakan kehadiran anak dan menantunya yang begitu sopan.

Apa yang dikhawatirkan oleh Alinah ternyata tidak terbukti. Selamat ini Alinah dilanda oleh rasa kepanikan yang luar biasa. Tetapi di malam itu Alinah merasa tersayang. Dikelilingi oleh anak-anak Pak Sasmita yang penyayang, serta oleh menantunya yang begitu ramah.

Alinah khawatir tidak akan mendapatkan persetujuan mereka. Ternyata itu tidak terbukti.

Tapi begitu kenalan sama anak-anaknya ketika di jalan bersama Pak Sasmita, dia tampak acuh tak acuh. Pak Sasmita begitu menjaga kewibawaan di depan anak dan menantunya. Tutur kata yang Pak Sasmita lontarkan beda sekali ketika sedang Chat WA.

Bahkan Alinah pernah sagu kali berkunjung ke rumahnya, ternyata dia orangnya romantis Alinah dicium mesra. Berpegangan tangan. Merasakan kehangatan yang selama ini dirindukannya.

Alinah mengira setelah anak-anak dan menantunya setuju. Kemudian mereka menyerahkan hubungannya tergantung bagaimana Ayah dan Alinah. Alinah mengira bila dirinya akan bermain lebih leluasa ke kediaman Pak Sasmita.

Ternyata Pak Sasmita tetap saja menyarankan untuk jaga jarak, Ini membuat Alinah semakin tersiksa. Pada satu sisi ingin bertemu. Disisi lain Alinah dilarang tidak boleh main ke rumahnya.

Pak Sasmita merasa tidak enak kepada tetangganya, jika tetangganya mengetahui nantinya. Ini bagus sekali. Jadi nanti orang-orang tidak ikut campur tidak ikut intervensi Tapi semua yang Alinah tahu, itu dari anaknya - anaknya waktu bicara di mobil.

Saa itu karena waktu mau bicara di rumah makan situasinya sangat ramai

“Ayah itu orangnya galak kalau ada kemauannya harus dituruti Bu Alinah bisa apa nggak?” tanya putri bungsu Pak Sasmita.

Mendengar pertanyaan itu Alinah menjawab, “Aku akan mengimbangi aja sifatnya ayahnya”.

Anak- Anak Pak Sasmita masih terus memaparkan perihal Ayahnya.

“Ayahnya nggak punya uang, uangnya aja dari anak-anaknya itu pun Sebulan sekali”

Mendengar pemaparan anaknya, Alinah berkomentar, “ Aku akan berjuang, akan berusaha”

Meskipun aku sendiri miris soalnya gajian bulan aku kan kepotong dulu waktu mau beli tanah. Mau menjual tanah belum laku.

Ya Alinah harus sabar menanti. Alinah bingung gajinya sudah kepotong terus Alinah mencari cara, bagaimana caranya agar dia bisa punya uang banyak. Alinah menulis pada aplikasi online.

Alinah ingin punya penghasilan. Kemudian Alinah menggeluti dirinya sebagai konten kreator. Baik video maupun menulis cerita.

Terus Alinah nitipin jualan di warung yang ada di sekolah Alinah tempat mengajarnya, meskipun untungnya Rp1.000 dua ribu aku ambil aja daripada Alinah tidak punya uang. Setiap hari Nara minta uang terus untuk jajan di sekolah.

Nara kalau ke sekolah itu menaiki sepeda goes. Naik sepeda pada awalnya juga Alinah meragukan apakah naik sepeda bisa bertahan.

Jika ke sekolah tiap hari naik sepeda memang harus Gowes. Tapi Sepeda Nara itu cenderung enak dipakai kalau pakai.

Ternyata Teman-temannya itu ikut-ikutan naik sepeda. Alinah pernah bertanya pada Nara,

‘Nara kamu ke sekolah naik sepeda, apa kamu nggak malu apa beli sepeda listrik aja gitu?’

Alinah menawarkan pada Nara untuk membeli sepeda listrik. Alinah menawarkan sepeda listrik itu ketika Alinah memiliki sejumlah uang yang cukup untuk membeli sepeda listrik itu.

Ternyata anaknya Nara tidak mau dibelikan sepeda listrik.

“Nara kalau lagi capek ya naik ojek atau kalau naik angkot” pesan Alinah.

“Kalau naik angkot nanti Ibu kasihan tiap hari jadi ongkosnya nambah ke Nara” kata Nara.

“Ya naik sepeda, ya naik sepeda ya kalau memang itu nyaman buat kamu”

Alinah heran begini, “Loh masa servis sepeda itu kok mahal banget mengganti roda sampai Rp.400.000. Roda bagian depan. Nah ini lagi dibilangin lagi katanya roda bagian belakangnya Nara itu juga harus diganti nantinya soalnya nanti bahaya kalau takut meledak’ Alinah bergumam.

Alinah pun bingung dibuatnya. “Apa iya sih sepeda rodanya aja bisa sampai Rp 400.000?” Alinah bertanya dalam hati.

Kalau orang lain sih menyarankan.

‘Alinah pindah saja bengkelnya. Cari yang lain daripada di situ jadinya seperti kayak di rongrong.”

Bahkan teman Alinah di sekolah juga ada yang berkomentar, “ Ibu seperti dirongrong loh, masa sepedanya harganya mahal banget gitu Kalau servis gitu”

Alinah pun berkomentar.

“Habisnya aku tidak ada pilihan lain selain di situ. Aku di tempat lain, tapi kan aku juga capek kalau dorong-dorong sepeda untuk jarak yang jauh melebihi 500 meter. Kalau yang di bengkel itu kan sembari lewat di depannya”

Terus ada yang aku pernah cerita juga bengkel yang enak dipakai dekat rel. Tidak terlalu mahal, di situ itu orangnya juga baik padahal kelihatannya kan orangnya galak tapi ternyata hatinya baik. Menilai orang itu sulit , ya kadang kelihatannya orangnya galak. Eh ternyata pas dideketin malah baik. Kadang-kadang orang yang kelihatannya baik, eh nggak taunya dia menyimpan suatu kebusukan, itu kan nilai orang itu susah.

Alinah pernah juga ke counter HP. Service ponselnya waktu itu. Orangnya itu judes. Laki-laki itu berkulit hitam. Nara bicaranya terlihat judes. Tapi ternyata setelah berulang kali ke servis HP ke tempat itu, ternyata orangnya melayani dengan baik service hp-nya . Kemudian Alinah pun sering menyuruh Nara servis di tempat itu. Berlangganan. Ternyata orangnya baik seperti itu. Sulit sekali menilai orang, kadang ada orang yang baik di depan kita ternyata di belakangnya malah malah menghantam.

***

Sekarang apa-apa serba maha. Alnah mau beli cabe itu beli Rp10.000 kan terlalu banyak Kalau menurut Alinah yang hidupnya sendirian, kalau masak dinikmatin sendiri tapi kalau bilang Beli sedikit nanti dikiranya pelit

Makanya Alinah kadang-kadang bingung giliran mau menanam cabe sendiri buat mencukupi kebutuhan nya ternyata banyak keong-keong kecil. Keong kecil yang membuat daunnya pada dimakan. Ketika Alinah menanam kangkung pun begitu. Niat hati ngirit-ngirit kebutuhannya. Tapii ternyata bisa begitu. Keeburu habis dulu sama keong.

Alinah merasa hidupnya jadi serba salah.

1
Choi Jaeyi
Aku udah mampir dan ninggalin like & komen.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋
Black Jack
Pengalaman yang luar biasa
mugiarni: terimakasih
total 1 replies
Ritsu-4
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
mugiarni: terimakasih, salam kenal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!