NovelToon NovelToon
CEO DINGIN PILIHAN PAPA

CEO DINGIN PILIHAN PAPA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aida Fahmi

Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..



HAPPY READING🙌🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Jeff

Di Keheningan malam Liam terus melajukan mobilnya menelusuri jalanan kota. Matanya terus melihat kiri dan kanan untuk menemukan keberadaan istri tercintanya, pikirannya sudah sangat kacau sampai dini hari ia masih belum bisa menemukan Ilea.

Saat di rasa sudah buntu ia memutuskan untuk mendatangi rumah orang tua Ilea. ia ingin memastikan bahwa Ilea berada di sana atau tidak, walaupun ia sudah tau konsekuensi yang akan didapat tapi mau tak mau Liam harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Sesampainya di depan gerbang rumah mertuanya, Liam memarkirkan mobilnya dan segera turun. Dengan langkah perlahan namun pasti Liam memberanikan diri memencet bel pintu rumah itu.

"Ting Tong" Suara bel.

"Siapa di sana?" Tanya seseorang dari dalam rumah.

Liam terus memencet bel itu tanpa henti...

"Ting Tong, Ting Tong."

"Iya sebentar, duh siapa sih malam-malam begini bertamu kerumah orang mengganggu saja." Ucap Rini sang art.

Bi Rini berjalan menuju pintu utama rumah itu. Ia harus melewati beberapa ruangan di dalam rumah itu, saat melewati kamar Jeff dan Jenny tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan terlihat Jeff keluar dari kamar karena mendengar suara bel.

"Siapa yang memencet bel malam-malam begini bi?" Tanya Jeff saat berpapasan dengan Rini.

"Saya juga tidak tahu pak, ini saya akan melihat terlebih dahulu." Tutur Rini.

"Yasudah kalau begitu mari kita lihat bersama-sama." Ajak Jeff.

Mereka berjalan menuju pintu utama dengan langkah tergesa, saat berhasil membuka pintu mereka dapat melihat sosok Liam yang berdiri dengan wajah pucat dan tampak kelelahan. Jeff dan Rini segera menghampiri Liam untuk memastikan kondisinya.

"Liam mengapa kau kesini malam-malam begini lalu kemana Ilea?" Tanya Jeff dengan panik.

"Ma-maafkan aku pa." Ucap Liam dengan nada terbata-bata.

Jeff yang melihat gelagat sang menantu segera membawa Liam masuk kedalam rumah. kondisi Liam tampak memprihatinkan dan begitu kelelahan.

"Sudah lebih baik kita bicarakan semua didalam." Ajak Jeff sembari menuntun Liam untuk memasuki rumah.

"Bik tolong buatkan teh hangat untuk Liam." Titah Jeff kepada Rini.

Bi Rini segera berlari menuju dapur dan melaksanakan perintah tuannya, saat yang bersamaan Jenny keluar dari kamar dengan wajah bantalnya. Dirinya terbangun karena mendengar suara keributan dari luar.

"Eh Liam ada apa nak malam-malam begini kesini lalu kemana Ilea?" Tanya Jenny, matanya menelisik ke seluruh ruangan mencari keberadaan Ilea.

Liam hanya terdiam membisu dirinya tak tahu harus berkata apa kepada kedua mertuanya. Pikiran dan hatinya sedang kacau seolah berperang dengan keadaan. Saat yaang bersamaan bi Rini datang membawa segelas teh hangat untuk Liam .

"Silahkan den! Kalau begitu saya kembali kebelakang dulu, permisi." Ucapnya.

"Terimakasih bi." Sahut Jenny.

Kini tinggal tersisa tiga insan itu yang berada di ruang tamu mereka masih saling berdiam diri sebelum akhirnya Jeff membuka pembicaraan.

"Liam ada apa sebenarnya? Papa yakin kedatanganmu malam-malam begini pasti ada sesuatu." Ucap Jeff membuka pembicaraan.

"Maafkan Liam pa, Liam pecundang." Sahut Liam dengan nada bergetar.

"Liam tolong jelaskan kepada kami apa yang sebenarnya terjadi apa ini ada sangkut pautnya dengan Ilea?" Tanya Jenny dengan nada cemas.

Liam masih terdiam dan tak menjawab pertanyaan Jenny ia tak tahu harus memulai dari mana untuk memberi tahu kepada mertuanya itu. Dirinya bagai berada di tepi jurang dan dikejar oleh segerombolan serigala, kalau sudah begini mundur kena maju pun kena.

"Jawab mama Liam jangan diam begitu!" Desak Jenny.

"Sudah ma biarkan papa yang bertanya kepada Liam, mama tenangkan diri dulu." Tutur Jeff.

"Liam sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jeff kepada Liam.

"Sebelumnya Liam ingin meminta maaf pa, Liam tak bisa menjaga Ilea sehingga Ilea pergi dari rumah." Jelas Liam.

"Apaaaaa??" Sergah Jeff dan Jenny bersamaan.

"Bagaiman bisa Ilea kabur dari rumah, apa kalian sedang ada masalah?" Tanya Jeff.

"Sebelumnya kami tidak ada masalah pa, tapi semua bermula saat Ilea melihat foto itu..." Ucapan Liam terputus mengingat foto dirinya dengan wanita itu.

"Foto apa Liam? Jelaskan ke mama sekarang!" Ujar Jenny.

Dengan tangan bergetar Liam mengeluarkan selembar kertas dari sakunya, itu adalah foto yang ia maksud. Liam memberikan foto tersebut kepada Jeff dan Jenny tangan Jeff menjulur perlahan untuk mengambil foto itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat isi fotonya. Emosinya seketika memuncak, tangannya meremas kuat lembar foto itu, matanya menatap tajam ke arah Liam.

"Apa maksud dari semua ini? Berani sekali kau mempermainkan perasaan putriku." Bentak Jeff dengan emosi memuncak.

"Ini semua adalah fitnah pa, Liam berniat ingin menolong wanita itu untuk menyebrang jalan namun seseorang telah mengambil gambar itu dan memfitnah Liam." Jelas Liam.

"Dasar bedebah. Kau kira aku percaya begitu saja kepadamu, aku sudah menitipkan putri tercintaku kepada mu tapi kau menyia-nyiakannya begitu saja. Kau kira aku akan diam saja saat orang lain melukai hati putriku." Sambung Jeff dengan sorot mata yang tajam.

"Aku tak berniat sedikit pun untuk menyakiti hati Ilea, ini semua terjadi karena fitnah dari seseorang." Sambung Liam.

"Apa tugasmu menjadi suami ha? Aku saja papanya tak pernah membuat putri ku menangis kau yang baru menjadi suaminya sudah berani membuat dia menangis." Ucap Jeff.

"Papa yakin tak pernah membuat Ilea menangis? Lalu bagaimana dengan perjodohan itu? Bukankah kalian hanya mementingkan perasaan kalian saja tanpa mengerti perasaan kami sedikit pun. Kalian tak pernah mengerti bahwa cinta tak bisa dipaksa sampai akhirnya kami saling mencinta satu sama lain." Jawab Liam.

"Berani nya kau membantah ucapan ku." Bentak Jeff, tangannya sudah mengepal dengan sempurna dan bersiap untuk memberi satu pukulan kepada Liam. Namun belum sempat ia menjalankan aksinya, ia dihentikan oleh Jenny yang sedari tadi menangis di sana.

"Sudah pa stop dengan papa begini tak akan bisa menyelesaikan masalah dan Ilea tak akan bisa ditemukan." Tutur Jenny dengan air mata berlinang.

Jeff terhenti seketika melihat istrinya menangis seperti itu hatinya begitu sakit saat melihat wanita yang telah menemaninya selama 30 tahun menangis. Ia mengusap air mata Jenny dengan perlahan dan berusaha menenangkan sang istri.

"Maafkan aku terbawa emosi." Ucap Jeff.

Jenny hanya terdiam sambil menangis di pelukan Jeff. Liam yang melihat itu hanya terdiam lemas pikirannya sudah sangat kacau.

"Pulanglah, lanjutkan besok lagi aku akan mencari putri ku juga, tapi jika Ilea tak kunjung ketemu aku tak akan segan untuk memutus kerja sama dengan papamu dan berjanji menjauhkan Ilea darimu." Ancam Jeff.

Liam mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya mendengar ucapan itu selama ini tak ada yang berani mengancamnya, tapi kali ini ia harus menerima ancaman yang begitu menyakitkan baginya. Jujur saja ia tak rela jika harus dijauhkan dari Ilea.

Dengan kecewa Liam keluar dari kediaman Keluarga Mahesa. Ia menuju mobilnya dan melajukan kesembarang arah malam ini Liam tak pulang kerumah, karena ia tahu pasti akan menimbulkan masalah jika dirinya pulang.

Selepas kepergian Liam, Jeff segera menghubungi Alex untuk membicarakan perihal ini. Dirinya sudah kepalang emosi dan tak bisa meredanya.

"Permisi tuan Alex maaf mengganggu waktumu." Ucap Jeff saat telpon berhasil terhubung.

"Ada apa menelpon malam-malam begini tuan?" Tanya Alex dari balik telpon.

"Aku hanya ingin menanyakan tentang permasalah Liam dan Ilea, mengapa putriku bisa pergi dari rumah dan apakah foto tersebut benar adanya?" Cicit Jeff .

"Maksud mu apa? Dan Ilea dia tak pergi dari rumah dirinya masih berada di sini tuan." Sahut Alex dengan nada kebingungan.

"Tidak usah berpura-pura lagi aku tahu dari Liam tadi dia kesini dan menceritakan semua ia juga berkata kalau Ilea kabur dari rumah." Tutur Jeff yang sudah tersulut api emosi.

Alex berlari menuju kamar Ilea dan Liam benar saja kamar itu kosong dan tak ada seseorang pun di sana kecuali Aqila yang sedang tertidur pulas. Lemari yang berisi pakaian Ilea pun kosong tanpa tersisa sehelai baju.

Dengan nada bergetar Alex menjawab perkataan Jeff dari balik telpon.

"Ma-maafkan aku tuan Jeff aku tak mengetahui ini semua, tetapi kalau masalah Liam dan Ilea tentang foto itu aku sudah mengetahuinya dan Liam juga sudah menjelaskan jika itu semua hanya salah paham." Jelas Alex.

"Kau kira aku bisa percaya begitu saja ha, bisa saja kalian berdua bersekongkol untuk menutupi masalah ini." Tegas Jeff dari balik telpon.

"Aku sungguh tak mengetahui jika Ilea kabur dari rumah dan Liam tak ada memberi tahu kami ia juga pergi tanpa berpamitan." Ucap Alex.

"Aku tak mau tahu pokonya Ilea harus ketemu. Jika tidak, aku akan memutuskan semua kerja sama antara perusahaan kita dan aku tak akan segan-segan membuat tuntutan kepada Liam. Aku sendiri yang akan mengurus perceraian Liam dan Ilea." Ancam Jeff, ia segera memutuskan telpon tanpa mendengarkan penjelasan dari Alex.

Alex yang mendapati ini semua mengepalkan tangannya ia begitu emosi dan takut jika Jeff benar-benar memutuskan kerja sama dengannya.

Alex berusaha menelpon Liam hingga berulang kali namun tak ada jawaban dari Liam sedikitpun.

"Dasar sialan kenapa ia tak mengangkat teleponku, lihat saja jika ketemu akan kuberi pelajaran anak itu." Tukas Alex sembari mengepalkan tangannya.

Sementara itu di sebuah apartemen duduk seorang pria dengan frustasi dan wajah pucat nya, keadaannya menggambarkan begitu banyak beban pikiran yang ia tanggung. Liam terduduk sambil menatapi dirinya di depan cermin tanpa tersadar ia meneteskan air matanya.

"Lihat lah lelaki ini dia begitu lemah dan pengecut bahkan dia berani menyakiti hati wanita yang dicintainya. Sangat tak pantas untuk di banggakan." Ucap Liam yang terus merutuki dirinya didepan cermin.

Ia memilih menghabiskan malamnya di apartemen tersebut tanpa diketahui oleh orang lain dan mematikan ponselnya agar tak ada seseorang pun yang dapat menghubunginya.

1
EMP Official
aku like, komen, & subscribe y thor 🤗🙏
Fikri Rizki
wah langsung terpesona ga tuh/Facepalm/
Fikri Rizki
habis mukanya lelus kok menangis?
Fikri Rizki: lesu maaf salah ngetik /Facepalm/
total 1 replies
Fikri Rizki
mampir hanya komentar aja jangan boom like kan?
Fikri Rizki
terima ga tuh dia?
Fikri Rizki
berarti judulnya dipaksakan?
Fikri Rizki
emang bapak kamu bisa candaan /Facepalm/
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚢𝚊...


🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊
Sunshine🤎: maksih Bu🥰
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚙𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙻𝚒𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚋𝚐𝚐𝚒𝚕 𝙳𝚒𝚘𝚗 𝙾𝚖?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚘𝚘𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞
Sunshine🤎: enggak buk mksdnya itu nuturkan dirinya sendiri ke Dion
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 2 𝚋𝚊𝚋 𝚍𝚞𝚕𝚞



🌹🌹.....
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚝𝚊𝚐 𝚓𝚍 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚊 (,) 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 (") 𝚍𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝. 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚝𝚒𝚔 (.)
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗
Sunshine🤎: dialog aksi itu yang seperti apa bu
total 4 replies
Bilqies
🐠🐠🐠🐠🐠 bakar untuk makan siang+update
Bilqies
mulutmu, gak bisa kali ya di filter
Bilqies
nah loh kena tuh
Bilqies
udah salah masih aja berkilah
Bilqies
itu Krn ulahmu sendiri
Bilqies
🌹🌹🌹 + update
aku udah baca sampai sini thor
Sunshine🤎: thanks🥰
total 1 replies
Bilqies
ayo terus hajar, paling suka liat adu jotos kek gini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunshine🤎: waduh malah senang ini, masa harus buat Liam dan Alex adu jotos Mulu😭😂
total 1 replies
Bilqies
aku tunggu Liam
Bilqies
sakit karena kalian pergi meninggalkan Mommy Alena
Sunshine🤎: yupss benar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!