Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,
Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.
Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.
Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Kejutan Pahit!
Berdiri di depan cermin sembari menatap kosong ke arah pantulan gambar dari dirinya,
Beauty and sweet! itulah sosok Casandra! gadis yang selalu tampil natural bahkan terkesan acuh terhadap make up itu nyatanya selalu mampu membius siapapun karena sikapnya yang pendiam namun juga pandai mengendalikan percakapan saat harus bersosialisasi, ramah namun sulit untuk di dekati! itulah kepribadian yang cukup membingungkan bagi Casandra, bukan tak ingin memiliki banyak teman, hanya saja Cassie lebih menyukai kesunyian! menjadi istimewa hanya akan memperparah luka saat ia harus menyelami kekecewaan dari seseorang! Cassie juga tampak risih jika harus mendapatkan perhatian yang cukup besar dari sang ibu apalagi khalayak ramai.
Malam dengan segala kekalutan pikiran dalam benak membuat Cassie diam seribu bahasa saat harus berada satu kendaraan dengan sang ibu, yaitu Nyonya Libi,
Entah mengapa? namun rasa canggung itu tampak menyelimuti meski hubungan keduanya memang selalu tampak baik.
"Cassie-, apa kau gugup??"
"Aku! mungkin seperti itu ibu-,"
"Daddy juga calon saudara lelaki mu, dia merupakan pria yang menyenangkan! ibu yakin kau akan dengan mudah berbaur dengan mereka!" Nyonya Libi berucap lembut sembari membelai surai sang putri dengan senyum hangat.
Benarkah?? kenapa ibu harus mengambil keputusan ini? ayah tiri? saudara tiri?? bagaimana jika diriku tak mampu beradaptasi? apa lebih baik aku tinggal sendiri di apartemen? tapi bagaimana dengan ibu?
Cassie tertunduk, ia hanya mampu berbicara dalam hati sembari memperhatikan genggaman erat tangan Nyonya Libi pada jemarinya.
Apa Cassie belum sepenuhnya menerima keputusan ku? kenapa dia diam saja seperti ini, Tuhan? haruskah diriku memberitahunya sekarang perihal Xavier? tapi diriku ingin memberikan kejutan pada putri ku! tak akan lagi seru jika Cassie sudah mengetahui semuanya dari awal bukan?
Nyonya Libi kembali termenung meski genggamannya tak terlerai dari jemari Cassie.
Lima belas menit berlalu,
Hypercar berwarna silver dengan tipe McLaren itu akhirnya terhenti pada sebuah bangunan berbintang yang tampak megah.
Beberapa pria berpenampilan beringas nampak terlihat tersebar di beberapa area.
Calon suami ibu-, dia pasti bukan pria sembarangan! para boneka garang dengan tampilan rapi ini! bukankah itu sedikit berlebihan??
Cassie juga Nyonya Libi seketika disambut oleh seorang pria dengan jas hitam serta dasi berwarna abu-abu yang tampil begitu rapi,
"Mari Nyonya, Nona! Tuan Besar telah menanti kehadiran Anda!"
Nyonya Libi pun mengangguk dengan senyum, wanita itu melangkah anggun sembari menggandeng lengan Cassie menuju sebuah ruangan.
Pintu ruangan yang cukup menjulang tinggi itu akhirnya terbuka, menampilkan sosok Tuan Gladius yang akhirnya turut berdiri menyambut kedatangan sang calon istri.
Cassie, kita bertemu lagi kitten!!
"Welcome to my lovely lady and my sweet daughter!"
Tuan Gladius seketika beranjak menghampiri Nyonya Libi, sebuah kecupan hangat pun tampak mendarat pada kening sang dokter ternama,
Cassie yang hanyut akan rona kebahagiaan dari paras sang ibu membuat gadis itu sama sekali tak menyadari bahwa seseorang tengah menatapnya dengan begitu dalam.
Pria ini-, bukankah dia berada dalam satu bingkai foto dengan-,??
"Hey my daughter!! are you alright?"
Cassie seketika mengangguk sebelum akhirnya netra indah itu beralih pandang pada seseorang yang tetap terduduk di kursi meja bundar perjamuan.
Xav-, ini tidak mungkin kan??
Tatapan keduanya yang menyatu seketika membuat Xavier juga Cassie membeku hening,
"Kalian pasti sudah saling mengenal bukan? Cassie-, dengarkan daddy!! jika Xavier terlampau usil terhadap mu, jangan sungkan untuk memukul kepalanya! dia mungkin memang lebih tua darimu! tapi kelakuan Xavier-, dia terkadang juga bersifat seperti anak remaja karena daddy sempat terlalu memanjakannya dulu! apa kau mengerti??"
Tuan Gladius berucap lembut sembari membelai surai rambut Casandra, pria itu juga mendorong pundak Cassie hingga akhirnya sang putri sambung terduduk di samping sang putra.
"Hay ..., adik kecilku! bagaimana kabarmu? tidakkah kau merindukanku???"
Suara lembut itu, aku sungguh membencimu Xav!!!
Cassie mengacuhkan kalimat Xavier, gadis itu tampak menghela nafas sembari tertunduk dan meremas jari-jari tangan.
"Casandra! apa yang terjadi Nak?? bukankah selama ini dirimu menanyakan keberadaan Xavier?"
"I-ibu!! aku-,"
"Maafkan aku mom, dad!!! bisakah aku berbicara dengan Cassie sebentar di luar??"
