NovelToon NovelToon
Ku Balas Dengan Merebut Calon Suamimu

Ku Balas Dengan Merebut Calon Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak
Popularitas:225.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: ainuncepenis

Maura gadis 24 tahun, gadis polos yang sangat penurut. Maura wanita yang baik dan tidak pernah macam-macam. Dia selalu mengalah sejak kecil sampai dewasa.
Memiliki Ibu tiri dan adik tiri yang dua tahun di bawahnya. Membuat Maura mendapatkan perlakuan kurang adil. Tetapi tetap dia sangat mencintai keluarganya dan tidak pernah mempermasalahkan hal itu.
Tapi pada suatu seketika Maura dihadapkan dengan kegelisahan hati. Banyak pernyataan yang terjadi di depannya, pengkhianatan yang telah dia terima dengan adiknya Jesslyn yang ternyata menjalin hubungan dengan calon suaminya dan bahkan calon suaminya tidak menyukainya dan hanya menikah dengannya agar bisa lebih dekat dengan adik tirinya.
Maura juga dihadapkan yang menjadi korban fitnah dari sang ibu tiri. Hal itu membuat Maura berubah dan berniat untuk membalas dendam atas pengkhianatan yang telah dia dapatkan.
Maura melakukan hal yang sama dengan merebut calon suami adiknya. Maura terikat kontrak pernikahan untuk membalaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Pendekatan.

Toko bunga.

"Bukankah saya sudah memesan kepada kamu saya ingin bunga tulip. Lalu kenapa kamu malah menjualnya kepada orang lain!" terlihat seorang wanita paruh baya yang terlihat sangat elegan dengan pakaian yang bermerek yang ia kenakan.

Wanita sekitar berusia 50 tahunan itu marah-marah kepada pelayan toko bunga yang sejak tadi hanya menunduk.

"Kamu sama sekali tidak menghargai saya sebagai customer yang sudah lama di tempat ini. Kamu seenaknya menjual bunga tulip yang saya mau," wanita itu tampak begitu kesal.

"Maaf Bu. Tapi tadi wanita yang mengambil bunga tulip itu memohon kepada saya," ucap pelayan itu dengan rasa takut-takut.

"Lalu apa itu adalah urusan saya," sahut wanita itu emosi.

"Permisi!" di tengah keributan itu tiba-tiba Maura ada di sana dengan boucket bunga yang telah dia pegang di lengannya.

"Hmmm, maaf apa bunga ini yang dimaksud?" tanya Maura dan wanita itu melihat kearah bunga itu yang memang terlihat boucket bunga tulip yang indah.

"Iya ini adalah bunga yang saya pesan dan apa kamu pembeli yang membeli bunga ini tiba-tiba?" tanya wanita itu.

"Iya Bu, memang Nona ini yang membelinya tadi," sahut pelayan itu.

"Hmmm, Tante bukannya Tante Jinan?" tanya Maura menebak-nebak terlihat sangat memastikan.

"Kamu mengenal saya?" tanya wanita itu yang memang sepertinya bernama Jinan.

"Iya. Saya Maura, anak dari Darius Utama," Maura langsung mengeluakan tangannya untuk berkenalan. Jinan yang masih terlihat kesal tetapi tetap mengulurkan tangannya.

"Jadi kamu anak Darius," sahut Jinan yang pasti juga mengenal siapa Papa Maura.

"Benar Tante dan saya mengenal Tante Karena saya pernah melihat foto tante di ponsel Rafa. Jadi saya senang sekali bisa bertemu tante di sini," ucap Maura dengan sangat sopan dan begitu ramah.

Jinan hanya diam saja dengan dahi mengkerut.

"Hmmm, saya tidak tahu jika bunga ini sudah Tante pesan terlebih dahulu. Maaf Tante saya memang memaksa pelayan toko bunga ini untuk memberikan saya bunga ini. Karena Saya ingin membawa ke makam almarhum nenek saya. Kebetulan nenek saya sangat suka sekali dengan bunga tulip," ucap Maura dengan memperlihatkan wajah yang sangat sedih.

"Tapi tidak apa-apa jika Tante, memang menyukai bunga ini. Jadi ini untuk Tante saja dan saya akan mencari lagi di tempat lain," ucap Maura yang menyerahkan dengan sangat ramah dan juga memberikan senyuman yang indah.

Wajah Jinan terlihat berpikir yang antara ingin menerima bunga itu atau tidak. Bunga tulip memang menjadi kesukaan Jinan. Tetapi melihat wajah Maura membuat Jinan jadi kasihan.

"Sudahlah kamu bawa saja bunga itu. Nanti saya akan cari tempat lain," sahut Jinan yang ternyata menolak pemberian dari Maura.

"Tante tidak marah jika saya mengambil bunga yang sudah Tante pesan terlebih dahulu?" tanya Maura.

"Itu sama sekali bukan salah kamu dan itu kesalahan pelayan di tempat ini," sahut Jinan.

"Maafkan saya Bu," pelayan yang tetap masih ada di sana masih terus meminta maaf dengan menundukkan kepala.

"Sudahlah! lupakan semuanya. Lain kali kamu jangan seperti itu," sahut Jinan yang langsung pergi begitu saja.

Maura tiba-tiba saja mengeluarkan senyum yang melihat kepergian wanita itu.

"Maura Tante Jinan hari ini sedang ke toko bunga dia akan mengambil pesanan bunga tulip yang sudah dia pesan dua hari yang lalu. Tante Jinan sangat menyukai bunga tulip dan ini kesempatan kamu untuk melakukan sesuatu," Maura tiba-tiba teringat dengan telepon sahabatnya pagi-pagi sudah memberikan informasi kepada.

Jadi Maura yang benar-benar memutar otaknya, dia bersandiwara di depan pelayan itu agar mendapatkan bunga tersebut dan akhirnya pelayan itu kasihan dan Maura datang di waktu yang tepat di saat Jinan marah-marah dan dari tempat itu Maura orang memperkenalkan dirinya.

"Awal yang bagus dan aku yakin pelan-pelan akan bisa masuk ke dalam keluarga Rafa. Lalu Mama dan Jesslyn tidak akan bisa meremehkanku. Karena aku memang menikahi seorang pria dan keluarga pria itu menerimaku dengan baik," batin Maura dengan tersenyum yang penuh dengan rencana.

Entahlah apalagi yang akan dia lakukan untuk melancarkan semua rencananya agar berjalan dengan baik. Karena memang tugas itu dia yang harus menyelesaikannya.

*********

Kediaman Rafa.

Rafa menuruni anak tangga yang seperti biasa siap-siap ingin berangkat ke kantor. Di ruang tamu ada Jinan, nenek Rafa yang sekitar berusia 75 tahunan tetapi masih terlihat sangat segar.

"Papa sudah berangkat Mah?" tanya Rafa.

"Sudah barusan saja," jawab Jinan yang sejak tadi membaca majalah.

"Rafa kamu sebelum ke kantor sarapan dulu!" titah Eyang.

"Baiklah!" Rafa menuju meja makan yang hanya mengambil setangkap roti untuk mengganjal perut.

"Permisi Nona!" tiba-tiba asisten rumah tangga datang dengan membawakan boucket bunga tulip.

"Bunga siapa ini?" tanya Jinan berdiri dari tempat duduknya melihat bunga tulip yang besar itu sampai menutupi wajah pembantu rumah tangganya itu.

"Tadi kurir paket memberikan kepada saya dan ini untuk Nyonya," jawab Bibi.

Jinan menyerngitkan dahi dan mengambil boucket tersebut. Lalu asisten rumah tangga itu yang langsung pergi.

Jinan cukup heran yang pagi-pagi seperti itu sudah mendapatkan boucket bunga. Jinan juga melihat ada kartu ucapan dalam bunga itu.

..."Selamat menjalankan aktivitas dengan baik Tante. Maura!"...

Ternyata pengirim dari boucket itu adalah Maura.

"Gadis itu," batin Jinan. Dia juga mengingat kemarin dia bertemu dengan Maura di toko bunga

"Dari siapa mah! pagi-pagi sudah dapat kiriman bunga," tegur Indira menuruni tangga. Dokter Indira Kakak Rafa.

Jinan masih tetap diam dengan pemikirannya yang tidak menjawab pertanyaan dari Indira.

"Aku berangkat dulu!" Rafa yang sudah selesai sarapan dengan singkat yang ingin berpamitan untuk pergi yang mencium punggung tangan Neneknya.

"Mama kenapa bengong seperti itu?" tanya Rafa yang mencium punggung tangan Jinan.

"Mama kamu mendapatkan bunga mungkin saja dari selingkuhannya makanya terlihat seperti itu," sahut Eyang yang asal bicara yang membuat Indira dan Rafa tersenyum.

"Selingkuhan apa," sahut Jinan dengan kesal.

"Ya sudah kalau begitu aku berangkat dulu, ini sudah hampir telat," ucap Rafa.

"Tunggu dulu Rafa!" cegah Jinan

"Ada apa mah?" tanya Rafa.

"Apa hubungan kamu dengan Maura?" tanya Jinan. Rafa menyerngitkan dahi yang pasti bingung tiba-tiba sang Mama menyebutkan nama Maura dan sementara dirinya belum pernah memperkenalkan Maura sama sekali.

Indira juga heran dengan wajah yang terlihat begitu penasaran.

"Maura siapa?" tanya Eyang yang sepertinya baru pertama kali mendengarkan nama itu

"Anak Darius. Kenapa dia sampai bisa melihat ponsel kamu. Kamu pasti memiliki hubungan bukan dengan wanita itu?" tanya Jinan dengan tatapan mengintimidasi.

"Bunga itu dari Maura!" tebak Rafa.

"Iya," jawab Jinan. Hal itu membuat Rafa mendengus dengan tersenyum.

Rafa pasti tidak menyangka jika Maura gercep melakukan hal itu dan padahal tidak berdiskusi apapun kepadanya.

"Mama kemarin bertemu dengan Maura di toko Bunga. Jadi Maura membeli bunga yang sudah Mama memesan terlebih dahulu dan dia kembali lagi ke toko itu dan menegur mama. Dia mengenal Mama karena mengatakan jika dia melihat foto kamu dan mama ada di ponsel kamu," jelas Jinan.

"Sejak kapan aku mempunyai foto Mama di ponselku," batin Rafa.

"Kamu jangan senyum-senyum seperti itu. Kamu ada hubungan sesuatu dengan gadis itu?" tanya Jinan memastikan.

"Jika bisa melihat ponsel Rafa, itu artinya mereka memang memiliki hubungan sesuatu," sahut Indira menyimpulkan sendiri.

"Aku kekantor dulu," ucap Rafa yang langsung pergi dan tidak menjawab pertanyaan Jinan yang membuat Jinan semakin penasaran.

"Apa-apaan sih tuh anak dan malah pergi begitu saja," ucap Jinan dengan kesal.

"Jadi Rafa dekat dengan wanita. Wah itu akan menjadi hal yang baik," sahut Eyang yang terlihat suka.

Bersambung

1
Umi Asijah
begitu lah laki 2
Umi Asijah
seperti nya ceritanya bagus
Ervina
playing victim.. 😏
Ervina
gimana kabarnya si Bian?
Ervina
betul3... /Facepalm/
Ervina
Luar biasa
Ervina
polos dan bodoh beda tipislah..
Ririn Nursisminingsih
ayolsh maura buka hatimu terima pernikahan ini dg lapang dada
Ririn Nursisminingsih
ni orang udah salah mersa tersakiti..hadeh
Ririn Nursisminingsih
thor kok salah nma terus seh..🤗🤗
Ririn Nursisminingsih
duh kok salah nma terus thor
Ririn Nursisminingsih
bagus maura jg jdi wanita yg lemah
Jade Meamoure
Cerita yg bagus moga banyak yg like koment n vote... semangat
Jade Meamoure
cerita bagus hanya harus banyak promosi Thor biar banyak yg like koment n vote... sukses selalu cheers
Riri Lala
Thor kenapa dokumen bisa di tangan bian aneh
WeiWei
oh
Dwi Setyaningrum
kalau bisa hukumannya seumur hidup secara dg sengaja pengen melenyapkan nyawa org🤔🤪
Dwi Setyaningrum
ngomong2 slama jesselyn dirmh skt ga ada yg tau nih kalau jesslyn lg hamil🤔
Dwi Setyaningrum
merebut milikmu?🤔emang apa yg direbut Maura🤔 Rafa?emang Rafa milik jesselyn ya..yg setauku sih mereka ga ada hubungan apa2 Lo..jd kalimat merebut milikmu itu salah besarr ya..catat..salah besar..Rafa msh bebas memilih kok..jd hanya jesselyn yg kepedean tuh😝😝😝
Dwi Setyaningrum
emang knp kalau anaknya bian🤔hrsnya km bersyukur jesylin bian bnr2 cinta sm km dan lbh enak dicintai drpd mencintai Lo lbh enak lg saling mencintai😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!