MELODY Untuk GALAKSI

Sedari tadi Aulia, Sisi dan Indira mencari – cari keberadaan Melody. Mereka khawatir kepada Melody karena Gala membawa Melody pergi dari lapangan basket dalam keadaan emosi.

Gala itu terkenal kasar dan tidak berperasaan, mereka takut Gala melampiaskan amarahnya kepada Melody karena Melody menghentikan aksi Gala menghajar Kevin.

Tanpa sengaja Melody yang berjalan dari toilet menabrak Sisi yang berjalan dari arah berlawanan. Bokong kedua gadis itu sukses mendarat di lantai dengan sempurna.

Sontak Aulia dan Indira menertawakan mereka. Sisi mendesis pelan. Dia memukul lantai samping bokongnya.”Ih lantai kurang asem. Siapa sih, yang dia tinggal disini?”

Melody menatap Sisi heran “Perasaan biasanya Gue yang oon, kok sekarang Lo yang kayak gitu,” ucap Melody.

Sisi mengangkat wajahnya menatap Melody. “Dari mana saja Lo?” tanyanya. “Dari tadi kita mutar-mutar nyariin Lo”

Setelah itu Indira dan Aulia malah ikut duduk mengelilingi Melody. Mereka menatap intens kea rah Melody meminta penjelasan kepada Melody.

“Aduh, bisa gak sih kalian bersikap biasa saja? Gue serasa kayak siding,” gerutu Melody.

“Enggak bisa! Buruan jelasin sama kita kemana kamu sama kak Gala trus Kenapa kak Gala bisa panggil kamu sayang!” titah Indira dengan tegas.

Melody menghela napas. Pelan – pelan ia berucap, “Kak Gala bawa Gue ke toilet dan cuci tangan Gue karena kevin pegang tangan Gue tadi. Kenapa kak Gala panggil Gue sayang karena Gue sama Kak Gala udah jadian.”

Ketiga gadis mengelilingi Melody mereka saling pandang sebelum akhirnya mereka tersenyum lebar.

Mereka tentunya senang mendengar sahabat mereka tidak jomblo lagi.

“Sejak kapan kalian pacaran? Kok Lo gak bilang-bilang sama Gue?” tanya Sisi. Dibalik kebahagiaannya mendengar Melody sudah tidak jomblo lagi, ada pula rasa kesal yang dia rasakan karena sahabatnya itu tidak curhat padanya kalau dia sudah jadian sama Gala.

“ Melody menggaruk kepalanya bingung. “ enggak tahu,” ucapnya jujur membuat ketiga sahabatnya menatap Melody bingung.

“Kok enggak tahu?. Tanya Indira

“Soalnya empat hari lalu kita pernah sepakat jadian, tapi besoknya gue bilang Kak Gala kalau kita lupakan semua yang sudah terjadi” jelas Melody.

“Gila, itu Namanya Lo mempermainkan dia kalau Lo terima dia trus tiba-tiba besoknya Lo nyuruh dia melupakan yang terjadi. Gue yakin Gala pasti marah banget “ Sisi mulai heboh.

Melody mengedikkan bahunya. “Tiga hari dia enggak nyapa Gue, enggak mau menatap Gue dan dia menjauh dari Gue.”

“Trus kenapa kalian bisa jadian lagi?” tanya Aulia.

“Gue bilang kak Gala kalau Gue gak suka kak Gala jauhin Gue.

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

“Kak pulang yuk!” ajak Melody begitu dirinya sampai di area parkir.

“Gue pulang sama Aulia.”semenjak Aska pacaran sama Aulia, dia jadi mengabaikan Melody. Melody disuruh berangkat dan pulang sekolah pakai taksi.

“Hari ini kamu naik taksi aja ya!” Aska mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan dari saku celananya. Dia rela membayarkan ongkos taksi Melody demi bisa pulang sama Aulia.

Melody mengerucutkan bibirnya. Dia tidak mengambil uang di tangan Aska. Melody hanya menatap uang itu tanpa minat. Dia juga punya uang.

Melody menggeleng. “Lo jahat” ucap melody dengan raut wajah sendu.

Aska mengerutkan keningnya. “Loh, aku kenapa?” dia menangkup wajah adik kesayangannya itu.

“Kakak gak peduli lagi sama Gue.” Air mata Melody tak tertahankan. Dia kebiasaan dimanjakan oleh Aska dan keluarganya. Melihat sikap Aska yang mulai berubah terhadapnya membuat Melody merasa sedih. Dia takut Aska tak menyayanginya lagi.

Aska menggaruk kepalanya yang tak gatal sebelum ia membawa Melody ke dalam pelukannya. “Siapa bilang Gue gak peduli sama Lo?”

“Enggak ada yang bilang, tapi kak Aska berubah. Kak Aska lebih sayang Aulia sekarang”

Aska melepas pelukannya “Kamu cemburu sama Aulia?” tanyanya.

Melody menggelengkan kepalanya. Untuk apa dia cemburu pada sahabatnya sendiri. Melody justru senang kala Aulia pacaran dengan Aska. Hanya saja Melody kurang suka sikap Aska yang berubah kepadanya. Aska tak terlalu memperhatikan Melody lagi. Buktinya dia selalu menyuruh Melody naik taksi, padahal dia tau sebelumnya Melody itu tidak pernah naik kendaraan umum kalau sendirian.

Aska mengelus puncak kepala Melody “Aulia itu pacar kakak, kakak sayang sama dia, tapi meski begitu, kakak juga tetap sayang sama kamu kok. Kakak sayang kalian berdua.”

“Terus kalau kakak masih sayang sama Gue, kenapa Gue di suruh naik taksi terus?” tanya Melody dengan nada manja.

“Kan kita tidak mungkin bonceng tiga dan tidak mungkin juga aku menyuruh kamu menunggu sendirian. Tapi Lo tenang saja! Mulai besok Gue bakal bawa mobil supaya kitab isa berangkat bertiga, tapi jangan ngambek lagi!”

“Tidak perlu! Besok dan seterusnya Melody akan pulang pergi sama Gue.” Gala menarik tangan Melody agar posisi Melody berpindah ke sampingnya.

Rasanya Gala cemburu melihat Melody meluk cowok lain meskipun cowok itu adalah kakak kandung Melody.

Aska tersenyum tipis. Dia tentunya senang karena dengan begitu, dia bisa bebas pulang pergi hanya berdua dengan Aulia. Sekarang Aska sangat bucin ke Aulia. Kemana-mana rasanya dia ingin selalu bersama Aulia.

Melody menatap Gala dengan mata berbinar. “Kakak serius mau jadi tukang ojek Gue?”

Gala menggeleng “Aku maunya jadi suami kamu?

“Anjai…..” Dion yang baru saja datang bersama Ares langsung berucap dengan heboh. Dia tidak menyangka ternyata Gala juga bisa menggombal.

“Sikat terus!” sindir Ares.

Gala langsung menatap tajam kedua sahabatnya itu. Alhasil kedua  orang itu menutup mulutnya rapat-rapat.

Gala Kembali menatap Melody. Pipi gadis itu terlihat sedikit memerah. Mungkin malu mendengar ucapan Gala tadi.

“Pulang yuk!” Gala meraih pergelangan tanga Melody kemudian membawanya menuju motor Gala.

Gala naik ke motornya dan diikuti dengan Melody yang duduk di belakangnya

“Pegangan!” titah Gala. Dia tersenyum lebar Ketika Melody melingkarkan tangannya di pinggang Gala tanpa membantah sedikitpun.

Dari kejauhan seorang gadis mengepalkan tangannya kuat “ Semakin dekat saja rupanya dia dengan Gala. Rupanya tidak mengindahkan peringatanku”

Beberapa waktu lalu Clara memang sudah memperingati Melody agar menjauhi Gala, tapi nyatanya mereka malah semakin dekat. Hal itu jelas membuat Clara marah.

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

Begitu sampai dirumah Melody ingin ke dapur untuk mengambil air putih, tapi di ruang tamu ia melihat Aulia dan Aska berada di sofa dengan posisi yang sangat intim.

Aska terlihat menindih tubuh Aulia yang terlentang di atas sofa dengan bibir mereka yang saling berpagutan.

Melody menatap matanya dengan telapak tangan lalu Kembali melangkah kea rah dapur sebelum kedua orang itu menyadari keberadaannya.

Semenjak Aulia dan Aska berpacaran, setiap malam Aulia memang ke rumah Melody bahkan dia kadang menginap. Katanya orang tua Aulia yang super sibuk. Jadi, mereka jarang ada dirumah sehingga kalau Aulia tidak ada dirumah tidak ada yang mencarinya.

Begitu Melody Kembali ke kamarnya, dia terkejut melihat seseorang ada di kasurnya menatap kearah balkon.

“Kak Gala! Kakak kok disini?” tanya melody sambil duduk di samping Gala

“Kan aku bilang mau nginep dikamar kamu, aku kangen sayang” ucap Gala dengan napas yang ngos-ngosan.

“kakak kena, mpphhh…”belum sempat Melody menyelesaikan pertanyaannya. Namun, bibir Gala sudah membungkam bibir Melody.

Dan secara tidak sengaja Melody membalas ciuman Gala. Melody benar-benar membuat Gala melayang, lelaki itu memejamkan matanya menikmati sapaan lembut bibir Melody ke bibirnya. Begitu Melody menjauhkan wajah dari Gala, sontak Gala membuka matanya dan menatap Melody kecewa.

Melody telah memancing Hasrat Gala. Gala menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Melody. Dia kemudian meraih tengkuk Melody dan menyatukan Kembali bibir mereka.