NovelToon NovelToon
Antara Takdir Dan Harga Diri.

Antara Takdir Dan Harga Diri.

Status: tamat
Genre:Tamat / Berbaikan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:460.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Alvinoor

sudah jatuh tertimpa tangga, itulah istilah yang tepat bagi nasib Ridho seorang pemuda miskin.

Baru beberapa hari di tinggal mati ayah nya Intan sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka, dan memilih kawin dengan pemuda kaya dari kota.

Dalam kehancuran hati nya, Ridho pergi ke kota, membawa peruntungan nasib nya.

Di kota, takdir membawa nya harus menikahi Anastasya seorang dara cantik, namun sangat angkuh dan arogan.

Anastasya yang tidak menyukai Ridho, berusaha menyingkirkan pemuda itu dari kehidupan nya.

Disaat hati Ridho mulai putus asa, muncul Rita yang memberi nya semangat hidup dan bangkit kembali.

Namun di saat Ridho dan Rita mulai akrab, justru benih cinta mulai bersemi di hati Anastasya.

Bagai mana Ridho mengatasi kedua nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misteri Photo Kenangan.

Malam hari nya setelah hari minggu melelahkan hampir seharian bekerja di warung, Ridho duduk di teras berbincang bincang dengan kakek Syarkawi.

Tiba tiba Anastasya datang dari kamar nya, dan ikut berbincang juga.

"Do, malam ini papa dan mama datang dari Inggris, besok aku mungkin pulang agak malam, soal.nya mau mampir di rumah dulu, kangen mama papa" kata Anastasya setelah ia duduk.

"Ah iya Tasya, tak apa, maaf aku belum bisa kesana, soal nya aku lagi sangat sibuk sekali, tidak apa apa, temui kedua orang tua mu selagi masih ada, kalau sudah tiada seperti aku ini, menangis air mata darah pun percuma" ujar Ridho mendukung maksud Anastasya.

Kakek Syarkawi tidak berkomentar apapun juga, entah apa yang ada didalam pikiran nya.

Malam pun bergulir seperti malam malam sebelum nya, tanpa ada perbedaan nya.

Di tempat lain, tepat nya di rumah Bu Sarah, nampak wanita paro baya yang masih tampak cantik itu sedang berbicara serius dengan seorang pria paro baya bernama Rainal seorang kepercayaan Bu Sarah yang bertugas memata matai kegiatan Rita di luar rumah.

"Maaf nyonya, non Rita sekarang berjualan nasi goreng dengan anak muda itu" lapor Rainal pada Bu Sarah.

"Apa?, apa kau bilang?, nasi goreng?, gadis itu benar benar sudah gila, suka sekali dia mempermalukan aku, ini pasti karena bujukan anak muda sialan itu, bagai mana jika para relasi ku mengetahui nya, bisa hancur harga diri ku ini, kurang ajar anak muda itu, tunggu saja kau akan ku beri pelajaran berat nanti!" gumam Bu Sarah murka bukan main mendengar putri nya diajak jualan nasi goreng di warung kecil pinggir jalan.

Berbeda dengan ibu nya, malam itu di kontrakan nya, Rita tidak juga bisa memejamkan mata nya barang sekejap jua pun.

Bayang bayang kejadian beberapa hari yang lalu, masih membekas di ingatan nya.

Saat itu Ridho sudah mulai memasak nasi goreng untuk pelanggan.

Namun handphone nya berbunyi, pesan dari se seorang. Dan sial nya handphone itu tertinggal di dalam tas nya.

"Ta!, Rita!, tolong lihat handphone ku, pesan dari siapa?"pinta Ridho.

Rita segera membuka tas ransel Ridho yang selalu dia bawa kemana mana itu.

Didalam nya dia melihat handphone Ridho, namun bukan itu yang membuat nya tertarik.

Didalam tas ransel itu dia melihat sebingkai photo usang yang sudah di laminating.

Meskipun sudah usang, namun photo itu masih sangat bagus kelihatan nya.

Dibalik photo itu tertulis "kenangan Firman dan Maisaroh serta Ridho kami" ...

Buru buru Rita mengambil handphone nya dan memotret photo itu, lalu meletakan nya di dalam tas kembali, lalu memeriksa pesan yang masuk ke dalam handphone Ridho, ternyata dari Guntur.

"Dari siapa Ta?" tanya Ridho.

"Dari Guntur Do, kata nya kapan mampir ke kontrakan" jawab Rita membacakan pesan WhatsApp dari guntur.

"Tolong bilang malam Selasa gitu" ujar Ridho yang langsung di ketik oleh Rita di handphone Ridho.

Setelah selesai, Rita kembali berdiri ke dekat Ridho yang sedang sibuk bekerja.

"O ya Do, tadi di tas mu itu photo siapa ya?" tanya Rita perlahan.

"Oooh itu photo ku bersama ayah dan ibu ku, mereka sudah tiada kedua dua nya, ibu ku meninggal saat usia ku belum dua tahun, sedangkan ayah ku baru beberapa bulan yang lalu"jawab Ridho

Kini di dalam kontrakan nya, Rita kembali membuka handphone nya, mengamati photo usang itu.

Dia segera mengirim kan photo itu pada salah seorang sahabat nya, minta di edit agar menjadi sangat jelas seperti resolusi tinggi.

Tidak memerlukan waktu lama, photo itu selesai di edit oleh teman nya itu, dan di kirim kembali pada Rita.

kali ini Rita benar benar terhenyak menatap photo itu.

"Sarah, Maisaroh, kok mirip sih, wajah nya juga sangat mirip, aku pernah lihat photo pernikahan nya?, ada misteri apa sebenar nya diantara mereka, lalu siapa Ridho ini sebenar nya, siapa pula Firman itu, aku harus menyelidiki ini semua" batin Rita.

Rita segera menelpon Ridho mengatakan jika hari Senin dia tidak bisa ikut jualan, karena ada kesibukan sedikit.

Ridho mengijinkan nya, karena sudah sering juga Ridho jualan sendirian tanpa gadis itu.

Ke esokan hari nya, sebelum berangkat, Rita menitipkan bahan jualan pada pemilik kontrakan itu seperti biasa nya jika dia tidak turun jualan.

Dengan motor metik nya, Rita pergi ketempat tukang cetak photo, mencetak photo yang sudah di edit sehingga semakin jelas itu.

Sesudah itu dia menelpon bi Uci pembantu rumah tangga mama nya, menanyakan apakah mama nya sudah pergi, dan di jawab oleh bi Uci sudah sedari pagi buta mama nya sudah pergi.

Segera Rita meluncur ke arah rumah nya.

Saat dia masuk, bi Uci sedang menyiram taman depan. Wanita tua itu terkejut melihat kedatangan Rita yang begitu tiba tiba itu.

"Ah syukurlah non Rita sehat sehat saja, ada apa ya non pagi pagi nyari bibi?" tanya bi Uci.

"Bi, Rita mau tanya, sejak kapan bibi ikut mama?" tanya Rita.

Setelah berpikir sejenak mengingat ingat, bi Uci menjawab, "udah lama sekali non, jauh sebelum non lahir, memang nya ada apa ya non?"....

"Bibi kenal dengan pria bernama Firman tidak?" tanya Rita.

Mendengar pertanyaan Rita itu, spontan wajah bi Uci menjadi pucat pasi, nafas nya memburu.

"Tidak!, tidak, tidak!, bibi tidak kenal non, jangan tanya bibi, bibi tidak kenal non" elak bi Uci mengatakan tidak mengenal yang nama nya Firman ini, namun gerak gerik nya mengatakan jika dia mengenal nama itu.

"Rita tahu jika bibi berdusta, tetapi tidak apa apa, lalu ingatkah bibi dengan photo ini?" tanya Rita sambil memperlihatkan photo yang baru dia cetak itu.

Saat melihat photo itu, tiba tiba tangis bi Uci pecah, tak tertahankan lagi. Sejuta kali dia berkelit, tidak mungkin lagi dia bisa berbohong.

"Den!, den Ido!, den Ido!, maafkan bibi ya den, bibi tidak berdaya den!" isak tangis bi Uci semakin menjadi jadi. Di dekap nya photo itu di dada nya, sandiwara nya sudah tidak berguna lagi.

"Bibi kenalkan dengan photo ini, ini photo Firman, Maisaroh dan Ridho, Rita hanya mau tanya, siapa Firman ini sebenar nya, dan bukankah Maisaroh ini mama kan bi?, jawab lah bi demi Rita" desak Rita pada bi Uci.

Lama bi Uci menangis sesegukan, hingga ingus nya muncrat.

"Semua berawal sekitar sembilan belas tahun yang lalu, saat itu ibu mu masih hidup harmonis dengan Firman suami nya, meski hidup sederhana, namun tidak juga bisa di bilang miskin, mereka lalu di karuniai seorang putra bernama Ridho, namun saat usia Ridho baru satu tahun, nyonya Sarah, atau Maisaroh yang senang hidup mewah, tergoda rayuan seorang pengusaha muda, mereka berselingkuh hingga hamil diri mu nak, nah Den Firman akhirnya mengetahui nya, maka dengan perasaan yang hancur luluh, den Firman pergi membawa den Ridho yang baru berusia satu tahun lebih sedikit itu sejak saat itu keberadaan den Firman tidak lagi bisa di lacak, meskipun nyonya Sarah berusaha mencari keberadaan putra nya, namun nihil hingga saat ini, lalu dimana kau temukan photo ini non?" tanya bi Uci.

"Bibi ingat pemuda yang mengantarkan Rita pulang tempo hari, yang saat itu di usir mama?, dialah Ridho, dia lah yang menyimpan photo ini" kata Rita sambil terisak sedih.

Kisah kelam mama nya, kisah sedih Ridho dan ayah nya, semua berputar tak beraturan.

Setelah selesai mendengar cerita dari mulut bi Uci, Rita pulang ke kontrakan nya, namun photo Ridho lupa dia bawa, sehingga tertinggal di rumah nya.

Sore hari nya, setelah menutup warung nasi goreng nya, Ridho segera pulang kerumah kakek Syarkawi.

Namun saat melintas di depan pemakaman umum, tiba tiba sebuah mobil Sport putih menghantam motor nya dari belakang.

Motor Ridho terbanting ke aspal, lalu menabrak trotoar, sedangkan Ridho sendiri terbanting diatas aspal, tanpa bisa bergerak lagi, entak sudah mati atau masih hidup.

Pengemudi mobil itu seorang wanita paro baya yang masih terlihat cantik, tersenyum puas.

"Cuih! Gelandangan sialan, kau mau memanfaatkan putri ku, balasan nya nyawa mu" gumam wanita itu lalu melaju entah kemana.

Malam itu Dirumah kakek Syarkawi, nampak orang tua itu gelisah menunggu kedatangan Ridho. Namun hingga menjelang larut malam, Ridho tidak juga kunjung datang, sedangkan Anastasya sudah ini menginap di rumah nya.

Sementara itu, di rumah Bu Sarah, wanita itu baru saja datang dari kantor nya.

Meskipun terlihat lelah, namun sore ini seulas senyum tersungging di wajah nya.

Wanita cantik itu segera masuk ke kamar nya, merendam kan tubuh nya dengan air hangat di betab beberapa lama.

Setelah selesai berendam, Bu Sarah berganti pakaian, lalu keluar dari kamar nya.

Di ruang tengah, tepat diatas meja, dia melihat sesuatu yang menarik hati nya.

...****************...

1
Anonim
waduh
Anonim
masyaallah
eva gunarti
ya maaf jg thor,..itu waktu ridho ketemu sama anastasiya beli buku jg,..ridho nyium pipi kanan kiri anastasiya...secara ridhokan marbot mesjid ahli agama
Nrimo Ing pandum666
Luar biasa
Darmawangsya Darmawangsya
Buruk
Darmawangsya Darmawangsya
ini cerita,apa kisah.kyak nyata banget bukan halu.MANTAP
Sari Marajo Dirajo
sepertinya cerita novel ini agak lain/Facepalm//Facepalm/
Eko Nur Yanto
mantap2
Eko Nur Yanto
Ceritanya benar2 menyentuh Hati yg paling dalam
Eko Nur Yanto
Lumayan
Eko Nur Yanto
lanjut thor,Seru2
Eko Nur Yanto
Cerita yg luar Biasa,
Bocilzuka
Luar biasa
Hasnawati 64
ceritax sangat menarik
Putri Solo
Terpaksa ngga lanjut baca deh.
Saya mending berbayar tapi nyaman bacanya, drpd keseringan iklan seperti ini.
Rus
bagu
hmdanhshim
Hadir
Imam Ghozali
Woo mantab keren bagus👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍dr SMP sampai JD kakek suka segala macam baca novel baru kali baca ini baca novel penuh filsafat yg mendalam bahasa yg halus salut buat pengarangnya
Inyoman Raka
dimana ada ridho pasti sda duri duri
Inyoman Raka
saudara ayah rita dimana tonnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!