NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Buku

Setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, mereka menemukan tiga murid Wei Cheng yang sebelumnya meninggal karena keracunan. “Ayah mengapa mereka bisa menjadi hitam seperti ini?” Huang Long heran melihat kondisi ketiga mayat.

“Mereka mati tidak lama tetapi badan mereka hitam dan membusuk kemungkinan mereka keracunan dan racunnya sangat ganas. Jangan ada yang menyentuh mereka”. Huang Hai meminta yang lain untuk tidak mendekati ketiga mayat yang ditemukan. “Pakaian mereka sama, sepertinya mereka adalah anggota yang sama dengan pembunuh sebelumnya. Kemungkinan mereka berasal dari sebuah perguruan ilmu bela diri”.

“Bila mereka berasal dari sebuah perguruan apa hubungannya dengan desa kita hingga harus dibakar, ayah?” Huang Long yang masih muda mengepalkan tangannya teringat akan kematian Paman Huang dan teman-teman desanya.

‘Mereka memasuki Hutan Hitam dan beberapa anggotanya meninggal di sini. Setelah mereka keluar dari hutan, tidak lama kemudian desa kita dibakar’ Huang Hai berpikir keras mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi “Hmm.. suara yang kita dengar waktu di dalam hutan beberapa hari lalu, mungkin adalah penyebab dari semua ini. Kata kata waktu itu terlalu jauh, tidak jelas apa yang sebenarnya orang itu katakan”.

Huang Long menimpali “Saya juga tidak mendengar jelas kata yang disebutkan kemarin. Tetapi saya yakin saya mendengar suara tawa. Apakah mungkin kita akan menemui anggota mereka yang lain bila kita mengikuti jalan ini ayah?”

Pertanyaan yang disampaikan Huang Long membuat Huang Hai menjadi tidak tenang. “Sepertinya perjalanan yang mereka lakukan membuat mereka menemukan sesuatu yang tidak ingin orang lain mengetahuinya sehingga desa kita menjadi korban. Kita harus semakin berhati-hati sewaktu berjalan lebih dalam. Sebisa mungkin menghindar bila memang ada anggota lain yang berada di dalam”.

“Ughh..” Huang Hai yang hendak melanjutkan perjalanan memuntahkan darah segar dan merasa ada keanehan yang terjadi dalam tubuhnya.

“Huang Hai apa yang terjadi?” Ming Mei menjadi sangat ketakutan. Huang Long dan Huang Mei juga sangat mengkhawatirkan keadaan ayahnya “ayah..”.

’Mungkinkah karena pukulan dari orang itu?’. Huang Hai dapat merasakan dadanya terasa sakit dan panas. Dengan mengelus dadanya dan tersenyum, Huang Hai berusaha menenangkan keluarganya “tidak apa-apa jangan dipikirkan. Hanya luka kecil nanti akan pulih sendiri”.

Dengan keadaan terpaksa harus memasuki hutan, Ming Mei merasa sedih tidak dapat mencari pertolongan untuk memeriksa keadaan suaminya.

Huang Hai dan keluarganya melanjutkan perjalanan. Setengah hari kemudian Huang Hai dapat mendengar suara aliran air dari jauh. Huang Hai segera berjalan lebih cepat hingga akhirnya dia dapat melihat sebuah rumah kecil di halaman terbuka dan di samping sungai kecil.

Seakan tidak dapat mempercayai penglihatannya, Huang Hai mendekati dan memegang dinding rumah yang terbuat dari kayu. Sungguh lega perasaannya tidak menemukan bahaya selama perjalanan memasuki hutan terhadap keluarganya.

“Ahhh…” suara jeritan dari Huang Mei menyentak semua orang. Huang Hai segera memeriksa apa yang sebenarnya terjadi dan melihat ke dalam rumah yang pintunya tetap terbuka sejak lama.

Di atas tempat tidur terdapat mayat. Waktu telah berlalu terlalu lama hingga orang yang meninggal hanya menyisakan tulang saja.

“Mungkinkah dia adalah orang desa yang tersesat dan tinggal di sini?” Ming Mei dapat melihat pakaian yang dikenakan sangat sederhana.

“Kita tidak akan dapat mengetahuinya. Melihat ke dalam rumah, Huang Hai hanya menemukan sebuah tempat tidur, sebuah meja dan kursi yang semuanya dibuat dengan seadanya. “Kita dapat tinggal di sini. Dengan memindahkan meja ini ruangan ini akan cukup untuk kita tinggal di sini. Huang Long bantu saya, kita harus memakamkan orang ini”.

Dengan perlahan dan berhati hati, Huang Hai dan Huang Long membawa mayat tersebut keluar dari rumah. “Ming Mei bersihkanlah tempat ini. Kita akan tinggal di sini untuk sementara waktu”.

Huang Hai menggali sebuah lobang untuk dijadikan tempat pemakaman. “Ayah ada sesuatu di balik bajunya”. Huang Long memasukkan tangannya ke dalam balik baju mayat dan mengeluarkan sebuah buku.

Huang Long menyerahkan buku tersebut kepada ayahnya. Huang Hai melihat sekilas isi buku “Saya tidak bisa baca tulis sehingga tidak dapat membaca buku ini. Sebaiknya kamu simpan dulu buku ini. Mungkin buku ini berisi pesan-pesan yang ingin disampaikan orang ini”.

Huang Hai mengembalikan bukunya kepada Huang Long “Ha..ha..kamu dan Huang Mei tidak boleh sepertiku dan ibumu. Setelah kita keluar dari hutan ini, kita akan mencari bibimu Huang Niang. Memang pilihan paling baik untukmu dan Huang Mei seharusnya tinggal di kota dan memiliki pendidikan”.

Suasana di pinggiran sungai sangatlah tenang dan terhindar dari binatang-binatang buas sehingga keluarga Huang Hai memiliki kehidupan yang baik dan tenang. Sehari demi sehari dilewati tanpa masalah dan seakan mereka dapat tinggal hingga lama di daerah ini.

Setelah seminggu hari-hari indah terusik dengan Huang Hai yang memuntahkan darah kembali. Huang Hai mulai merasa luka yang dialaminya semakin parah.

Huang Hai mengajarkan teknik memanahnya kepada Huang Long dan berusaha membuatnya dapat mandiri dan mencarikan makanan untuk keluarganya. “Ayah, saya melihat beberapa ekor kodok. Bisakah kita memakannya?”

Huang Hai melihat dari jauh “Kodok ini berbahaya, kamu lihat saja badannya bila kodok memiliki badan yang berwarna cerah maka kamu harus berhati hati. Semakin indah sebuah kodok maka semakin beracun dia. Mungkin orang yang kita temukan meninggal beberapa waktu lalu terkena racun karena kodok ini. Jangan menyentuh dan mendekati kodok-kodok itu”.

Perlahan lahan Huang Long semakin mahir dalam memanah. Keadaan Huang Long yang semakin mahir dan membaik tidak dirasakan oleh Huang Hai. Semakin hari badan Huang Hai semakin melemah.

Setelah tinggal di rumah kecil di pinggiran sungai selama satu bulan lebih, Huang Hai mulai merasa tenang bila keluarganya keluar dari hutan. Dia sangat yakin para pembunuh tidak mungkin menunggu hingga begitu lama. “Kamu harus membawa kedua anak kita keluar dari hutan.”

“Apa maksudmu saya yang membawa mereka?” Ming Mei merasakan sebuah keganjilan dalam kata-kata Huang Hai. Ming Mei telah mengetahui kebenaran dari luka yang diderita Huang Hai di saat mereka melarikan diri ke dalam hutan. “Apakah lukamu sangat parah sekali?”

“Iya, saya rasa hidupku tidak akan lama lagi. Menurutku lebih baik bila kedua anak kita tidak mengetahui hal ini dan tidak membuat mereka bersedih. Mereka tidak boleh menghabiskan waktu mereka di sini saja. Setelah keluar dari hutan, bawalah mereka ke kota Ming dan carilah adikku Huang Niang”.

“Tapi..” setiap kata-kata yang ingin diucapkan Ming Mei tidak dapat diutarakannya. Tangisan Ming Mei tidak dapat ditahannya dan jatuh dalam pelukan Huang Hai.

Setelah beberapa saat, dengan tangisan yang tidak dapat ditahannya dia berkata “baiklah, besok saya akan membawa anak-anak keluar dari hutan”.

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!