NovelToon NovelToon
Air Mata Istri

Air Mata Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Suami amnesia / suami ideal / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Hitam Berduri

Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 - USG

Mobil berhenti di rumah kediaman Zakaria dan ibunya. Di kawasan Pondok Cempaka A- 22.

Zakaria mengendong Alicia, dia berusaha menutupi Alicia dengan sarung miliknya bermotif kotak-kotak.

"Aduh, bocil ini bener-bener nyusahin aja!" Gumamnya.

Zakaria mengendong Alicia hingga ke dalam rumahnya.

[CKLEK!]

"Ya ampun, tuan muda. Biar saya bantu."

"Iya, Bi. Tolong buatkan susu hangat."

"Baik, tuan muda Zakaria."

"Kalau begitu saya mau segera antar dia ke kamarnya, Bi."

"Siap, Tuan muda."

Zakaria langsung mengantar Alicia ke kamarnya.

"Dasar bocil!" Umpat Zakaria, dia langsung merebahkan tubuh Alicia di atas ranjang empuk.

Zakaria langsung menyelimuti tubuh Alicia.

"Ada-ada aja kamu, Al. Masih bocil udah mabuk-mabukan, gimana kalau mami kamu tahu, Al."

Zakaria langsung keluar dari kamar, dia naik ke lantai atas.

*

Di Dapur Ina membuat susu coklat hangat, dia langsung mengantarkan ke kamar Alicia.

Ina langsung menaruh susu hangat ke meja Alicia, dia juga mengganti pakaian Alicia. Setelah itu keluar dari kamar Alicia.

Sejam kemudian, Alicia merasa kepalanya pusing. Dia langsung segera ke kamar mandi. Dia merasa perutnya mual-mual.

"Ya ampun, aku pusing rasanya," gumamnya, dia muntah-muntah di kloset kamar mandi.

[HUEK... HUEK... HUEK...]

"Aduh, ampun. Kepalaku pusing banget ya Tuhan," gumam Alicia, dia merasakan kepalanya berputar-putar.

Kemudian Alicia berdiri, dia langsung beranjak. Dia melihat wajahnya di cermin westafel. Wajahnya pucat.

Alicia berusaha mengingat tentang kejadian di kelab malam, dia memegang kepalanya. "Aduh, pusing kepalaku," gumamnya. "Apa yang sebenarnya terjadi kemarin?"

*

Suara adzan subuh berkumandang merdu, terlihat sepasang suami istri tertidur pulas di atas kasur empuk.

Yusuf mulai terbangun, dia mulai membuka perlahan-lahan kedua matanya. Dia melihat di sampingnya Fatimah tertidur pulas. Dia menatap wajahnya, dia meraba wajahnya dengan telapak tangan kanannya.

"Bidadariku yang tercantik di dunia, makasih telah datang sebagai pelengkap hidupku. Dan menemaniku ibadah seumur hidupku," ucap Yusuf lembut, dia mengecup singkat kening Fatimah yang masih tertidur pulas.

Yusuf berusaha membangunkan Fatimah dengan mengecup seluruh wajah Fatimah.

[HMMM]

Tubuh Fatimah mengeliat-geliat di atas kasur.

"Masih ngantuk, Mas," rengek Fatimah. "Lima menit lagi, Mas. Please..."

"Sayang, ayo bangun, kita harus sholat berjamaah bersama," ucap lembut Yusuf.

"Hmmm... Iya, Mas," Fatimah tersenyum, dia menatap kedua manik mata Yusuf. Dia merasa keteduhan dan kenyamanan selama ini.

"Kamu mau mandi sendiri atau mau aku mandiin?" Tawar Yusuf.

"Hmmm mandinya nanti aja, Mas. Airnya pasti dingin. Sholat aja dulu, Mas. Please."

"Airnya hangat sayang. Mas, habis ini siapin. Masa kamu sholat dalam keadaan nggak wangi," ucap Yusuf. "Apalagi menghadap ke Allah, apa kamu nggak malu sama Allah sayang kalau bau?"

"Iya, bawel," celetuk Fatimah, dia berusaha mengumpulkan nyawanya. Dia masih menguap berulang kali.

"Ayo sayang, keburu siang."

"Ih bawel banget kamu sayang, aku masih ngantuk banget," ucap Fatimah, dia sejenak duduk di atas ranjang.

Yusuf langsung mengendong Fatimah ke kamar mandi.

"Mas, turunin aku!"

"Enggak, kamu harus mandi. Kalau nggak gini, kamu pasti ntar ntar aja, lama udah siang," ujar Yusuf.

Yusuf langsung menyalakan kran air hangat, dia langsung mandi bersama dengan Fatimah berendam di bath up.

"Kalau nggak begini, kamu pasti nggak mandi-mandi sayang," ucap Yusuf.

Fatimah tersenyum.

*

Di kamar Yusuf dan Fatimah bersiap-siap melaksanakan sholat subuh dua rakaat bersama-sama. Mereka melakukannya dengan penuh kekhusyukan.

"Assalamualaikum Warahmattullah," salam Yusuf menoleh ke kanan, lalu ke kiri.

Kemudian Fatimah mengikutinya.

Yusuf mulai berdzikir usai sholat, lalu melanjutkannya dengan membaca tilawah AL-Qur'an surah AL-Waqiah bersama Fatimah.

Suara lantunan ayat-ayat suci begitu merdu, ketika mereka saling bersahutan. Mereka melantunkan penuh dengan cinta, hingga nafas mereka saling bersahutan.

Tanpa terasa sinar mentari merasuk melalu celah-celah jendela kamar mereka. Lalu mereka berdua mengakhirinya.

"Sadaqallahul azim," ucap mereka berdua dengan kompak.

Yusuf mengecup kening Fatimah, dia begitu mencintai Fatimah.

Setelah itu, Yusuf dan Fatimah melanjutkan aktivitas memasak bersama di dapur. Dia tampak romantis.

*

Di kamar, kedua mata Alicia terbelalak. Dia melihat jam di dinding menunjukkan pukul 10.00.

"Astaga!"

Alicia berusaha mengingat kejadian kemarin malam, dia tidak mengingatnya sama sekali.

"Aduh! Mampus! Kan hari ini mau nyari kampus," gumam Alicia.

Alicia segera beranjak ke kamar mandi, dia langsung bergegas mandi, lalu bersiap-siap pergi mencari kampus.

*

Di ruang tamu, Zakaria sedang membaca buku, dia tampak begitu serius dan fokus.

"Hai, Zak!"

Zakaria melihat Gea.

"Masih punya muka udah nelantarin Alicia?!"

Gea tersenyum. "Yaelah, cuman masalah kecil doang!"

"Eh... asal kamu tahu, Alicia masih bocil! Kamu keterlaluan ngajak dia ke tempat sarang iblis!"

Gea menghela napas berat, "Lagian ya, aku nggak maksa buat dia ikut, tapi Alicia sendiri yang mau. Biasa aja kali ngelihatnya."

"Ge, harusnya itu kasih contoh yang baik, buat Alicia. Dia itu masih bocil."

Gea langsung pergi. Dia tak mengubris ucapan Zakaria. Dia malah nyelenong masuk ke dalam.

"Dasar wanita nggak ada akhlak!" Umpat Zakaria.

Gea berjalan menuju ke lantai atas ruang kamar Alicia. "Jadi cowok kok kolot abis! Emang dasar cowok nggak gaul!"

*

Di Dapur Ina sedang memasak makan siang, dia mendapatkan pesanan dari Desi membuat rendang daging padang dan sayur lodeh.

Ina memasak sambil mendengarkan musik dangdut, dia bergoyang sambil mengoreng bumbu rendang.

"Diputusin pacarmu... Ditinggalin pacarmu... Jangan curhat denganku... No koment aku..."

Ina bergoyang sepanjang memasak di Dapur.

"Ya ampun pujaan hati abang Yanto. Mantep juga goyangannya, Serrrr..." Puji Yanto, tukang kebun. Dia melihat Ina dari jendela dapur.

"Ih... apaan sih, abang," Ina tersipu malu.

"Ina kamu makin gemoy abis, abang makin loph you ama kamu, Na."

"Ehemmm!" Zakaria menatap wajah Ina berseri-seri. Bahkan memerah seperti tomat segar. "Pepet terus Pak Yanto, biar mbak Ina makin klepek-klepek."

Ina makin tersipu malu, dia merasa detak jantungnya berdebar-debar kencang.

Zakaria mengendus ada aroma menyengat. "Bi, dagingnya!"

"Ya ampun!" Ina panik, dia langsung bergegas mematikan kompor, karena dagingnya hampir gosong.

"Mangkannya, Bi. Jangan melamun. Tuh lihat jadinya daging rendangnya hampir hanguskan," Zakaria menuangkan air di gelas.

Ina nyengir. "Ini semua gara-gara abang Yanto godain Ina melulu deh, Tuan muda. Jadi Ina nggak fokus."

Yanto malah mengkedip-kedipkan matanya ke Ina seperti lampu stop'an.

Zakaria hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat tingkah laku Ina dan Yanto. Dia langsung pergi ke kamarnya sambil membawa satu gelas air mineral di tangannya.

"Ada-ada aja," gumam Zakaria.

*

Di klinik dokter Anita. Pukul 10.00 pagi. Fatimah tanpa gugup, ketika dia melakukan pemeriksaan USG pada rahimnya.

Dokter Anita menunjukkan hasil USG pada kandungan Fatimah ke Yusuf.

"Ini ternyata nyonya Fatimah mengandung di luar kandungan, atau disebut hamil anggur," ucap dokter Anita menatap Fatimah dan Yusuf secara bergantian.

"Maksudnya bagaimana, Dok?" Fatimah menatap dokter Anita. Kedua matanya berkaca-kaca.

"Saya menyarankan kepada nyonya Fatimah harus melakukan tindakan penguretan kandungannya, kalaupun mau program hamil saya hanya menyarankan untuk satu tahun, setelah proses penguretan," ujar dokter Anita.

"Tapi saya masih memiliki kesempatan untuk bisa mengandung lagi kan, Dok?" Tanya Fatimah.

***

1
Susi Raghisa
c fatimah mah mani bedegong jeng egois.
Yati Syahira
nenek tua tempramen ntar kena struk baru tahu
Mawar Hitam Berduri: 🤭🤭🤭🤭 begitulah nenek desi
total 1 replies
Yati Syahira
knapa fatima dan adam tdk peegi jauh yg tdk bisa diketemukqn yusuf samq ibunya
Mawar Hitam Berduri: Terima kasih sudah mampir membaca, jawabannya ada di episode selanjutnya. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Raghisa
euh pada egois semua..
Susi Raghisa
pasti nanti disuruh cepet nikah sama ulat keket..kayanya aku ga rela deh kalau sampe bener sku mundur deh bacanya..maaf ya kaka bukan ga menghargai karya kaka..karya kaka bagus ko saya suka tp kakau ada poligami maaf.
Mawar Hitam Berduri: Di tunggu saja episode lanjutannya. . .Terima kasih atas jejak komentarnya 🙂☺️
total 1 replies
Muhammad Bagus
kek sinetron ikan terbang

tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya
Mawar Hitam Berduri: terima kasih atas komentarnya, tapi lebih baik buat baca sampai tamat, karena setiap cerita punya alurnya masing-masing. 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!