Spin Off Tawanan Cinta Pria Dewasa.
Dua kali gagal dalam pernikahan, Justin Anderson menganggap semua wanita itu sama. Sebatas mainan dan hanya merepotkan, bahkan tidak ada wanita yang membuat dia betah.
Hingga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis cantik yang terjebak keadaan. Agny Tabina, gadis belia yang dipaksa terjun ke dunia malam akibat keserakahan pamannya.
"500 juta ... tawaran terakhir, berikan gadis itu padaku." - Justin Anderson.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 - Tertangkap Basah
Setelah berhasil menekan Edward untuk memberikan Agny padanya secara utuh, pria itu berseru yes dengan tangannya dan kini dia kembali ke kamarnya.
Setelah kegalauan panjang tersebut, setidaknya dia bisa sedikit lebih tenang karena memang Agny sudah menjadi miliknya tanpa khawatir akan bergantian dengan pria lain.
Justin membuka pintu kamar perlahan, akan tetapi baru saja sedikit terbuka pria itu dibuat mengerutkan dahi kala melihat Agny yang tampak fokus sekali dengan posisi membelakanginya.
"Dia sedang apa?"
Justin bertanya-tanya, jika memang tidur kenapa posisi Agny justru terbalik begitu. Lebih aneh lagi, Agny sengaja menggunakan earphone dengan kaki yang bergerak perlahan seakan sengaja memberikan belaian pada dirinya sendiri.
Semakin mendekat, Justin dibuat menganga kala mengetahui dengan jelas apa yang Agny tonton di ponselnya. "Astaga, Agny!!" bentak Justin membuat wanita itu menoleh seketika dan dia panik dengan kehadiran Justin yang tiba-tiba.
Tanpa basa-basi pria itu merampas ponsel Agny hingga membuat wanita itu terperanjat kaget dan duduk dengan wajah pucat bak seorang anak yang ketahuan tengah melakukan hal terlarang oleh orang tuanya.
"Buat apa kamu lihat beginian? Hah?"
Justin marah, dia menggenggam ponsel Agny dan ingin sekali menghancurkannya saat ini juga. Agny gelagapan, hendak menghindar percuma dan tidak mungkin dia mengatakan itu hanyalah sebatas iklan belaka.
"Om itu_ aku bisa jelasin."
"Itu apa? Ays astaga ... terbiasa nonton beginian? Belajar dari siapa kamu?"
"Ba-baru kali ini, sumpah."
"Bohong, apa manfaatnya untukmu? Kurang belaian? Ketagihan atau apa?"
Aduh, jawabnya apa? Kalau jujur jawab belajar nanti malah diajak praktek malam ini juga ... pinggangku, 'kan masih sakit, ya Tuhan gimana dong.
Agny membantin seraya berusah memikirkan jawaban paling logis agad dia tidak semakin terjebak masalah. Agny mencoba tenang meski keringatnya bahkan sudah sebesar biji jagung saat ini, sungguh benar-benar memalukan, pikirnya.
"Jawab, untuk apa? Hm?"
"Kiriman temanku, Om ... aku juga baru nonton bentar kok, belum sampai selesai." Dia berkilah, jelas saja sangat bohong, itu adalah video ketiga yang dia lihat dan bisa-bisanya menjawab baru nonton.
"Belum sampai selesai? Yakin?" tanya Justin kemudian sementara Agny hanya mengangguk pasrah. Hingga beberapa saat kemudian tanpa aba-aba pria itu mendekat dan menelusupkan telapak tangannya ke dalam celana Agny.
Wanita itu menunduk seraya memejamkan mata, habislah riwayatnya. Jemari Justin memastikan sesuatu di bawah sana dan dia tersenyum tipis menatap wanitanya yang kini malu luar biasa.
"Baru nonton, tapi sampai basah ... jadi curiga, itu sudah video ke berapa?"
Demi apapun, saat ini rasa malu Agny mungkin lebih besar daripada tubuhnya sendiri. Dia tidak berani menjawab, bahkan kala Justin tertawa sumbang dia memilih tidak peduli karena memang dia pantas ditertawakan sebenarnya.
"Hahaha lucu sekali, Agny-agny ... kalau memang ingin katakan, tidak ada salahnya wanita minta duluan," ucapnya benar-benar mengira jika Agny menginginkan dia malam ini. Menyesal sekali Agny membuka situs itu beberapa waktu yang lalu, andai saja Justin tidak bersikap dingin padanya jelas saja hal semacam ini tidak akan terjadi.
"Ti-tidak begitu, Om jangan mikir macem-macem ya," ucap Agny membela diri karena memang tujuannya membuka situs terlarang itu semata-mata untuk meningkatkan skillnya semata.
"Bagaimana tidak mikir macam-macam jika faktanya begini, jangan mengelak, Agny ... Aku paham tubuhmu menginginkannya, bibirmu boleh berdusta tapi tidak dengan tubuhmu."
"Tapi memang tidak, aku buka video untuk belaj ... Aaahh."
Tanpa sadar dessahan itu lolos kala Justin dengan sengaja mengusap miliknya dari luar hingga menimbulkan sensasi yang luar biasa memabukkan dalam diri Agny hingga dia menganga dengan tangan yang kini spontan meremmas punggung Justin.
"Kita praktek saja jika memang ingin belajar ... ingin mengimbangiku, 'kan?" tanya Justin dengan jarak yang luar biasa dekat bahkan napas pria itu terasa hangat di permukaan kulit Agny hingga wanita itu berdesir luar biasa.
"Euhm."
Bodohnya Agny, dia justru menganggguk hingga membuat Justin bersorak girang luar biasa. Mimpi apa dia masuk ke kamar tiba-tiba Agny yang dia khawatirkan masih marah kini pasrah begitu saja kala pria itu menuntunnya ke atas tempat tidur.
.
.
.
- To Be Continue -