NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:51.8k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.23

Aisyah mengurung diri sejak kejadian kemarin. Tamu spesial dari pak Kiyai membuatnya sangat shock hingga sampai saat ini masih terdiam dalam kamar. Menemani si kecil bermain dengan riangnya. Tidak seperti biasanya, ia selalu membawa putranya bermain di taman bunga yang selalu dirawatnya setiap saat. Berbeda dengan hari ini, perempuan itu lebih banyak tinggal di kamar.

Beberapa waktu lalu ummi Aidah pernah mengingatkannya agar pulang ke kampung melihat kondisi sanak keluarga di sana. Sampai hari ini ia belum melakukannya karena suatu hal tanpa diberi tahu oleh siapapun.

" My..uar!"  Zidan meminta pada maminya agar dibawah keluar.

Aisyah menggeleng sambil tersenyum lembut pada putranya.

Bibir bocah itu terlihat cemberut sambil memainkan jari-jarinya seolah belajar menghitung.

" Cvp, anak siapa sih?" Aisyah mencivm pipi gembul putranya yang kian hari menggemaskan.

" Kenapa Aisyah belum keluar makan, Nak? Sore nanti kit ada pengajian, Aisyah mau ikut?" ummi Aidah menghampirinya.

" Tapi Zidah sangat rewel ummi, Aisyah tidak enak meninggalkan Zidan." elaknya.

Entah apa yang membuatnya hingga tak ingin keluar seperti sebelumnya. Dan ummi Aidah menyadari tingkah Aneh putri angkatnya ini.

" Baiklah kalau begitu, ummi keluar ya. " ucapnya.

" Maafin Aisyah ummi," lirihnya.

Masih menatap punggung ummi Aidah sambil memperbaiki posisi tidur bocahnya.

Sesaat ia berpikir bagaimana hubungan Aryan dengan Zahra? Apa mereka sudah menikah?" matanya berembun kala mengingat mereka berdua.

Belakangan ini ia mencoba menjadi wanita kuat dan tangguh demi putranya. Tapi ketika sosok itu kembali nampak di mata, ia tak mampu menahan rasa. Getaran-getaran itu masih ada bahkan semakin kuat.

" Untuk apa mengingat kembali pada orang yang sudah menjadi milik orang lain? Semuanya sudah usai sejak pria itu tak Ingin mengakui Zidan sebagai putranya." pikirnya.

Ia berusaha menormalkan kembali detak jantungnya yang sempat bergemuruh dalam sana.

Kaki jenjangnya melangkah ke sebuah jendela, menatap pohon-pohon yang bertiup kencang.

" Wahai angin bawahlah rasa ini pergi bersamamu, aku tidak ingin mengingatnya kembali karena akan semakin menyakitiku.

Lamunannya buyar ketika Zidan menggeliat karena nyamuk n4k4l.

Tangan lembutnya mengelus lembut ubun-ubun sang putra agar tertidur kembali.

***

Beda halnya dengan pria yang kini tengah sibuk berkutat di depan komputer. Pikirannya dipenuhi oleh seseorang yang dilihat sepintas di rumah pak kiyai. Wajah itu sangat mirip dengannya, hanya saja penampilan itu cukup berbeda. Baik dari segi pakaian maupun kerudung yang dipakainya. Benaknya Menolak keras bahwa wanita itu pasti bukan Aisyah tapi entah kenapa hatinya kuat dan merasakan kehadirannya di sana.

" Aku ingin menemui Zahra," ucapnya seketika.

Pria itu pun segera beringsut dari tempat duduknya lalu menarik jaket favoritnya. Jaket yang pernah melekat di tvbvh Aisyah sebelum 

p3t4k4 itu terjadi.

Tanpa menelpon kekasihnya pemuda tampan itu menarik kunci mobil lalu meninggalkan halaman rumah.

Nandini terdiam sejenak melihat putranya pergi begitu saja tanpa izin.

" Mau ke mana Aryan?" gumamnya.

Dia pun masuk mencari bibi Rasti, siapa tahu putranya titip pesan padanya.

" Aryan mau ke mana, Bi?" 

Bi Rasti menggeleng kepala tak tahu apa-apa dan terdengar suara berat Nandini olehnya.

" Mungkin nak Aryan ingin mencari udara segar, nyonya." ucapnya menenangkan sang majikan.

Alasan cukup masuk akal dan Nandini seolah percaya yang diucapkan bi Rasti.

" Kalau Mas Bram datang dan menanyakanku, katakan padanya kalau aku sedang bersama teman-teman arisan! Tidak lama kok." pintanya.

Bi Rasti mengangguk menuruti perintah sang majikan.

Di sebuah tempat Aryan menghentikan mobilnya, ia mengamati wajah seseorang yang asik bercanda gurau. Namun ia mengabaikan semua itu, mungkin saja saat ini dirinya salah orang.

" Zahra tidak mungkin menghianatiku.

Aryan terus meyakinkan bahwa dirinya, bahwa sang kekasih tetap setia dengan cintanya. Mereka berdua saling mencintai dan hubungan mereka sudah terjalin sudah lama. Meskipun  p3rt3ngk4r4n sering sekali terjadi, ha tersebut tidak mengurangi rasa cinta kedua sejoli itu.

" Handphone Zahra tidak bisa dihubungi, kenapa?"

Dia tidak bisa berpikir lagi, Aryan terus melajukan mobilnya menuju kediaman sang kekasih.

" Zahra ada, Tante?"

" Sebentar ya, Nak!"

Aryan lalu disuruh masuk ke dalam menunggu putrinya. Zahra pasti sangat senang melihat siapa yang datang. Dia lupa jika putrinya itu telah keluar bersama seorang pria. Ia mengambil pelan jidatnya karena hampir saja mengambil salah tindakan.

" Ada apa Tante? Zahranya mana?"

" Tante lupa nak, ternyata Zahra sedang ke rumah sakit diantar oleh ayahnya. " ucapnya menenangkan kegugupannya.

" Apa? Zahra sakit apa tante?" ucapnya terlihat khawatir.

" Di rumah sakit mana tante? Aku ingin menyusulnya," ucapnya.

" Tidak usah nak, Aryan. Mereka pasti sudah pulang kok. Mungkin jalanan terlalu macet jadi itu mereka pulang terlambat.

Mama Zahra memberi alasan yang masuk akal untuk menutupi kecurigaan kekasih putrinya.

"Kok mereka belum pulang ya, Tante.

" Sabar dikit lagi, ya. " ringis mama Zahra.

Mama Zahra merasa bersalah karena membohongi Aryan, tapi Zahra akan mengamuk jika dia salah langkah. Apa yang harus dilakukan? Serba salah.

Wanita paruh cantik itu beringsut dari tempatnya mengambil sebuah benda. Mengetik sesuatu yang akan mengejutkan putrinya.

Sedangkan Aryan masih berusaha bersabar menunggu sang kekasih pulang dari rumah sakit menurut keterangan dari mama Zahra. Sesekali mengetuk-ngetuk kursi sambil berusaha bertahan. Sesekali menghela nafas panjang dan memperlihatkan arah luar. Sudah hampir satu jam menunggu Zahra tapi belum kunjung datang. Memperhatikan jam tangan mewah yang melekat di lengannya, sesekali memejamkan mata menghilangkan rasa bosan.

" Masih lama ya ,Tan?" hampir saja pria itu pergi tapi, mendengar suara derungan mobil dan melihat siapa yang turun, Aryan dan mama Zahra seketika berbinar.

" Itu mobil paman?" 

Ternyata Aryan memperhatikan semua, mulai dari mobil maupun orang yang bersama Zahra. Hanya saja penghuni mobil tersebut tidak nampak jelas.

" I-itu mobil sepupunya Zahra." b0h0ngnya.

Zahra masuk setelah memperbaiki wajah yang sempat berantakan. Ia tidak ingin ketahuan oleh kekasihnya. Sangat mengejutkan memang, tapi ini yang dia tunggu-tunggu sejak lama.

" Hai ayang," ucapnya tak lupa m3ng3cvp pipi sang k3k4sih.

Aryan terlihat risih, namun hal itu tidak ditampakkan, Zahrah pasti menuduhnya berbagai macam hal.

" Sakit apa sih, Sayang?" 

Aryan memulai percakapan ketika mama Zahra masuk ke dalam.

" Em-a-aku lagi demam, Ayang. Jadi aku menemui dokter." Aryan memicingkan mata melihat kegugupan kekasihnya. Mungkin karena mereka baru bertemu setelah sekian lama." pikirnya.

Zahra dengan c3ntilnya mendekati Aryan dan b3rg3lut manja di lengan. Wajar sih mereka melepas kangen.

" Tidak enak sama mama, Sayang." ucap Aryan.

Dia sangat risih melihat sikap 4gr3sif kekasihnya padahal dulunya tidak begini. Dia terus m3n0lak ketika Zahra semakin m3nd3k4tinya.

" Mama di dalam kok, Ayang. Cuma sekali-kali, Zahra sangat kangen. " manjanya.

Aryan menepisnya seketika dan berdiri ingin meninggalkan tempatnya.

" Kamu kenapa sih, Yan? Kamu selalu menolak.

Mata Zahra mulai berkaca-kaca dan Aryan mencoba membujuknya, memegang lembut lengan kekasihnya.

" Setelah kita halal, baru aku melakukannya." ucapnya lembut namun tegas.

1
Nasechah
lanjjut
Dian Isnawati
lanjut
Daulat Pasaribu
knp up sedikit thor
Nasechah
semangat up nya thor
Dian Isnawati
lanjut
Ambo Nai
cepat bongkar keburukan Zahara
Daulat Pasaribu
jgn di kasih ampun lah Thor si aryan
Meindah88
Sabar kak😍
Anonymous
kok nggantung bgt thor...
Nasechah
yahhh kok dikit banget up nya, padahal slalu d tunggu
Daulat Pasaribu
lanjut Thor knp upnya makin sikit thor
Nasechah
jangan lama2 y kak up nya, penasaran ama ending nya
Daulat Pasaribu
jgn sampai di maafkan sama aiyah begitu mudah bayangkan bertahun tahun.
Dian Isnawati
lanjut
Nasechah
makin penasaran sama ceritanya
Daulat Pasaribu
mampoos kau Aryan
kalau bisa dpt balasan lebih parah kau aryan
Daulat Pasaribu
biarkan saja.midah mudahan aisyaha dpt jodoh yg lebih baik
MeiSusi Lowati
satu kata.... SOOOKOOOR
Bunda Vitaliq
bagus ceritanya AQ suka
Daulat Pasaribu
kpn si Thor si Zahra ini ketahuan selingkuh....klau bisa Thor dua cecunguk (Aryan&Zahra) itu kena balasan setimpal timpalnya.
Meindah88: sabar kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!