NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:29.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Dugaanku tidak Salah

Diva kelimpungan tidak bisa tidur, di rumah dia sedang sendirian.

Yuda dan juga Indira telah menghadiri undangan pernikahan rekannya kerja, sedangkan Arya tengah bekerja shift malam dan tidak bisa pulang.

Dalam keadaan lapar, Diva turun tangan sendiri untuk membuat makanan. Sebenarnya masih ada sisa makan malam, tapi tidak sesuai dengan seleranya, ia putuskan untuk membuat mie kuah.

"Bayi ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Malam-malam gini malah minta makan, harusnya kan lebih enak tidur."

Dengan menyalakan kompor dan merebus air Diva menggerutu sendirian.

Dia mengambil mie dan membuat bumbu, karena dia lebih suka memasak dengan bumbu buatannya sendiri.

Alka yang baru pulang dinas malam hendak ke dapur untuk mengambil air. Dia dikejutkan oleh keberadaan Diva yang tengah ada di dalam dapur.

Ekhem

Deheman keras membuat Diva terlonjak dan reflek menoleh ke arah pintu.

Didapatinya seseorang yang selalu membuatnya malas, walaupun seseorang itu selalu memberikan perhatian padanya.

"Ck, ngapain kamu malam-malam begini ada di dapur. Bukanya tidur," celetuk Alka.

Dengan melangkah santai, Alka mendekati Diva yang tengah berkutat di depan kompor.

Dilihatnya Diva Tengah memasak air yang kemungkinan akan dijadikan mie kuah.

Ia menduga kalau wanita itu sedang kelaparan atau mungkin sedang ngidam.

"Kamu belum tahu rasanya jadi orang hamil, jadi kamu nggak akan pernah tahu bagaimana rasanya kalau bayinya susah diajak tidur dan malah minta makan di tengah malam. Sebenarnya aku capek buat makanan di malam-malam begini, tapi apa yang bisa aku perbuat, kalau bayiku minta sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh orang lain. Terpaksa aku harus masak untuk memenuhi keinginan bayiku."

Setelah mendapati airnya mendidih, Diva langsung memasukkan mie dan juga bumbunya.

Alka memutuskan untuk berdiri dan mengamati Diva yang tengah memasak.

Dalam hati sebenarnya ia ingin membantunya, tapi ia yakin Diva pasti akan menolak untuk dibantu.

"Apa kamu perlu bantuanku? Kalau kamu butuh bantuanku bilang saja. Aku juga bisa kok kalau cuman buat mie instan."

Alka menaikkan satu alisnya dan menawarkan diri untuk membantu Diva.

Alih-alih Diva langsung menolak tidak ingin menyusahkan siapapun dia masih mampu melakukannya sendirian tanpa harus dibantu.

"Tidak, tidak perlu, terima kasih. Aku masih bisa membuat mie sendiri. Lagian aku tidak suka mie instan, karena tak baik juga untuk perkembangan janinnya."

Memang benar apa yang dikatakan oleh Diva, sangatlah tidak baik jika sering-sering menikmati mie instan yang bahannya serba menggunakan pengawet.

Diva lebih suka memasak ala kadarnya, sebisanya, walaupun hasilnya tidak terlalu enak, asal kan buatan sendiri baginya itu sudah luar biasa.

"Oke kalau tidak mau dibantu, tapi kalau boleh aku temani di sini ya? Nggak baik sendirian malam-malam di dapur, kalau tiba-tiba ada~~

Dengan cepat Diva memelototinnya. "Jangan pernah katakan apapun!"

Alka yang tahu Diva tengah ketakutan, dia pun semakin gemas ingin mengganggunya.

Bayangannya teringat kembali pada sosok Diana yang penakut saat sendirian di malam hari.

Tidak ada perbedaan diantara mereka, namun satu hal yang membuatnya berbeda, sikap Diva dan Diana tidak sama, Diva lebih tegas saat berhadapan langsung dengan seseorang, dibandingkan dengan Diana yang memang agak pendiam dan tidak suka banyak komentar.

"Makanya aku temani kamu di sini karena aku pernah melihat ada sesuatu yang mungkin tidak bisa kamu lihat. Aku juga tidak ingin kamu pingsan di sini karena aku tidak akan kuat menggendongmu. Kau terlalu berat."

Ingin sekali Diva melayangkan spatula ke muka Alka, tapi rasanya tidaklah sopan, apalagi memang ia dalam keadaan takut dan butuh seseorang buat menemaninya.

Sebenarnya ia juga tidak berani masuk ke dalam dapur sendirian di malam hari, untuk membangunkan pembantunya juga ia merasa malu karena sudah waktunya jam istirahat.

Dengan terpaksa ia bangun dan memasak sendirian karena ingin menuruti keinginan dari baby-nya.

"Ya udah, kalau gitu temani aku di sini sampai aku selesai makan. Tapi aku minta kamu jangan bicara yang aneh-aneh yang membuatku kesal."

Tidak keberatan bagi Alka untuk menemani Diva merebus mie di dapur.

Dengan berlama-lama bersama Diva di dapur, ia merasakan Dejavu dan mengingat masa lalunya bersama sang istri yang selalu membuatkan makanan di kala ia sedang pulang kerja.

Sembari menemani Diva, dia mengajaknya mengobrol santai sembari mengorek masa lalu wanita itu.

"Ngomong-ngomong suami kamu ada di mana sih? Masa di saat istrinya lagi hamil gini nggak ada niatan buat jenguk. Padahal kan seorang suami itu harusnya siaga menemani istrinya di kala lagi membutuhkan. Apalagi di saat-saat mengandung buah hatinya."

Diva tak menggubris ocehannya, dia lebih fokus menuangkan mie kuah ke dalam mangkuk.

Menanggapi ocehan Alka hanya membuatnya semakin pusing, ia tak ingin pusing mengingat orang-orang yang pernah hadir di masa lalunya, untuk sementara waktu ia akan fokus pada kehamilannya saja.

Diva membagi dua mie buatannya, niatnya ingin memberikan sebagian pada Alka karena ia pikir Alka juga belum makan.

"Ini mie buatanku, tidak enak, tapi lumayan untuk mengganjal perut yang lapar. Tentunya kau sedang lapar kan, mumpung aku lagi baik hati, jadi aku buatkan juga buat kamu sekalian temani aku makan di sini."

Diva menyodorkan satu mangkok mie rebus buatannya yang genap dengan topping bawang goreng beserta ayam suwir yang memang dia selalu simpan di dalam kulkas.

Diva yang memang menyukai masakan mie kuah, dia selalu menyimpan bahan-bahan makanan buatannya sendiri yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk memasak.

"Loh, Aku serius kamu buatin aku juga? Nanti kalau kamu kurang gimana?"

Alka tidak menyangka wanita itu begitu perhatian dan memberikannya separuh dari makanannya, padahal itu makanan buat bayinya yang tengah ngidam.

"Aku bukan raksasa yang doyan makan. Sebenarnya aku tadi udah makan bareng sama Papa dan juga mama, tapi setelah itu aku lapar lagi, sedangkan mereka lagi ada undangan keluar."

Diva menarik satu kursi di dekat meja pantry dan duduk bersama dengan Alka.

Sudah tak canggung lagi berhadapan langsung dengan pria itu karena merasa lebih percaya diri, setelah wajahnya kembali cantik dan tidak buruk rupa lagi.

Alka cukup senang saat Diva mengajaknya makan malam bersama, malam itu  seakan-akan ia tengah makan ditemani oleh istrinya, walaupun itu cuman di angan-angan, secara jelas ia masih di ambang keraguan, antara yakin dan tidak jika Diva adalah Diana.

"Sebenarnya aku tadi diajak keluar, tapi aku malas, nanti kalau ada orang yang tanya macam-macam tentang aku, aku harus  jawab apa? Lagian Aku nggak begitu suka dengan keramaian, jadi lebih baik aku tinggal di rumah aja, walaupun agak ngeri juga kalau sendirian."

Sebenarnya Alka mendapatkan kesempatan besar untuk banyak bertanya mengenai masa lalu wanita itu, tapi mendadak lidahnya kelu tak ingin membuat mood Diva kembali buruk.

Cukup bersamanya saja sudah mengurangi rasa rindunya pada Diana.

Ia berangan-angan, andai saja memang benar Diva adalah Diana, ia tidak akan pernah melepaskannya lagi.

"Kenapa bengong, ayo makan lah, atau kau tidak suka dengan masakanku?"

Alka mendadak gugup terbangun dari lamunannya.

Ia langsung mengambil sendok dan garpu untuk menikmati mie buatan Diva.

Saat menyeruput kuah mie buatan Diva, ia langsung teringat masa lalunya yang tidak pernah bisa dilupakan.

"Ini makanan memiliki rasa yang sama seperti buatannya. Tidak mungkin semua orang memiliki kesamaan dalam hal masak memasak bukan? Berarti dugaanku tidak salah."

1
Ipoen She Mandja
lanjut lagi donggg
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
Ma Em
Diana atau Diva mungkin itu orangtua kandungnya semoga kamu cepat kembali pulih ingatanmu kalau benar dr Yuda orang tuamu cepat balas Malena dan Karin agar dia merasakan sakit seperti yg kamu rasakan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga saja Diana selamat dari kekejaman mertua dan Karin dan segera ditemukan oleh orang tua kandungnya untuk balas dendam pada kedua orang biadab yg tdk punya hati
Ika Dw
Halo semuanya 🤗, ini novel ke 3 ku, siap ramaikan 👍😁, jangan lupa like komen ya? Buat penyemangat author 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!