NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penginapan Huo Shi

Pengurus penginapan tersenyum, dia menyuruh Xinyu dan Yi Xuan duduk di salah satu meja kosong, "Pesanlah beberapa makanan dan minuman dulu, kami biasanya tidak memberikan informasi tentang pelanggan secara gratis."

Mereka terpaksa menurut, membeli dua mangkuk mi polos dan dua kendi arak biasa. Pengurus Penginapan itu mengatakan kalau dia akan kembali setelah makanan mereka habis untuk menagih uang bayar, sekaligus menjawab apa yang baru saja ditanyakan Xinyu padanya.

Keduanya saling tatap, "Apakah mi polos ini rasanya bisa ditoleransi?" Yi Xuan menatap mi polos yang tampilannya sangat berbeda dengan mi yang sering dia makan di Restoran Wanyu.

"Mungkin warna gelap ini adalah ciri khas makanan di tempat ini, Yi Xuan. Kamu jangan banyak bicara, bagaimana kalau mereka mencurigai kita tanpa sebab?" Xinyu meraih sumpit tanpa ragu-ragu, lalu menyantap mi polos berkuah kental gelap itu dengan lahap.

Dia menceletuk, "Rasanya tidak buruk. Bahkan lebih enak dari milik Restoran Wanyu."

"Apa? Sungguhan tidak?" Yi Xuan segera meraih sumpitnya juga, dan mencicipi sedikit, ternyata Xinyu tidak berbohong.

Dia tersenyum lebar, perutnya itu sudah lapar sejak satu jam yang lalu, tapi Xinyu terus memaksanya untuk tetap mencari Pasar Wuye.

Yi Xuan menatap Xinyu yang makan dengan begitu lahap. Sepertinya Xinyu lebih merasa lapar dari pada Yi Xuan. Gadis itu sudah menghabiskan separuh isi mangkuk saat Yi Xuan baru mengunyah suapan pertama.

Yi Xuan terkekeh, dia melihat kuah kental mi mengotori sekitar mulut Xinyu. Dia makan dengan tidak begitu hati-hati, sepertinya benar-benar sangat lapar.

Melihat ujung bibir Xinyu penuh kuah hitam, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Xinyu membersihkan kuah yang tersisa di ujung bibirnya. Yi Xuan membantu menyeka menggunakan ibu jarinya sendiri, kemudian melanjutkan makan tanpa melirik wajah Xinyu terlebih dahulu.

Dia tidak menyadari aksinya barusan membuat Xinyu terdiam dengan pipi menghangat, Xinyu menerbitkan senyum tipis. Tanpa disadari, dia sudah menatap Yi Xuan sampai pemuda itu menghabiskan makanannya.

"Dia sangat tampat bahkan saat makan," dia menggumam dalam hati.

Saat Yi Xuan mendongak dan mata mereka bertatapan, Xinyu segera kembali menghabiskan sisa mi polis di dalam mangkuknya, lalu meneguk arak di dalam kendi hingga habis tak bersisa.

Yi Xuan menggelengkan kepalanya pelan, lalu membuka kendi arak miliknya, dan meneguknya separuh. Setelah menikmati mi polos dan arak biasa milik Penginapan Huo Shi ini, Yi Xuan sepertinya mulai terbiasa dengan tempat aneh ini.

Meski aneh, selera makan orang-orang Wuye tidak seburuk selera makan Yi Xuan. Bahkan Xinyu yang biasanya begitu pemilih urusan makanan, juga makan dengan lahap meski tempat yang disediakan tidak sebagus Restoran Wanyu.

"Bagaimana, Tuan Muda? Apakah menikmati makanan kami?" Pengurus Penginapan tadi datang lagi. Dia membersihkan mangkuk-mangkuk dan kendi arak yang sudah kosong.

"Aku membayar." Yi Xuan membuka kantong uangnya, mengeluarkan lima tahil dan menyerahkannya pada Pengurus Penginapan.

Pengurus Penginapan sempat terdiam, orang ini membayar lima tahil untuk dua kendi arak dan dua mangkuk mi polos, sudah jelas dia datang untuk menanyakan hal-hal penting.

Pengurus Penginapan tersenyum, lalu memberikan selembar kertas, "Ini kembaliannya, Tuan Muda. Kamu bisa segera meninggalkan penginapan ini atau beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Boleh juga memesan kamar untuk menginap semalam."

Yi Xuan tersenyum, "Kami tidak menginap, hanya beristirahat beberapa menit lagi saja."

Usai pengurus penginapan pergi, Yi Xuan membaca selembar kertas tadi. Ternyata isinya adalah identitas dan waktu kedatangan lima orang yang mereka cari, termasuk pergi ke mana mereka hari itu, dan bertemu siapa.

"Hong Zhaoyang dan Guo Fukai tiba pukul delapan pagi. Sedangkan Zhang Jianwu, Yan Zhishu dan Xin Qian datang pukul dua belas siang." Yi Xuan membacakan baris pertama.

"Hong Zhaoyang dan Guo Fukai keluar lebih dulu sebelum mereka bertiga. Dan pergi menemui peramal yang kita temui sebelum pergi ke sini. Tapi Zhang, Yan dan Xin tidak pergi menemui peramal itu," sambungnya.

"Itu artinya yang pertama kali pergi adalah Hong Zhaoyang dan Guo Fukai. Tiga orang terakhir mengikuti atau mengejar mereka, kita akan tahu jika kamu membacanya lagi." Xinyu mengeluarkan pendapatnya.

"Setelah itu tidak tercatat apapun lagi untuk Hong Zhaoyang dan Guo Fukai. Sementara Zhang, Yan dan Xin kembali ke penginapan dan terbunuh di sana."

Xinyu mengambil kertas itu untuk dibacanya sendiri, "Apakah pengurus penginapan tidak mempermasalahkan tentang ada pelanggannya yang mati di tempat bisnis mereka?"

"Ini adalah Pasar Wuye, Xinyu. Tempat ini tidak memiliki hukum khusus. Jika tiga orang meninggal di tempat ini, jelas sekali kematian mereka berhubungan erat dengan Pasar Wuye. Jika kita menemukan di mana Hong Zhaoyang dan Guo Fukai meninggal, kita mungkin akan tahu di mana keberadaan Toko Obat Kuno itu."

Xinyu mengembuskan napas, "Kita harus segera pergi dari sini. Dan mencari jejak Hong Zhaoyang dan Guo Fukai. Waktu kita tidak banyak. Xianwei juga harus segera ditemukan. Karena tidak menutup kemungkinan mereka akan membunuhnya juga seperti lima anak muda ini."

Yi Xuan mengangguk, dia meneguk sisa arak dalam kendi dan berdiri. Namun segerombolan orang tiba-tiba masuk dengan pedang yang sudah terhunus.

Orang-orang ini datang untuk memeriksa setiap pelanggan yang baru memasuki Pasar Wuye. Setiap orang diperiksa dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Yi Xuan bertanya pada orang yang duduk di sebelahnya, "Kenapa dia memeriksa tubuh orang-orang di sini?"

"Kita ini disebut orang baru. Mereka akan memeriksa setiap orang baru di setiap penginapan, jika ada orang baru yang ternyata berasal dari kota-kota besar yang berhukum, mereka akan segera membawa orang itu untuk dibunuh."

Yi Xuan menelan ludah. Bagaimana jika mereka ketahuan berasal dari Yunan? Yi Xuan segera memutar otak untuk menyelamatkan Xinyu. Jika dia tidak selamat, Xinyu harus selamat.

Diam-diam dia mengambil plakat emas jenderal agung yang dimiliki Xinyu. Xinyu tidak boleh ketahuan sama sekali. Setidaknya jika dia ketahuan, dia tidak akan mati dan pasti menemukan jalan keluar.

Mengambil keputusan ini, dia harus melindungi Xinyu dan tak boleh membiarkan dia terluka lagi. Yi Xuan menarik napas panjang, diam-diam dia juga menarik tusuk rambut giok merah yang dibelikan olehnya beberapa minggu lalu di Ibu Kota. Jika mereka tahu Xinyu memakai tusuk rambut giok merah, Xinyu juga akan ketahuan.

Yi Xuan mendekatkan mulutnya ke telinga Xinyu, "Kalau mereka menyerangku, kau menjauhlah, jangan sekalipun berusaha membantuku, pergilah sejauh mungkin, jangan sampai ketahuan."

Belum sempat Xinyu menanyakan maksud Yi Xuan, seseorang sudah mendekatinya terlebih dahulu, "Hei, keluarkan semua barangmu," orang Wuye itu menodong Xinyu dengan pedang besar. Xinyu pasrah saja mengeluarkan semua barang miliknya.

Dan baru menyadari kalau Plakat Emas Jenderal Agung tidak tergantung di ikat pinggangnya, dia terus mengeluarkan semua barang yang dia simpan di balik kerah baju atau di balik ikan pinggang. Sebenarnya bukan semata-mata menuruti kemauan orang-orang Wuye ini. Dia sedang mencari Plakat Emas.

Sementara orang Wuye lain sudah berjalan menghampiri Yi Xuan, dan menyuruh Yi Xuan mengeluarkan semua barang yang dibawa. Tapi Yi Xuan bergeming dan tidak mengeluarkan apapun meski orang itu sudah meletakkan pedang di lehernya.

"Yi Xuan!" Xinyu berseru pelan, dia khawatir orang-orang ini akan menyakiti Yi Xuan jika tidak menuruti kemauan mereka.

Tapi Yi Xuan diam saja saat orang Wuye memeriksa tubuhnya secara mandiri. Dan melihat tusuk rambut yang menghiasi kepalanya, juga menemukan Plakat Emas Jenderal Agung tergantung di ikat pinggangnya.

"Dia orang Ibu Kota!" Orang Wuye itu langsung berseru memberitahu teman-temannya, dia hendak kembali meletakkan pedangnya di leher Yi Xuan.

Tapi, Yi Xuan tentu tidak akan diam saja menyadari nyawanya berada di ujung tanduk. Dia memberi sinyal kepada Xinyu untuk diam dan tak perlu membantunya, seperti yang dia katakan sebelumnya.

Xinyu menjauh dengan enggan, melihat Yi Xuan nyaris dibunuh, Xinyu tidak bisa melakukan apapun, Yi Xuan bilang dia tidak boleh ketahuan. Atau semua rencana mereka sia-sia.

Yi Xuan menendang tubuh Orang Wuye itu menggunakan tenaga dalam, namun ternyata dia tidak mampu melakukannya dengan benar.

Yi Xuan merasa ada yang aneh dengan tenaga dalamnya. Yang sama sekali tidak berguna meski dia mencoba menggunakannya. Tanpa tenaga dalam, dia tidak bisa mengalahkan Orang Wuye sebanyak ini.

Ditambah lagi para pelanggan yang mengetahui kalau dia adalah orang Ibu Kota mulai menyerangnya tanpa alasan. Yi Xuan kewalahan, dia tetap menyuruh Xinyu menjauh dan pergi dari penginapan ini.

Beberapa menit bertahan melindungi diri tanpa tenaga dalam, Yi Xuan mulai kelelahan, dia terjatuh karena tak mampu melawan lagi.

Ke mana semua teknik bela dirinya? Kenapa dia menjadi seperti orang yang tidak bisa bela diri sama sekali? Yi Xuan mendengus, menyeka ujung bibir yang robek.

Dia ingat teh berwarna aneh yang disuguhkan Meng Yao di jamuan kemarin, ternyata racun masuk saat dia menghirup aroma teh itu. Dan bereaksi saat dia menggunakan teknik bela dirinya. Racun itu menyegel semua tenaga dalam yang dia miliki. Yi Xuan terkekeh, ini adalah jebakan terbodoh yang tak bisa dia tebak.

Yi Xuan diseret pergi dari penginapan dengan kasar.

Xinyu menyeka pipinya dan berusaha untuk tidak bertindak gegabah. Dia mengendap-endap mengikuti ke mana orang-orang Wuye itu membawa Yi Xuan.

Dia tidak lagi peduli dengan keselamatannya. Dia hanya ingin menyelamatkan Yi Xuan yang sudah berkali-kali melindunginya. Meski Yi Xuan menyuruhnya pergi sejauh mungkin, Xinyu tidak mungkin meninggalkan Yi Xuan tertangkap sendirian.

Orang-orang Wuye berbelok dan masuk ke dalam lorong yang lebih sempit. Orang yang menyeret Yi Xuan berjalan paling depan, belasan orang lain berbaris karena hanya dapat dilalui satu orang.

Xinyu mulai bingung ketika orang-orang ini berpencar ke berbagai arah begitu keluar dari lorong kecil, dia tidak bisa menemukan orang yang membawa Yi Xuan.

Dia memutuskan untuk mengikuti orang terakhir yang masih mungkin untuk dikejar. Orang ini sepertinya menuju tempat persembunyian utama mereka.

Karena dia kembali memasuki lorong sempit berikutnya, dan menggeser sebuah batu di sudut tembok toko besar. Itu sepertinya mekanisme yang diatur untuk menyembunyikan sebuah pintu dari orang-orang yang tidak termasuk ke dalam organisasi Wuye.

Xinyu berpikir dia mungkin bisa menemukan Yi Xuan jika menyelinap masuk ke bangunan tersembunyi itu.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!