NovelToon NovelToon
2 Tahun Menikah Kontrak Dengan Mu

2 Tahun Menikah Kontrak Dengan Mu

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Angst
Popularitas:93.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Meymei

Lulu, seorang yatim piatu yang rela menerima pernikahan kontrak yang diajukan Atthara, demi tanah panti asuhan yang selama ini ia tinggali.
Lulu yang memerlukan perlindungan serta finasial dan Atthara yang memerlukan tameng, merasa pernikahan kontrak mereka saling menguntungkan, sampai kejadian yang tidak terduga terjadi. “Kamu harus bertanggung jawab!”
Kebencian, penyesalan, suka, saling ketertarikan mewarnai kesepakatan mereka. Bagaimana hubungan keduanya selanjutnya? Apakah keduanya bisa keluar dari zona saling menguntungkan?

Note: Hallo semuanya.. ini adalah novel author yang kesenian kalinya. Semoga para pembaca suka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Rumah Sakit

Lulu dan Atthara kini ada di upper ground dan sedang berada di salah satu toko kosmetik terlengkap. Atthara menyuruh Lulu memilih produk yang biasa ia gunakan. Ia juga menyuruh Lulu membeli beberapa perlengkapan makeup yang cocok untuk jenis kulitnya. Setelah berkonsultasi dengan sales yang berjaga, Lulu mendapatkan rekomendasi perlengkapan makeup dari brand local yang cocok untuknya. Atthara meminta sales tersebut menyiapkan satu set lengkap untuk Lulu.

“Kamu harus mulai terbiasa.”

“Tapi aku tidak bisa menggunakannya.”

“Kamu bisa belajar.” Lulu menyerah.

Setelah mendapatkan perlengkapan makeup, Atthara melihat sebuah outlet yang menawarkan hijab. Ia membawa Lulu ke sana dan menyuruhnya memilih hijab yang disukai.

“Kenapa harus syar’i?” tanya Atthara yang mengikuti Lulu melihat di bagian hijab syar’i.

“Aku suka hijab yang menutup dada.”

“Bagaimana jika menghadiri acara formal?”

“Apakah hijab syar’i tidak formal?”

“Orang lain tidak tahu, tapi kalau aku tidak begitu suka. Sebaiknya kamu juga memilih hijab yang biasa agar saat menghadiri acara formal bisa kamu kenakan. Ini bagus.” Atthara menarik sebuah pashmina berbahan ceruti.

Akhirnya, belanja hijab itu hanya 20% atas pilihan Lulu dan sisanya merupakan pilihan Atthara. Dari sana, barulah Atthara membawa Lulu ke ground floor di mana supermarket berada. Atthara mendorong troli mengikuti Lulu di belakang.

Lulu yang tidak pernah masuk ke supermarket, bingung mau mulai dari mana. Sedangkan Atthara yang tidak pernah berbelanja, juga tidak tahu di mana letaknya. Akhirnya ia bertanya kepada salah satu petugas di mana ia bisa menemukan empon-empon. Petugas tersebut menunjukkan Lorong menuju buah dan sayur. Setelah berterima kasih, keduanya menuju Lorong yang dimaksud.

Lulu menemukan empon-empon, daun salam dan daun jeruk di sana. Tetapi ia tidak menemukan rempah-rempah. Rempah-rempah yang dijual di sana sudah berbentuk bumbu instan.

“Apalagi?” tanya Atthara.

“Sudah, Kak. Beli rempah-rempahnya ke pasar saja besok.”

“Ya sudah. Kamu mau beli apa lagi?”

“Tidak ada, bahan masakan di kulkas masih banyak.” Atthara mengangguk dan mendorong troli menuju kasir.

Setelah membayar, mereka mengambil barang yang sebelumnya dititipkan dan keluar dari pusat perbelanjaan. Di jalan pulang, Atthara mengajak Lulu singgah di sebuah café untuk membeli minuman. Atthara meminta Lulu menunggunya di kursi saat dirinya melakukan pemesanan, tetapi saat ia kembali, ia tidak menemukan Lulu.

“ nyasar anak itu!” batin Atthara yang tidak menemukan Lulu.

Saat akan mencarinya di toilet, ponsel Atthara berdering dan memperlihatkan nama Lulu di sana.

“Kamu di mana?” tanya Atthara dengan gusar.

“Aku dalam perjalanan ke rumah sakit, Kak. Tadi saat Kakak meninggalkanku, aku melihat seorang Nenek terjatuh dan aku menolongnya. Aku sekarang sedang Bersama beliau dan sopirnya menuju rumah sakit.”

“Rumah sakit mana?”

“Rumah sakit mana, Pak?” tanya Lulu kepada Pak Sopir.

“Rumah sakit Harapan.”

Atthara menutup panggilan Lulu dan segera bergegas ke rumah sakit yang di maksud. Sesampainya di sana, Atthara bergegas ke ruang gawat darurat dan menemukan Lulu duduk di sana.

“Kenapa kamu di sini?”

“Yang bukan keluarga tidak diperbolehkan masuk.” Jawab Lulu.

“Kamu juga! Kenapa membantu orang asing?”

“Nenek itu mengingatkanku pada ibu.” Cicit Lulu.

Atthara menghela nafas dalam. Entah karena Lulu ini bodoh atau naif. Tidak semua orang bisa memperlakukan sesama dengan baik. Ia sudah sering melihat banyak orang mengabaikan Nurani mereka dan mengabaikan keluarganya demi ambisi.

“Sudahlah! Ayo pulang!” Lulu mengangguk dan mengikuti Atthara menuju parkiran.

“Atthara!” panggil seorang Perempuan paruh baya.

“Tante? Siapa yang sakit?”

“Nenek kamu!”

“Hah?” Atthara terkejut dengan penjelasan sang tante yang mengatakan jika sopir nenek menghubunginya dan mengatakan kalau nenek tiba-tiba pingsan.

“Ini siapa?” tanya tante Atthara yang menyadari keberadaan Lulu di belakang Atthara.

“Nanti aku jelaskan! Dimana Nenek sekarang?”

Tante Atthara membawa Atthara ke ruang perawatan sang nenek. Lulu mengikuti di belakang karena Atthara menggandeng tangannya seolah takut dirinya tidak bisa mengikutinya.

Sesampainya di ruang perawatan, sopir yang menunggu di depan kamar menyambut mereka dan membukakan pintu. Nenek Atthara masih memejamkan mata dengan selang infus dan oksigen terpasang.

“Kata dokter, Nyonya Tua tidak tahan dengan panas matahari.” Kata sopir.

“Bagaimana bisa?” tanya Atthara dengan tidak sabar.

“Nyonya Tua mengatakan akan bertemu dengan kawan lamanya dan meminta saya menunggu di mobil. Jadi, saya tidak tahu apa yang terjadi selanjut. Tahu-tahu sudah ada Perempuan yang berteriak meminta tolong. Karena banyak yang berkerumun, saya pergi melihat dan ternyata Perempuan itu sedang memangku kepala Nyonya Tua.” Jelas sopir.

“Di mana Perempuan itu sekarang?” tanya Tante Atthara.

“Tadi dia menunggu di UGD, Nyonya kedua.”

“UGD?” tanya Atthara.

“Ya, Tuan Muda. Katanya dia akan menunggu kenalannya karena dia tidak hafal jalan.”

“Apakah perempuan ini yang kamu maksud?” Atthara menggeser Lulu yang sedari dari tadi ada di belakang.

“Ya. Dari mana Tuan Muda, tahu?”

Atthara tidak menjawab. Ia menyuruh Lulu untuk duduk dan menyuruh sopir sang nenek untuk membelikan mereka minum.

“Siapa dia?” Tante Atthara yang memperhatikan sedari tadi, tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

“Lulu.” Jawab Atthara singkat.

“Lulu? Ada hubungan apa kalian?”

“Calon keponakan tante.”

“Apa?” suara Tante Atthara segera memenuhi ruangan.

Ketika sadar jika mereka sedang ada di rumah sakit, beliau segera mengatur suaranya.

“Kamu yakin?”

“Kenapa tidak?”

Tante Atthara melihat penampilan Lulu dari atas ke bawah. Pakaian yang dikenakannya memang terlihat berkelas, dari segi paras juga tidak mengecewakan. Tetapi dengan hijab lebar yang dikenakannya, Tante Atthara masih tidak percaya dengan jawaban Atthara.

Bukan karena apa, Atthara yang tidak pernah mau melaksanakan kewajibannya sebagai muslim kini mengenalkan Perempuan berhijab lebar sebagai calon istri membuatnya tidak masuk akal. Bagaimana bisa ia mempercayainya begitu saja?

“Katakan pada tante. Apakah kamu diancam Atthara?” Lulu terkejut dengan pertanyaan Tante Atthara.

“Tidak, tante.” Jawab Lulu yang mengingat kesepakatannya dengan Atthara.

“Lalu, apakah kamu punya hutang dengannya?” Lulu menggeleng.

“Sudahlah tante! Jangan membuatnya takut!”

“Memangnya tante mau memakannya apa?” kesal Tante Atthara.

“Kamu bisa memanggilku Tante Lyra, aku adik dari Papa Atthara.”

“Salam kenal Tante Lyra. Tante bisa memanggilku Lulu atau Uli.

“Apa yang kamu lihat dari Atthara?”

“Baik.” Jawab Lulu singkat.

Tetapi jawabannya justru membuat Tante Lyra tertawa. Atthara yang melihatnya hanya memberikan tatapan malas, sedangkan Lulu merasa bingung.

Menurut Lulu, ia sudah menjawab dengan jujur. Walaupun sikap Atthara sangat dingin dan seenaknya, Atthara tetap baik kepadanya. Buktinya, Atthara menghormati privasinya dan tidak memperlakukannya dengan buruk. Bahkan Atthara bisa saja langsung mengusirnya saat negosiasi yang diajukannya tidak menguntungkan. Atthara justru memberikannya kesempatan untuk mempertahankan panti asuhan dan memberikannya tunjangan. Walaupun harga yang harus ia bayar sangatlah mahal.

1
Yuni
/Good/
Meymei: Terima kasih dukungannya kak 🙏🏻
total 1 replies
Irma Minul
Luar biasa
Meymei: Terima kasih atas dukungannya kak 😍
total 1 replies
indy
terima kasih kakak...
Meymei: Terima kasih juga atas dukungannya kakak 🥰
total 1 replies
indy
lulu mau selesai ya, ditunggu novel barunya...
Meymei: Siap kak.. tunggu lulus review kak😊
total 1 replies
uswatun hasanah
Luar biasa
Meymei: Terima kasih dukungannya kak 😍
total 1 replies
Lilis Elis
kurang bagus karna gk ada kelanjutannya
Meymei: Status masih ongoing kak😁
total 1 replies
Lilis Elis
dmna kelanjutannya ini
Meymei: Sabar ya kak, setiap hari jam 18.00 wita up 2 bab kecuali author ada kesibukan
total 1 replies
indy
sudah ditolak tolak kok masih nekat ya
Meymei: Masih mau berusaha kak 😅
total 1 replies
Rian Moontero
sama"kak mey,,smangaat up lagi🤩💪💪🤸
indy
Selamat idulfitri, maaf lahir dan batin
Meymei: Maaf lahir dan batin
total 1 replies
indy
Lanjut kakak... semangat
Meymei: Semangat 😁
total 1 replies
Shakri Aziz
Luar biasa
Meymei: Terima kasih atas dukungannya kak 😍
total 1 replies
Rian Moontero
ndak pa"kak mey,,,dari pada tidak sama sekali,,ditunggu yaaaa,,semangaaat💪💪🤩🤸
Meymei: Terima kasih kak 😍
total 1 replies
erinatan
horang kayah emang beda
erinatan
aku suka wanita tangguh seperti Lulu GK cengeng
erinatan
atthara nama yg bagus
erinatan
lanjut
Melia Andari
hai kk salam kenal, cuma mau tanya, apakah karya ini kk kontrakin?
Meymei: Sal Ken juga kak..
Iya kak, semua karya di kontrakin
total 1 replies
Abd Kadir Taha
bagus dan menarik❤
Meymei: Terima kasih dukungannya kak 🙏🏻
total 1 replies
Abd Kadir Taha
lanjut!
Meymei: Siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!