" Bagaskara seorang CEO muda yang berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi anak seorang pelayan di rumahnya.
karena kesalahan yang ia perbuatkan sendiri saat itu dirinya pulang kerumah dengan keadaan mabuk berat di sertai dengan efek obat perangsan yang di berikan oleh temanya saat di klub malam itu. " viola dan bagas bagun kesiangan dengan tak sadarkan diri saat viola terbangun dengan keadan tampa sehelai benang sedikit pun dan melihat ke sisi sampingnya Tuan mudahnya yang masi tertidur pulas saat itu la viola teringat akan kejadian semalam yang membuat dirinya kehilangan mahkota yang ia jagakan sejak duluh.
saat di meja makan Bagas turun dari anak tangga menujuh meja makan untuk sarapan pagi di saat itulah Bagas mendengar suara tangisannya viola di dapur. " kenapa kamu menangis viola ujar Bagas majikan mudanya itu " viola mendongak ke atas dan melihat wajah majikannya yang tampan itu " euaaaa,,,, euaaa,, tampa menjawab pertanyaan majikanya viola semakin menjadi jadi tangisannya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundanya marcell aqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pelukan hangat
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Tak butuh waktu yang lama Farel pun sampai di kantor polisi atas kejadian yang menimpa Della, karena kesangsian yang di berikan oleh kakak iparnya nya itu kurang akurat sehingga pihak yang bersangkutan la yang akan memperjelas nya secara Detail. ya siapa lagi jika bukan Farel la yang akan memperjelas nya secara detail.
Farel tidak di izinkan bertemu dengan Bayu
karena Bayu baru saja selesai karena di rawat. Polisi takut semakin menjadi hal yang buruk pada Bayu jika mereka di temukan saat ini.
Farel pun tidak memaksa. baginya asal Bayu di masukan kedalam penjara dan membuat membekam di sana, Farel tak masalah Tapi saat ini Farel menemui perempuan itu di ruangan khusus bicara.
" Tolong aku,,, aku tahu kamu pasti datang kesini untuk menolongku " ucap perempuan puan itu dengan waja yang memelas.
" aku hanya di suruh oleh Bayu aku tidak melakukan apapun itu kepada Temanmu itu, aku hanya,,? " cukup lama perempuan itu memohon kepada Farel jika dirinya ingin di bebaskan.
Farel pun hanya diam dan tak menghiraukan perkataan perempuan yang ada di hadapannya saat ini.
" aku mohon lepaskan aku jika kamu melepaskan aku, aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan aku mohon lepas kan aku.. "ucapnya sekali lagi.
" apa kamu tidak ada rasa iba ketika memvideokan Teman saya Della yang sudah tak berdaya lagi ha"
Laras pun menghentikan isak tangisnya dan merenungi atas apa yang telah ia lakukan sama Bayu.
" apa tidak ada rasa kasian sedikitpun ketua melihat pakai Della di Robek di hadapanmu di manakah rasa kasihan mu sebagai sesama perempuan?? "
" apa kesalahannya sampai kamu berbuat tega sampai hal itu terjadi kepadanya dan aku tidak tahu ada masalah apa kamu sama Della dan juga keluarga nya itu sampai- sampai kamu berbuat senekat itu. " ucap Farel yang merasa muak melihat air mata sandiwara perempuan yang ada di hadapannya sekarang ini.
" Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan kehidupan yang kemudian ,kalau saja aku terlambat datang menyelamatkannya. Dia akan hidup dalam mimpi yang buruk ,dia akan kehilangan kepercayaan dirinya kesuciannya direnggut paksa .mungkin hal yang terburuk adalah dia menghabisi nyawanya sendiri ,karena menganggap Dia tidak punya apapun lagi untuk bisa membuatnya tetap hidup .
" dia pantas mendapatkannya, " ucap Laras dengan menduga menatap penuh amarah kepada pria di hadapannya itu .
" apa kamu bilang?? " tanya Farel untuk memperjelas kan apa yang dikatakan oleh perempuan di hadapannya itu .
" dia pantas mendapatkannya karena keluarga nya telah menghina keluarga ku." ucapnya kali ini dengan sifat aslinya.
Farel pun tersenyum tipis dan melipatkan kedua tangannya di dadanya lalu berdecak kesal hampir saja ia terpancing emosi gara-gara perempuan ini" berati tangisan mu itu hanyalah sandiwara saja untung saja aku tidak tertipu dengan tangisan mu tadi. "
Sementara itu Bagas dan juga Viola serta mamanya mereka baru saja sampai di rumah nya,kebetulan saat meraka sampai Viola langsung turun dari mobil terlebih dahulu karena Asinya sudah mulai nyeri dan ia ingin memberi Asi itu kepada anaknya yang kini di asuh sama suster Ririn.
" Gimana sus apakah Rafael rewel sedari tadi? " ucap Viola kepada suster yang mengasuh anaknya itu.
" Em,, Alhamdulillah anaknya tidak Rewel Bu? " jawab suster itu kemudian ia duduk kembali di samping ranjang anakku.
Nex...
" jangan lupa dukungannya ya guys dan juga like dan komen☺
