"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.
"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.
"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"
Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?
Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita itu adalah Zizi.
🌷🌷🌷🌷🌷
.
.
Jam makan malam pun tiba. Zizi disuruh ibu Ellena kembali lagi ke lantai atas untuk memangil Devan.
Tok... Tok ... Tok ....
"Kak ini Zizi. Apa kakak sudah mandi? jika sudah ayo kita turun. Ayah dan ibu sudah menunggu kita di meja makan." pangil Zizi dari luar kamar Devan.
Cek..lek ..
Devan membuka pintunya.
"Wah Ternyata kakak sudah siap. Zizi kira kakak tadi ketiduran." ucap Zizi tersenyum manis.
"Kakak tadi malah tidak bisa tidur. Kakak hanya sedang menyelesaikan pekerjaan kakak dikantor saja." seru Devan menarik hidung mancung Zizi.
"Ayo kita turun. Kakak sudah siap." ajak Devan menarik tangan Zizi.
Lalu mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan. Menuruni tangga satu persatu dengan diselingi tawa. Karna Zizi memang anaknya periang, dengan siapa saja.
Di sekolahnya Zizi juga menjadi idola bagi para kaum Adam. Namun Zizi belum pernah berpacaran dengan siapapun kecuali dengan Devan kakak tirinya.
Meskipun umur mereka terpaut tujuh tahun. Tapi Zizi tidak jadi masalah. Karna meskipun umur Devan lebih tua darinya. Tetap saja wajahnya terlihat masih muda.
Devan memang sangat tampan. Karna itulah Zizi bisa jatuh cinta kepada kakak tirinya itu. Apalagi perhatian yang Devan berikan selama ini lebih dari seorang kakak untuk adiknya.
Sehingga begitu Devan mengungkapkan perasaan nya kepada nya, Zizi pun langsung menerima Devan. Karna perasaan itu memang sudah ada sejak lama.
"Selamat malam Dev,! Ayah begitu merindukanmu Nak!" Ayah Dion berdiri melihat Devan dan Zizi.
Lalu beliau pun langsung memeluk Devan dengan erat. Karna tadi sore mereka memang belum sempat bertemu.
"Malam juga Ayah! Aku juga sangat merindukanmu!" balas Devan memeluk ayahnya.
Menyaksikan pertemuan Ayah dan anak itu. Ibu Ellena pun ikut memeluk putrinya sendiri.
"Ayo kita makan malam dulu Yah. Karna sehabis makan malam nanti, ada yang ingin Devan sampaikan kepada Ayah dan.... Ibu!" ucap depan melepaskan pelukannya dan ketika menyebutkan kata Ibu. Devan sempat terhenti sesaat.
Karna begitu berat bagi Devan memanggil orang yang sudah menghancurkan kebahagiaan keluarganya dengan sebutan ibu.
"Tentu saja Nak. Sudah lama kita tidak berbagi cerita juga kan. Ayo, ayo kita makan dulu. Zi sayang bagaimana hari mu, hari ini Nak?" tanya Ayah Dion kepada Zizi setelah mereka semuanya duduk.
Zizi dan Devan duduk bersebelahan. Sedangkan Ayah Dion dan Ibu Ellena duduk diseberang meja tempat mereka berdua.
"Hari Zizi tentu saja menyenangkan seperti biasanya Yah." jawab Zizi tersenyum singkat.
Setelah itu, semuanya makan dengan tenang. Hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring saja yang terdengar. Karna dikeluarga ini memang dilarang berbicara apabila sedang makan.
Karna disetiap sesudah makan malam, barulah mereka membahas atau pun bercerita yang lainnya.
Hampir dua puluh menit. Mereka semua baru selesai makan malam nya. Ayah Dion dan Devan langsung saja keruang keluarga. Sedangkan ibu Ellena dan Zizi mereka membereskan meja makan lebih dulu.
Diruang keluarga.
"Dev bagaimana dengan bisnis mu disana Nak? Ayah lihat dari berita bisnis, perusahaan mu sudah lebih berkembang dari perusahaan kita yang disini?" Ayah Dion memulai membuka cerita lebih dulu.
"Iya Yah, berita itu benar. Maka dari itu Devan sudah lama tidak pulang kesini."
"Baguslah. Tapi satu hal yang selalu menganjal di hati ayah Dev. Hubungan mu dan Zizi,! Kamu sudah cukup umur untuk menikah. Sedangkan Zizi baru mau masuk kuliah. Jika bisa lepaskan saja adik mu itu. Lagian meskipun kalian putus tidak jadi menikah, hubungan diantara kalian tetap akan baik seperti saat ini. Karna Zizi pasti mengerti hal itu. Dia masih belum tau banyak tentang cinta." kata ayah Dion yang ingin hubungan Devan dan Zizi cukup sebagai kakak dan adik saja.
"Karna hal itulah Devan menyempatkan untuk pulang kesini Yah. Meskipun untuk beberapa hari saja. Devan memang ingin membahas hubungan Devan dan Zizi."
"Jadi apakah kamu setuju dengan pemikiran Ayah?" tanya ayah Dion yang mengira jika Devan akan melepaskan Zizi dan menikahi wanita lain. Karna didalam hatinya beliau sangat takut jika Devan sampai menikahi anak tiri yang sudah di anggapnya seperti anak kandungnya sendiri.
Ayah Dion takut Devan menyakiti Zizi. Karna hal itu juga akan mempengaruhi rumah tangganya dengan ibu Ellena.
"Betul Devan setuju dengan saran ayah yang ingin Devan segera menikah. Tapi wanita yang akan Devan nikahi adalah Zizi." ucap Devan yakin dengan keputusannya.
"Apa maksudmu Nak! Kamu ingin menikahi putri Ibu?" selak ibu Ellena yang sudah kembali kedepan bersama Zizi di belakangnya.
"Ibu lebih baik kita dengarkan dulu apa yang ingin Devan sampaikan. Ayo duduk disini!" Ayah Dion menyuruh ibu Ellena duduk di sampingnya.
Tak banyak bicara, ibu Ellena ikut duduk disamping ayah Dion. Sedangkan Zizi juga langsung memilih duduk disamping Devan.
"Apakah benar kamu ingin menikahi putri ibu Nak? tadi ibu tidak salah dengar kan?" tanya ibu kembali.
"Benar Bu. Devan ingin menikahi Zizi. Karna itulah Devan pulang kesini."
"Tapi Zizi masih sangat kecil Nak. Kamu masih bisa mencari wanita yang pantas mendampingi mu. Lagian Zizi baru mau masuk kuliah, bagaimana mungkin dia menjadi istrimu." Ibu Ellena langsung menolak niat baik anak tirinya itu.
Selama ini memang ibu Ellena terpaksa mengizinkan Devan memacari putrinya. Karna ibu Ellena hanya ingin melalui kedekatan Devan dan Zizi. Bisa ikut memperbaiki hubungan dia dan Devan bisa lebih baik lagi. Namun bukan berarti ibu Ellena mengizinkan Devan menikahi putrinya.
"Jika masalah kuliah. Setelah kami menikah, Zizi kan masih bisa kuliah di kota Y Bu. Dan Devan tidak bisa menikahi wanita lain, karna Devan sangat mencintai Zizi." jawab Devan tersenyum, dan melihat Zizi yang berada disampingnya.
"Tapi Nak."
"Ibu, Ayah. Zizi juga sangat mencintai kak Devan. Zizi juga mau menikah dengan nya. Tolong restui hubungan kami,! lagian mana mungkin Zizi sanggup melihat kak Devan menikahi wanita lain." ujar Zizi yang memotong ucapan ibunya.
"Ibu, Devan berjanji akan membahagiakan Zizi. Ibu tidak perlu khawatir. Ibu tau sendiri kan jika Devan sangat menyayangi Zizi. Jadi mana mungkin Devan akan menyakitinya." sambung Devan lagi untuk menyakinkan orang tua mereka masing-masing.
"Bukanya ibu tidak percaya kepada mu Nak. Tapi Zizi ini belum tau banyak hal tentang perasaan. Ibu hanya takut jika Zizi tidak bisa menjadi istri yang baik untuk mu." ibu Ellena berusaha mencari cara agar niat baik anak tirinya tidak terjadi.
"Ibu...! Zizi mohon, tolong izinkan kakak menikahi Zizi. Kami saling mencintai ibu. Kami berdua berjanji akan menjaga pernikahan kami seperti ayah dan ibu sekarang yang saling mencintai. Iya kan kak?" tanya Zizi kepada Devan.
Makanya Zizi berbicara seperti itu. Karna Zizi mengerti apa yang ditakutkan oleh ibunya. Meskipun dulu ketika ibunya menikah dengan ayah Dion. Zizi masih berumur dua belas tahun. Tapi sedikit banyak nya Zizi sudah tau dan masih ingat seperti apa Devan membenci mereka.
"Devan pernikahan itu bukan untuk mainan. Apa yang dikatakan oleh ibu benar, kamu bisa mencari wanita lain. Wanita yang sudah siap untuk berumah tangga. Sedangkan hubungan mu dan Zizi akan tetap seperti sekarang. Kalian tetap masih bisa menjadi saudara." ucap Ayah Dion yang dari tadi hanya mendengarkan.
BERSAMBUNG.....🤗
.
.
.
.
Terimakasih sudah mau mamfir ke karya receh mak Author ya😘😘
Dan tolong jangan lupa untuk memberikan dukungannya.
Like.
Favorit.
Vote.
Komentar.
Dan buat hadiah nya, Apa saja boleh.😂😂😘😘😘😘