Pelukan Untuk Argezia

Zia mengerjapkan matanya perlahan,ia menatap warna kamar yang bukan seperti kamarnya,ia juga mencium bau mint dan maskulin yang zia merasa begitu familiar.

Cklek

Pintu kamar berwarna cokelat itu terbuka,zia melihat Robert yang kini berada di depan pintu,sembari membawa napan berisi makanan.

"Udah bangun yah,ini kamu makan dulu":Ucap Robert lembut,dan zia merasa ada yang berbeda dari cowok tampan di hadapannya ini.

"Kenapa aku bisa ada disini?":Tanya zia,sembari menduduki dirinya di ranjang.

"Semalam kamu ketiduran,dan mungkin kamu juga kecapean,jadi sekarang kamu makan yah,nanti aku antar pulang":Ucap Robert di akhir,zia menganggukan kepala,ia memakan makanan yang di berikan oleh Robert.

"Untuk semalam,maaf udah ngerepotin kamu,aku gak maksud untuk tertidur dan membuat kamu kesusahan":Ucap zia,yang sudah selesai sarapan.

"Hey,aku kan sudah bilang sama kamu,aku siap jadi tempat kamu curhat,mau kamu sedih sekali pun,aku tau ini terlalu cepat untuk kamu,tapi aku hanya ingin kamu bisa lebih terbuka,dengan itu kamu gak akan sendirian dan mudah di tindas lagi":Balas Robert sembari mengusap kepala zia.

"Sudahlah,karena kamu sudah selesai makan,kita keluar yuk,bunda aku nyuruh aku manggil kamu tadi":Lanjut Robert,zia menganggukan kepala,tapi sebelum itu ia izin ke kamar mandi dulu.

...

"Tante,makasih banyak karena sudah mau ngizinin zia untuk tinggal di sini":Ucap zia saat mereka sudah berada di ruang kelaurga.

"Sama-sama sayang,tante senang kalau Robert bawah teman kerumah,karena biasanya anak itu hanya bermain sama adik nya ":Balas bunda risa.Sembari memangku anaknya yang berusia 5 tahun.

"Hay ganteng,namanya siapa?":Tanya zia sembari memegang tangan mungil anak laki-laki itu.

"Namanya Raden kakak":Balas bunda risa dengan suara khas anak kecil.

"Wahh,nama yang ganteng":Balas zia.

"Nak,tante sudah mengetahui apa yang selama ini kamu alami,awalnya tante gak percaya sama Ucapan putra bunda.Tapi saat bunda menggantikan pakaian kamu,bunda melihat ada sebagian lebam di lengan dalam kamu dan punggung kamu yang sudah mulai memudar":Ucap Bunda risa,membuat zia terdiam.

"Jadi,kalau kamu butuh bantuan bunda dan butuh pelukan,kamu bisa ke bunda,bukan maksudnya bunda ikut campur sama masalah kamu dan keluarga kamu,tapi bunda hanya mau membantu kamu saja":Lanjut bunda risa,membuat zia merasa terharu,ternyata selain di Cafe dia juga merasa di perdulikan dan di perhatikan oleh orang lain,yang bahkan bukan orang terdekatnya sekali pun.

"Makasih bunda,zia sangat begitu bersyukur masih ada yang perduli sama zia,zia selalu menginginkan hal seperti ini bunda,zia selalu menantikan pelukan dan kasih sayang dari kedua orang tua zia.Tapi zia gak bisa dapetin itu,dan zia bersyukur zia dapetin itu di bunda":Ucap zia dengan lirih,bunda risa membawa zia kedalam pelukannya.

Ia tak menyangka anak baik dan cantik seperti zia ternyata mengalami kehidupan yang kelam dan penuh derita,Ia yakin zia selama ini pasti capek menghadapi setiap masalah yang di berikan untuknya,dan bunda risa juga merasa bangga akan zia yang memiliki hati sabar seluas samudra hebat.