Berlatar didunia sihir dimana menceritakan seorang ksatria kerajaan bernama Leorin Herleys dalam menjalani hidupnya sebagai seorang ksatria sejati.
Kesan cerita ini hanya fantasy saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
"Akhirnya aku menemukan kalian!"Salah satu diri Ula menemukan keberadaan Leorin dan Elsa lalu menghadangnya.
"Apa yang harus kita lakukan Leo?"Elsa nampak ketakutan dan bertanya pada Leorin.
"Sepertinya hanya melawan adalah salah satu pilihan!"Jawab Leorin bersiap berjaga jaga jika Ula memulai serangan terlebih dahulu.
"Besar juga nyalimu manusia!"Ula memuji keberania Leorin sebelum dia habisi itu.
"Apa mereka ada banyak?"Elsa dan Leorin kembali kaget muncul banyak diri Ula yang keluar dari lingkaran waktu.
"Bagus sekali pencarianmu!"Diri Ula yang asli senang pada dirinya yang lain berhasil menemukan mereka.
"Kembalilah kedunia kalian masing masing!"Perintahnya lagi.
"Apa kau yakin bisa mengatasinya sendiri?"Mereka semua tak yakin dia bisa mengalahkan manusia itu.
"Kau pikir aku lemah?"Kata Ula sangat yakin pada dirinya sendiri.
"Kalau begitu biarkan kami pergi!"Lalu semua diri Ula kembali kedunia asli mereka melalui portal waktu.
"Tidak ada jalan lain lagi untuk saat ini!"Gumam Leorin didalam hatinya ragu bisa lolos dari Ula apalagi sihirnya sangatlah sulit dilawan.
"Mengapa kita tidak harus bertarung saja?"Tanya Ula padanya sebelum menyerangnya.
"Tidak ada jalan lari lagi selain menghadapi anda apapun itu saya harus bisa mengalahkan dirimu!"Tegas Leorin yang tidak mau kalah lagi seperti sebelumnya.
"Lihat saja ini manusia!"Ula menggunakan sihirnya memindahkan mereka berdua memasuki dunia dan waktu alias semuanya telah berhenti dengan sendirinya.
"Tetap disini tuan putri biar saya pergi menghadapinya!"Leorin memberi Elsa instruksi agar tetap berada disini tidak ikut andil dalam pertarungannya.
"Semoga berhasil Leo!"Elsa paham mengangguk tak lupa memperingatinya agar berhati hati melawannya.
"Terima ini!"Ula langsung saja menyerangnya dengan sihir yang mampu membuatnya kembali menjadi anak anak.
"Sring!"
"Slash!"
"Bruash!"Leorin menghindari setiap serangannya dan menebasnya hingga hancur.
Ula dan Leorin menyerang dan bertahan satu sama lain dengan kemampuan yang mereka miliki. Walau Leorin sendiri harus menjaga fokus setiap arah guna menghindar dari serangan Ula yang secara tiba tiba muncul.
"Lubang pelahap!"Karena serangannya selalu tidak mengenainya Ula mengeluarkan sihir berupa lubang besar yang dapat melahapnya.
"Eeeh!"Leorin berusaha bertahan dari arus tarikan lubang besar itu yang ingin melahapnya.
"Haha, jika kau memasuki lubang itu maka tidak akan dapat keluar lagi!"Ula memberi tahu Leorin bahwa lubang itu adalah jurang waktu yang artinya mustahil bisa keluar jika masuk kedalamnya.
"Sekuat apapun sihirmu pastinya akan ketebas dengan pedangku!"Leorin mengaktifkan aura energi sihirnya dalam skala besar bersiap menyerang.
"Hancurlah!"Leorin mengangkat pedangnya keatas lalu menurunkannya menyerang kearah lubang pelahap itu.
"Sreeesh!"Lubang salah satu sihir Ula terbelah dua lalu tal lama hancur menghilang secara perlahan.
"Bagaimana bisa dia membelah teknik sihirku itu?"Ula tak percaya apa yang dilihatnya terutama Leorin yang menghancurkan teknik sihirnya dengan membelahnya.
"Kelemahannya terletak pada tongkat sihirnya!"Leorin mengamati Ula dari jauh dan mendapati bahwa tongkat sihirnya adalah sumber kekuatannya berasal.
"Wuuush!"Leorin melesat kedepan mengincar tongkat sihirnya untuk dihancurkan agar menang dengan mudah.
"Bayangan ruang!"Ula menggunakan sihirnya lagi kali ini tekniknya dia membuat dirinya menjadi banyak agar tidak mengenali dirinya yang asli.
"Slash!"Leorin menebas salah satu Ula hingga hancur menjadi pecahan kertas tipis.
"Sepertinya dia mencoba mempermainkanku!"Leorin kesal menatap banyaknya Ula dari berbagai arah pastinya sulit menemukan sosok aslinya.
"Saya baru ingat!"Leorin mengingat Ula asli menggunakan salah satu tanda pada kulitnya.
"Baiklah mari kita beradu kecepatan!"Leorin yang sudah tahu dimana Ula yang asli bersiap menyerangnya.
"Wuuush!"Leorin bergerak sangat cepat melesat kearahnya hingga sudah berada didepan Ula yang asli.
"Darimana dia mengetahuiku?"Ula yang terkejut itu ingin menghindar tapi sayang waktunya tidak sempat.
"Slash!"Leorin menebaskan pedangnya kearah tongkat sihirnya sampai terbelah menjadi dua potongan.
"Brash!"Benar saja semua dirinya yang berada disini menghilang seketika setelah tongkat sihirnya patah.
"Raaash!"Leorin menendang Ula hingga terpental kebawah saat dia lengah.
"Brak!"Ula yang kehilangan semua energi sihirnya sebab tongkat sihirnya menjadi sumber kekuatannya telah hancur begitupun dirinya yang melemah.
"Apa anda ingin menyerah?"Leorin menodongkan ujung pedang peraknya kearah leher Ula yang sekarat itu.
"Kau lebih cerdas dari perkiraanku!"Jawab Ula yang energi sihirnya semakin berkurang setiap menitnya.
"Jangan membuat saya hilang kesabaran!"Tegas Leorin yang tak mau dipujinya setelah apa yang dilakukannya hampir membuatnya mati.
"Tenanglah Leo dia juga mempunyai hati apa sebaiknya jangan kamu tidak perlu marah marah!"Elsa menghampiri Leorin yang ingin menghabisi Ula itu.
"Baiklah!"Leorin mengangguk pelan saja menurutinya.
"Pasangan yang serasi!"Kata Ula menatap mereka berdua dengan kekaguman tidak membencinya padahal dia ingin mencelakainya.
"Apa maksudnya?"Leorin tak mengerti perkataannya barusan.
"Lupakan saja apa yang kukatakan!"Balas Ula.
"Aku akan mengirim kalian berdua kembali kewaktu sebelum kalian kehutan peri agung ini!"Tambah Ula yang berniat baik pada mereka berdua.
"Apa artinya?"Elsa dan Leorin saling pandang tidak mengerti perkataan Ula itu.
"Anggap saja ini balasan atas kesalahanku karena kalian akan bertemu penyihir Walter yang jahat itu!" Dan aku akan mengirim kalian sebelum kalian ketempat ini!"Tambah Ula lagi menjelaskan dengan suara yang mulai melemah.
"Kembalilah kewaktu kalian sebelum kemari!"Ula menggunakan sihir terakhirnya pada mereka lalu setelahnya hancur berkeping keping.
Belum sempat Elsa dan Leorin mencegahnya karena dia akan hancur bersamaan dengan sihirnya yang digunakannya itu. Mereka berdua kembali kewaktu sebelum ketempat ini tepatnya berada diacademy setelah beberapa hari menjadi petualang.
********
"Aaakh!"Leorin membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya tertidur diruang gudang academy saat membersihkan tempat ini.
"Apa yang terjadi ya?"Leorin menatap tempat sekitar gudang ini sambil berusaha mengingat ngingat sebelumnya.
"Oh ya saya dihukum tuan Aaron karena tidur dikelas!"Leorin ingat ia mendapatkan hukuman membersihkan ruangan gudang karena tidur saat jam kelas dimulai.
"Sial sekali!"Leorin bergegas membersihkan ruangan gudang ini sebab ia ingin bertemu dengan yang lain.
Sekitar tiga puluh menit lamanya Leorin membersihkan ruangan ini mulai dari menyapu hingga melap kaca ruangan. Meski ia juga malas melakukan ini semua tapi mau tak mau harus dilakukan karena ini adalah hukuman baginya.
"Huh!"Setelah selesai membersihkan ruangan ini Leorin merasa lega sambil membuang nafasnya yang lelah.
"Baiklah, sepertinya sudah cukup!"Leorin bergegas menuju pintu untuk keluar dari ruangan gudang yang sepi ini.
"Mungkin mereka semua berada dikelas!"Gumam Leorin didalam hatinya sambil berjalan menuju ke kelasnya kelas D dan menduga teman yang lainnya berada disana.
