Apa yang akan dilakukan Cassandra untuk mendekati Bosnya yang sangat Pemarah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Girsang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosku yang super Tantrum
Siapapun sudah pasti bisa menebak seperti apa muka Alexander saat ini. Didepan pintu ruangannya Alex berdiri dengan memasukkan tangannya kedalam celananya.
Pagi-pagi buta sekali Alex sudah berada di perusahaannya, bukan untuk bekerja melainkan membuang suntuk.
Sang pacar yang dihubungi beberapa hari ini selalu beralasan sibuk dengan syutingnya. Alex yang inisiatif mengambil Photo mereka seperti mendengarkan retakan.
"HAAAA! Astaga Tuhan!" Cassandra terperanjat kaget dari depan pintu utama ruangannya.
"Ngapain berdiri didepan pintu sih pak?"
Alex menyentuh kasar tangan Cassandra dan menarik kearah mejanya.
"KAMU YANG MERUSAK PHOTO INI KAN? ATAS HAK APA KAMU MENYENTUH MEJA SAYA HAH?"
Cassandra menutup matanya mendengar teriakan Alex.
"Maaf Pak, saya tidak sengaja. Nanti saya ganti bingkainya"
"Gak segampang itu CASSANDRA!"
Cassandra melawan dengan memukul-mukul angin kearah sang atasan saat Alex membalikkan badannya dan kemudian tersenyum saat Alex membalikkan badannya kembali.
"Kenapa kamu malah ketawa? kamu ngeledek saya?"
"Bukan Pak. Maaf, apa perlu saya Sungkeman agar bapak memaafkan saya hmm?"
Alex tidak menjawab Cassandra dan langsung duduk di kursinya.
Cassandra yang merasa terabaikan hanya bisa melawan dalam hati. Dia inisiatif untuk kemejanya.
"Siapa nyuruh kamu pergi hah?"
Cassandra kembali berdiri dihadapan Alex. Dilihatnya bingkai photo yang sudah berantakan kacanya.
"Itu adeknya yah pak?" Ntah darimana mulut Cassandra masih percaya diri bertanya padahal dia sudah tau bakalan tidak dijawab.
Alex hanya melihatnya sepintas dan kembali Fokus ke komputernya.
'Bodoh kamu Cassandra.Sudah tau bakalan nggak dijawab, tetap aja masih nanya, ini mulut terlalu kepo pula' Cassandra memukul mulutnya pelan.
"Kenapa? Kamu berhalusinasi lagi memaki saya?" Tanya Alexander sambil melihat Cassandra.
"Suudzon amat sih pak. Sebenarnya aku liat itu cewek kemarin bersama pria lain di Bioskop, kalau adek Bapak sih gak masalah yah kan?" Ucap Cassandra dengan mode julid ala emak-emak komplek.
" Jangan sembarangan kamu Cassandra, saya kenal Alina dengan baik." Alex berdiri dan menatap Cassandra dengan tegas. Nampak kemarahan diwajah Alexander.
"Yaudah kalau nggak percaya pak, saya juga gak maksain bapak harus percaya kan?"
Alexander menahan emosinya. Dia berpikir keras.
'Apa benar yang dikatakan Cassandra. Bahkan beberapa hari ini Alina tidak bisa dihubungi' Pikirnya.
"Duduk sana!"
Cassandra menghela napas pelan, akhirnya dia bisa duduk juga. Walaupun tidak tau alasannya kenapa dia disuruh berdiri.
"Kamu bukannya bukannya merenungi kesalahan mu malah mengurusi kehidupan orang" omel Alexander.
"Memang benar kok. Yaudah kalau gak percaya" Ucap Cassandra pelan sekali.
Cassandra menghidupkan Komputernya.
"Mau minum nggak pak? mumpung saya kebawah. Nanti udah malas kalau disuruh lagi" Tanya Cassandra enteng.
"NGGAK!"
"Yaudah!" Ucapnya dengan mode santai untuk kali ini.
Cassandra keluar untuk membuatkan Susu Coklat untuknya dan Pak Alex. Walaupun dia kesal dengan sifat Alex.
Dari dalam Lift transparan. Cassandra melihat Gadis yang kemarin malam di bioskop
'Wah, parah ini cewek. Baru diomongin panjang umur' Batinnya.
Pintu Lift terbuka, Terlihat Alina dan Cassandra saling berpandangan. Cassandra sudah mulai was-was, sementara Alina terlihat cuek. atau mungkin tadi malam Alina tidak melihat Cassandra karna mungkin Fokus ke Pria yang bersamanya.
Mereka berpapasan. Cassandra keruang Pantry sementara Alina naik keatas menjumpai Alex pacarnya.
"Sayang.. " Ucap Alina langsung membuka ruangan Alex.
"Sayang, aku butuh uang lagi." Tutur Alina.
"Kemarin malam, kamu sama siapa kebioskop Alina?" Tanya Alex dengan lembut.
Degh..
'Apa Alex memata-mataiku?' Alina berusaha tenang sambil menampikkan senyum manjanya. Alina duduk di pangkuan Alex dengan tangan memegang Dada Alex.
"Owh itu sayang, tadi malam aku bareng sepupu aku. Dia baru pulang dari London, dan sengaja aku ajak keluar mumpung dia dijakarta. Apa kamu marah sayang?" Ucapnya Alina lembut dengan mengerucutkan bibir nya kebawah.
"Hahah.. Maaf sayang, aku langsung berpikiran yang aneh sama kamu" Jawab Alexander dengan lembut serta memegang Pinggang Alina.
Crangggg...
Alina dan Alex memandang kearah pintu, Cassandra kaget dengan pemandangan yang baru saja dilihatnya. Bukan cemburu malah jadi keliatan jijik.
"Maaf Pak, nggak sengaja langsung masuk tadi" Cassandra bergegas keluar.
"Cassandra?" Panggil Alexander.
Cassandra buru-buru kebawah memanggil OB untuk membersihkan lantai itu. OB dan Cassandra naik ke atas.
"Kamu siapa sih sembarangan masuk keruangan CEO, nggak ada sopan santunnya" Kata Alina karna merasa terganggu dengan Cassandra.
"Kamu yang nggak ada sopan santunnya. Dikantor kok pelukan, Lihat dong peraturan dikantor ini DILARANG BERMESRAAN DAN DILARANG MASUK ORANG YANG TIDAK BERKEPETINGAN, paham nggak?" Ucap Cassandra asal sambil melipat tangannya diatas dada.
"Sayang?" Panggil Alina dengan suara manjanya. Alex hanya diam dan tidak menjawab panggilan Alina.
"Cassandra?" Ucap Alex lirih.
"APA? KERJA YANG BAGUS JANGAN CUMAN PACARAN. LIHAT DONG YANG LAIN FOKUS KERJA ANDA MALAH PACARAN, NGGAK TAU TEMPAT LAGI!"
OB cowok yang disamping Cassandra menyenggol lengan Cassandra. agar sadar dengan ucapan nya.
Alex seperti orang bodoh hanya diam. Alina merasa heran dengan sikap Pacarnya itu. Bukannya membelanya. Alex malah ikutan seperti takut.
Alina tidak Terima kemudian mendekati Cassandra.
"Hei, kamu siapa sih, nyuruh Alex kerja. Dia itu atasan kamu, wajar dia mau ngapain aja bebas, lah kamu hanya bawahan sok-sokan membuat aturan. Aku bilang kamu dipecat bisa kok langsung dipecat."
"Aku nggak bisa dipecat siapapun termaksud pacar kamu itu! Makasih udah ngebersihin nya mas" Ujar Cassandra kemudian dia berjalan santai ke arah mejanya.
"Sayang.. " kembali Alina memanggil Alex. Namun tidak ada respon dari sang pacar. Malahan Alex mengusir Alina dengan Lembut dengan alih-alih mentransfer kan uang.
Mata Alina langsung berbinar dengan senang hati diapun keluar dari ruangan itu.
Cassandra melihat sikap Alina yang haus akan uang hanya menggelengkan kepala,
Dia tidak habis pikir dengan pola pikir sang Bos. kok bisa sebucin itu dengan Alina. padahal Alina sudah berkhianat dengannya.
Cassandra sudah tidak mau lagi memperpanjang masalah itu. Toh juga bukan urusannya.
Jam menunjukkan Dua belas bel kantor berbunyi untuk jam Istirahat. Cassandra mematikan Komputernya dan bergegas kebawah.
Perutnya sudah keroncongan sudah tidak bisa diajak kompromi.
[Do, tolong langsung Ambil makan aku yah. Aku udah lapar banget]
[Ok] Balas Aldo
Tidak ada kata pamit keluar dari mulut Cassandra karna yah percuma. Toh juga nanti diabaikan.
Aldo melambaikan tangannya sambil memanggil Cassandra. Cassandra tersenyum dan semakin semangat apalagi makanan kesukaannya didepan meja.
Cassandra yang hampir duduk kedeluanan Alex mengambil tempat duduk nya. Alhasil Cassandra duduk menyamping di pangkuan Alex.
Degh.. degh..
Alex dan Cassandra berpandangan cukup lama. Ada rasa aneh yang mengalir didalam hati Cassandra dan ini pertama kalinya wajahnya bersemu merah.
.
.
.
.
Cekrek..
Diam-diam ada yang mengambil gambar mereka.
sabar n semangat