Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32.
Jackson memperlihatkan rekaman cctv, yang di kirimkan pihak sekolah Oscar, pada layar ponselnya ke hadapan muka Audrey.
"Lihat baik-baik apa yang telah kamu lakukan! kamu pembohong! selama ini kamu telah menghasut Nona Crystal padaku, agar aku membencinya, karena rasa cemburu mu yang tidak beralasan!!" ujar Jackson dengan nada tinggi.
Audrey gemetar melihat hasil rekaman cctv tersebut, sangat jelas sekali memperlihatkan, kalau ia yang terlebih dahulu menarik rambut Crstyal, lalu menendang Oscar sampai terpental.
"Jackson... maafkan aku, aku akui memang sangat cemburu pada wanita itu, karena ia teman Ibu Oscar, yang bisa saja suatu saat jatuh cinta padamu! jadi... aku harus mencari cara untuk menyingkirkannya, agar ia pergi dari Mansion Myron!"
Audrey dengan suara sedih dan mengiba, mencoba membuat Jackson tersentuh, dengan penjelasannya, agar Jackson dapat mengerti, kenapa ia bisa melakukan semua hal tersebut.
"Sakit kamu!" ujar Jackson dingin.
Jackson menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan penjelasan Audrey, yang membuat ia semakin kesal saja pada teman masa kecilnya itu.
Jackson melambaikan tangannya membuat kode pada Erwin, agar Erwin membawa pergi Audrey dari ruang rawat inap Oscar.
Ia membalikkan badan, tidak ingin melihat drama yang akan di buat Audrey lagi.
Jackson mendekati tempat tidur pasien, melihat Oscar yang telah tertidur, dan tidak melihat bagaimana aksinya tadi memarahi Audrey.
"Nak, percayalah! Paman tidak akan bisa lagi di provokasi Tante jahat itu, untuk memecah hubungan mu dengan Mama Crystal mu" bisik Jackson membelai puncak kepala Oscar, yang terlihat begitu nyamannya terlelap.
"Apa memang kamu tidak memiliki perasaan sama sekali, pada Audrey?" tanya Valerie pada Jackson dengan kening berkerut.
Valerie ingin memastikan dengan jelas, hubungan apa sebenarnya selama ini, yang di jalani putranya itu bersama teman masa kecilnya.
"Aku hanya menganggap Audrey selama ini, hanya sebatas adik perempuan saja, aku tidak memiliki perasaan khusus apa pun padanya, Ma!" jawab Jackson memberikan penjelasan pada Ibunya.
"Tapi, yang aku lihat, dan semua orang juga melihat hubungan kalian seperti, bukan seorang kakak kepada adik perempuannya, kalian seperti sepasang kekasih, yang saling mencintai!" ujar Valerie mengingatkan akan sikap peduli Jackson pada Audrey.
"Aku bicara jujur, Ma! sunguh aku tidak memiliki perasaan apa pun padanya, sikap peduliku hanya karena ia pernah menolong aku!" Jackson menyakinkan Ibunya tentang hubungan, yang ia perankan pada Audrey.
Crystal yang mendengar penjelasan Jackson, tidak tertarik untuk mendengarkan apa yang di katakan Jackson, ia bergegas pergi ke luar dari kamar pasien tersebut.
Crystal merasa lebih baik duduk di luar, membiarkan Ibu dan anak itu saling berbicara.
Crstyal duduk di bangku tunggu, di luar kamar inap pasien. Ia kemudian meraih ponselnya, dan membuka aplikasi chatting, memeriksa pesan yang masuk.
Sementara di dalam kamar, Jackson masih menjelaskan pada Ibunya, perihal bagaimana ia selama ini begitu melindungi Audrey.
"Mama masih ingat, gempa di kota sebelah barat, tujuh tahun yang lalu? Audrey menolongku, aku terjebak selama hampir seharian di dalam reruntuhan bangunan, yang nyaris menghimpit tubuhku!" Jackson mulai menjelaskan, bagaimana ia mulai peduli pada Audrey.
"Menolongmu? apa dia mengeluarkan kamu dari reruntuhan itu?" tanya Valerie tidak percaya.
"Tidak, dia mendengar suara rintihanku yang lemah, dan bertanya apakah aku baik-baik saja, lalu ia memberi aku roti dan air mineral untuk aku bertahan, karena ia akan mencari bantuan padaku!"
Valerie menatap Jackson dengan lekat, ia ingat kejadian gempa bumi waktu itu, tapi ia tidak tahu, kalau Jackson terjebak dalam reruntuhan bangunan.
"Tangannya yang kecil, dapat masuk melalui celah bangunan, dan memberikan roti dan air mineral padaku, sehingga aku memiliki sedikit tenaga, untuk bertahan!"
Mata Valerie berkedip mendengar penjelasan Jackson, tapi hatinya merasa tidak percaya Audrey yang menolong Jackson.
"Karena itulah, aku merasa berhutang budi padanya, hidupku di selamatkan Audrey, jadi... aku berjanji pada diriku, akan melindungi dan menjaganya seperti adik perempuanku sendiri!"
Valerie menggelengkan kepalanya, "Sudahlah, kalau memang seperti itu sebenarnya, aku berarti tidak bisa memarahi Audrey lagi, kalau ia berbuat jahat pada Oscar dan Crstyal!"
Valerie merasa berat hati, mengetahui kalau Audrey penyelamat Jackson.
"Tidak, Ma! aku tentu tidak akan membiarkan Oscar dan Nona Crstyal di tindas, hanya karena Audrey pernah menyelematkan aku!"
"Nak, terserah apa yang kamu katakan, semoga saja yang kamu katakan, benar apa adanya, tidak membiarkan wanita jahat itu mengganggu Oscar dan Crstyal!" nada suara Valerie pasrah.
Ia tidak bisa lagi berteriak, untuk menyebutkan nama Audrey, betapa ia tidak menyukai teman masa kecil Jackson tersebut.
Bersambung.....
lanjut