Lastri merupakan seorang gadis desa miskin, yang baru saja lulus dari sekolah SMA.
Sebulan yang lalu Lastri mendapatkan tawaran bekerja dari tetangganya untuk bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga di Jakarta.
Lastri langsung menerima tawaran bekerja itu, tanpa berfikir panjang. Mau melanjutkan untuk kuliah pun, Lastri tidak akan mampu. karena ke dua orangtuanya telah lama meninggal dunia.
Selama ini Lastri tinggal bersama Tante Retno, adik perempuan ibunya. Kebetulan Lastri merupakan anak yang cerdas dan juga pintar. Hingga Lastri mendapatkan beasiswa hingga Lulus SMA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AULIA KHAIRIN NISA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
" Mbak Sonia pesan rendang banyak sekali buat apa Mbak. Memangnya 10 dus bisa langsung habis sendiri ," sindir Tante Retno pelan.
" Iya nih, Mama Sonia beli segitu banyak buat apa coba deh ?," tanya Lastri penuh selidik.
" Karyawan Di perusahaan Papa Johan kan banyak sekali sayang, Kita itu kadang memberikan mereka buah tangan sejenis parcel gitu deh sayang, untuk di bawa pulang mereka buat keluarga di rumah ," jawab Mama Sonia santai.
" OH alah, buat semua karyawan to Mah ternyata. Lastri kira buat siapa ," ujar Lastri pelan.
" Iya sayang ," jawab Mama Sonia lembut.
" Loh Mbak Sonia ini transfernya kenapa nominalnya kosongnya kelebihan seperti ini ," ujar Ridho yang terkejut dengan nominal uang yang di transfer dari Mama Sonia itu.
" Memangnya nominalnya kelebihan berapa Mas ?," jawab Tante Retno penuh selidik.
" Coba Kamu lihat sendiri deh dek Retno, Mbak Sonia transfer berapa jumlahnya buat pesenannya itu baru saja," ujar Ridho dengan nada gusar.
" Mana mas Ridho adek mau lihat sebentar, gak mungkin ah Mas Ridho Mbak Sonia salah kirim ," jawab Tante Retno penuh selidik.
" IH, kamu itu Mas Ridho bilangin juga. Masak Mas Ridho bohong segala sih sama Kamu. Untungnya buat Mas Ridho apa coba, sampai Mas Ridho harus bohong segala sama Kamu ," ujar Mas Ridho dengan wajahnya yang langsung berubah menjadi jutek itu.
" Iya deh Mas Ridho, maafin Adek ya. Adek kan gak maksud begitu tadi sama Mas ," jawab Tante Rini sedih.
Tante Retno lalu mengambil ponsel milik Ridho yang langsung di serahkannya kepada Tante Retno dengan pelan itu. Setelah itu Tante Retno lalu melihat langsung bukti transfer yang Mbak Amel baru saja kirimkan itu kepada Ridho adeknya itu. Nominal di sana tertera nominal 200.000.000 juta rupiah. Tante Retno yang melihatnya langsung langsung membelalakkan matanya langsung melotot tajam. Sambil menghitung angka nol di belakang angka 2 itu.
Beberapa kali Tante Retno mengulang - ngulang terus menghitung jumlah nominal jumlah transferan uang dari Mbak Sonia itu, ternyata memang benar 200.000.000 juta. Seperti yang Mas Ridho baru saja ucapkan. Kalau Mbak Sonia salah kirim sejumlah uang di situ.
" Sebentar ya Mas Ridho, adek langsung tanyakan dulu sama Mbak Sonia. Tadi Mbak Sonia kemana ya Mas. Mas Ridho sempat lihat gak ya, Mbak Sonia ke arah mana ?," tanya Tante Retno gusar sambil celingukan ke arah dapur yang ternyata hanya ada Lastri seorang yang berada di sana itu.
" Mas Ridho gak lihat kok dek ," jawab Mas Ridho pelan sambil mengedikkan ke dua bahunya itu ke atas.
" Mama Sonia kemana ya Lastri. Kamu lihat gak. Tante Retno cari kok gak ketemu sih ?," tanya Tante Retno dengan penuh selidik.
" Mama Sonia, katanya keluar sebentar ke apotik Tante. Katanya mau beli vitamin buat Lastri ," jawab Lastri cuek.
" kamu yang suruh Lastri, Mama Kamu keluar malam - malam jam segini. Sendirian ?," tanya Tante Retno yang langsung terkejut dengan wajahnya yang tidak percaya itu.
" Mama Sonia tadi pergi kesini itu tadi sama bodygurd - bodygurdnya sama sopir juga kok Tante Retno. Jadi Tante Retno tenang saja ya, Insyaallah Mama Sonia aman kok Tante ," jawab Lastri sambil membawa beberapa gelas jus yang berada di atas nampan itu.
" Maaf ya Lastri, Tante Retno masih trauma setelah kemarin itu sudah kehilangan Mbak Sonia beberapa tahun yang lalu. Jadi Tante Retno langsung panik gak jelas seperti sekarang ini ," ujar Tante Retno sedih.
" IYA tante Retno, Lastri sangat paham betul kok Tante. Lastri juga sangat khawatir kehilangan Mama Sonia lagi, apalagi tadi baru saja Lastri baru bertemu kembali sama Mama Sonia. Rasanya tidak rela banget buat kehilangan Mama Sonia untuk kesekian kalinya Tante ," jawab Lastri pelan.
" Tante Retno di minum dulu jus Alpukat buatan Lastri. Biar Tante Retno merasa lebih baik lagi Tante !!! ," titah Lastri lembut.
" Iya Lastri terima kasih ya. Ini jus buatan Kamu, Tante Retno minum dulu ," jawab Tante Retno sambil meneguk habis segelas jus alpukat buatan dari Lastri iti.
" IYA Tante Retno, kalau habis masih ada kok Tanta jus alpukatnya di dapur. Sebentar Lastri bawakan dulu ceret yang ada jus alpukatnya. Sebentar ya Tante ?!," ujar Lastri lembut.
" Kamu tenangkan diri Kamu ya dek Retno gak usah khawatir yang berlebihan kepada Mbak Sonia. Mbak Sonia kan, cuma lagi pergi ke apotik sebentar. Ada yang perlu di beli Mbak Sonia buat Lastri puteri kecilnya itu. Lagi pula kan, Mbak Sonia juga pergi bersama sopir pribadinya dan juga pergi bersama para bodygurd - bodygurdnya Jadi, Kamu gak usah terlalu khawatir dengan kepergian Mbak Sonia ke apotik malam - malam begini. Yang pastinya, Mbak Sonia aman kan ," jawab Mas Ridho menenangkan Tante Retno yang terlihat sangat khawatir sekali itu.
" Iya Mas ," ujar Tante Retno pelan.
" lah itu Mbak Sonia baru saja datang ," jawab Mas Ridho sambil menunjuk ke arah depan yang melihat Mama Sonia membawa beberapa tentengan plastik di ke dua tangannya itu.
" Mbak Sonia habis darimana. Retno cari di kamar, di dapur kok gak ada ?," tanya Tante Retno khawatir itu.
Padahal sudah tahu Mama Sonia habis pergi darimana, tapi masih saja, di tanyakan lagi sama Tante Retno. Dasar Tante Retno, kayak anak kecil saja, gak percaya sekali sudah di bilang. Kalau Mama Sonia keluar sebentar pergi ke apotik buat membeli obat.
" Mbak Sonia, habis dari apotik kok dek. Memangnya kenapa ya ?," jawab Mama Sonia yang merasa heran itu.
" Owh alah, pantesan tadi Retno cari - cari kok gak ada di dalam rumah ," ujar Tante Retno yang langsung meringis itu.
" eh ya, tadi Mbak Sonia lupa pamitan sama Kamu sama Ridho ya. Habisnya kalian sepertinya sedang asik ngobrol berdua di depan ruang televisi itu. Mbak Sonia, ya gak mau lah mengganggu waktu ber dua kalian itu. Tadi Mbak Sonia, sudah pamitan sama Lastri juga kok, apa Lastri tadi gak menyampaikan pesan dari Mbak Sonia apa ?," jawab Mama Sonia yang merasa heran itu.
" Bilang sih, tadi Retno kira itu Lastri cuma asal bicara saja. Makanya Retno gak langsung percaya sama omongan dari Lastri ," ujar Tante Retno malu - malu.
" Kamu itu lho, ada - ada saja lho Retno - Retno. Gak pernah berubah sama sekali Kamu Retno. Masih saja ngeyelan, kalau sudah di bilangin sama orang lain ," jawab Mama Sonia langsung tepuk jidat itu melihat tingkah laku Retno adik kesayangannya itu.
" HEHEHE ... ,lah mau gimana coba Mbak Sonia. Orang sudah bawaan dari lahir begini ," ujar Tante Rerno sambil meringis kuda.
