DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

BAB 1

Lastri merupakan seorang gadis desa miskin, yang baru saja lulus dari sekolah SMA. Dia tinggal bersama Tantenya sejak umur 4 tahun. Semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia. Karena tragedi kecelakaaan mobil saat malam natal. Dan mobilnya langsung masuk ke dalam sungai. Dan jasad ke dua orangtuanya itu, sampai saat ini tidak dapat di temukan. Mungkin sudah terseret jauh terbawa arus deras sungai itu sampai ke lautan.

Semenjak kecelakaan yang menimpa orangtuanya itu, Lastri di usir dari rumah peninggalan orang tuanya sendiri. Dan sekarang Lastri hanya tinggal berdua bersama Tante Retno. Adik dari almarhum Ibu kandungnya sendiri.

Tante Retno selama ini hanya tinggal bersama Neneknya, yang tiga tahun yang lalu sang Nenek juga harus di panggil Sang Maha Kuasa kembali disisiNya alias meninggal dunia menyusul Almarhum kakek dan juga Ibu Sonia.

Setelah kepergian dari Nenek untuk selama - lamanya, kini Lastri hanya tinggal berdua bersama sang Tante. Adik dari Ibu Sonia.

Tante Retno sangat menyayanginya, merawat Lastri dengan baik. Tante Retno merawat Lastri dengan tulus ikhlas. Sedikit pun, Tante Retno tidak pernah meninggikan suaranya di depan Lastri, memarahinya pun tidak pernah. Karena Retno menyayangi Lastri dengan setulus hatinya. Retno sangat menyayangi keponakannya itu. Walaupun mereka hidup dengan sangat sederhana sekali. Tinggal di rumah peninggalan orangtua Retno itu.

Retno yang hari - hari mencari nafkah di pasar berjualan ikan. Selalu berangkat pagi - pagi sekali ke pasar. Dan pulang selalu jam 5 sore. Setiap hari Retno bekerja keras, untuk membiayai semua kebutuhan sekolah Lastri. Dan juga untuk biaya kebutuhan sehari - hari.

Lastri tidak pernah, sekalipun melihat Tantenya itu mengeluh di depannya. Itulah yang membuat Lastri, hidup mandiri bersama sang Tante. Dan selalu menabung uang yamg di dapatkannya dari berjualan makanan ringan di sekolahannya yang dia tawarkan kepada teman - teman sekolahnya. Saat jam istirahat tiba, untungnya pihak sekolah tidak pernah melarang Lastri berjualan di dalam kelas. Walaupun di sekolahannya itu terdapat kantin sekolah. Tetapi niat baik Lastri berjualan tidak pernah dilarang oleh pihak sekolah maupun dari pihak kantin sekolah.

Sebulan yang lalu Lastri mendapatkan tawaran bekerja dari tetangganya untuk bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga di Jakarta.

Lastri langsung menerima tawaran bekerja itu, tanpa berfikir panjang lagi. Lastri sebenarnya ingin melanjutkan untuk kuliah, tetapi Lastri tidak akan mampu. Terbentur dengan biaya untuk kuliah. karena ke dua orangtuanya telah lama meninggal dunia.

Selama ini Lastri tinggal bersama Tante Retno, adik perempuan ibunya. Kebetulan Lastri merupakan anak yang cerdas dan juga pintar. Hingga Lastri mendapatkan beasiswa hingga Lulus SMA.

Maka dari itu, Lastri tanpa berfikir panjang menerima tawarannya itu, saat dirinya di tawari sama tetangganya Tante Desi, yang merupakan salah satu penyalur tenaga kerja di tempat tinggalnya yang sangat terkenal. Yang sudah banyak menyalurkan para gadis - gadis di tempat tinggalnya itu di kota - kota besar di Indonesia. Yang tidak diragukan lagi, banyak tetangga - tetangganya, yang disalurkan oleh Tante Desi yang mendapatkan pekerjaan yang layak di Kota - kota Besar.

Lastri ingin belajar mandiri dengan bekerja, setelah dirinya Lulus sekolah SMA. Lastri tidak ingin terus - terusan merepotkan Tante Retno. Kasihan selama sepuluh tahun ini, harus bersusah payah membiayai Làstri dengan pontang panting seorang diri. setiap pagi Tante Retno sudah harus berangkat ke pasar pagi.

Saat yang lainnya masih nyenyak terelelap tidur. Tante Retno jam 1 dini hari sudah bersiap berangkat ke pasar pagi untuk berjualan Ikan di pasar Induk.

Yang letaknya berada di kota, bila di empuh dengan mengendarai sepeda motor. Membutuhkan waktu tempuh selama 1 jam lamanya.

Sebelum berangkat Tante Retno selalu menggunakan jaket tebal, sarung tangan, sepatu karet, masker, tas kecil tempat menyimpan uang dagangannya itu dan juga ponsel nokia 1100 yang hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan dan juga menelepon saja.

Tante Retno memang orangnya sederhana, ģaptek, tidak neko - neko. Dia gadis desa yang sangat gigih pekerja keras, pantang menyarah, baik hati, suka berbagi dengan sesama. Walaupun dirinya sendiri kekurangan. Tapi tidak menyurutkan tekadnya untuk membantu sesama.

Termasuk saat Ibu Lastri meninggal duniia karena sakit. Tak ada satu pun saudara dari pihak ayahnya yang mau menampung Lastri dan membiayai kehidupan Lastri yang yatim piatu.

Harta warisan dari sang Ayah, dikuasai oleh Kakek dan juga Nenek Lastri. Akhirnya Lastri ditampung oleh Tante Retno. Walaupun selama ini Lastri hidup dengan Tante Retno dengan kondisi yang kekurangan. Tapi selama ini, banyak sekali tetangga yang berbaik hati memberikan Lastri dan juga Tante Retno makanan, masakan, pakaian maupun uang. Untuk mereka berdua menyambung hidup. Walaupun hidup dengan kondisi kekurangan, tetapi tak pernah sedikit pun Lastri mengeluhkan kondisinya itu. Malah Lastri terkadang membuat jajanan pasar dan dia jual kepada teman - temannya di sekolah.

Lastri tidak pernah malu, harus berjualan di sekolahnya. Lastri hanya ingin meringankan beban Tantenya untuk mencari uang sendiri. Untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Lastri ingin sekali membanggakan tantenya.

Andaikan saat ini, Aku punya banyak uang untuk menerùskan kuliah. Aku pasti akan memilih melanjutkan kuliah. Tetapi Aku tidak ingin egois, Tante Retno sudah banyak berkorban untuk Aku selama ini. Tante Lastri janji, akan hidup mandiri. Tante wajib bahagia. Tante harus memikirkan masa depannya, jangan terus - terusan memikirķan masa depan Aku.

Tok .... Tok ... Tok ... Pintu rumah Tante Retno di ketok beberapa kali dari luar rumah.

" Assalamu'alaikum, Lastri, Las, Lastri kamu di dalam gak ya," Panggil seseorang dari luar rumah.

" Wa'alaikumsalam, ya tunggu sebentar," jawab Lastri dari dalam rumah dengan sedikit berteriak.

Lastri lalu memberhentikan aktifitasnya sekejap yang sedang Lastri lakukannya itu. Lastri lalu mematikan kompor yang sedang di gunakan untuk menggoreng Ikan Mujaer yang kemarin baru di bawakan Tantenya itu. Dan mentiriskan Ikan yang telah di gorengnya itu di suatu piring yang telah Lastri sediakan. Untuk makannya hari ini, Lastri Menggoreng Ikan sambil di temani Lastri membuat sayur bayam dan juga yang tak lupa Lastri juga sudah membuat sambel terasi menu kesukaan Tante Retno itu. Karena saat ini Lastri sedang memasak untuk makan siangnya.

Setelah menata Ikan goreng , sayur bayam dan juga sambel terasi di atas meja makan itu Lastri langsung beranjak dan menuju ke depan rumah untuk membukakan pintu rumahnya. Handel pintu Lastri pegang dan Lastri lalu membuka pintu rumahnya itu. Krek .... Suara pintu terbuka lebar, dan terlihat ada seorang perempuan paruh baya bertubuh gembul sudah berdiri di depan rumahnya sambil melebarkan senyumannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!