Lanjutan Ghost Detective
Kisah putri dari Lachlan de Luca dan Nareswari Kosasih. Lahir dari ayah dan ibu indigo, membuat Chelsea yang biasa dipanggil Shea, juga super indigo. Awalnya eyang buyut binti canggah nya yang hadir, yaitu eyang Surti namun lama-lama Shea terbiasa hingga membantu biro detektif ayahnya. Shea yang kuliah di fakultas kriminologi, bersahabat baik dengan Yudho Sardono, cowok nerd berkacamata dan... Penakut. Dibantu oleh para hantu anak buah eyang Surti, Shea dan Yudho berjibaku memecahkan kasus dingin maupun baru.
Generasi ke 8 klan Pratomo
Follow my IG @hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ndasku Ngelu
"Mbak Shea mau bantu mas Darussalam? Dia bunuh diri lho ... Agak sulit ini ..." ucap Pak Sakera.
"Kalau tidak bisa, tidak apa-apa. Saya biar kembali ke ruangan pak Angga ..." ucap hantu bernama Darussalam itu.
"Sepertinya mbak Shea sedang dalam kondisi tidak bisa fokus ... Kamu kembali saja dulu mas ..." ucap Longga. "Ke dunia arwah ! Bukan ruang kerja pak Angga !"
Hantu pria itu pun menghilang sementara dua pengawal Shea menatap nonanya yang tampak bingung.
"Mbak Shea tidak apa-apa?" tanya Pak Sakera.
"Dodo dan Alfie dimana ?" tanya Shea.
"Di coffe shop dekat gedung kampus mas Alfie" jawab Longga.
"Ya sudah, kita kesana ..."
***
Yudho dan Alfie melihat Shea datang dengan wajah muram, membuat mereka bingung. Alamat bab tiga nggak lolos nih anak ...
"Kamu baik-baik saja?" tanya Alfie.
Shea menatap dua pria sahabatnya. "Pulang yuk. Aku lelah ..."
"Mau aku pesankan ice Choco Oat dulu? Buat di perjalanan?" tawar Yudho.
Shea mengangguk. "Mau... Kamu kok paham sih Do?"
"Lha Saban kamu galau, harus minum itu. Habis Gelut minum juice jeruk dua gelas ..." kekeh Yudho sambil berjalan ke counter pemesanan.
Shea tersenyum lalu duduk di sebelah Alfie dan merangkul lengan putra Irjen Dean Thomas itu. "Fie..."
"Apa Shea ?"
"Kamu ... Ada naksir cewek ?" tanya Shea.
"Ada... Tapi masih piyik !"
Shea langsung terduduk. "Masih orok?"
"Issshh nggak ! Udah sekolah tapi masih ABG..." cengir Alfie.
"Lha, selisih berapa tahun? Delapan? Tujuh ?"
"Tujuh. Tapi anaknya nggak di Jakarta..." jawab Alfie mengambang.
"Lha anaknya dimana? Apa aku kenal?" tanya Shea.
"Kenal banget ! Aku baru berani maju kalau sudah kerja dan patut menjadi pendampingnya."
Shea mengerenyitkan dahinya. "Siapa Fie ?"
"Kamu akan tahu sendiri nanti ..."
"Ini pesanan kamu, Shea ..." ucap Yudho sambil membawakan minuman kesukaan Shea.
"Thanks Dodo ..."
***
Alfie dan Yudho menoleh ke belakang saat Shea dengan cueknya tiduran di kursi belakang dan menutup matanya dengan tangannya. Jika dia seperti itu, sudah pasti Shea sangat galau.
"Untung pakai beemer kamu Fie... Pakai mini Cooper aku bakalan sumpek tuh Shea ..." ucap Yudho.
"Apa bab tiganya ditolak terus Shea kena mental ?" gumam Alfie.
"Tuh anak kebanyakan pikiran deh ... Kasus Mbak Marni belum kelar, ketambahan bang Steven bikin bingung, plus bab tiga ditolak, mana bonyoknya belum pulang ... Kekacauan mana yang kamu dusta kan?" hitung Yudho dengan jarinya.
Alfie menoleh ke Yudho. "Apa perlu dosennya kita demokan masak?"
"Biar kena pelet dari masakan kita ?"
"Bacain jampi-jampi macam mas Zaki ?" Alfie menepuk jidatnya. "Kita belum mencari pak Suyono dan Bu Zubaidah !"
"Bagaimana jika kita bawa Pak Jampang ? Kan kita belum pernah melihat mereka seperti apa hanya di KTP. Tahu sendiri foto KTP itu seringnya foto jelek yang berlaku seumur hidup" jawab Yudho.
"Siapa tahu bisa menaikkan moodnya Shea ?" timpal Alfie.
"Iyeeesss !"
***
Shea berjalan gontai saat masuk ke dalam rumah membuat Alfie dan Yudho saling berpandangan.
"Sayang aku bukan indigo jadi tidak bisa bertanya ke pak Longga atau pak Sakera..." gumam Alfie yang langsung mendapatkan tatapan horor dari Yudho.
"Cukup Shea, Oom L dan Tante Nyes yang indigo ... Jangan ketambahan kamu !" sungut Yudho judes.
Alfie terbahak. "Kamu itu berteman dengan Shea dari SMP dan tabah selama ini meskipun tahu dia indigo. Kenapa tidak tambah ..."
"Stop Fie ! Aku tidak mau ketambahan !"
Alfie makin tertawa terbahak-bahak.
***
"HAAAAHHH? Dosen pembimbing kamu bilang suka sama Kamu ?" seru Alfie dan Yudho saat mereka usai makan siang.
Shea hanya mengangguk.
"Tunggu ... Aku cari data dosen kamu ..." Alfie langsung mengambil iPadnya dan mencari data Angga Syarif. "Ayahnya sudah meninggal, ibunya kepala perawat di PRC Hospital... Angga berumur 31 tahun. Shea, dia sepuluh eh ... Hampir dua belas tahun lebih Shea. Ketuaan !"
"Bang Steven tujuh tahun lebih tua dari kamu ..." timpal Yudho.
"Tapi aku sendiri belum ada pikiran soal cowok ... " ucap Shea. "Guys, tolong naikan mood aku. Biarkan aku tidak mikir yang bikin pusing ini !"
"Besok kamu ada bimbingan?" tanya Alfie.
"Nope ... Dodo ?"
Yudho menggelengkan kepalanya.
"Kita mau kemana Fie?"
"Besok kan Jum'at... Kita pinjam pak Jampang dari Oom Sagara habis jumatan buat cari Pak Suyono dan Bu Zubaidah. Terus biar Seiya dan Tami ke warung mas Zaki sambil cari informasi... Tidak mungkin Shea terus yang tanya, nanti curiga ..." jawab Alfie. "Setuju ?"
"Setuju ! Sabtunya kita ke Dojo ya ! Aku pengen banting orang !" ucap Shea.
"Banting Seiya atau Ryuga... jangan aku ..." senyum Yudho.
"Tapi aku ingin banting kamu Dodo ..." kerling Shea.
"Teman lucknut !" balas Yudho.
***
Rumah Angga Syarif
"Duh untung kamu jemput ibu cepat, Ngga. Lihat, begitu masuk rumah, begitu hujan deras ..." ucap Faizah sambil melepaskan sepatunya.
Angga mengangguk.
"Kamu kenapa Ngga? Dari tadi kok diam saja sepanjang perjalanan?" tanya Faizah. "Kamu lapar? Untung ibu sudah belikan nasi kuning dari rumah sakit kesukaan kamu ..."
"Terimakasih Bu ..." jawab Angga sambil melepaskan sepatunya.
Faizah menatap Angga. "Ada masalah di kampus ?"
Iya Bu. Masalah di hatiku. "Biasa, Bu. Ada mahasiswa belum kasih paper dan ini sudah kedua kalinya..."
Faizah tersenyum. "Jika sudah tiga kali, baru kamu ambil tindakan kan?"
Angga mengangguk.
"Ya sudah. Ayo, Ndang mandi ... sholat Asar terus kita makan nasi kuning..."
***
Kamar Shea
Shea duduk diatas sajadahnya usai melaksanakan ibadah isya. Jujur hatinya macam balonku ada lima, rupa-rupa warnanya.
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau, dor!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
Shea mengacak-acak rambutnya yang pendek dengan kesal usai melepaskan mukenanhnya. Gini amat ya rasanya ditaksir dua pria ! Mana yang satu matang satunya kematangan menjurus overcooked !
"Shea ..."
Shea menoleh dan melihat Eyang Surti duduk di sofa kamarnya. "Hai Eyang...." senyum Shea sambil melipat mukenanhnya.
"Masih galau ?" tanya Eyang Surti lembut.
"Galau eyang... " jawab Shea sambil menyimpan sajadah dan mukena miliknya di lemari. Kucing British Short Hair peliharaan Shea yang diberi nama Nori, duduk di sebelah Eyang Surti karena sudah biasa melihat arwah eyang buyut Shea.
"Memang kamu suka sama siapa ?" tanya Eyang Surti. Shea pun duduk di sebelah eyangnya dan Nori langsung naik ke pangkuan Shea.
"Shea belum mikir kesana ... Mana kasus mbak Marni belum kelar juga ..." Shea mengelus kucingnya yang bewarna putih abu-abu itu.
"Apa kamu tahu Yudho juga suka sama kamu ?" Eyang Surti tersenyum lembut.
Shea melongo. "Dodo pulak?"
Eyang Surti mengangguk.
"Haaaahhh... Ndasku ngelu ( kepalaku pusing )" keluhnya sambil menyandarkan kepalanya diatas kepala sofa.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
asyekkk asyekkk Alfie tambah dekat dengan tambatan hati, princess vava
anaknya nyunyun
huaaaa,, 😭😭😭 pengen sama shea, tp gak papa lah, masih keluarga gesrek ini, pasti serame emaknya 🤭🤭🤭🤭
atau g ikutin jalan ceritanya aja....
dijamin bakal diluar prediksi BMKG endingnya 😅😅😅😅