NovelToon NovelToon
Viola (Istri Manja Jadi Pengusaha)

Viola (Istri Manja Jadi Pengusaha)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Karir / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Putri Nilam Sari

Kiara seorang putri manja yang hidup penuh kemewahan, tiba-tiba terbangun di sebuah gubuk dengan seorang pria di samping nya.

"Mau minum istriku?" tanya pria itu membuat Kiara terdiam.

Siapa sangka, dirinya berpindah tubuh menjadi seorang istri yang memiliki suami miskin di desa kecil.

Tidak bisa hidup dengan kesusahan, Kiara akan merubah kehidupan barunya dengan pengetahuan kehidupan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba

Viola mengarahkan gelang pertamanya dengan bantuan sinar mentari, tapi sepertinya tidak ada lagi sinar matahari. Membuat Viola bangkit untuk melihat ke luar, tubuhnya terasa sakit lebih tepatnya pegal karena duduk terlalu lama. "Sshhhh, rasanya tidak nyaman." Manik Viola akhirnya sampai di depan jendela, tampak mentari sudah mulai hilang.

"Sepertinya sore." Viola menuju sisi jendela lainnya untuk melihat Ivan yang berada di belakang.

Terlihat Ivan selesai dengan bibit terakhir. Pria itu bangkit dan menyusun peralatan berkebun nya kembali di dalam kotak khusus. Ada yang berupa ukuran besar membuat Ivan menyusunnya di tempat lain. Tak lama Ivan mencuci tangannya, Viola kembali menatap gelang pertamanya dan meletakkannya di kotak yang ada terlebih dahulu.

"Setidaknya untuk sementara." Viola mencium aroma tubuhnya sendiri. Wanita itu butuh mandi segera, dirinya mencari handuk serta peralatan mandi.

Tapi beberapa kali mencari, dirinya tidak menemukan yang dicarinya selain handuk. Ivan yang melihat gerak-gerik Viola, mendekati istrinya.

"Cari apa?"

"Peralatan mandi. Aku hanya menemukan handuk saja, tubuhku rasanya gerah." Jelas Viola.

"Sekarang baru ada sabun dan sikat gigi saja. Sebaiknya kita pergi belanja kebutuhan rumah setelah ini. Peralatan mandi dan tambahan piring serta yang lainnya. Aku baru selesai menanam." Jelas Ivan.

"Baiklah, aku mandi dulu." Ivan mengangguk, Viola segera menuju kamar mandi barunya yang tentunya berukuran kecil. Hanya muat untuk satu orang saja, air tampak sudah terisi penuh dengan pancuran yang terus mengalir.

Viola segera menutup tirai yang bewarna merah itu, lebih tepatnya kain panjang saja. Setidaknya dirinya merasa aman, karena dekat dengan rumah nya.

Segarnya air membasahi kulit Viola. Dirinya menggosok tubuhnya hingga sel kulit mati itu lepas dari tubuhnya. "Tubuh ini butuh perawatan, lihatlah.... Kotor sekali dan rambut ini... astaga! Aku akan meletakkan shampo di list pertama." Sambil mendumel, Viola meneruskan mandinya.

Hingga, lagi dan lagi dirinya menggerutu karena tidak ada tempat untuk meletakkan pakaian kotor. "Ivan! Ivan." Panggil Viola, dirinya berbalut handuk sambil memanggil suaminya.

"Ada apa? Apa airnya bermasalah?" Tanya Ivan dari luar.

"Bukan, tapi tidak ada tempat untuk baju kotor." Jelas Viola.

"Letakkan saja di sudut, kita akan beli nanti." Viola menatap sejenak dan memutuskan untuk meletakkan pakaian kotor di salah satunya.

"Bagaimana....." Ivan terdiam melihat Viola yang keluar dari kamar mandi dengan balutan handuknya.

"Aku sudah letakkan, kau mau mandi juga?" Ivan tampak terdiam dan tak lama membalas ucapan Viola.

"Baiklah, aku akan mandi juga. Kita berangkat setelah itu."

Setelah bersiap-siap mereka berangkat. Menuju pasar, tapi bukan pasar seperti pagi tadi. Agak jauh berjalan sedikit dan keduanya berada di tempat yang terlihat seperti deretan kios di tepi jalan raya, mungkin seperti itu jika di kota.

Viola melihat kumpulan kios yang lebih lengkap itu. Sambil melihat-lihat, Viola tertarik pada sebuah kios kosong di persimpangan jalan." Disini lebih lengkap bukan?"

"Ya tapi disini membayar sewa ruko." Jelas Ivan padanya.

'Jika aku berjualan disana pasti sangat bagus!'

"Oh ya, besok pagi aku mau ke pasar."

"Beli apa?" Tanya Ivan.

"Aku mau melihat para wisatawan lebih dekat. Maksudnya.... Sekalian melihat dan membeli buah-buahan, punya kita belum tumbuh. Aku sangat penasaran." Jelas Viola membuat Ivan mengangguk.

'Aku akan buat lima gelang terlebih dahulu, lalu menjualnya besok.'

Bersambung....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

1
kriwil
bisa jadi si dady nya punya ilmu muindahin jiwa anak nya yang manja dab boros buat pengajaran 🤣🤣
kriwil
si ivan mungkin juga jiwa lain yang nyasar dan punya ruang deminsi kalau di lihat tadi nya hanya laki laki lemah
kriwil
jangan bilang yang mborong gelang nya jin🤣
kriwil
30 50 uang apa ya jadi bingung si viona itu tersesat di dunia apa 🤣
Nachlin n
luar biasa
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
hidagede1
Luar biasa
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
Rati Aryann Aryani
luar biasa ceritanya juga bagus dan mudah di pahami
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
Lonely Wolf
bagussssss
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
hersita maharani
Luar biasa
It's me: terimakasih banyak kak
total 1 replies
hersita maharani
.
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
Jade Meamoure
kebetulan India kan yah karma tunai
Jade Meamoure
pasti paksu orkay Sultan kyknya
Jade Meamoure
apa paksu juga itu orang kota ya
Nuraishah❤💚
Luar biasa
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
Endang Sulistia
manja bukan berarti lemah vi...
It's me: 👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
Endang Sulistia
bantah cakap Dady sih..
Helen Nirawan
bgs bibi paman gila lu perlu di hajar biar tau rasa , masukin kandang singa sekalian.enak
Helen Nirawan
Viola asli ny dah gk ada gt ?
Helen Nirawan
dipanggil mbak gk mau , panggil eyang aj sekalian , penjual reseh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!