NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari

Terlambat Menyadari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Anissa Ruth

Kisah gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama, begitu cintanya di balas saat itu juga hidupnya bahagia. Ketulusan dan kelembutan dalam menjalani hubungan membuat pasangannya merasa seenaknya. Sifat pemaaf yang di miliki Melati membuat laki-laki itu mengulangi kesalahan terus-menerus. Namun, gadis itu senantiasa memaafkan karena hatinya hanya untuk Rafaly Thamana.

"Tolong beri aku kesempatan."

"Bertahanlah sedikit lebih lama, sampai aku bisa menerima dirimu kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anissa Ruth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melati Terluka

Hidup memang penuh cobaan, kali ini cobaan itu datang pada Melati Mawarni, gadis cantik dengan wajah imut berambut panjang itu pulang ke rumah dengan keadaan kalut, kaki serta tangannya penuh luka sebab bergesekan dengan aspal, jangan lupakan kepalanya yang terbentur sampai mengeluarkan darah. Jujur dia adalah gadis kuat, sakitnya tidak dirasa.

Perih seluruh badan dan hatinya, tetapi tetap berusaha menutupi semuanya di hadapan keluarga, dia tidak mau orang yang disayang merasa khawatir. Masuk ke rumah, bertingkah seperti biasa, senyuman terus mengembang dari wajahnya ketika bertemu Ibu, Bapak, dan Dity.

Luka di kepala dan tangan dia tutupi dengan jaket, tetapi yang namanya orang tua tetap menyadari bahwa ada yang berbeda dari sang putri, walaupun senyuman terus Melati tampilkan, tetap saja ada raut lelah, sembab, mata sayu.

“Kamu kenapa, Kak? Sakit?”

“Iya, lagi gak enak badan. Aku ke kamar dulu, mau minum obat terus istirahat, besok juga sehat lagi,” jawabnya tersenyum lalu pergi. Sebenarnya dia lelah, tapi berusaha berjalan dengan langkah panjang agar cepat sampai.

Sementara Ibu, merasa khawatir pada anaknya berdiri dari duduk lalu pergi ke dapur membawakan sepiring makan dan obat. Belum sempat masuk kamar Melati, suara Dity menghentikannya.

“Biar aku aja yang urus Kak Mela. Ibu, kan baru pulang dari toko, aku sayang Ibu, makanya jangan sampai Ibu ikut sakit juga.”

Wanita itu tersenyum, terharu dengan perkataan sang anak. Karena lelaki itu memaksa mau tidak mau dia harus serahkan tanggung jawab mengurus Melati pada Dity. Ibu sangat bangga pada anak-anaknya yang saling mengasihi, akur, jarang bertengkar.

Ketika membuka pintu kamar Melati, alangkah terkejutnya lelaki itu melihat kondisi sang Kakak yang tidak baik. Gadis itu tertidur setelah membuka jaketnya, membiarkan rasa sakitnya hilang seiring dia tidur.

Rambut yang kusut, tangan dan kaki penuh luka, baju kotor, itu yang Dity lihat. Dia sampai memekik saking kaget. “Astaga, Kak Melati!” Mendengar itu Melati membuka mata perlahan. Yang pertama kali dilihat adalah wajah Dity yang sangat khawatir.

“Kak Mela kenapa? Aku kasih tahu Ibu sama Bapak, ya?”

“Jangan, please,” jawab Melati memohon.

“Kenapa jangan? Kondisi Kakak parah gini, harusnya dibawa ke Rumah Sakit.”

“Gak papa, kok.” Gadis itu tersenyum agar sang Adik percaya bahwa dirinya baik-baik saja. Laki-laki itu duduk di samping Melati, mengusap rambut sang Kakak, tatapannya lekat penuh arti, khawatir, menyesal.

Harusnya dia tidak meninggalkan Melati tadi sore, dia sangat yakin kalau semua ini ulah Raf.

Laki-laki itu terkejut saat mendapati darah menempel pada tangannya karena dia baru saja mengusap rambut Melati. “Ini kenapa sampai berdarah?” Buru-buru lelaki itu mengambil P3K lalu mengobati luka itu, setelahnya diperban.

Sementara Melati, hanya diam saja membiarkan Dity mengobati luka itu, tidak ada ringisan atau mengeluh sakit. Pikirannya fokus pada kejadian tadi dan sikap Raf yang kasar. Dia tidak menyangka sedikit pun kalau Raf bisa berbuat seperti itu, sakit di tubuhnya tidak seberapa, tetapi sakit di hatinya luar biasa, cintanya pada Raf sangat dalam bahkan dia sampai rela mengemis. Namun, apa yang didapat? Hanya perlakuan kasar.

“Ganti dulu bajunya, terus makan.” Laki-laki itu memberikan baju dan celana lalu dirinya berbalik badan. Melati menurut, mengganti pakaian. “Udah, Dit.” Lelaki itu kembali menghadap Melati, meraih makanan dan menyuapi sang Kakak.

1
Atha Diyuta
sbar sbar
Amelia
wong anak Pak pir ikih😀😀
Amelia
hahaha mision completed😀😀
Amelia
kan ada kuman tengil nanti nular🤭🤭
Amelia
hahaha ada yang cemburu 😀😀
Elfrida Nahak
lanjutkan
Amelia
hahaha jail nya pool😀😀
Amelia
hahaha tom and Jerry 😀😀
Amelia
adiknya random banget 🤭🤭
Amelia
eh kalau orang marah nya diam malah menakutkan loh😀😀
Amelia
ngambek kan😀😀
Amelia
jangan sedih tumbang satu datang sepuluh ribu 😀😀
Putri Galuh
cinta boleh, bodoh jangan
kayaknya gampang nih deketin melati lagi, yg seru dong thor buat balesan si Rafnya masak langsung mapan aja
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Anissa Ruth: Terima kasih
total 1 replies
Putri Galuh
htor ketemuin pas melati udah jadi janda aja biar impas
Anissa Ruth: /Rose/
total 1 replies
Amelia
sahabat nya paket komplit ❤️❤️❤️
Anissa Ruth: iya komplit banget
total 1 replies
Atha Diyuta
ih ngri siapa tuh
Aidha Dhum
Keren kak🤗😍 jangan lupa mampir karyaku juga, mohon suportnya untuk penulis baru ini🙏🥰
Aidha Dhum: MasyaAllah makasih kak.🤗
Anissa Ruth: Sudah kak
total 2 replies
Anissa Ruth
Mantap. seru sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!