NovelToon NovelToon
Desain Cinta CEO Dingin

Desain Cinta CEO Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir
Popularitas:860.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: pink.py

Lyn selalu menjadi bahan ejekan di mana pun ia berada. ia selalu menutupi wajah sebelah kiri nya dengan rambut panjangnya. Nasib buruk nya di mulai dari wajahnya yang rusak sebelah.
Karena bantuan tidak di sengaja dari Lyn, Edgar Mellon Gretchen CEO perusahaan mode ternama di Asia mencoba merangkulnya untuk bekerja sama secara pribadi. Lyn yang mendapat tawaran emas benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk mengubah takdir nya saat mengetahui bahwa Shakila kakaknyalah dalang atas wajah rusaknya.

Dengan bantuan dari Edgar, Lyn sangat siap untuk membalas dendam atas penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink.py, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makan malam

Bab 30

Proses operasi Lyn telah selesai setelah menunggu sekitar 7 jam. Lyn yang baru terbangun dari anestesi segera di bawa pulang ke kamar hotelnya dengan didampingi oleh seorang perawat. 

Untuk beberapa hari kedepan, Lyn harus menjalani perawatan mandiri sesuai dengan ketentuan dari MIP surgery. Lily dengan sigap merawat Lyn dengan bantuan perawat khusus yang di atur oleh Edgar. 

Edgar memang berlebih jika menyangkut Lyn, bahkan Edgar sudah menjamin semua hal tentang perawatan dan kesejahteraan Lyn selama di Korea. Baginya, gadis kecilnya harus hidup dengan layak dimanapun ia berada.

Hari ke-8 setelah operasi plastik, Lyn kembali ke MIP surgery untuk melepaskan jahitan sebelum pulang ke negaranya. 

Saat hendak akan pulang ke hotel untuk berkemas, Lily menarik Lyn ke salon ternama di kota itu untuk mempersiapkan penampilan mereka nanti malam.

Saat di dalam taxi, Lyn memprotes kelakuan Lily.

"Lily... apa yang kau lakukan? Kenapa kau bertindak seenaknya seperti ini. Kita harus berkemas untuk pulang ke negara B. Lagipula ini sudah sore, kau mau bawa aku kemana?"

"Hehe, maaf nona. Kita akan ke salon dulu, boleh yaa.. sepanjang hidup saya belum pernah ke salon. Kebetulan tuan Edgar mengijinkan saya memakai uangnya hari ini sebagai bonus karena telah setia mendampingi nona. Lagipula pesawatnya akan menjemput kita lusa. Masalah berkemas, sudah ada orang yang mengurusnya." Jawab Lily dengan wajah tengil nya.

Lyn hanya mendengus menahan kesal karena tidak bisa menolak permintaan Lily. Jika ditolak, akan sangat menyedihkan melihat hidup Lily yang tidak pernah merasakan bermanja ria di salon. Lain halnya dengan Lily, dia sangat terkikik dalam hatinya.

Mereka berdua melakukan perawatan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Khusus untuk Lyn, petugas kecantikan itu tidak menyentuh bagian kepala Lyn mengingat jahitannya baru di ambil. Meskipun begitu, Lyn benar-benar terlihat cantik saat memakai gaun malam.

Setelah puas dengan hasil rombakan salon, Lily membawa Lyn ke sebuah restoran dengan alasan makan malam.

Lyn merasa curiga, karena untuk makan malam saja kenapa dia harus memakai gaun mahal yang seperti sudah disiapkan. Ingin sekali rasanya Lyn pergi meninggalkan Lily saat itu juga, tapi Lily benar-benar terlihat sedang kelaparan. 

Setelah mereka berdua turun dari taxi. Lyn langsung mencengkeram erat tangan Lily karena merasakan takut akan restoran yang ada di depannya sangatlah gelap. Pikiran Lyn menjadi negatif melihat wajah Lily.

"Lily, tempat apa ini? Kenapa kau bawa aku kesini?"

"Tenanglah nona. Nona aman bersama saya."

Melihat wajah Lily yang sumringah dan tidak merasa takut sedikitpun. Lyn menjadi semakin curiga terhadap Lily.

"Kau tidak merencanakan sesuatu untukku kan?" Ucap Lyn dengan nada yang ditekan.

"Hihi. Tidak nona. Saya tidak berani. Mari nona saya akan antar nona untuk menunjukkan sesuatu."

Lyn tidak bergeming dan terus saja melihat wajah Lily dengan tatapan menyelidik.

Lily benar-benar tidak mengerti dengan Lyn. Pasalnya Lyn adalah gadis polos, kenapa tingkat curiganya sangat tinggi?

(Lah iyalah curiga, ente bawa dia ketempat gelap gimana kagak curiga. Gak kalah polosnya ente;Lily *emot nangis dari author)

"Nona. Jika saya berbuat macam-macam, pasukan tuan Milo yang ada di Korea akan langsung membunuh saya. Tidak mudah bekerja dengan tuan Milo, saya harus di pasang alat pelacak jika resmi bekerja dengan nya."

'Benar. Tidak mudah berada di sekitar kak Milo, apalagi sampai bekerja dengannya.' batin Lyn.

Lyn mencerna perkataan Lily pun akhirnya mengerti. Pandangan Lyn mulai berubah menjadi lembut kembali.

"Baiklah, aku percaya."

Lily tersenyum senang kemudian menuntun Lyn ke dalam restoran itu. Saat memasuki restoran, suasananya begitu hening dengan cahaya yang sangat minim. Ketika sampai pada ruangan tengah, tiba-tiba Lily meninggalkan Lyn sendirian dalam kegelapan. Lyn begitu panik dibuatnya.

"Lily.. Lily.. kau kemana? Jangan iseng ditempat seperti ini. Lily.."

Tiba-tiba terdengar suara sepatu sedang melangkah mendekati Lyn. Lyn begitu panik saat suara itu semakin mendekatinya.

Saat akan teriak lagi memanggil nama Lily. Lyn dikejutkan dengan semua lampu yang menyala bersamaan. 

Tepat di depannya, Lyn dikejutkan oleh sosok laki-laki yang berdiri dengan gaya cool nya. Wajah tampan yang sangat dingin dengan aura kepemimpinannya, membuat Lyn terpesona melihatnya.

Deg.deg. 

Jantung mereka berdetak sangat kencang pada dada masing-masing. Keduanya membisu saat saling bertukar pandang seakan terhipnotis oleh masing-masing pesonanya. Saking heningnya, hanya ada suara jarum jam yang terdengar di ruangan itu. Seketika mereka merasakan perasaan yang sangat sulit di jelaskan oleh sepasang insan itu. 

Hari pertama mereka bertemu setelah operasi plastik menjadikan kesan tersendiri bagi Edgar. Wajah yang sangat dirindukannya, kini bisa ia lihat tepat di depan matanya dengan sangat dekat. Jantungnya berdegup kencang ketika melihat wajah Lyn yang terlihat sangat cantik meskipun masih dalam keadaan bengkak.

'Akhirnya aku bisa memandang kecantikan ini dengan penuh.' batin Edgar.

Edgar dengan tidak sadar mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Lyn. Namun, ketika ujung jarinya hampir menyentuh pipi Lyn, Tiba-tiba Lyn tersadar dan langsung menyapa Edgar.

"Kakak Ed. Kapan kamu datang?"

Edgar tersadar dari lamunannya dengan mengerjapkan matanya. Dengan cepat Edgar langsung menurunkan tangannya yang menggantung di samping wajah Lyn dengan kikuk.

"Baru saja. Aku datang kesini khusus untuk menjemputmu. Dan juga, aku sudah menyiapkan makan malam spesial untukmu."

Mendengar itu Lyn menjadi salah tingkah. Untuk menutup rasa canggungnya, Lyn kembali bertanya sembari berjalan ke arah meja makan yang sudah tersedia dengan berbagai hidangan lezat.

"Kenapa aku tidak melihat kak Milo, apakah dia tidak ikut?"

"Milo tidak ikut, dia masih ada urusan. Ayo, kita makan malam dulu. Aku ingin cepat istirahat karena begitu lelah hari ini."

Lyn dan Edgar memulai makan malamnya dengan khidmat. Namun, Lyn merasa ada yang aneh. Dia datang bersama Lily ke restoran ini dengan mempersiapkan penampilannya, kenapa hanya dia dan Edgar yang duduk bersantap di restoran ini? 

Lyn melihat ke sekelilingnya, benar-benar hanya ada satu meja yang sedang ditempatinya di ruangan itu. Belum lagi dekorasi ruangan itu terlihat sangat romantis untuk sepasang anak muda seperti mereka.

'Apakah kak Ed yang mengatur ini dengan Lily khusus untukku? Kenapa aku merasa acara spesial ini dibuat untuk pasangan kekasih?' batin Lyn.

Lyn ingin sekali bertanya mengenai acara makan malam ini. Namun ketika melihat Edgar yang sedang makan dengan lahap, Lyn mengurungkan niatnya. Lyn hampir lupa jika Edgar baru saja sampai di Korea dan belum istirahat. Lyn tidak ingin merusak mood Edgar yang sedang makan dan kelelahan karena baru turun dari pesawat.

***

Di tempat lain, nampak seorang laki-laki muda sedang tergeletak di salah satu gang sempit menuju rumahnya. 

Salah satu warga yang yang kebetulan lewat segera mendekatinya untuk menolong. Awalnya orang itu tegang saat mendekati dan menempelkan jari di dekat lubang hidungnya. Namun, tidak lama kemudian orang itu menghela nafas lega saat mengetahui tetangganya yang dianggap seperti anaknya itu masih hidup.

"Dion. Dion. Bangun.."

Setelah beberapa saat di guncangkan tubuhnya, Dion membuka matanya dengan meringis dan memegangi kepalanya.

"Dion, kamu kenapa bisa tergeletak di sini, dan juga wajahmu penuh dengan memar. Apa kamu habis berantem?"

Dion melihat orang yang menolongnya dengan wajah bingung. Kemudian dia teringat kejadian sebelum pingsan.

"Emm. Eng.. gak apa-apa pak, Dion cuma sakit kepala aja kok karena kecapekan kerja. Makanya Dion pingsan. Masalah memar, Dion dipukuli pereman saat Dion melawan karena di copet." Jawab Dion dengan terbata-bata.

"Walah.. kamu sakit kepala bisa pingsan begitu apa tidak ke dokter saja? Apa mau bapak antar ke puskes sekarang biar sekalian itu, yang memar di obati?"

Dion menjadi tegang dan langsung mengibaskan kedua tangannya untuk menolak.

"Nggak usah pak, Dion cuma kecapekan aja. Mungkin Dion harus banyak istirahat di rumah. Lagipula bapak kan harus jemput ibu di pasar, kasihan ibu sudah nungguin, sudah sore."

Seketika orang yang dipanggil bapak oleh Dion langsung teringat jika harus menjemput istrinya di toko.

"Walah.. iya bapak lupa." Sambil menepuk jidatnya.

"Ya sudah kalo kamu gapapa, bapak pergi dulu jemput ibu. Bisa kan pulang sendiri?"

"Bisa pak, lagian udah deket juga. Hati-hati dijalan pak."

Bapak itu segera bangkit untuk melakukan perjalanannya menjemput istrinya.

Tidak lama kemudian, Dion berusaha bangun dengan rasa sakit dan ngilu ditubuhnya. Dion berjalan dengan lunglai karena kepala yang terasa berdenyut. 

Sesampainya di rumah, Dion baru menyadari jika dompet dan hpnya hilang.

"Sial.. kenapa harus di rampok saat Shakila tidak ada."

***

1
Sri Rokhayati
cakeeeep
Usna Faizan
lama2 cerita kurang menarik , mmbosankn sbb terlalu melebih2
Khusnul Khotimah
/Good//Good//Good/
Laurensia Listianawati
/Good/ lanjut thor
Norazita Zita
ini kali lh novel pemerannya lemah dan bego/Joyful/yg lelaki sibuk dngn feeling nya yang wanita sibuk dngn polosnya...pasangan yang padu/Facepalm/
Norazita Zita
dalam characters pemeran lelaki jimi sama milo lebih layak banding Edgar...dia terlalu payah/Facepalm/
Norazita Zita
Edgar knpa kaya bego...pikirannya kalah sama kila...bisa"nya dia dikelabui .../Sleep/
Tiwik
Luar biasa
rara
awalny g mau komen soal dion,tp ternyata bener.
Neni marheningsih
gimana si Thor...pegel bacanya...si tokoh jadi kaya orang goblog
Neni marheningsih
kenapa si shakila lebih cerdik... Edgar gimana sih katanya CEO ko bisa di kibulin sm si sakhila
Neni marheningsih
orang yg ga pernah bersyukur...iri hati akan kancur sendiri
Neni marheningsih
kenapa sakhila ga di hukum aja thor..kasih ke buaya biar di makan
Evy
ada ya kakak yang seperti itu...
Evy
Dion terlibat juga ta Thor...
X'tine
🤣🤣🤣🤣 goda'an terberatmu... tahan babang Edgar...
Pak Yan
LUAR BIASA DN MANCHAP BUANGET CERITANYA KAK..... AKU TAK PERNAH BOSAN 2 MEMBACANYA SAMPAI DGN TAMAT SEKARANG INI...... SEKARANG AKU MAU LANJUT LAGI DGN SERI YG KE 2 NYA..... PUOKO'E MANTUL BUANGET CERITANYA KAK......!!!!!! AKU SUKA.....AKU SUKA......🤔🤔🤔😨😨😲😲😲😢😢😢😭😭😭😫😫😫😫😫😖😖😖🤐🤐🤐😬😬😠😠😠😡😡😡👍👍👍👍👍👍😀😀😀😂😂😂😆😆😆😅😅😅👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍💖💖💖💖💝💝💝💝
Agus Irawan: hai kak juga ke karyaku
total 1 replies
Pak Yan
AKU RASA ANAK KEBAR YG LYN KANDUNG SEKARANG INI..... JENIS KELAMINNYA : " KEMBAR SEPASANG ALIAS KEBAR LAKI2 DN PEREMPUAN ".
🤔🤔🤔😲😲😨😨😨😫😫😫😖😖😖👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
X'tine
biar sekalian aku temani aja Thor... kasihan kalau Lyn pergi sendiri...
X'tine
apa'an sich??? bikin penasaran aja, othor nie ..🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!