Mikhaila Danya Bimantara, 28 tahun, wanita mandiri pemilik toko bunga istri dari Rain Bagaspati harus menerima kenyataan pahit saat suami yang di cintainya harus menikah dengan sahabatnya yang telah hamil.
Fabyan Alkandra Sadewa, 30 tahun pria lajang tampan, dingin seorang CEO, memilih melajang di usianya yang sudah matang, wanita baginya hanya sosok yang membuat hidupnya tidak fokus mencapai tujuannya menjadi pebisnis nomor satu.
Pertemuan tak di sengaja antara Mikha dan Alka di sebuah cafe membuat hal yang tak pernah mereka bayangkan terjadi.
Sebuah kisah percintaan antara wanita yang pernah kecewa dengan pria yang menganggap wanita terlalu banyak dramanya, akankah membuat mereka bersatu?
Yuk, ikuti kisah cinta antara Mikha, Rain, Alka, pastinya seru dan bikin terharu.
Salam hangat,
ariista
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eyang Yang Gusar
Eyang yang sedang berada di rumah mendapatkan kabar dari Ratna mamanya Rafika jika Alka sedang bersama wanita yang kemarin datang ke rumah Sadewa.
Eyang yang mendapat kabar tersebut menjadi gusar dan marah. Eyang mencoba menelpon ke Alka tetapi tidak diangkatnya.
Eyang mencari putranya Sadewa yang ada di ruang kerjanya.
Eyang membuka pintu begitu saja membuat Sadewa kaget dan mengernyitkan alisnya.
"Dewa, kamu harus memutuskan segera, Alka harus bertunangan dengan Rafika, mami gak mau tau," eyang menghempaskan tubuhnya ke sofa.
Sadewa menarik napas dalam dan mengeluarkan kasar.
"Mi, Dewa gak bisa putuskan, Alka sudah dewasa bukan anak kecil lagi Mi, Alka yang akan menjalaninya, Dewa gak bisa paksa Alka Mi," Sadewa memijit pelipisnya yang terasa cenat cenut tiba-tiba.
"Tapi mami sudah janji dengan sahabat mami eyangnya Rafika kalau cucu mami akan dijodohkan dengan cucu temen mami,"
"Dewa gak bisa memaksakan kehendak Dewa ke Alka Mi. Mami tau sendiri Dewa bukannya bisa dipujuk apalagi ini soal masa depannya, soal wanita yang akan mendampinginya Mi,"
"Kamu memang tidak bisa diandalkan Sadewa, kamu sama seperti almarhum papimu, lemah dengan anak sendiri,"
"Yah gimana Mi, anak cuma satu-satu, gak mungkin Dewa masih memegang ekornya Mi istilahnya begitulah Mi, Alka sudah dewasa Mi dia tau mana yang terbaik buat dirinya,"
"Kamu ini ya Sadewa selalu saja menjawab, mami gak mau tau pokoknya Alka harus dengan Rafika nikahnya, kalau dia mau dengan pilihannya sendiri anggap aja eyangnya udah gak ada," mami mendengus dan mengancam.
"Jangan gitu Mi ngomongnya, ucapan itu doa Mi, apa Mami gak sayang sama Alka, biarkan Alka menikahi pilihannya sendiri Mi, Dewa tau Alka seperti apa Mi, Alka gak bisa di paksa," bicara dengan maminya kepala Sadewa semakin terasa cenat cenut.
Pintu ruangan terbuka, mami Maura datang membawa kopi dan singkong goreng kesukaan suaminya.
"Mami di sini rupanya, kirain di kamar Mi," mami Maura meletakkan kopi dan singkong di meja di mana eyang putri duduk. Mau gak mau Sadewa beranjak dari kursinya menyusul istrinya duduk di sofa bersama maminya.
"Mami mau minum apa? Biar Maura buatin, ini singkongnya enak loh Mi, empuk," mami Maura mengambil satu potong singkong dan diberikan ke mertuanya.
"Gak usah Maura, mami turun aja sudah selesai bicaranya sama Sadewa, kamu pujuk suamimu juga Alka biar mau menerima Rafika sebagai istrinya Alka, Ra," eyang putri beranjak dari duduknya.
"Loh kok Mami malah mau turun, ini belum di makan singkongnya, Mi," ucap Maura mencoba menahan mertuanya agar tidak turun.
"Gak papa, kalian makan aja, mami turun dulu, di dapur juga adakan singkongnya Ra?"
"Ada Mi, tadi gorengnya banyak,"
"Ya sudah, mami turun dulu ya,"
"Iya Mi," jawab keduanya kompak.
Mami mendengus dan berjalan ke luar ruangan.
Sepeninggal eyang putri, Sadewa dan istrinya saling memandang.
"Jadi gimana Pi, mami keukeh dengan keinginannya,"
"Alka bukan anak kecil Mj, pasti Alka menolak, papi tau Alka Mi,"
"Iya sih Pi,"
Sadewa dan istrinya berdua menyantap singkong goreng sambil bercerita.
***
Di salah satu mall Rafika sedang bersama teman-temannya.
Rafika dari ruangan Alka langsung menghubungi teman-temannya.
Mood Rafika terasa bad saat lelaki yang diinginkannya malah pergi meninggalkan dirinya.
Rafika bersama teman-temannya berbelanja, dirinyalah yang membelikan teman-temannya apa yang diinginkan mereka.
Rafika merasa gabut dengan penolakan dari Alka.
"Kamu kenapa Fika? Wajahmu kenapa jelek gitu? Lagi marah sama siapa?"
Ghea salah satu teman Rafika melihat temannya itu seperti orang yang sedang patah hati.
"Aku gak kenapa-kenapa kok, kita kemana lagi ini? Udah pada laper belum? Kita ke atas aja ya makan siang,"
Rafika dan dua temannya ke lantai atas mall untuk makan siang.
Ponsel Rafika berbunyi saat dirinya dan teman-temannya baru saja duduk di salah satu restoran di lantai empat di mall.
Rafika melihat mamanya yang menelpon.
"Iya Ma, ini lagi di mall Ma sama teman, nanti aja di rumah Ma Fika kasih tau, apa Ma?! Alka sama cewek yang kemarin itu?! Siapa cewek itu Ma?!"
Rafika yang menerima telpon dari mamanya semakin badmood wajahnya tampak tertekuk, ia mematikan panggilan telponnya.
Kedua temannya saling memandang.
"Siapa Alka Fik?" tanya Ghea.
Rafika mengangkat kepalanya menatap ke temannya.
"Apa kalian tidak tau coba aja searching Fabyan Alkandra Sadewa, pasti ada,"
"Apa?! Bukannya itu seorang CEO muda terkenal itu ya?! Yang memimpin Sadewa Grup?!" ucap Amel teman satunya lagi.
"Tuh kamu tau," Rafika menjawab masih dengan wajah tertekuknya.
Seorang pelayan datang ke meja mereka menanyakan pesanan mereka.
"Waduh Fik, tangkapanmu besar sekali, busyet dah, emang kamu udah kenal lama sama beliau?"
Rafika menggelengkan kepalanya dirinya juga baru bertemu dengan Alka kemarin. Sebelumnya Rafika tidak tinggal di kota ini, ia tinggal di kota lain.
Karena permintaan dari kedua orangtuanya yang akan menjodohkan dirinya dengan Alka, Rafika pindah ke kota ini.
"Jadi kamu belum mengenalnya? Terus kenapa wajahmu begitu Fika?"
"Aku belum bisa bercerita ke kalian, kami juga baru bertemu do'akan aja ya semoga aku dan Alka berjodoh," Rafika berharap Alka mau menerima dirinya.
Rafika sendiri pernah berpacaran, pacarnya meninggalkan dirinya karena dijodohkan orang tuanya. Rafika ingin seperti mantannya menikah karena dijodohkan. Mantannya masih saja menghubungi dirinya meski sudah berkeluarga dan punya anak.
Rafika dan pacarnya sudah berhubungan lama mereka sudah berhubungan sangat jauh. Sebagai wanita karir dan modern Rafika merasa hal tersebut biasa saja. Dirinya tidak terlalu berpikir hal itu sesuatu yang tabu. Virginitas baginya tidak terlalu masalah.
Pesanan mereka datang Rafika tidak berselera dengan hidangan yang sudah dipesannya berbeda dengan Ghea dan Amel yang makan dengan lahap.
Ghea dan Amel merupakan teman sekolahnya juga satu kampus. Mereka berpisah karena Rafika bekerja di luar kota.
Rafika sedang berpikir bagaimana caranya agar dirinya bisa mendapatkan hati Alka. Rafika sudah jatuh hati dengan lelaki tampan dengan semua prestasinya itu. Rafika sudah mengetahui sepak terjang Alka dari artikel yang dibacanya tentang pebisnis muda yang sangat diperhitungkan di dunia bisnis.
Eyang Alka juga sudah memberitahunya tentang cucu tampannya itu yang belum juga menikah di usianya yang sudah kepala tiga.
Rafika menginginkan perjodohan dirinya dengan Alka berjalan lancar tapi bagaimana caranya? Rafika berpikir keras.
"Fika kok gak di makan? Malah melamun? Sayang loh kita kesini kan untuk makan siang Fika," Ghea yang melihat temannya tidak makan menegur Rafika.
"Aku gak selera makan, gak papa kok nanti aja kalo aku mau aku makan,"
Keduanya kembali saling berpandangan. Sebegitunyakah orang sedang jatuh cinta pikir mereka.
"Apa kamu masih memikirkan CEO tampan itu?" tanya Amel.
"Kami do'akan semoga kamu berjodoh dengan CEO itu Fika," ujar Ghea.
"Iya Fika, kami pasti senang kalo kalian berjodoh," tambah Amel.
"Do'ain aja ya, aku sih pinginnya begitu cuma gak tau juga apa dianya udah punya pacar atau belum, kata eyangnya sih belum,"
Ketiganya masih bercengkrama di restoran tersebut. Rafika masih belum lega apalagi mendengar dari mamanya Alka sedang bersama wanita yang kemarin di bawanya ke rumah papinya.
Rafika akan tetap berusaha keras mendapatkan Alka, dirinya tidak mau kehilangan lelaki yang sudah dijodohkan dengannya. Lelaki tampan ahli waris Sadewa Grup. Tentu saja Rafika tidak mau kehilangan tangkapan besar yang sudah di sodorkan oleh keluarganya.
selamat menempuh hidup baru Alka - Mikha.
langgeng langgeng yaa ,sampai beranak pinak bercucu cicit 😊