Menangis Tanpa Airmata
"Kamu jahat Rain, kenapa kamu tega? Kenapa kamu mau menikah denganku setelah setengah tahun pernikahan kita berjalan? Kenapa gak tunggu kita bercerai? Yara sahabatku, sekarang dia mengandung bayimu sudah masuk tiga bulan, Rain,"
Mikhaila Danya Bimantara, 28 tahun wanita cantik berwajah lembut dan kalem, berambut lurus sebahu, pemilik toko bunga segar Mikha's Florist, pembawaannys tenang dan selalu tersenyum.
Wanita cantik dengan wajah lembut dan kalem itu menatap sendu suaminya yang hanya bisa terdiam duduk di sofa kamar mereka.
"Ceraikan aku jika kamu mencintai Yara, aku gak apa-apa Rain, tidak ada yang harus kamu pikirkan lagi tentangku, kita bercerai, nikahi Yara kamu sudah membuatnya mengandung bayimu, maafkan aku jika sampai sekarang kita tidak pernah melakukan kewajiban sebagai suami istri," Mikha wanita cantik itu tidak ingin menangis di depan suaminya.
Pernikahan mereka memang suatu kesalahan, Rain merasa berhutang budi pada papi Mikha yang memintanya menikahi putrinya saat papi Mikha sakit keras.
Papi Mikha sudah meninggal sebulan setelah Mikha dan Rain menikah.
Suami istri tersebut sedang berada di sofa di kamar mereka.
Rain terdiam wajahnya menunduk.
"Aku tidak bisa menceraikan mu Mikha, janjiku pada almarhum papi untuk menjagamu, aku tidak bisa menceraikan mu," suara lirih dari bibir pria tampan kakak angkat Mikha yang dibesarkan oleh papi Bimantara, papi kandung Mikha.
"Kamu tidak bisa egois gitu Rain, kamu ceraikan aku nikahi Yara, dia sedang mengandung bayimu, aku gak papa, Rain," Mikha menatap tajam ke suaminya.
Rain mengetatkan rahangnya, dirinya merasa tidak sanggup jika harus menceraikan wanita cantik adik angkatnya ini.
Rain akui dirinya tidak mencintai Mikha, Rain sudah menganggap Mikha adiknya sendiri saat di minta oleh papi Bimantara untuk menikahi Mikha itu semua karena keadaan yang memaksa.
Mereka menikah siri di depan papi Bimantara, pernikahan mereka belum tercatat secara negara.
Apakah Rain akan menceraikan Mikha? Bagaimana dengan mami Zayna pasti akan sangat kecewa dengan dirinya.
Rain Bagaspati, 30 tahun, lelaki tampan dan hangat, seorang CEO di perusahaan Bimantara Grup, perusahaan milik papinya Mikha, sebenarnya Mikha lah yang seharusnya menjabat sebagai CEO di Bimantara Grup, hanya saja Mikha belum bersedia, Mikha merupakan pemilik Bimantara Grup yang sesungguhnya setelah papinya meninggal.
Rain merupakan anak sahabat papi Bimantara yang meninggal dunia bersama istrinya akibat kecelakaan tunggal saat itu, perusahaan Bagaspati diambil alih oleh keluarga besar dari papa nya Rain, kecelakaan tersebut belum diketahui karena apa sampai sekarang.
Keberadaan Rain tidak di ketahui oleh keluarga besar Bagaspati, papi Bimantara lah yang mengetahui cerita sesungguhnya tentang Rain putra angkat yang sangat disayanginya.
Kedua suami istri tersebut masih diam-diaman di kamar mereka. Rain belum membuat keputusannya.
"Aku harus pergi ke toko bunga sekarang, sebaiknya kamu pergi jumpai Yara, kemarin dia. sudah bertemu denganku dan menceritakan semuanya," Mikha berdiri dari duduknya.
Rain mengangkat kepalanya menatap kepergian istri yang tidak di cintainya itu.
Rain masih bingung harus bagaimana. Apa yang akan mami Zayna pikirkan tentang dirinya jika dirinya menceraikan putri tunggalnya. Pastinya akan kecewa dengan dirinya.
Rain menghela napas, ponsel di meja berbunyi.
Yara is calling..
Rain tidak mengangkatnya, ia membiarkan saja ponselnya terus berdering. Dirinya sedang kalut. Rain sedang tidak fokus.
Rain melihat istrinya sudah bersiap untuk pergi. Mereka harus sarapan sebelum berangkat, Rain juga harus berangkat ke kantornya.
***
Di perusahaan Sadewa Grup, seorang lelaki tampan, dengan sisiran klimis di rambutnya, wajahnya sangat manly, rahang tegas, bulu mata tebal dengan sorot mata yang tajam, hidung mancung dan bibir yang tidak terlalu tebal, lelaki dengan auranya yang mendominasi memasuki lobby kantor bersama asisten setianya, Farzan.
Fabyan Alkandra Sadewa, 30 tahun, CEO Sadewa Grup, lelaki gagah dan tampan dengan sorot mata tajam bak elang yang mengintai mangsanya, lelaki dingin, dominan dan tidak suka berhubungan dengan yang namanya wanita, meski ia lahir dari seorang wanita, dan butuh wanita untuk dicintai dan melahirkan keturunan ahli waris Sadewa kelak.
Alka panggilan sehari-hari, berjalan dengan tegap dan kepala yang tegak hanya dengan lirikan saja ia mengetahui keadaan di sekelilingnya.
"Apa hari ini jadi meeting dengan Bimantara Grup? Jam berapa meeting nya? Di mana?"
"Jadi Pak, jam 10.00 nanti rapat dengan mereka di Cafe Morning Pak, ini rapat perdana kita dengan CEO baru Bimantara Grup setelah Pak Bimantara yang sebelumnya memimpin meninggal Pak,"
"Baiklah persiapkan semuanya, proyek ini sudah lama kita tunggu-tunggu,"
"Baik Pak,"
Keduanya sudah memasuki lift. Lift berhenti di lantai 6. Mereka berdua keuluar dari lift.
Alka berjalan menuju ke ruangannya, Farzan sudah duluan masuk ke ruangannya.
"Selamat pagi Pak," sapa Reena sekretaris Alka.
"Pagi Reena, sudah siapkan semua untuk rapat pagi ini?"
"Sudah pak, sekalian mau mengingatkan ke Bapak, hari ini ulang tahun nyonya besar Maura Pak. Sore Bapak di minta tuan besar ke rumah dengan membawa bunga segar belinya di toko Mikha's Florist pak,"
"Baiklah kamu pesankan aja bunga mawar merah buket besar nanti sore biar saya langsung ke sana mengambilnya,"
Alka dengan suara beratnya meminta sekretarisnya memesan buket bunga mawar buat ulang tahun maminya sore nanti.
Mami sangat pemilih maunya bunga segar di toko bunga yang di pilihnya, Mikha's Florist.
Alka memasuki ruangannya menuju ke meja kerjanya. Alka seorang lelaki yang perfeksionis, dirinya sangat detail dan serius.
Pagi ini mereka akan mengadakan rapat perdana dengan Bimantara Grup di Cafe Morning. Sudah sering Alka ke cafe tersebut sekedar bertemu dengan klien atau sahabat-sahabatnya.
Di Cafe Morning, seorang wanita sedang duduk bersama kliennya. Wanita berwajah kalem tersebut tidak menyadari kalau suaminya juga ada di Cafe Morning untuk meeting dengan kliennya dan sedang bersama seorang wanita yang di kenalnya.
Dua lelaki tampan masuk ke dalam cafe, wanita yang sedang bersama kliennya tanpa sengaja menatap pengunjung yang baru masuk, begitu juga dengan lelaki tampan tersebut, mata mereka bersirobok, saling menatap tak berkedip.
Wanita tersebut segera mengalihkan pandangannya ke samping, lelaki tersebut mengernyitkan alisnya.
Wanita dan lelaki tersebut tidak saling mengenal tetapi pandangan mata mereka sama-sama tidak berkedip saat beradu pandang.
"Nona Mikha," panggil wanita di depannya.
Lelaki tampan yang lewat di samping wanita yang di panggil Mikha tersebut mendengar nama wanita itu di panggil.
Mikha, batin lelaki tampan tersebut.
Lelaki tampan dan asistennya mendatangi meja tempat klien mereka sudah duduk di sana.
Wanita yang dipanggil nona Mikha oleh kliennya tersenyum ke kliennya.
"Iya nona Michelle, bagaimana? Apa sudah dipilih bunga-bunga yang mau nona pesan untuk acara nanti sore?"
"Iya nona, berhubung ini pesanan dari tuan saya untuk acara istri sahabatnya, saya pesan yang ini ya nona untuk buket bunganya, tiga buket nona, apa bisa nona langsung yang mengantarkannya karena saya buru-buru mau berangkat ke luar kota siang ini, ini kartu namanya yang harus nona selipkan di buketnya, saya minta tolong ya nona Mikha,"
"Baiklah nona Michelle, nanti sore saya yang antar ke rumah sahabat tuan nona Michelle,"
"Baiklah kalo begitu terimakasih sebelumnya nona Mikha, ini alamat Tuan Sadewa yang istri nya merayakan ulang tahun nanti sore, sekali lagi terimakasih nona Mikha, saya permisi dulu,"
"Sama-sama nona Michelle, nanti sore saya kabari jika sudah saya antar bunganya ya nona,"
"Baiklah, sekali terimakasih nona Mikha sudah menolong saya,"
Nona Michelle beranjak dari duduknya pergi meninggalkan Mikha seorang diri.
"Mikha," panggil seseorang.
Mikha menoleh, tatapan mata mereka beradu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
🌟~Emp🌾
tega kamu rain 😥
2024-10-01
1
🤎𝐀⃝🥀🦆͜͡MDᴳ𝐑᭄ ♉HIAT
mampir thor 🤭
2024-09-02
1
❤️⃟Wᵃf◕ᶫ͢ˢᴀɪɴʏ•§¢•ᵒᶠᶠ🍓
jahat banget ihh, kok gitu padahal dah punya istri:(masih aja ke yang lain. ini masih pertama dah bikin sedih aja/Sob/
2024-08-29
1