Gadis Satu Miliyar Untuk Big Boss

Di club malam nampak Ambar yang kesal karena susah mendapatkan perhatian Elvano nampak terlihat sedang minum alcohol di temani seseorang.

Hadir nya Alexa benar-benar telah merusak segalanya, termasuk impian nya menjadi orang terpandang.

"Isi lagi" kata Ambar yang sudah hampir mabuk.

"Tidak, kamu sudah minum terlalu banyak Ambar" balas pria di samping Ambar.

Yang tak lain adalah Raga, kekasih Ambar yang sebenarnya sudah Ambar putuskan.

Tapi Raga tak bisa melupakan Ambar, maka dari itu dia tetap selalu bersama Ambar meski wanita cantik itu sudah memutuskan nya.

"Cepat isi atau aku tak akan pernah mau bertemu dengan kamu lagi" ancam Ambar.

Membuat Raga akhir nya menuangkan minuman alcohol kembali ke gelas Ambar.

Dan Ambar tentu saja dia lanjut minum-minum, hingga akhirnya Ambar sudah benar-benar mabuk parah.

Melihat itu Raga pun akhirnya membantu Ambar, dan langsung membawa wanita itu bersamanya ke hotel terdekat karena Raga tak mungkin memulangkan Ambar yang mabuk.

Selain akan mendapatkan masalah dari keluarga Ambar, dia juga takut Ambar terkena marah papanya.

"El" panggil Ambar mengigau.

Raga mendengar nama Elvano di sebut tentu saja dia marah, tapi mencoba menahan nya.

"Kak El. hiks kenapa kamu nggak mau menceraikan dia? aku mau jadi istrimu tidak apa menjadi yang kedua" lanjut Ambar yang bicaranya semakin kemana-mana.

Ambar yang berbaring melihat Raga, entah kenapa dia merasa saat ini di depan nya itu adalah Elvano.

Tanpa basa-basi Ambar langsung memeluk Raga, tak hanya itu Ambar juga langsung menyerang Raga dengan sebuah ciuman.

Raga masih normal, dia yang mencoba menahan diri akhirnya terbawa suasana dan membalas ciuman itu hingga akhirnya keduanya melakukan aktivitas yang tak seharusnya.

"Maafkan aku, ini yang terakhir aku janji" ucap Raga saat dia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya.

Dan mulai mencumbui tubuh Ambar wanita yang dia cinta.

Sedangkan Ambar dia tentu saja masih berpikir jika yang saat ini bersamanya itu adalah Elvano, dan selama bercinta dengan Raga nama Elvano di sertai leguuhan desaahaan manja terus keluar dari bibir seksi Ambar.

Raga tentu saja kecewa, tapi dia mencoba berbesar hati dan mengabaikan kata-kata yang keluar dari mulut Ambar, yang menginginkan Elvano.

"Aku memang tidak sehebat dia, benar kata orang tua mu aku memang tak pantas untuk mu Ambar" gumam Raga.

Setelah selesai dengan urusan nya Raga akhirnya memilih kembali berpakaian, lalu dia pergi dengan membawa rasa kecewa nya.

Sedangkan Ambar dia tertidur pulas, tak hanya itu saat ini Ambar bahkan merasa Happy karena sekali lagi dia masih berpikir jika orang yang bercinta dengannya tadi adalah Elvano.

****

Pagi menyapa dan Alexa nampak baru terbangun dari mimpi indahnya semalam.

Saat bangun Alexa merasa sakit di badan nya, terutama bagian selangkangaaaan nya yang terasa nyeri apalagi untuk di pakai berjalan.

"Seperti nya ini robek" gumam Alexa yang melihat noda darah.

Bingung harus sedih atau bahagia, Alexa sendiri tidak terlalu berekspetasi tinggi untuk hubungan nya akan sejauh ini.

Akan tetapi kejadian semalam benar-benar membuat nya merasa ingin menjadi seorang istri sesungguhnya untuk Elvano.

"Sudah bangun?" Elvano yang baru membuka matanya menatap Alexa.

Ehk..

Alexa nampak gelagapan saat Elvano menatapnya seperti itu.

Ingatan nya berasa di tarik ke kejadian semalam dimana Elvano dan diri-Nya benar-benar menyatu menjadi satu.

"Kenapa diam? apa masih sakit?" tanya Elvano lagi.

Hah?

"Nggak" balas Alexa cepat.

"Bener? kalau begitu siang ini aku bisa ___" ucap Elvano terpotong karena Alexa menyela ucapan nya.

"Nggak! enak saja. yang ini saja masih kerasa sakitnya, ini malah mau minta lagi yang benar saja" Alexa berkata dengan nada bicara nya yang sewot.

"Siapa yang mau minta lagi?" Elvano menatap aneh Alexa.

Membuat Alexa yang mendengar jawaban Elvano balik menatap bingung.

"Jadi? maksudnya tadi apa" tanya Alexa pelan.

Elvano bangkit dari tidurnya lalu fokus nya kini tertuju pada bercak darah di sprei.

Senyuman nampak terlihat di wajahnya yang tampan, merasa beruntung untuk sesuatu yang baru saja dia dapatkan.

"Aku hanya ingin mengatakan jika siang ini kita akan langsung ke kantor" jelas Elvano.

"Aku ikut?" tanya Alexa.

"Tentu saja, lagi pula aku hanya sebentar ke kantor hanya untuk rapat, dan setelah itu kita akan pulang" lanjut Elvano menjelaskan.

Alexa manggut-manggut mendengar penjelasan Elvano, lalu setelah itu Alexa yang merasa kedinginan seketika tersadar dengan tubuhnya yang tidak memakai apa-apa.

Sontak saja Alexa langsung menutupi tubuhnya dengan selimut, dan kali ini yang kelihatan malah Elvano karena selimut nya di tarik oleh Alexa.

Aaaa!

Alexa menjerit kelihatan apa yang sedang dia lihat saat ini.

"Jangan lebay, semalam dia yang keluar masuk" ucap Elvano sambil menarik selimut nya.

Dan terjadi adegan tarik-tarikan selimut, hingga akhirnya selimut itu berhasil di dapatkan oleh Elvano dan langsung membuang nya ke sembarangan arah.

Alexa yang malu langsung menutupi bagian yang bisa dia tutupi dengan tangan nya.

"Jangan lihat!" tegas Alexa.

"Aku sudah melihat semuanya, atau ada yang belum aku lihat lagi?" tanya Elvano malah sengaja menggoda Alexa.

Alexa yang di goda tentu saja malu apalagi sekarang mata Elvano terus menatap tubuhnya.

Karena malu Alexa berniat menghilangkan rasa malunya dengan pergi ke kamar mandi, tapi belum sempat berdiri Alexa malah merasa kesakitan saat akan bejalan.

Awwww!

"Sakit banget, duh" Alexa meringis.

"Mana yang sakit? mau di tiup?" tawar Elvano.

Hah? di tiup?

Alexa menggeleng, jangankan di tiup di lihat tubuhnya saja dia sudah malu.

Dan saat ini mata mesum Elvano juga masih menatapnya membuat Alexa merasa malu.

"Mau aku antar ke kamar mandi?" tanya Elvano.

"Tumben baik, Jangan-jangan ada maunya" selidik Alexa.

Dia memang merasa aneh dengan sikap Elvano yang semakin perhatian, dam sikapnya juga lembut terhadapnya.

"Emang ada maunya, jadi gimana mau di gendong atau nggak?" balas Elvano lagi.

"Nggak!" singkat padat dan jelas.

Alexa memilih berusaha berjalan sendiri, meski dengan tertatih-tatih akhirnya Alexa bisa sampai ke kamar mandi.

melihat itu Elvano hanya menggelengkan kepalanya karena merasa gemas dan lucu melihat Alexa yang lupa kembali tidak berpakaian tapi malah berjalan ke kamar mandi.

"Pasti sebentar lagi dia akan menggila" gumam Elvano yakin.

Dan benar saja baru beberapa detik pintu tertutup terdengar suara jeritan Alexa di dalam kamar mandi yang membuat Elvano semakin tertawa.

"Dia benar-benar menggemaskan" Elvano tertawa lagi.

Merasa mendapatkan hiburan di pagi hari dari istri kecilnya yang menggemaskan.

Sedangkan di kamar mandi Alexa masih menggerutu kesal, dia tidak tahu apakah dia bisa memperlihatkan wajahnya setelah keluar dari kamar mandi atau tidak.

"Bodoh Lexa, kamu buat malu saja" Alexa terus mengutuki kecerobohan nya tadi yang malah lupa tidak membawa selimut sebagai penutup wajahnya.

Tiba-tiba adegan tadi malam kembali teringat oleh nya, membuat Alexa yang semula kesal kini malah senyum-senyum sendiri.

Dia tidak bisa percaya jika saat ini dia sudah tak virgiiinnn lagi, semalam Alexa benar-benar sudah menjadi istri untuk Elvano.

Tak perduli dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, Alexa merasa dia harus berjuang untuk kehidupan nya setelah ini.