NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Vtuber

Terpikat Cinta Vtuber

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Cinta Murni / Office Romance
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Waku

Di era teknologi virtual yang semakin berkembang pesat, muncullah fenomena baru yang mengguncang dunia hiburan: Virtual YouTuber. Mereka bukanlah manusia sejati, melainkan karakter digital yang dihidupkan oleh teknologi canggih. Namun, pesona dan daya tarik mereka tidak kalah dengan para selebritas dunia nyata.

Aldira, seorang karyawan kantor biasa tidak pernah menyangka bahwa ambisi terhadap pekerjaan dan laki-laki pujaannya membuat dia harus terjun ke dunia maya sebagai vtuber dengan menggunakan akun youtube orang lain yang tidak pernah ia ketahui sosok asli di baliknya. Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik pemilik akun asli tersebut satu per satu mulai terkuak sehingga menimbulkan konflik yang dapat mempertaruhkan cinta sejati sekaligus karirnya. Pada akhirnya dia tetap harus memilih antara sepak terjangnya sebagai vtuber atau merelakan semuanya demi kisah cintanya yang rumit.

Temukan jawabannya, hanya di Terpikat Cinta Vtuber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Waku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21 - Sentuhan Tersembunyi

Konten video sedang diunggah ke Youtube. Sambil menunggu unggahan selesai, Aldira melakukan peregangan otot tubuhnya sambil duduk di atas kursi. Sudah empat bulan berlalu sejak dirinya terjun ke dalam dunia vtuber. Banyak waktu yang terpakai untuk membuat konten video, termasuk melakukan pengeditan mandiri sehingga cukup menghabiskan energi.

“Hebat juga, kemampuan editing kamu makin baik.” Kata Tony yang sedang duduk di sofa sambil melihat video-video Aldira melalui ponselnya yang diunggah ke dalam akun Pretty Cute Case.

Belakangan ini, Tony sering sekali berkunjung ke rumah Aldira untuk menemaninya membuat konten. Sejak kencannya 2 minggu yang lalu di pameran otomotif, mereka berdua jadi semakin dekat meskipun tidak ada perasaan spesifik yang diakui keduanya.

“Berkat kamu yang selalu membantu dan mengajariku, aku jadi makin ahli dalam industri ini. Terima kasih, ya.” Ucap Aldira.

“Tidak sia-sia aku rutin berkunjung dan mengawasimu, kamu belajar dengan sangat baik.” Katanya.

Aldira beranjak dari kursi kerjanya dan menghampiri Tony yang masih menonton video youtube di atas sofa. Sambil mengambil cushion dan mendekapnya, Aldira mengintip ke layar ponsel Tony.

“Aduh, jangan menonton video-videoku di depanku! Aku malu.” Celetuk Aldira kesal.

“Hahaha. Kenapa harus malu? Wajah aslimu ‘kan tidak terpampang, hanya karakter virtual saja yang ada.” Balas Tony.

“Tetap saja.” Ujarnya.

Mereka berdua saling bercanda satu sama lain sambil mengusir kelelahan masing-masing karena sibuknya rutinitas. Seperti tidak ada penghalang di antara keduanya, mereka tidak keberatan untuk berdekatan di atas sofa yang sama.

“Sudah makin larut, tampaknya aku harus pulang. Besok ada meeting pagi di kantor.” Kata Tony.

Tiba-tiba Tony merasakan ada yang menyentuh pundaknya. Pria itu menoleh dan melihat Aldira sudah tertidur bersandar di bahunya. Ia memperhatikan wanita itu dengan seksama. Parasnya saat tertidur terlihat seperti malaikat. Biasanya, aura dominan dan perfeksionisnya terpancar kuat, namun hal itu tidak terlihat lagi dalam keadaannya yang tertidur lelap.

Tony melukis senyum simpul di pipinya. Dia bergeser dan membaringkan Aldira di sofa empuk tersebut. Sambil membelai rambut wanita itu, darah muda Tony berdesir. Sudah lama dia tidak menyentuh wanita sejak kepergian Salma. Bibir merah ranum milik Aldira mulai menggoda imannya. Tony menundukkan wajahnya dan mengecup bibir Aldira perlahan supaya tidak membangunkannya.

“Sepertinya aku harus benar-benar pulang sebelum pertahananku runtuh.” Gumam Tony dengan suara pelan.

Sebelum dia meninggalkan rumah Aldira, Tony menuju komputer yang masih menyala. Dia ingin mematikan komputer tersebut mengingat Aldira sudah tertidur pulas. Namun, sebelum Tony mematikannya, dia memastikan tidak ada lagi file atau folder yang masih terbuka. Sambil menutupnya satu per satu, ia menemukan sebuah folder kumpulan foto Aldira. Karena penasaran, dia membuka folder tersebut dan melihatnya dengan tawa kecil.

“Ya, ampun. Dia menyimpan foto dari jaman kuliah rupanya. Culun sekali saat itu.” Ujarnya sambil menutup mulutnya dengan tangan agar tawa gelinya tidak terdengar.

Semakin dia mencari tahu foto-foto lama Aldira, semakin Tony terpesona pada rekan kerjanya itu. Saking asyiknya, dia lupa bahwa dirinya harus segera pulang. Tetapi ada satu foto yang berbeda dari foto yang lain. Thumbnail yang terlihat bukanlah wajah Aldira melainkan sesosok pria yang familiar. Dia mengklik file tersebut hingga fotonya terlihat besar memenuhi layar.

“Lho, ini ‘kan fotoku.” Ujar Tony tercengang saat mengetahui bahwa Aldira menyimpan foto dirinya.

Wajah pria itu memerah saat melihat foto seksi dirinya tersebut. Foto yang Aldira dapatkan dari Meimei itu tentu saja membuat Tony malu karena dia tidak pernah tahu bahwa ada yang memotret dirinya saat buka baju. Dengan cekatan, Tony menutup file tersebut dan segera mematikan komputer Aldira.

***

Aldira membuka matanya dan melihat cahaya matahari sudah menembus gorden jendela rumah. Ia mengumpulkan nyawanya lalu membangunkan dirinya sendiri dari sofa. Saat itu, dia menyadari bahwa dirinya sudah tertidur cukup lama dengan selimut yang menjaganya tetap hangat.

Aldira tersenyum sambil memegang selimut tersebut. Dia beralih ke komputernya yang sudah dimatikan. Dia tahu bahwa Tony yang melakukan semua ini sebelum dia pulang. Sekali lagi, Aldira tersenyum dan memeluk selimutnya dengan erat lalu merebahkan kembali tubuhnya ke atas sofa. Saking senangnya, dia bertanya-tanya apakah hubungan pertemanan mereka berdua semakin dekat ke jenjang berikutnya.

***

“Al, kelihatannya kamu mimpi indah semalam.” Kata Meimei di depan meja kerjanya.

“Hehehe. Masa, sih? Memangnya aku terlihat seperti habis mimpi indah?” Jawab Aldira dengan malu-malu sambil memegang kedua pipinya.

“Tuh, pikiranmu seperti sedang melayang entah kemana. Ada apa, sih?” Tanya Meimei.

Sambil menggerakkan pulpen di jarinya, Aldira menarik senyuman manis. “Mei, apakah menurutmu aku bisa melepas masa lajangku?”

Meimei terdiam sejenak. Tidak biasanya temannya itu mengkhawatirkan masa lajang. Aldira adalah sosok pekerja keras dan workaholic, rasanya tidak mungkin dia memiliki waktu untuk memikirkan hal semacam itu.

“Aneh sekali. Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? Bukankah selain pekerjaan dan ambisimu pada Tony, tidak ada hal lain lagi yang kamu pikirkan?” Ujarnya.

“Hehehe. Tampaknya semalam aku memang mengalami mimpi yang indah.” Sambung Aldira dengan wajah berseri.

“Wah, temanku ini kenapa? Jangan membuatku penasaran!” Timpal Meimei penuh nada protes.

“Pokoknya doakan saja supaya aku dapat melepas masa lajangku secepatnya.”

“Kamu sedang dekat dengan seorang pria? Siapa dia? Beri tahu aku!” Paksa Meimei tidak sabar.

“Lupakan saja! Ayo, lanjut bekerja!” Kata Aldira mengalihkan pembicaraan.

Dari jauh, Aldira melihat Tony keluar dari ruang meeting. Seperti gayung bersambut, Tony membalas tatapan Aldira. Wanita itu melemparkan senyumannya berharap akan ditegur balik dengan senyuman tampannya. Tapi, wajah Tony tiba-tiba memerah. Pria itu masih mengingat foto candid-nya yang ditemukan di komputer Aldira ditambah fakta bahwa ia mencium Aldira secara diam-diam semalam. Hal itu membuatnya salah tingkah dan mengalihkan pandangannya lalu berjalan dengan cepat untuk duduk di meja kerjanya. Aldira yang tidak tahu apa-apa terkait kejadian semalam saat dia tertidur hanya bisa bingung melihat perilaku aneh dari Tony.

“Kalian berdua kenapa, hayoooo?” Celetuk Meimei.

“Kenapa bagaimana?” Tanya Aldira panik.

“Wajahmu berseri, lalu Tony seperti salah tingkah begitu melihatmu. Apa dia adalah cowok yang sedang dekat denganmu dan akan melepas masa lajangmu itu?” Goda Meimei.

“Mei!!! Kecilkan suaramu!” Kata Aldira grogi sambil menutup mulut Meimei dengan tangannya.

“Jadi benar?” Tanya Meimei dengan suara yang tertahan akibat mulutnya tidak leluasa bergerak.

“Lain kali akan aku ceritakan. Jangan jadi biang gosip di kantor, ya!” Ucap Aldira mengingatkan.

Suasana canggung hari itu membuat Aldira tidak leluasa untuk bergerak. Bahkan, dia pun tidak berani menyapa Tony setelah melihat reaksinya tadi. Tapi yang jelas, Aldira merasakan getaran yang bertambah kuat setiap kali menatap wajah Tony.

1
Ai
mampir, Thor
Twilight love
Tema baru yang belum pernah ada di noveltoon. Lanjutkan thor!!!
Twilight love
Jangan lama2 updatenya ya thor! Penasarannn
ian esco
Salma cantik jg y ternyata, tp pnsaran siapa yg menghamili dia! Jgn2 toni!
ian esco
Ditunggu episode selanjutnya thor!!
ian esco
Duh bikin pensaran, ga sabar next episodenya tor! Semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!