NovelToon NovelToon
ARASYA (Suami Pengganti Untuk Sahabatku)

ARASYA (Suami Pengganti Untuk Sahabatku)

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Teman lama bertemu kembali / suami ideal
Popularitas:88.8k
Nilai: 5
Nama Author: Siska Dewi Annisa

Arasya Allidra, pria tampan yang akrab dipanggil Rasya memiliki sebuah harapan ingin menikahi cinta pertamanya yang tak lain merupakan sahabat masa kecilnya jika sudah dewasa dan sukses nanti. Keduanya harus terpisah jauh saat keluarganya pindah ke luar negeri.
Rasya yang bertekad untuk meraih cita-citanya dengan belajar dan bekerja keras sampai sukses. Namun disaat tujuannya hampir tercapai sebuah undangan didapatkannya bahwa Qila akan menikah dengan pria lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Dewi Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. PDKT dulu

"Beneran ya Qila mau menerimaku? mau membuka hati untukku?" Rasya kembali mengulangi pertanyaannya. Rasanya terlalu senang sampai-sampai kata itu penuh di dalam otaknya

"Iyaa.. Rasyaa.." Qila jadi gemas sendiri melihat sosok pria di depannya itu.

Rasya di mata orang-orang adalah pria muda yang cool dan serius apalagi jika sudah berhubungan dengan pekerjaan. Namun saat ini yang Qila lihat adalah Rasya dengan wajah imut dan berbinar persis seperti saat SMP dulu.

Senyum lebarnya yang menampilkan gigi kelincinya itu memang membuat kadar ketampanannya semakin bertambah saja.

"Jadi kalau begitu boleh dong kalau gini." Rasya mulai mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir Qila.

"Eits, tunggu dulu.. nggak secepat itu ya." Namun dengan cepat Qila langsung menahannya.

"Lah terus gimana dong?" Rasya sedikit kecewa dengan penolakan Qila.

"Ya walaupun aku buka hati buat kamu, bukan berarti langsung main nyosor gitu, kita butuh pendekatan dan saling mengenal satu sama lain." ujar Qila.

"Hmm.. maksudnya PDKT gitu bahasa kerennya?" Rasya tampak berpikir sejenak.

"Iya.. bisa juga begitu." jawab Qila malu-malu.

"Baiklah, kita PDKT berarti seperti orang yang pacaran. Kita jalan bareng, kencan, terus apa lagi ya?" Rasya tampak berpikir.

"Kamu pernah pacaran ya?" selidik Qila.

"Nggak pernah, maka dari itu aku juga bingung. hehe.." Rasya pun menyengir.

"Serius kamu belum pernah pacaran?" Rasanya seorang Rasya dengan berjuta pesona seperti itu tak mungkin jika tak berpacaran apalagi selama ini dia tinggal di luar negeri.

"Serius Qila.. kan pacaran itu dilarang di agama kita. Mendekati zina." Rasya yang memiliki dasar keimanan yang kuat tentu paham betul akan apa yang diperbolehkan dan tidak dalam agama.

"Tapi.. perempuan yang kamu sukai pasti ada kan?" Qila pun masih penasaran.

"Ada.. dan aku masih menyukainya sampai sekarang." jawaban Rasya tentu membuat Qila menjadi serba salah.

"Maaf ya.. gara-gara aku kamu jadi nggak bersatu dengan dia." ucap Qila sendu.

"Nggak masalah, aku yakin dia juga bakal bahagia kok hidupnya." jawabnya santai.

"Kok kamu bisa sesantai itu sih? aku justru yang merasa bersalah karena pisahin kamu sama dia." Qila tak habis pikir dengan sikap Rasya yang seolah tak pernah ada beban.

Sementara Rasya hanya menjawabnya dengan cengiran saja. Bagaimana tak santai jika gadis pujaan hatinya kini telah jatuh dalam pelukannya. Bahkan dia sudah berhasil menjadikan istri dan akan dia miliki untuk selamanya.

"Udahlah.. nggak usah dipikirin. Aku lagi bahagia tau." Rasya meraih tangan Qila untuk dia kecup.

"Tunggu aku buktikan kalau aku mampu jadi suami yang baik buat kamu. Takdir sudah membawa kita sejauh ini jadi jangan sia-siakan kesempatan ini." pinta Rasya.

"Insyaallah aku akan menjalankan pernikahan ini dengan serius. Rasya sekali lagi terimakasih untuk semuanya." Rasanya berterimakasih setiap saat tak akan cukup untuk Qila.

Rasya pun meraih tubuh Qila dan dia bawa ke dalam pelukannya. Qila pun menurut saja tak menolak.

"Qila, satu hal yang ingin aku lakukan untukmu adalah membahagiakanmu. Jadi, aku minta jangan pernah kamu menoleh ke belakang lagi. Cukup fokus dengan kita saja, hanya ada aku dan kamu. Ngerti kan?" pinta Rasya.

Qila pun mengangguk. Dia setuju dengan apa yang dikatakan Rasya. Cukuplah dia memikirkan tentang masa depannya saja. Karena menyimpan kesedihan akan masa lalu hanya akan menimbulkan penyakit hati.

Bukan Rasya namanya jika tak jahil. Di kesempatan ini saat Qila asyik dengan pikirannya dia pun segera mencuri satu kecupan singkat di bibir Qila.

CUPP..

Qila yang terkejut langsung membulatkan netranya. "Rasyaaa.. nakal ih.." Qila langsung memukul Rasya namun tak kena karena suaminya itu langsung menghindar.

"Manis gitu masak dianggurin." goda Rasya sambil menjilat bibirnya sendiri.

"Hiihh.. dasar jahil. Masih sakit juga." Qila pun langsung merona wajahnya. Dia benar-benar malu dengan tindakan Rasya.

Qila yang salah tingkah langsung pergi membereskan mangkuk dan gelas bekas makanan Rasya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Melihat itu membuat Rasya jadi merasa bersalah. Apalagi istrinya jadi pendiam padahal niatnya hanya ingin menggoda saja.

"Apa dia marah?" Rasya jadi panik sendiri.

Dia pun akhirnya nekat keluar kamar dan turun ke lantai bawah meski kepalanya masih terasa sedikit pusing.

"Loh, kok kamu sudah kesini? memangnya sudah baikan? istirahat dulu saja kalau masih sakit Rasya." Papa Bagas yan kebetulan berpapasan dengan Rasya di tangga.

"Tidak apa-apa kok Pa, bosan saja di dalam kamar. Kalau boleh tahu Papa lihat Qila nggak?" tanya Rasya.

"Ada itu di bawah lagi ngobrol sama adik-adiknya." ujar Papa Bagas.

"Oh ya, kalau begitu saya ke bawah dulu Pa." jawab Rasya.

"Ya, hati-hati." ucap Papa Bagas yang melanjutkan naik tangga.

Sampai di bawah rupanya Qila sedang bercengkrama dengan kelima adiknya. Juga ada Umma Nizma yang ikut menemani mereka.

"Kakak wajahnya merah kenapa? tertular penyakitnya kak Rasya ya?" celetuk si bungsu Zidan.

"Enggak kok. Kakak nggak sakit lagian Kak Rasya itu hanya demam dan kecapekan saja jadinya nggak mungkin nular." Qila cepat-cepat membenarkan.

"Tapi katanya kalau demam terus dekat-dekat jadi ikutan demam. Pasti kakak habis deket-deketan sama kak Rasya ya." Zaira si paling sok tahu, adik ke empatnya pun ikut menyeletuk.

"Zaira.. kan Kak Qila memang sudah menikah dengan Kak Rasya jadi ya wajar aja dong mereka deketan kan sudah sah. Justru nambah pahala tahu, benar kan Umma?" Zayyan, adik pertamanya yang paling dewasa pun menyahuti.

"Benar, kan kakak kalian sudah menikah. Dan sudah seharusnya saling berdekatan apalagi Kakak ipar kalian sedang kurang enak badan." Umma Nizma menjelaskan sambil mengusap lembut kepala Zayyan yang selalu bermanja dengan tidur di pangkuan umma nya.

"Udah dong.. bahas yang lain aja kenapa sih.." Qila pun jadi gemas sendiri karena sejak tadi adik-adiknya selalu saja membahas dirinya. Hanya Zayn dan Zaina saja yang sejak tadi anteng karena sibuk memasang puzzle.

Melihat Qila yang sedang asyik mengobrol dengan adik-adiknya pun membuat Rasya urung menemuinya. Dia hendak berbalik namun rupanya justru kembali bertemu Papa Bagas.

"Loh, Rasya mau kemana? sudah ketemu dengan Qila." anya Papa Bagas.

"Eh, itu Pa. Belum." Rasya serba salah mau berucap.

"Ya sudah ayo gabung mereka. Kamu jangan sungkan kita semua keluarga." Papa Bagas pun mengajak Rasya bergabung. Qila yang mengetahui kedatangan suaminya sedikit terkejut.

"Loh, Rasya kok turun? memangnya sudah enakan?" Tanya Umma Nizma.

"Sudah lumayan Umma, bosan di kamar sendirian." jawab Rasya sambil melirik Qila.

"Oh, ya sudah gabung sini saja, tapi maklum ya kalau anak-anak suka bikin bising." ujar Umma Nizma.

"Tidak apa-apa Umma, justru disini enak rasanya ramai terus." Rasya memang terbiasa hidup terpisah dengan keluarganya. Dia mandiri tinggal di apartemen.

Saat mereka asyik mengobrol kini Rasya berniat mengutarakan keinginannya sekaligus minta izin kepada Papa Bagas dan Umma Nizma.

"Pa, Umma.. sebelumnya Rasya minta maaf. Tapi jika boleh Rasya ingin mengajak Qila tinggal berdua secara mandiri. Kebetulan saya sudah menemukan tempat yang cocok. Apartemen yang lokasinya lebih dekat dengan kampus Qila dan juga kantor tempatku kerja." ujar Rasya.

Qila pun ikut terkejut dengan ucapan suaminya itu. Tapi sebagai seorang pasangan ang sudah menikah memang baiknya tinggal terpisah dan mandiri.

"Papa dan Umma terserah kalian saja. Kalian yang menjalani dan kami hanya bisa mendoakan yang terbaik. Juga kalau butuh apa-apa jangan sungkan buat minta bantuan kami." ujar Papa Bagas.

"Alhamdulillah terimakasih Pa, Ini juga masih disiapkan. Rencananya kalau tidak sibuk saya mau ajak Qila meninjau lokasi apartemen itu. Mau kan Qila?" tanya Rasya.

"i-iya.. terserah." ditatap oleh Rasya membuat Qila jadi gugup sendiri. Dia masih teringat ciuman tiba-tiba yang dilakukan Rasya tadi.

"Jadi Kak Rasya mau bawa pergi Kak Qila? Kak Qila nggak akan tinggal sama kita lagi?" Zidan si bungsu kembali menyeletuk.

"Zidan, kan sudah semestinya kakak ikut suami." jawab Qila.

"Ah, nggak seru, aku benci kak Rasya." Zidan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar pun belum begitu paham akan pernikahan dan rumah tangga. Dia yang paling dekat dengan Qila dan mendengar kakaknya yang hendak pindah rumah membuatnya sedih.

...****************...

1
Nur Lizza
yg di katakan papa Sean benar
secret
smg cepet baikan ya kalian
Zahbid Inonk
untungnya Rasya tegas ga ngeladenin si hileud merang (dinar) tinggal ngeluluhin Qila nya nih semoga cpt baikan
Kuntyo Wantari Dewi
Lanjoottt thoorrr
secret
udh dibantu malah makin gatau malu🤦🏻‍♀️
Lusi Hariyani
wah...jgn2 kmrn cm acting dinar pingin cr laki2 yg mau bertanggung jwb sm ank y ya
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
astaga. dengan tidak tahu malunya Dinar mengakui kalo Rasya suaminya🤧.. pantes suamimu mentalak dirimu kelakuannya kayak gitu siihhh.. gak bisa jaga pandangan 🤧
Nur Lizza
Rasya jroasknbsama dokter kalau kamu bukan suaminya Dina .jgn biar kn Dinar seenakn merusak rumah tangga mu
Istrinya suga pacarnya joshua
Rasya ko sikapnya jadi lembek begitu sihh seharusnya tegas sedikit apa jadi laki😒😒kalo udah gitu kan kasian si qila nya😡😡ko gua keselnya sama si rasya sihh jadinya kaga kaya papah bagas yang tegas kaga terpengaruh sama perempuan modelan begituan 😤😤
Winarti Winarti
lanjut thor
Nayi Siti
dengar tu rasya, jgn sampe kamu menolong org berlebihan, nanti jd bumerang
Esther Lestari
pantesan ditalak lha wong mengandung anak dari benih laki2 lain & sekarang mengakui Rasya sbg suaminya. Dayana gila
Marsiyah Minardi
Hempaskan si jalang Dinar
Jangan kasih celah tuk pelakor
Zahbid Inonk
att da rasya mh ni terlalu baik jadi ue bikin Qila nya marah dan kecewa d manfaatin perempuan ga tau diri pula 😡🤮 amit" jabang bayi aya awewe Kitu patut cing d ajab siah dinar
Nur Lizza
bener itu Qila harus di selesaikan masalah Dinar jgn smpe jd pengganggu dlm rumah tangga mu Ats ke baikan Rasya
Esther Lestari
bener Qila harus segera diselesaikan masalahnya, biar gk berlarut2 & Dinar tahu diri
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
good idea Qila.. memang itu harus segera dilakukan supaya tidak terjadi salah faham antara kalian ber 3 dan Dinar tidak salah menafsirkan maksud baik rasya yang menolong karena rasa kemanusiaan saja dan tanpa melibatkan hati.
Lusi Hariyani
mk y apa2 itu istri hrs th dasar laki2 dalih y cm nolong tp d blkng bohong
secret
yaahh salah paham deh, smg ga berlarut
Nur Lizza
tuh slh sangkh LG .tulh Rasya ngk mau jujur si SM Qila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!