kehidupan Alana berubah 180 derajat setelah ibunya menikah dengan pria kaya.
masalah terus muncul silih berganti hingga suatu hari ia mendapati dirinya dibunuh oleh seseorang.
namun ia kembali dari kematian dan bertekad akan menemukan siapa pembunuhnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 sesulit itukan untuk hidup
"maaf Alana tidak ingin membebani kalian"
" ya ampun nak jangan pernah berfikir yang seperti itu, kami sayang sama kamu dan jika terjadi apa apa kamu yang akan merasa bahwa kamu yang paling bersalah karena tidak dapat menjagamu. Jadi mamah mohon mulai sekarang jika terjadi apa apa tolong bilang untuk apapun itu dan hal sekecil apapun itu mamah gak mau kejadian yang seperti ini kembali terjadi "
" iya mah "
" janji sama mamah "
" iya Alana janji "
Beberapa hari Alana dirawat dirumah sakit sampai kondisinya benar benar pilih dan baru ia bisa pulang, hal yang pertama dikunjunginya setelah keluar dari rumah sakit adalah makam jevan.
Ia melihat gundukan tanah yang masih baru yang tertulis pada batu nisan itu nama jevan. Alana menaburkan bunga lalu berdoa. Usai berdoa ia menatap lama batu nisan tersebut cukup lama perasaan yang ada dalam hatinya adalah rasa bersalah.
" maaf, seharusnya Lo masih hidup dan menikmati kehidupan lo seperti biasanya. Maaf gua gak bisa nolong dan nyelametin Lo, maaf atas segala nya jevan gua bener bener minta maaf. Seharusnya gua yang mati bukan Lo, maaf " Alana kembali menangis rasa bersalah itu benar benar dalam ia menyalahkan dirinya sendiri atas insiden itu.
Alana diantar ke makam oleh mbak Dina, Permana memberi pesan pada sopir pribadi Alana agar jangan pernah membiarkan nya sendiri apapun yang terjadi, karena khawatir kejadian tersebut akan kembali terulang.
Esok harinya Alana kembali bersekolah, dalam semester ini banyak sekali ia absen dan ia tidak ingin memenuhi buku raport nya dengan absen yang banyak.
Selama dirinya memasuki area sekolah hingga dirinya duduk pada kursi entah kenapa rasanya semua mata menatap padanya dengan tatapan sinis pasti sudah banyak rumor yang beredar tentang nya.
Saat Alana memasuki salah satu bilik toilet ia mendengar dua orang siswi membicarakannya mereka mungkin tak mengetahui bahwa Alana juga berada disana.
" pas gua ke pemakaman kak satria gua kaget pas ngeliat ada Alana disana, dan lebih plot twist nya ternyata selama ini dia adik tirinya "
" gua juga baru tau pas abis pemakaman "
" mana tuh kak satria meninggalnya gak wajar banget "
" maksudnya, bukanya dia meninggal karena kecelakaan gara gara mabuk "
" ish emang Lo gak denger rumor nya "
" emang apa rumor nya ?"
" kak satria itu bukan meninggal karena kecelakaan tapi dia dibunuh terus menurut gosip yang beredar bahwa kepalanya putus dari badan "
" maksudnya pisah gitu "
" iya pisah gak nyambung "
" Astaga ngeri amat, Lo denger dimana sih beritanya jangan jangan bohong lagi "
" enggak ini beneran, di lambe turah sekolah juga rame. Dan menurut gua kematian kak jevan juga ada yang janggal "
" janggal gimana "
" Lo tau kan bahwa Alana ditemukan di lokasi yang sama, terus dia absen beberapa hari dari sekolah dan baru hari ini masuk katanya dia baru keluar dari rumah sakit karena abis ngejalanin operasi katanya tengkorak kepalanya retak "
" Lo tau dari mana lagi berita yang begituan "
" kalau ini gua denger langsung dari guru, saat gak sengaja lewat "
" Lo nguping "
" bukan nguping gak sengaja denger, kak jevan ngalamin itu semua setelah beberapa hari berusaha buat deketin Alana bukankah itu sesuatu kebetulan yang aneh, bisa aja kan kalau Alana yang...."
" yang apa ?"
" yang bunuh "
" hus gak boleh gitu kalau kedengaran yang lain bisa salah sangka lagi, apalagi ini cuman spekulasi Lo doang tanpa bukti lagi "
" yang ngomong gini bukan gue doang tapi satu sekolah juga "
" jadi satu sekolah juga termasuk para guru ?"
" ya mungkin aja "
" astaga itu bisa jadi fitnah kalau salah "
" tapi bisa aja kan beneran "
" tapi kan katanya dia juga terluka "
" ya bisa aja kan itu cuman alesan supaya gak ketahuan, dia mungkin sengaja lukain dirinya sendiri supaya disangka sama sama korban padahal dia pelaku aslinya "
" Lo kayaknya kebanyakan nonton film deh "
" ish Lo mah ya, coba Lo pikir ini udah beberapa minggu dari kejadian itu tapi sampai sekarang pelakunya belum tertangkap padahal kan orang tuanya kak jevan bukan orang sembarangan "
" ya mungkin aja pelakunya pinter atau lagi sembunyi dia suatu tempat yang kita gak ketahui "
" nah itu, biasanya orang terdekat adalah musuh paling berbahaya karena kita gak akan menyangka nya "
Kedua siswi tersebut menghentikan percakapan nya ketika bel berbunyi, saat keduanya sudah keluar dari toilet baru Alana berani keluar.
Alana menatap pantulan wajahnya pada cermin " yah aku memang pembunuh seharusnya aku yang mati bukan mereka "
Alana keluar dari kamar mandi dengan lesu tak ada lagi semangat dalam jiwanya hanya ada rasa penyesalan dan rasa bersalah yang cukup mendalam.
Alana melihat kursi serta mejanya yang penuh dengan sampah juga banyak tulisan tulisan yang ditujukan padanya.
Pembunuh
psikopat
Wanita pembawa sial
wajah malaikat berjiwa iblis
kukira cupu ternyata pembunuh
Diam tak punya teman bergerak sebagai pembunuh
Melihat itu semua Alana jadi teringat masa lalu, dan benar saja teman teman sekelasnya kembali membully nya dia mengambil langkah tepat untuk tidak berteman dengan mereka. Tidak tidak seharusnya dia harus tetap mati agar tidak ada nyawa yang menjadi korban akibat dirinya.
Alana tak mampu berkata kata, ataupun marah ya dia mengakui semuanya. Alana menyingkirkan semua sampah pada kursi dan mejanya lalu duduk seperti biasa.
Anak kelas mengira bahwa gadis itu akan marah, mengamuk ataupun mengelak dan menangis tapi mereka malah melihat respon yang biasa saja bahkan terkesan acuh, dan itu bukan yang mereka harapkan membuat mereka semua kecewa.
Dalam perjalanan pulang Alana hanya terdiam menatap jalanan juga lalu lalang kendaraan.
" mbak bisa hidup saja sepertinya menjadi kemewahan bagiku, apakah aku egois jika ingin terus hidup "
" tidak karena untuk hidup menjadi hak semua orang " jawab mbak Dina
" tapi rasanya aku menjadi orang yang paling egois karena mengorbankan nyawa seseorang untuk tetap terus hidup "
" apakah karena kejadian akhir akhir ini "
Alana menganggukkan kepalanya
" apakah orang yang membunuh mereka, orang yang sama yang meneror non "
" iya "
" kalau begitu mari lapor polisi "
" tidak bisa, aku tidak bisa melakukannya "
" apakah aku harus menyerah saja untuk hidup, sepertinya kematian memang cocok untuk ku "
" jangan non, jika non mati bagi dengan tuan dan nyonya kini mereka hanya mempunyai non saja "
Apa yang dikatakan sopir pribadinya memang benar jika Alana meninggal bagaimana dengan kedua orang tuanya.
BERSAMBUNG............
author hari ini cukup semangat, doain ya semoga badan author tetap sehat juga tidak ada halangan supaya tetap terus bisa up dan segera menyelesaikan cerita ini.
Jangan bosan bosan untuk baca karya ini walau masih banyak sekali kesalahan. Jangan lupa seperti biasa like komen dan subscribe.
Babay sampai ketemu di part selanjutnya.
gimana pun pendiam nya seorang pasti bisa cepat tau situasi itu teman nya baik apa bukan padahal musuh dalam selimut,,,,,
terus lanjut update nya thorr
tetap semangat terus thorr
culun boleh tapi arus tau mana teman yang baik dan tidak,kejebak sendiri,,,,,