NovelToon NovelToon
Anak Genius : DEMI GAURI

Anak Genius : DEMI GAURI

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Menikah Karena Anak
Popularitas:126.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Qiev

Kayshan shock mendengar diagnosa dokter atas Gauri, otaknya berpikir cepat untuk melakukan serangkaian prosedur medis demi kesembuhan sang anak.

Masalah timbul ketika Kay harus mencari ibu kandung putrinya. Geisha pasti akan menolak sebab teringat masa lalu pernikahan mereka. Gauri adalah pembawa petaka baginya saat itu.

Semua kian runyam manakala Gauri menolak tindakan medis dan menutup diri, Kayshan terpaksa mendatangkan seseorang untuk membujuk Gauri agar bersedia berobat sembari terus meyakinkan Geisha.

Siapa sosok lembut yang akan hadir? Mampukah dia membuat Gauri luluh? Apakah segala upaya Kayshan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Qiev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. WORK HARD PLAY HARD

Berbekal alamat dari si putra bungsu, Kamala sudah pergi sejak pagi dengan Gauri untuk menemui Elea. Kayshan memilih tidak menemani mereka karena pekerjaannya menumpuk. Lagipula dia segan datang sebab Efendi belum menghubunginya lagi.

Ingin melangkahi adab tapi Kayshan ingat, dirinya sedang mencoba berbenah. Dia tak se-saleh Samagaha sang sahabat, tapi berkat lelaki itu, kini Kay banyak belajar hal baru.

"Dekati dan sering kumpul dengan orang saleh, Kay. Bagai ilmu minyak wangi, meskipun ketaqwaan kita jauh di bawah para alim tapi in sya Allah kecipratan karomahnya."

"Bener, Sam." Kayshan kini melanjutkan pekerjaan di ruangannya. Dia tengah menyiapkan bahan untuk meeting dengan klien baru sore nanti.

Kriing. Ponselnya berdering.

"Assalamualaikum, Sayang. Daddy masih kerja. Sudah kete--," kata Kay menyapa Gauri.

"Huwwaaaaaaaaaaa! Lele pergi, Daddy. Lele ninggalin Oyi!" tangis Gauri pecah.

Kayshan bangkit dari duduk. Dadanya berdegup kencang mendengar penuturan sang keponakan.

"Oma mana? berikan ponselnya ke Oma, Sayang," pinta Kayshan, membujuk Gauri.

"Lele Daddy, huwaaaaaa!"

"Ma, mama!" panggil Kayshan untuk Kamala, berharap ibunya mendengar.

Kamala lalu mengambil alih panggilan mereka dan menjelaskan pada Kay bahwa Elea sudah meninggalkan Bogor menuju Bandara subuh tadi.

Izin terbang dan rujukan pengobatan lanjutan telah dikantongi sehingga Efendi mempercepat langkah tersebut. Sang pengasuh tidak meninggalkan pesan apapun untuk keduanya membuat Gauri menangis kencang.

"Ya sudah, Ma. Segera pulang saja," ucap Kayshan lirih dan menutup panggilan.

Kayshan lemas. Dia terduduk di kursi dengan perasaan hampa. Apakah dirinya terlalu lamban mengambil keputusan. Tapi tiada celah untuk masuk kala itu. Lagipula, melamar wanita di saat saudara seiman melaksanakan hal serupa bukankah sebuah kesalahan, pikir Kayshan.

"Allahu Akbar. Pake jalan mana lagi? tuntun padanya jika memang Elea untuk hamba," lirih Kayshan, meletakkan ponselnya begitu saja disamping laptop yang menyala.

Dia memejam, sikut kanan yang bertengger di sisi meja kerja, menjadi tumpuan jemari untuk menopang wajah tampan putra bungsu Kamala. Otak mendadak kusut, Kay memanggil Gery untuk melanjutkan pekerjaannya.

Hati sedang dalam kondisi labil, seseorang mengetuk pintu ruangan. Sosok tersebut bakal sukses membuat mood Kayshan hancur.

Tok. Tok. Kliik. Suara pintu di ketuk dan buka.

"Siang, Kay. Surprise!" seorang wanita masuk dan berjalan menuju meja Kayshan.

Kayshan menengadah, melihat ke arah datangnya suara. "Kau? mau apa ke sini?" tanya Kayshan malas.

"Kerja lah, sama kamu. Hari ini, kali pertama aku masuk gedung kantormu," kata Katrin.

"General affair." Kayshan melihat name tag yang menggantung di saku depan blazer Katrin. "Anda salah masuk ruangan, Nona," kata Kay seraya memencet tombol interkom.

Kliik. Suara pintu terbuka lagi.

"Ya, Bos?" kata Gery, muncul dari balik pintu.

"Tolong antar dia ke bawah. Pastikan Else, mendidik, mengawasinya dengan baik, dan mengajarkan sopan santun agar wanita ini tidak nyelonong ke ruangan yang bukan area jobdesk-nya," tegas Kay pada Gery, tak melihat ke arah Katrin.

"What, come on, Kay!" keluh Katrin, berharap Kayshan melunak dengan aturan perusahaan.

"Oke, Bos ... ayo, ikut saya, Nona!" kata Gery, menarik paksa lengan Katrin.

"Kay! tega sekali ... lepas, lepasin aku!" serunya berontak enggan hengkang dari ruangan Kay.

Hufft.

Kayshan merebahkan tubuh, bersandar di kursi dan memutarnya menghadap jendela. Dia menekan pangkal alis berharap ide cemerlang muncul.

"Pasti ada maksud sampai begini sulitnya ... aku bisa saja melacak keberadaanmu, El. Hal yang mudah untuk dilakukan tapi rasanya enggan, kenapa ya?" gumam Kayshan.

'Ya Allah, aku percaya diri sekali bahwa Engkau akan memberikan dia untukku. Salahkah rasa ini?' batin Kayshan.

Dalam renung, notifikasi ponselnya berbunyi. Kay mengabaikan suara tadi, akan tetapi sejurus kemudian gawai canggih itu berdering tanpa henti.

Kayshan enggan menjamah benda tersebut, dia lantas memandang pada tingginya langit. Hidup seakan tidak berpihak padahal manusia sangat antusias.

Kesenangan dunia bukan untuk orang-orang mukmin. Jangan salahkan diri karena kita hanya akan hadir pada porsi hidup yang semestinya.

"Ck, siapa sih?" gerutu Kayshan, dia memutar kursi lagi dan meraih telpon genggamnya dari atas meja.

"Ya, Sam. Urgent?" sapa Kay.

"Mano sakit. Gue barusan ngajuin proposal lamaran ke dia dan lagi nunggu jawaban ibu ... Tolong gantikan aku antar Habib besok pagi, bisa?" ujar Samagaha di seberang.

Satu detik. Dua detik.

"Oke. Tapi bawa Gauri boleh gak, ya? Elea pergi, Sam. Anakku kecewa, pasti rewel seharian," keluh Kayshan pada sahabatnya.

Sam mengatakan sesuatu yang membuat Kayshan tersenyum. Sebuah kalimat konyol tapi ada benarnya juga.

"Jangan overthingking dulu, Bro ... bawa ajalah, buat benteng lo sebagai ahwal di antara sayyid. Gauri kek cctv Elea, pasti bisa jagain pandangan dan fitrah lo di sana. Jangan lupa, minta doa dari beliau," pesan Sam. (bukan keturunan habaib)

Kayshan mengiyakan permintaan sang sahabat. Itung-itung menambah guru dan refreshing, mengalihkan gundah dari sosok Elea.

...*...

Hampir semalaman Kay membujuk Gauri tidur, mulai baca buku hingga mengajak salat witir tapi usahanya gagal. Balita itu selalu saja menyebut nama Elea, mengatakan ini dan itu sampai Kamala bosan mendengarnya.

Gauri mulai terlelap setelah Kayshan menggendong sang keponakan, meninabobokan hingga jelang tengah malam.

Keesokan pagi.

Gauri sangat bersemangat saat Kayshan mengatakan akan mengajaknya pergi mengaji. Dia ingin mencoba mengenakan baju bagai Elea.

"Daddy, Oyi pakai seperti Lele?" ujar Gauri, masih menguap dan bergelung dengan guling di kamar Kay.

"Oyi belum punya gamis. Nanti pulang kajian kita beli, yuk. Jadi, sekarang pakai kaos lengan panjang dan celana panjang dulu. Kita beli hijab instan di toko depan, semoga ada," terang Kayshan, merentang lengan meminta agar Gauri lekas mandi.

Setelah keduanya siap. Kayshan keluar kamar dan lagi-lagi terkejut atas kehadiran seseorang.

"Pagi Kay, Gauri. Mau ajak onty kemana, nih?" ujar Katrin, menyapa keduanya di meja makan.

Kayshan menatap jengah Kamala, ibunya pasti telah terhasut ucapan gadis manja itu. "Ma! kok gitu, sih?" tegur Kayshan tak suka akan sikap Kamala.

"Jangan salah paham, Nak. Kasihan, dia pagi-pagi ke sini berdiri di luar belum sarapan. Katamu, wajib menghormati tamu," sahut sang bunda melihat ke arah Kay.

Kayshan diam, dia melirik pada keponakannya yang sudah memeluk erat leher sang paman, tanda Gauri enggan tinggal atau menyapa Katrin.

"Aku sarapan di luar." Kayshan melenggang pergi.

"Kay, loh. Kasihan Gauri," seru Kamala tapi diabaikan Kayshan.

"Ikut!" seru Katrin mengejar mereka, dia bahkan lupa pamit pada Kamala.

Kayshan tak menolak, dia cuek membiarkan gadis itu menaiki mobilnya dan ikut meninggalkan rumah.

Sepanjang perjalanan, Katrin tak henti mencoba mengajak Gauri bicara meski balita itu mengunci mulutnya rapat. Bahkan ketika mereka turun untuk sarapan, tidak satupun dari pasangan paman dan keponakan yang menanggapi ocehan Katrin.

"Hey! tega sekali kalian," sungut Katrin.

Hening. Kay dan Gauri asik sendiri.

Mobil pun terus melaju ke tujuan. Mengambil lajur Jagorawi dan keluar di pintu tol Parung menuju Majlis Habib Muh di Jampang.

Kayshan menepikan mobil ketika mulai memasuki area pesantren. "Turun. Gue mau kajian dan nganter habib ke majlis ta'lim. Kalau lo masih punya adab dan malu," ujar Kay dingin.

Katrin celingukan. Dia bingung, sejauh ini Kay membawanya dan sekarang meminta dia turun. "Kay, kesambet apa, lo! gila, sejauh ini kamu nyuekin aku and now? ... shiii-tttt!" umpat Katrin.

"Gue gak maksa apalagi ngajak lo ikut. Sejak berangkat pun begitu," ujar Kayshan berniat melajukan lagi mobilnya.

"Damn! ... fine, you win!" balas Katrin. Dia menarik tuas di pintu dan turun dari mobil.

Blug. Pintu mobil Kay, dibanting keras.

Gauri cengengesan, saat melihat wanita dengan pakaian minimalis itu akhirnya meninggalkan mereka.

Tak lama, keduanya tiba di Majlis milik habib Muh. Kayshan tak perlu menjelaskan sebab ternyata sang guru mulia telah menerima kabar detail dari Sam.

"Gauri Fizva bintu Kenan Ghazwan?" tanya habib Muh, saat membelai punggung balita dalam gendongan Kayshan.

"Aamiin." Kayshan mengamini banyak untaian doa untuk Gauri dari beberapa sosok alim yang akan dia antar.

Tak lama, rombongan mobil pun melaju, Gauri di pangku sang habib dan malah tertidur lelap dalam buaian beliau. Para orang saleh lalu bertanya tentang latar belakang Kayshan sebab mengenal Samagaha juga banyak hal lainnya.

"Teman SMA dulu, Bib ... dan ketemu lagi saat Sam ke Malaysia ngawal super model fashion show. Kebetulan ana yang support advertise acara tersebut," jujur Kayshan.

"Oh, kawan lama ternyata ... sudah nikah, Mas Kay?" tanya sang guru.

"Belum, Bib. Lagi nunggu peluang malah," kekeh Kay, sambil berkonsentrasi menyetir penuh kehati-hatian.

"Di Jampang banyak peluang, kalau mau," sambut Habib Rois untuk Kay dan diangguki kedua guru lainnya.

Kayshan mengucapkan terima kasih dan hanya meminta doa, sebab ada satu nama yang dia tunggu. "Sudah ada pandangan pada putri guru di Sentul, Bib. Cuma ya gitu, belum ada celah," sambung Kay.

"Sentul, siapa? mungkin ana kenal beliau," ujar Habib Muh, menimpali Kayshan.

Obrolan sepanjang perjalanan mengenai sosok wanita idaman Kay, menjadi topik nyaman dan menyenangkan hingga tanpa sadar Kayshan telah membawa mereka ke tujuan.

Bada duhur, Kay telah mengantar pulang kembali beliau ke kediaman. Habib Muh terkesan dengan putra Ghazwan Khalid, meski ahwal tapi ternyata Muhibbin, terlihat dari gaya bicara juga sikap si pria tampan. (pecinta keturunan Rosulullah).

Menjelang asar, sesuai niat awal pagi tadi, Kayshan mampir ke toko gamis anak di sebuah ruko tak jauh dari Majlis Habib. Dia membeli tiga setel baju untuk Gauri.

"Daddy, samaan," ucap balita yang baru terjaga dari tidurnya, menunjuk ke arah Mannequin.

"Oke." Kayshan mengambil pilihan Gauri, meminta ukuran yang sesuai dan membayar ke kasir.

Senyum Gauri cerah, seakan mendapat obat kerinduan pada Elea, dia mendekap erat kantung belanja tadi. Mobil pun kembali melaju meninggalkan lokasi.

Saat akan memasuki gerbang tol, kemacetan menghadang. Mobil Kay di gerebek dan di ketuk warga.

"Eh, ada apa ini?" gumam Kay terkejut atas peristiwa di depan matanya.

"Tolong bawa ke rumah sakit, Pak!" pinta warga menunjuk pada seorang pria yang terluka di sisi jalan raya.

"Kenapa ini, Kang?" tanya Kayshan ketika membuka kaca mobilnya.

"Tabrak lari. Tolongin, Pak. Istrinya lagi di susul," ujar salah satu pria memakai kaos kuning.

"Daddy!" Gauri ketakutan tapi Kay mencoba menenangkannya.

Kayshan lalu turun, membantu menaikkan korban ke jok belakang dan meminta salah satu warga ikut dengannya. Dia bertanya pada sekitar arah rumah sakit terdekat, tak lama Toyota Alphard milik Kamala pun kembali melaju meninggalkan tempat kejadian.

Sesampainya di IGD rumah sakit. Korban lakalantas langsung mendapat pertolongan pertama.

Kayshan tak lantas meninggalkan korban sampai dia benar-benar bertemu keluarganya. Sedangkan Gauri memeluk leher sang paman, mendekap erat dalam gendongan. Dia takut melihat darah.

Perhatian Kayshan pun teralihkan manakala punggungnya di pukul oleh benda tumpul.

"Kurang ajar, maneh!!! tanggung jawab!" seru seorang wanita.

Kayshan terkejut, dia membalik badan menghadap seseorang yang memukul dengan sandal jepit dan memakinya.

"Eh, bukan saya, Bu!" elak Kayshan mundur selangkah ketika wanita itu akan memukulnya lagi.

"Pokokna mah, tanggung jawab! uing teu gableg acis, naha dibawa kadieu!" pekik sang ibu, menarik kemeja koko Kay.

Gauri menangis, sebab pamannya dipukuli sementara Kayshan kurang paham bahasa daerah. Akhirnya dia menebak dan mengatakan bahwa akan membantu biaya pengobatan sang korban.

Salah satu warga yang menemani datang melerai amukan sang wanita. "Sabar, Kom. Si Akang yang nolongin, bukan pelaku, ai sia!"

"Hadeuh!" Kay menggeleng kepala, meninggalkan si wanita istri korban menuju kasir guna membayar tagihan.

"Hoy!"

.

.

...______________________...

...Perhatikan clue, ya. Mommy akan revisi dialog tag, kalimat, typo dsb jika sudah di rumah sebab losdol 1800 kata....

1
Merli Gosal
Luar biasa
Eva A
Lumayan
Anik
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 endingnya koq gini thorrrr
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Kelanjutannya dah mommy up juga loh, jangan lupa follow Igeh mommy_qiev yaa biar tahu update Kay terbaru ... luv akak 😍
total 1 replies
Anik
Thor karyamu memang keren2 bgt , gak pernah bosan aq bacanya 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Allahumma baarik, akak pun kereeennn, estafet baca semua karya mommy... aahh meleleh, sehat selalu ayankkuh 😘😘😘
total 1 replies
lisna
😭😭😭😭...sad ya mom😭😭😭
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Bangetttt 😭😭
total 1 replies
lisna
kereen buangett ceritanya.. recommended pokoknya wajib baca...👍👍👍👍
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Syukran kesayangan mommy 🥰
total 1 replies
lisna
ih pasti Kaka iparnya nich kepoo🤨
lisna
adeeuuh udah di kode masa g peka sich🥲
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Nganu emang si pak Kay 🤣
total 1 replies
lisna
😂😂😂ayo Gauri ayo kita hempaskan ulet bulu🤭
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Nyook 🤭
total 1 replies
lisna
adeeuh ni emak Kemala perlu diberi siraman qalbu ni ma lele🤭 bawaannya esmosi Mulu🤦
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Halal disemprot 🤭
total 1 replies
lisna
loh knp cemburu ghe kan udah ada Roger🤨
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Roger nya nganu 🙃
total 1 replies
Marya Dina
klo boleh tau dmana y thor
Marya Dina: siyap mommy mksih info nya
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Ada di next chapter, daerahnya. Untuk info kontak, boleh DM mommy ke igeh @mommy_qiev
total 4 replies
Whulan Ronal
y allah sedih sekalii,,smpe bengkak ni mata
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Maapin mommy 😭😭
total 1 replies
Whulan Ronal
sedihhh kli😭😭😭jan smpe el prgi thorrr
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Huwaaaa 😭
total 1 replies
Siti Dede
Endingnya menyedihkan 😭
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Maafkan 🥹😭😭
total 1 replies
Siti Dede
Aku senyum2 nggak jelas baca ocehan absurdnya Shin vs Deeza
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Xixixi 🤭
total 1 replies
Siti Dede
Geisha insecure
Susi Lawati
dalem bangeut ceritanya, selalu berhasil momy kalau bikin cerita, love banyak banyak kebonlah buat momy....
𝐀⃝🥀ℝ𝔸 ¢нαιяα
ya Allah pasti berat bnget ini😭😭😭
aku sampai speechles lanjutin bacanya mommy, baru komen lagi di sini , gk kuat bangett😭😭😭😭😭😭
王贝瑞: Mampir kak ke Khaira si gadis malang 😄
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Huwaaa 😭
total 2 replies
𝐀⃝🥀ℝ𝔸 ¢нαιяα
wahhh cikijing majalengka ternyata...
ehhh bener juga sihhh
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ: Kebagi dua, ada yang masuk Kuningan dan Maja 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!