Anak Genius : DEMI GAURI

Anak Genius : DEMI GAURI

BAB 1. AMANAH YANG TERABAIKAN

Jakarta.

Dua orang pria terlibat pembicaraan serius di suatu ruangan bernuansa putih. Salah satunya, terlihat menggeleng kepala pelan seakan dia enggan menerima pesan amanah.

"Kau akan sehat lagi, Ken. Dia butuh kamu," lirih Kayshan menggenggam jemari kakaknya.

"Titip. Sayangi dia," lirih Ken. Wajah pucat pasi itu memaksa tersenyum meski tampak lemah. Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu, perlahan ikut menutup. Tautan jemari mereka pun mulai melemah. Isakan halus nan panjang seorang wanita kian intens terdengar, menambah pilu suasana pagi itu.

Wajah tampan keturunan Belanda yang duduk di sisi brangkar kini menunduk, sesekali jemarinya menyeka butiran bening di ujung netra. Bibir turut bergetar mengucapkan kalimat yang dia tahu, Ken tak menggubrisnya lagi.

"Bangun, Ken!" sentak Kayshan pelan dan tegas, berharap kakaknya kembali memijak bumi.

Tuuuutt. Suara mesin EKG berbunyi panjang.

Tombol panggilan cepat, di tekan Kayshan berkali-kali, mengharap bantuan medis segera datang.

Beberapa menit menunggu, takdir menyatakan kuasanya. Ken dinyatakan berpulang akibat serangan jantung.

"Keeen!" teriak Kamala histeris saat kain putih itu menutup wajah tampan putra sulungnya.

"Ken, selamat jalan, Buddy. Aku akan berusaha menjaga dia," ucap Kay lirih, bangkit dari sisi brangkar menuju luar ruangan.

Dia tak mengira, kepulangannya kali ini hanya untuk mengantarkan jasad sang kakak menemui Sang Pencipta.

Kayshan menghela nafas, meraup wajah kasar sembari menggulung lengan kemejanya hingga siku. Dia harus tenang saat akan bicara dengan Gauri.

Gadis cilik yang sedang duduk di bangku depan kamar VIP itu terlihat sangat tenang. Dia memeluk boneka kelinci kesayangannya dengan tatapan lurus, kedua kaki si bocah tengah diayunkan pelan.

Kayshan perlahan mendekat, berusaha menyapa keponakan berusia tiga tahun yang jarang dia temui. Kayshan belum memiliki gambaran tentang bagaimana nanti dia akan mengurus Gauri.

Dia juga harus segera pindah ke Indonesia dan meninggalkan pekerjaan di Malaysia sebab tak mungkin membawa Gauri ke sana. Kayshan akan mengalah demi menjaga amanah Ken.

"Halo, Gauri. Aku Kay, masih ingat, kan?" tanya Kayshan pelan sambil duduk di sebelahnya.

Tidak ada sahutan dari gadis ini, bahkan menoleh pun tidak.

"Kita teman," imbuh Kay lagi, menyodorkan kelingking sebagai tanda pinky promise.

Hening.

Hingga brangkar Ken di dorong menuju pemulasaran jenazah pun, Gauri masih diam. Kayshan tiba-tiba teringat vonis dokter tentang kondisi Gauri yang pernah Ken sampaikan. Keponakannya mengalami speech delay.

"Ikut aku mau, kan? kita lihat daddy," ujar Kay lagi. Kali ini, upayanya berhasil. Gauri menoleh ke arahnya.

"Ayo." Kayshan mengulurkan tangan agar Gauri menyambutnya. Ketika tautan jemari telah dalam genggaman, Kayshan menggendong Gauri dan mendekapnya erat.

Seketika dia merasakan hangat tubuh Gauri meresap dalam kalbu. Mata Kayshan memejam, berharap Gauri menerima dirinya.

Semenjak peristiwa kematian Ken, Gauri tak pernah bicara. Dia enggan berkomunikasi dengan siapapun hingga Kay kesulitan dalam berinteraksi dengannya.

*

Setahun berlalu begitu cepat.

Kayshan berdiri di balik tirai ruang meeting saat menerima panggilan. Wajahnya cemas dengan dahi mengernyit, dia tengah mendengarkan laporan dari maid bahwa Gauri enggan makan siang hingga berakibat  hidungnya mimisan lagi.

Kayshan mulai dilanda panik. Dia izin keluar ruang meeting dan meminta asisten pribadinya melanjutkan agenda siang itu. Kay akan pulang dan membujuk Gauri sendiri.

Beberapa saat kemudian.

Langkah panjang dan tergesa-gesa membuat suara sepatu beradu dengan ubin kentara terdengar. Kamala tahu, putranya pulang. Dia menyongsong Kayshan sebab Gauri terlihat lemah.

"Kay! Mama gak tahu, Gauri kenapa lagi," ucap  Kamala panik.

"Sayang!" seru Kay saat membuka panel pintu kamar Gauri. Gadis ciliknya tengah berbaring.

"Daddy!" lirih Gauri nyaris tak terdengar, dia merentang tangan menyambut paman kesayangannya.

"Ke rumah sakit ya, Sayang. Daddy cemas," bisik Kayshan, seketika memeluk gadis ayu nan lemah.

"With Daddy!" bisik Gauri.

Kayshan mengangguk. Dia tidak berniat menghilangkan figur Ken sebagai ayah kandung Gauri. Suatu malam, gadis itu tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan daddy sehingga Kay pun mengikutinya.

Tidak ada yang berhasil berbicara dengan Gauri selain Kay, meski dirinya pun harus membutuhkan waktu lama hanya untuk sekedar mendengar tiga kata dari Gauri.

Saat menyibak selimut, betapa Kayshan terkejut manakala lengan, kaki, paha bahkan area perut Gauri banyak terdapat luka lebam. Kayshan pun tersulut emosi.

"Mbak!"

"Mbak!" teriak Kayshan, membuat Gauri menangis ketakutan. Bayangan dan bau khas rumah sakit seketika menghantui.

"Maaa?" kata Kayshan, beralih pandang pada Kamala yang masih berdiri di depan ranjang sejak tadi.

Kedua wanita pun mendatangi kamar Gauri lagi. Kayshan bertanya mengapa tubuh putrinya memar akan tetapi baik maid dan Kamala tak tahu apapun.

"Maaf, Tuan muda. Saya tidak memperhatikan tubuh Nona kecil tadi. Beliau hanya berbaring di kamar seharian ini," tutur maid berdiri di depan pintu sambil menunduk dan memilin ujung bajunya.

"Mama juga gak tahu, lekas bawa saja," panik Kamala, menarik lengan Kay agar segera pergi.

Kayshan langsung membopong Gauri dan membawanya ke rumah sakit dengan Kamala.

Sesampainya di rumah sakit.

Gauri langsung mendapatkan pertolongan pertama. Satu jam kemudian, beberapa dokter terlihat ikut melakukan tindakan tambahan. Gauri memeluk Kayshan erat sambil menangis. Dia tak suka diperlakukan seperti ini.

"Sabar ya, daddy gak kemana-mana," bisik Kayshan, membelai dan mencium pucuk kepala Gauri hingga putrinya tenang.

Kayshan lalu diminta menyiapkan kamar perawatan bagi pasien selama masa observasi. Gauri menolak tapi Kay membujuknya pelan.

Pasangan paman dan keponakan itu terpaksa bermalam di rumah sakit. Kayshan sibuk dengan pekerjaannya sehingga abai terhadap Gauri, sementara gadis kecil itu tak berani meminta ini dan itu sebab dia tahu, Kayshan bukan ayahnya.

Keesokan pagi.

Setelah jam kunjungan pergantian shift, Kayshan diminta oleh suster untuk menemui dokter yang menangani Gauri di ruangan beliau.

"Pak Kayshan, silakan ke ruangan dokter Habrizi di lantai lima," kata suster setelah mengecek tekanan darah Gauri.

"Baik. Terima kasih, Sus," jawab Kayshan. Dia akan menunggu Kamala tiba agar Gauri ada yang menemani.

Sepuluh menit kemudian, Kamala masuk ke kamar perawatan cucunya membawa banyak cemilan kesukaan Gauri. Meski tanpa respon, keluarga Ghazwan tetap berusaha berkomunikasi secara intens dengan putri tunggal Ken.

Kayshan pun pamit pada putrinya, lalu bergegas naik ke lantai lima untuk bertemu dokter. Sesampainya di sana, jantung Kayshan bagai di tikam belati. Sakit hingga membuatnya seakan berhenti bernafas.

"A-appa?" lirih Kayshan, terduduk lemas di kursi. Wajahnya seketika memucat, beberapa butir keringat dingin muncul di sela rambut rapi gaya tapper stylenya.

"Gauri membutuhkan donor sumsum tulang belakang, segera. Anda di sarankan melakukan serangkaian tes guna mengetahui kecocokan gen dan lainnya." Habrizi mengutarakan semua diagnosa untuk Gauri.

"Ibunya di Singapura, Dok. Apakah membutuhkan donor inti?" tanya Kayshan. Dia  enggan berhubungan lagi dengan wanita itu.

"Keluarga inti, justru lebih akurat," jelas Habrizi lagi.

Deg.

Kayshan kian lemas, menyandarkan punggungnya ke kursi tanda misi ini bakalan berat. Dia pun pamit, untuk membicarakan hal ini dengan keluarga.

Wajah lesu Kayshan terbaca jelas oleh Kamala, dia mencurigai sesuatu dan menanyakan pada Kay.

"Bentar, Ma. Aku hubungi Geisha dulu. Semoga nomernya masih aktif," kata Kay, seraya duduk di sofa.

"Buat apa? mama gak sudi jika wanita gila itu kembali menemui Gauri. Dia membuang cucuku, Kay!" tegas Kamala, matanya membola hingga urat leher pun ikut tegang.

"Ssst, ada Gauri," ucap Kay, mencegah ibunya mengungkit masalah Geisha di depan Gauri.

"Gauri sudah tidur. Dia takkan mendengar," elak Kamala, terlanjur emosi.

["Nomor yang Anda tuju berada di luar jangkauan. Mohon periksa kembali nomor tujuan Anda."] Suara operator seluler.

"Gak aktif. Bagaimana ini," keluh Kayshan, dia merasa putus asa saat ini.

"Gauri kenapa? sampai harus mencari Geisha," cecar Kamala lagi.

Kayshan menghela nafas. "Harus cangkok sumsum tulang belakang dan Geisha pendonor utama," lirih Kayshan.

Deg.

"A-appaa! ... lagi-lagi wanita itu membawa petaka. Mama gak setuju. Pengobatan sudah canggih, Gauri bisa sembuh tanpa campur tangan Geisha!" ujar Kamala, berapi-api.

"Jangan egois, Ma. Dia ibu kandung Gauri, suka atau tidak," jawab Kayshan, langsung di hadiahi kata-kata pedas ibunya.

Kayshan tak mengindahkan ocehan Kamala, dia bangkit menuju brangkar Gauri dan menaikinya. Kay memeluk putrinya penuh sayang. Akan dia pikirkan cara terbaik dalam membujuk Geisha nanti.

Gauri merasakan pelukan hangat sang paman seiring kesedihan merasuk ke dalam kalbu. Tidak hanya ayah, nenek pun membenci ibunya sementara dia sangat rindu sosok Geisha yang tidak pernah melihat keberadaannya.

"Mama, jika memang Gauri harus pergi agar mama happy. Gauri pasrah," batin Gauri Fizva, air mata gadis kecil pun luruh membasahi pipi tanpa Kayshan tahu.

.

.

..._______________________...

Terpopuler

Comments

Martha Kharisma

Martha Kharisma

baru bab satu udah bikin meleleh aja.. jatuh cinta sama kisahnya. makin penasaran buat lanjutt😍

2023-09-18

1

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih sudah mampir kk, jangan lupa mampir juga ya thor❣️❣️🙏

2023-09-13

1

𝐀⃝🥀🍾⃝ᴄͩɪᷞʟͧʟᷠᴀᷧ❁

𝐀⃝🥀🍾⃝ᴄͩɪᷞʟͧʟᷠᴀᷧ❁

baru baca langsung jatuh cinta😍

2023-08-17

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH YANG TERABAIKAN
2 BAB 2. PENOLAKAN
3 BAB 3. SI LELE
4 BAB 4. KEINGINTAHUAN GAURI
5 BAB 5. PERJUANGAN KAY
6 BAB 6. PENYEBAB
7 BAB 7. BERTEMU MAMA
8 BAB 8. JALIN KEDEKATAN
9 BAB 9. BELAJAR SABAR DARI LELE
10 BAB 10. OPERASI BERHASIL
11 BAB 11. HABRIZI VS GAURI
12 BAB 12. BERKAT TEMAN KECIL, KAY MULAI MERAYU LELE
13 BAB 13. KEMUNCULAN KATRIN
14 BAB 14. DRAMA ROMANTIS
15 BAB 15. LELE SALAH PAHAM
16 BAB 16. PENGAKUAN KAYSHAN
17 BAB 17. ISYARAT LELE
18 BAB 18. PERPISAHAN
19 BAB 19. GALAU
20 BAB 20. BERTEMU BUYA ELEA
21 BAB 21. KEPO
22 BAB 22. PERASAAN ELEA
23 BAB 23. RESTART JIWA DEMI ELEA
24 BAB 24. PANGERAN KUDA PUTIH
25 BAB 25. JALUR DARAT
26 BAB 26. DUNIA SEMPIT
27 BAB 27. RENGEKAN GAURI
28 BAB 28. BANYAK LAWAN
29 BAB 29. BABAK PENYISIHAN
30 BAB 30. MISI GAURI
31 BAB 31. ELIMINASI
32 BAB 32. WORK HARD PLAY HARD
33 BAB 33. CURHATAN KAY
34 BAB 34. PARA PENGGANGGU
35 BAB 35. IKATAN BATIN
36 BAB 36. PARA MILITAN KAYSHAN
37 BAB 37. HASIL FATIHAH EFENDI
38 BAB 38. JUMPA
39 BAB 39. KEKAGUMAN
40 BAB 40. KAIN KAFAN
41 BAB 41. MASA LALU KAY
42 BAB 42. MALING AURAT
43 BAB 43. KECEWA
44 BAB 44. GAGAK, LELE & SEKSEK
45 BAB 45. CURHATAN KAMALA
46 BAB 46. PENEGASAN STATUS
47 BAB 47. KONTROL EMOSI
48 BAB 48. ANTARA AKU & MAMER
49 BAB 49. PERJUANGAN ELEA
50 BAB 50. MELENGKAPI PROSES
51 BAB 51. KEJUTAN KECIL
52 BAB 52. MASA LALU
53 BAB 53. BUKALAPAK
54 BAB 54. NGOBROL
55 BAB 55. SEBUAH RASA DI MALAM TAK BIASA
56 BAB 56. AT THE LIMIT
57 BAB 57. PARA SURVIVOR
58 BAB 58. GEMPURAN RASA
59 59. BERSIAP JALAN-JALAN
60 BAB 60. UNTOLD STORY
61 BAB 61. UNTOLD MOMENT
Episodes

Updated 61 Episodes

1
BAB 1. AMANAH YANG TERABAIKAN
2
BAB 2. PENOLAKAN
3
BAB 3. SI LELE
4
BAB 4. KEINGINTAHUAN GAURI
5
BAB 5. PERJUANGAN KAY
6
BAB 6. PENYEBAB
7
BAB 7. BERTEMU MAMA
8
BAB 8. JALIN KEDEKATAN
9
BAB 9. BELAJAR SABAR DARI LELE
10
BAB 10. OPERASI BERHASIL
11
BAB 11. HABRIZI VS GAURI
12
BAB 12. BERKAT TEMAN KECIL, KAY MULAI MERAYU LELE
13
BAB 13. KEMUNCULAN KATRIN
14
BAB 14. DRAMA ROMANTIS
15
BAB 15. LELE SALAH PAHAM
16
BAB 16. PENGAKUAN KAYSHAN
17
BAB 17. ISYARAT LELE
18
BAB 18. PERPISAHAN
19
BAB 19. GALAU
20
BAB 20. BERTEMU BUYA ELEA
21
BAB 21. KEPO
22
BAB 22. PERASAAN ELEA
23
BAB 23. RESTART JIWA DEMI ELEA
24
BAB 24. PANGERAN KUDA PUTIH
25
BAB 25. JALUR DARAT
26
BAB 26. DUNIA SEMPIT
27
BAB 27. RENGEKAN GAURI
28
BAB 28. BANYAK LAWAN
29
BAB 29. BABAK PENYISIHAN
30
BAB 30. MISI GAURI
31
BAB 31. ELIMINASI
32
BAB 32. WORK HARD PLAY HARD
33
BAB 33. CURHATAN KAY
34
BAB 34. PARA PENGGANGGU
35
BAB 35. IKATAN BATIN
36
BAB 36. PARA MILITAN KAYSHAN
37
BAB 37. HASIL FATIHAH EFENDI
38
BAB 38. JUMPA
39
BAB 39. KEKAGUMAN
40
BAB 40. KAIN KAFAN
41
BAB 41. MASA LALU KAY
42
BAB 42. MALING AURAT
43
BAB 43. KECEWA
44
BAB 44. GAGAK, LELE & SEKSEK
45
BAB 45. CURHATAN KAMALA
46
BAB 46. PENEGASAN STATUS
47
BAB 47. KONTROL EMOSI
48
BAB 48. ANTARA AKU & MAMER
49
BAB 49. PERJUANGAN ELEA
50
BAB 50. MELENGKAPI PROSES
51
BAB 51. KEJUTAN KECIL
52
BAB 52. MASA LALU
53
BAB 53. BUKALAPAK
54
BAB 54. NGOBROL
55
BAB 55. SEBUAH RASA DI MALAM TAK BIASA
56
BAB 56. AT THE LIMIT
57
BAB 57. PARA SURVIVOR
58
BAB 58. GEMPURAN RASA
59
59. BERSIAP JALAN-JALAN
60
BAB 60. UNTOLD STORY
61
BAB 61. UNTOLD MOMENT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!