NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lilian

Transmigrasi Lilian

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Reinkarnasi / Anak Genius / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: eli_wi

Lilian Restia Ginanjar, seorang gadis mahasiswa semester akhir yang harus mengalami kecelakaan dan koma karena kecerobohannya sendiri. Raganya terbaring lemah di rumah sakit namun jiwanya telah berpindah ke raga wanita yang sudah mempunyai seorang suami.

Tanpa disangka Lili, ternyata suami yang raga wanitanya ini ditempati olehnya ini adalah dosen pembimbing skripsinya sendiri. Dosen yang paling ia benci karena selalu membuatnya pusing dalam revisi skripsinya.

Bagaimana Lili menghadapi dosennya yang ternyata mempunyai sifat yang berbeda saat di rumah? Apakah Lili akan menerima takdirnya ini atau mencari cara untuk kembali ke raganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lancang

"Antarkan aku ke rumahnya" kesal Arlin sambil mengepalkan kedua tangannya.

Aldo hanya bisa menghela nafasnya kasar karena semua masalah ini memang berasal dari keluarga Arlin. Setelah ini ia harus bekerja keras di perusahaan untuk menstabilkan keadaan lagi. Dirinya juga harus merombak karyawan besar-besaran karena banyak dari mereka yang kinerjanya buruk.

Padahal selama ini ia sudah meminta pada kepala HRD untuk mengevaluasi karyawan setiap bulannya. Kepala HRD sudah menyelesaikannya namun semua itu musnah saat sudah diserahkan kepada Pak Cipto. Beruntung data asli yang diserahkan kepala HRD itu masih ada didalam komputer Pak Cipto. Sepertinya laki-laki paruh baya itu lupa untuk menghapusnya sehingga masih bisa digunakan untuk bukti.

Pak Cipto juga sepertinya sangat yakin kalau Aldo atau Arlin takkan memeriksa sampai ke ruangannya. Hal ini tentu menjadi sebuah keberuntungan untuknya karena bisa membongkar kecurangan ini. Namun yang ia kesalkan adalah email yang digunakan untuk mengirim laporan kepadanya setiap bulan itu merupakan kepunyaan perusahaan.

"Nanti kamu jangan marah-marah disana. Takutnya kena darah tinggi" ucap Aldo sambil sedikit menggoa istrinya.

"Ada baby Kei yang akan selalu jadi penenangku kok. Iya kan, sayang?" tanya Arlin yang kemudian diangguki oleh Kei.

Aldo kini langsung saja mendorong kursi roda Arlin menuju ke rumah Papa Madin. Ia tak terima jika mereka terus saja menggerogoti keuangan perusahaan yang dibangun suaminya dengan susah payah. Saat mereka sampai lobby depan, semua karyawan yang berpapasan dengannya langsung menundukkan kepala hingga menyapanya.

"Sepertinya banyak karyawan bermuka dua disini. Kita harus membasminya karena saat bekerja nanti aku tak ingin ada karyawan seperti itu disini" ucap Arlin dengan pelan.

"Sabun cuci mukanya boros dong kalau punya muka dua" ucap Aldo dengan terkekeh pelan.

Ia tak ingin kalau istrinya itu banyak pikiran karena masalah yang ada di perusahaan. Kalau bisa malah mereka menyelesaikan masalah ini dengan santai agar tenaga dan pikiran tak terkuras. Arlin hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Aldo berusaha sekali untuk tak membuatnya pusing.

Pasti Aldo ingin menyelesaikan masalah ini dengan caranya yang santai namun menohok. Ia juga tak ingin sebenarnya marah-marah yang malah membuatnya pusing. Tapi jika bertemu dengan keluarganya itu pasti sudah membuatnya ingin emosi saja.

Mereka segera masuk dalam mobil kemudian Aldo melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Mobil terus melaju hingga tak berapa lama berhenti di sebuah rumah. Banyak sekali mobil di halaman itu membuat Arlin hanya bisa menghela nafasnya kesal.

"Itu rumahku buat acara apaan sih? Sampai mobil yang punya mau masuk aja nggak bisa" kesal Arlin.

"Sabar. Kita parkir ke tetangga sebelah saja soalnya kalau di pinggir jalan takut ngeganggu" ucap Aldo.

Aldo segera melajukan mobilnya ke depan rumah tetangga sebelah. Aldo turun kemudian meminta ijin kepada pemilik rumahnya untuk sebentar menitipkan mobil. Setelah mendapatkan ijin, segera saja Aldo membantu Arlin turun dari mobilnya.

"Tarik nafas dulu biar nggak tegang" ucap Aldo sambil terkekeh.

Arlin melakukan hal yang diucapkan oleh Aldo itu untuk menenangkan pikiran dan hatinya. Setelah merasa tenang, mereka mendekat kearah pintu rumah. Terdengar tawa keras dari dalam rumah itu membuat Arlin mengernyitkan dahinya heran. Kebanyakan suara yang ia dengar adalah dari ibu-ibu.

"Ngapain kalian di rumah saya?" seru Arlin menatap tajam semua orang yang ada di ruang tamu rumahnya.

Disana semua duduk lesehan diatas karpet dengan banyak makanan dan buku. Sepertinya mereka sedang mengadakan arisan sehingga rumah tampak berantakan. Namun ada yang aneh saat ia melihat seluruh dalam ruang tamu dan rumahnya. Tak ada satu pun barang terlihat disana, hanya ada karpet itu saja seakan semuanya hilang entah kemana.

Bahkan kini Mama Irene membulatkan matanya karena sang anak tiri tiba-tiba saja muncul di rumah ini. Mama Irene segera berdiri kemudian mendekat kearah Arlin yang masih menatapnya dengan tajam. Ia tak menyangka kalau anaknya akan datang ke rumah ini disaat dirinya dan teman-temannya mengadakan arisan.

"Suruh mereka pergi dari rumahku" sentaknya.

"Satu jam lagi. Biarkan mereka disini satu jam lagi" ucap Mama Irene dengan tatapan permohonan dan sedikit gugup.

Pasalnya ia akan malu kalau sampai harus mengusir teman-temannya disini. Tadi saja ia harus membuat alasan agar teman-temannya tak curiga kalau dirinya bukan pemilik rumah ini. Pasalnya saat melihat seluruh isi ruangan yang tak ada barang satu pun itu membuat banyak pertanyaan bergelayut dalam otak mereka.

"Kok rumahmu ini nggak ada barang apapun? Bahkan kursi saja tak ada lho ini" tanya salah satu teman arisan Mama Irene.

"Oh... Ini kan mau diganti sama yang baru semua, jadi yang lama sudah diberikan pada yayasan sosial gitu. Mana barangnya semua pesan dari luar negeri, jadi lama deh datangnya" ucap Mama Irene memberikan alasan.

***

Akhirnya Arlin langsung memberi kode kepada Aldo untuk mendorong kursi rodanya memasuki rumahnya. Terlihat sekali kalau rumah ini sudah tak ada barang elektronik dan furniture lainnya. Padahal seingat ingatan yang diberikan Arlin dulu, terakhir kesini semua barangnya masih lengkap. Ini bagaikan rumah kosong yang akan pindah ke hunian lainnya.

Mama Irene bahkan ikut masuk mengikuti Arlin dan Aldo meninggalkan teman-temannya yang masih melanjutkan arisannya. Tentunya hal ini Mama Irene lakukan karena sedari tadi tak ada jawaban yang terdengar dari bibir Arlin dengan permohonannya. Setelah sampai di dapur, ia juga tak melihat lemari es yang dibelinya dua tahun yang lalu dengan hasil kerjanya sebagai model untuk pertama kalinya.

"Kemana semua barang-barang di rumah ini?" tanya Arlin dengan nada datarnya.

"Kami jual untuk melunasi semua hutang. Lagi pula kamu tak mengijinkan kami menjual rumah ini" ucap Mama Irene sedikit menyalahkan keputusan Arlin.

Arlin dan Aldo hanya bisa tercengang sekaligus terkejut mendengar jawaban dari Mama Irene. Pantas saja Mama Irene bisa mengikuti arisan juga ternyata karena dari hasil penjualan barang di rumah ini. Mereka berdua tak menyangka kalau mereka bisa kepikiran untuk menjual barang-barang di rumah ini. Padahal kebanyakan barang disini dibeli olehnya dan mendiang mamanya.

"Lancang sekali anda menjual barang peninggalan mamaku" teriak Arlin.

Arlin tak menyangka dia harus kehilangan barang-barang yang dibeli oleh mamanya. Bukan barangnya yang ia sesalkan namun kenangan yang ada pada benda itu. Kesabarannya sungguh diuji saat berhadapan dengan papa kandung dan ibu tirinya itu. Sepertinya mereka memang tak bisa ditoleransi lagi sehingga ia harus sesegera mungkin untuk menghentikan semuanya. Aldo langsung mengambil Kei dari pangkuan istrinya karena terlihat bahu anaknya itu bergetar.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
Nf@. Conan 😎
serius mo nanya, art nya cuma satu kah, kan katanya netion kata Kei, msa art nya cuma satu sih
Muhamad Hasbi
Luar biasa
Wiji Timun
nampaknya seru ni thor
Sri Wahyuni
mantaaap akhir yang bahagia... 💪💪💪👍👍👍💐💐💗💗💐💐🌼💐🌻🌻💐
Sri Wahyuni
rasain lo benalu
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
aih beneran end nih.. Tapi makasih ya thor buat cerita yg sederhana, teratur, ringan nya... 🥰🥰 Yg pasti seruu 🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
kaya cucu ku kalo udah nangkring di pelaminan ga mau turun 😁😁
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
ceritanya padahal bagus lho
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰😇
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
lah masih sepi 🥰🥰
Suhana Sulaiman
Luar biasa
Riska Fatihica
wih mantap 👍 akhir ceritanya bagus ga mengecewakan 🥰🥰🥰 pokoknya semangat 💪 terus ya Thor buat karyanya 🥰🥰🥰🥰
Riska Fatihica
Luar biasa
Indy
blom nikah tpi sdh pnya mertua 😅😅😅
Nur Azimah
Kecewa
Penulis Eli: saya tunggu karya anda yang luar biasa ya, kak 😊
Ingin baca saya 🤭
total 1 replies
Nur Azimah
Buruk
Eilaria
Suka banget ama pembawaan cerita dan setiap karakter tokoh²nya, best bangetlah pokoknya💫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!