Sistem Dewi

Alvin sedang duduk di sofa samping, dia sedang duduk sambil memandangi Alyssa dengan intens.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu, itu sudah sangat lama, apa kamu tidak bosan?" ucap Alyssa malu karena terus di tatap Alvin

"Aku sedang memandang seorang Dewi yang sedang terdampar di bumi, dan dia tidak bisa kembali ke khayangan" ucap Alvin, dia belajar itu dari internet.

Kata mbah Google, wanita itu paling suka di berikan kata-kata manis dan juga perlakuan yang istimewa.

Maka dari itu, Alvin yang tidak punya pengalaman tentang mendekati wanita, dia hanya bisa belajar itu dari internet.

"Kamu sedang mengucapkan kata gombal untukku? kenapa tidak sekalian kau mengibaratkanku dengan mermaid yang terdampar kemudian ekornya berubah menjadi kaki lalu bertemu dengan pangeran" ucap Alyssa terkekeh.

"Aku tidak gombal, itu adalah fakta. Dan juga mermaid itu pembohongan publik, mana ada ikan mirip dengan manusia, bahkan ekornya bisa berubah menjadi kaki. Itu hanya karya fiktif sebuah film dan dongeng anak-anak" ucap Alvin

"Bukannya Dewi itu juga cerita fiktif?" ucap Alyssa

"Tidak, karena itu sudah terbukti nyata, bukankah aku sedang berada di depan Dewi itu sekarang?" ucap Alvin

Alyssa mendengar itu wajahnya memerah. Dia tak menyangka Alvin bisa mengatakan hal seperti itu.

"Sepertinya kau sudah berpengalaman merayu wanita" ucap Alyssa

"Tidak. Kamu orang pertama dan terakhir yang mendengar ini" ucap Alvin serius

"Pembohong" ucap Alyssa yang sebenarnya merasakan bahagia di hatinya.

"Aku tidak bohong, aku tidak pernah dekat dengan wanita sebelumnya, kecuali mamah dan kakak perempuanku" ucap Alvin

Doni dan Enzy yang berada di ruangan itu hanya tersenyum geli mendengar obrolan manis tuan muda dan nonanya itu.

Ceklek!!

Pintu terbuka, Hanin dan Raffi masuk ke dalam ruangan. Alyssa yang menoleh ke arahnya dan menganggukkan kepalanya.

"Kok ramai disini?" ucap Hanin sambil tersenyum

"Iya tante, kenalin ini teman Al, namanya Alvin dan yang pakai kacamata disana namanya Doni asisten Alvin. Alvin kenalin ini tante Hanin, tanteku, adik dari ibu" ucap Alvin

"Halo, tante Hanin, salam kenal saya Alvin" ucap Alvin mengulurkan tangannya yang di sambut Hanin dengan tersenyum.

"Halo Om, salam kenal saya Alvin" ucap Alvin mengulurkan tangannya pas Raffi dan juga di sambut Raffi.

"Raffi" ucap Raffi memperkenalkan dirinya.

Kemudian mereka berenam mengobrol sambil menunggu Dokter melakukan pemeriksaan terakhir pada Alyssa sebelum dia pulang.

Dokter datang tak lama setelahnya. Setelah pemeriksaan Alyssa di perbolehkan untuk pulang.

Hanin yang awalnya ingin mengantarkan Alyssa pulang tidak jadi, karena setelah mereka mengobrol dan memberitahu bahwa Rindu dirawat di rumah sakit ini juga.

Alyssa meminta Hanin untuk pergi bersama Raffi menengok Rindu, karena sudah ada Alvin, Enzy dan Doni yang mengantarnya pulang nanti.

Mereka berempat pulang menuju luxury Residence, Alyssa satu mobil dengan Alvin, sedangkan Doni membawa mobil Enzy yang pastinya bersama Enzy.

Setelah sampai di Apartement, Alvin ikut ke kamar Alyssa, bukan untuk macam-macam, tapi karena Alyssa akan menunjukan Khasiat Magic Liquid yang dia janjikan untuk di perlihatkan pada Alvin

Alyssa berpura-pura mengambil obat itu dari dalam laci nakas di samping tempat tidurnya, padahal dia mengeluarkannya dari ruang penyimpanannya.

Alyssa menunjukkan botol obat itu pada Alvin. Alvin melihat obat itu.

"Apakah ini benar-benar bisa menyembuhkan bekas luka" ucap Alvin

"Tidak, tapi itu juga bisa menyembuhkan segala macam penyakit kecuali memulihkan bagian yang di amputasi" ucap Alyssa

Alvin mendengar itu jelas kaget tidak percaya, jika benar itu bisa mengobati segala macam penyakit, pasti itu sangat hebat.

Alyssa kemudian membuka perban yang membalut Kaki dan tangannya. Alvin yang melihat Alyssa kesulitan pun membantunya.

"Biarkan aku membantumu" Ucap Alvin

Setelah perban itu terlepas, Alvin melihat luka yang cukup dalam dan lebar itu merasakan sakit di hatinya.

"Apakah ini sakit?" ucap Alvin

"Hanya sedikit, tak usah khawatir kau akan melihat luka itu menghilang nanti" ucap Alyssa tersenyum kecil.

Alyssa kemudian meminum Magic Liquid, dia merasakan hangat di sekujur tubuhnya, rasa sakit di tubuhnya menghilang. Perlahan luka itu menghilang dengan ajaibnya dan kondisi Alyssa berada dalam kondisi terbaiknya.

Alvin yang melihat itu menganga, dia tidak mempercayai matanya. Dia seperti menonton film fantasi.

"Luar biasa, lukanya menghilang tanpa bekas" Ucap Alvin terpana

"ini untukmu" Alyssa menyodorkan dua Magic Liquid pada Alvin.

"Aku tak bisa menerimanya, ini pastinya sangat berharga" ucap Alvin, dia mengetahui khasiat obat itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit dalam hitungan detik, pasti harganya tidak ternilai.

"Terima saja, kamu tak usah khawatir. Ini buatanku sendiri,ini sangat aman dan tanpa efek samping. Kamu minum lah satu, satunya lagi kau bawa kemanapun kau pergi untuk berjaga-jaga" ucap Alyssa

Alyssa pikir pekerjaan Alvin punya resiko dan nyawa taruhannya, di lihat dari awal pertama pertemuan dengannya, Alvin tertembak.

"Terimakasih" ucap Alvin tulus seraya tersenyum hangat.

Alyssa selama beberapa detik terkesima.

Mereka berdua keluar dari kamar Alyssa menghampiri Doni dan Enzy di ruang tamu.

Doni kaget melihat Alyssa keluar tanpa perban di tangan dan kakinya. Tapi Enzy diam saja karena dia sudah tau tentang obat ajaib Alyssa.

"Nona, maaf, bukannya anda sedang terluka? Lalu kenapa tak ada bekas luka pada tubuh anda sekarang?" tanya Doni

"Apakah Nona sudah meminumnya?" ucap Enzy, meskipun dia tahu jawabannya

Alyssa mengangguk

"Meminum apa?" Tanya Doni lagi

"Obat ajaib" Ucap Enzy

Doni mengerutkan dahinya bingung. Obat ajaib apa? dia belum pernah mendengar itu.

"Obat ajaib itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit dan menghilangkan bekas luka. Dan obat itu milik Nona, orang lain tidak ada yang punya" jelas Enzy

"Apakah ada obat seperti itu?" Tanya Doni tidak percaya

"Kamu bisa lihat sendiri nona sembuh hanya dalam beberapa saat dan bahkan bekasnya pun tidak ada" ucap Enzy

Doni yang melihatnya pun mau tak mau mempercayai kata-kata Enzy.

Malam harinya, mereka berempat makan malam masakan Enzy.

Setelah jam 10 malam Alvin dengan enggan pamit pergi ke Hotel, karena tak mungkin dia menginap di rumah Alyssa.

Alyssa masih duduk bersama Enzy, mereka menunggu Hanin pulang, sudah jam 10 malam tapi Hanin belum juga kembali.

Alyssa mencoba menelfon Hanin, Hanin mengatakan tidak pulang malam ini, dia menginap di rumah sakit, karena Rindu tidak mau di tinggal.

Enzy menyerahkan sebuah berkas tentang Bianca. Alyssa membaca berkas itu dengan cepat.

"Enzy Aku akan pergi melakukan sesuatu di luar malam ini. Kamu menginap saja disini, kamu bisa tidur di kamar itu" Alyssa menunjukan kamarnya

"Anda mau kemana nona?" tanya Enzy

"Memberikan seseorang hadiah, karena telah mencoba bermain-main denganku" Alyssa menyeringai

Enzy yang mendengarnya melihat Nonanya, seketika merinding. Entah mengapa dia merasa Nonanya memiliki suatu rahasia besar, namun Enzy tak takut pada Alyssa, justru kagum dengan nonanya itu.

Alyssa mengganti baju nya, dia mengambil kunci Mobilnya, dia mengemudikan Lembu ireng dengan cepat menuju kediaman Bianca.