Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.
Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.
Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter _32 : Uang yang menyatukan hati
Berkat cerita dari mulut ke mulut antar warga, pada hari kedua jumlah warga yang datang menjadi membludak, jumlahnya meningkat lebih banyak dua kali lipat.
Warga mulai khawatir kalau mereka tidak akan digaji kali ini, melihat jumlah mereka yang begitu banyak, para tukang yang akan membuat pagar besi keliling membawa banyak warga untuk membantu pekerjaan mereka.
Warga sibuk mencari bahagian apa yang mau mereka kerjakan, semua cukup mudah diatur, semua merasa gembira saat ada orang yang memanggilnya bekerja.
Mereka sangat bersungguh sungguh, sebab itu adalah semacam pengakuan bahwa mereka pantas digaji.
Berselang berapa lama, Harispun datang dengan mengendarai mobilnya yang membuatnya tampak lebih gagah.
Dibelakangnya dua buah mobil pick up kecil dengan seekor kerbau di masing masing mobil masuk ke area yang akan dijadikan areal pertanian itu.
Seorang peternak lembu dari warga kampung itu juga datang menggiring seekor lembunya, yang telah dibeli oleh Haris darinya.
Tampak beberapa orang yang terlihat cukup terampil menurunkan kerbau dari mobil lalu mengikat serta menjatuhkannya di tanah kemudian memotong kerbau itu bersama seekor lembu yang juga dibawa ke sana, semua mereka kerjakan dengan cekatan dan dalam waktu yang cepat.
Karena memang sangat terampil, pekerjaan itu seolah nampak mudah saja bagi mereka.
Semua jeroan kerbaupun sudah dibersihkan dan ibu ibu kemudian mulai memasak dua ekor kerbau dan satu lembu itu dalam beberapa kuali besar.
Orang orang yang membawa kerbau pamit pulang dengan beramah tamah kepada Haris, upah beberapa juta yang sengaja Haris lebihkan dari biasanya telah mereka terima di awal, mengingat semuanya telah selesai maka kemudian merekapun pulang.
"kami izin pamit pulang pak, lain kali kalau perlu kerbau atau sapi dan pekerja untuk memotong dan membersihkannya, hubungi kita aja ya pak."
"Ah iya pak, nomor bapak saya simpan ya, mungkin dalam waktu dekat ini kita akan pesan lagi."
"Baik pak, terima kasih ya pak Haris."
"Oke sama sama pak, terima kasih kembali."
Kedua mobil pick up itu keluar dari area dan tampak senyum sumringah menghiasi bibir mereka menandakan mereka sangat puas dengan hasil kerja yang mereka raih.
"Bang... bang...!"
"Ada apa fauzan?"
"Wah hazab kita ini bang.."
"Lho kenapa?"
"Ini bang, yang datang hampir 3x lipat bang, kek mana menggaji itu?"
Mendengar itu semua ibu ibu yang tadinya sibuk memasak berhenti, termasuk yang bekerja membantu para tukang, melihat ke arah Haris dan menunggu apa jawaban serta bagaimana reaksinya.
"Zan fauzan...! Abang malah tadinya berharap ada sampai 600 orang, makanya abang pesan sampai dua kerbau dan satu ekor lembu besar ini."
Diana yang memang ikut dan saat ini sedang menggendong putrinya Nurul, tertawa melihat mimik wajah Fauzan dengan rahang yang terlihat hampir jatuh itu.
"Horreeeee.. horeeeee....!!"
Ucap semua orang yang sedari tadi menunggu jawaban dan reaksi dari Haris.
Fauzan tersadar dari lamunannya yang menghitung total gaji yang harus dikeluarkan, setelah mendengar.teriakan warga.
"Jadi ngak apa apa bang?"
"Ngak apa apa, mainkan aja semua."
Fauzan balik kanan dan heran dengan pola pikir Haris, dia tidak tahu bahwa bagi Haris kegiatan ini sudah seperti pesta rakyat saja, sebagai tempat semua warga untuk merasakan kebahagiaan, itulah tujuan semua ini sedikitpun dia tidak akan mengambil keuntungan dari hal yang sedang dilakukan.
"Eh kak Deri, bagaimana kabarnya sehat?"
"Sehat Ris, ini sebenarnya mau buat apa sih Ris?"
"Oh... kemarenkan kakak bingung, kerja upahan susah dapat, nah sekarang kakak bisa punya usaha tetap, tuh kakak lihat lahan yang dibagi beberapa petak itu, nanti disana akan ditanami sayuran bayam kangkung sawi atau apalah, yang nantinya akan Haris gaji tenaga ahlinya mengajari semua anggota sampai mahir.
Nah itu ada berapa tuh semuanya sumur yang digali satu di tiap petakan tanah milik satu orang?"
Nanti kita pasangi mesin pompa di tiap sumur, agar pagi sore semua sayuran bisa disiram secara merata, tanpa harus berebut air sehingga jadi persoalan seperti yang terjadi biasanya di sawah.
Meteran listriknya kita minta petugas untuk memasangnya, nah kalau sudah ada hasilnya mau di jual di warung warung depan itu boleh, di jual kepada orang yang langsung nanti datang membeli sayuran kemari buat dagang di pasar juga boleh, jadi kakak sama teman teman kita yang biasa kerja upahan tidak kesusahan lagi mencari kerja"
"Ya Allah.....! Baik kalilah kau dek Haris, ishh ngak tahulah kakak kek mana mau ngomong lagi, moga sehatlah kau terus dek sama keluarga juga ya kan Diana..! ngak tau lagi mau ngomong apa kalau sudah begini."
"Awal ide ini karena kakaklah ini kak Deri, berpikir pikir adek kakak apa mau dibuat untuk teman temannya, gitulah sayangnya adek kakak sama teman temannya."
"Hu...u..uuu.....huuu...uuu."
(menagis)
"Jadi nangis kakak karena terharu dek Diana, wuihhhh ngak tahulah kakak dek."
"Iya jangan nangislah kak, justru ini semua di buat supaya semua teman teman abang bisa tertawa bahagia, ikut merasakan sedikit kelapangan dalam hidup ini, biar jangan terlalu gamang dalam melangkah.
Malah Diana sudah bilang sama adek kakak, nanti semua petani disini sebelum produksi, sebelum bisa panen agar fokus dan ngak was was untuk kebutuhan rumah supaya dikasih honor 3 juta/bulan masing masingnya, Alhamdulillah adek kakak setuju pulak sama ide Diana."
"Wuiihhh dek mulianya hatimu, apalah amal baikku sampai Tuhan memberkati hidupku dengan memberikan adek adek berhati malaikat seperti kalian, terima kasihlah ya dek cuma itulah yang bisa kakak ucapkan, kalau ada kata kata yang lebih tinggi lagi diatas terima kasih, itulah yang kakak sebutkan tapi ngak ada lagi dek."
"Iya kakakku sayaaaannng, jangan nangis lagi dhari bahagia ini ya kak."
Diana memeluk Deriana yang sudah berladung air mata.
"Iya kak jangan nangis, ananti lipstiknya luntur."
"Oih memang kaulah ya Ris, kakak lagi menghayati peran ini, jangan kau rusak konsentrasi pembaca Novel toon."
"Ha..ha..ha.haahaahahh, kalau gitukan baru kakak berhenti menangis."
"Te..de..det...te.de..det..te de de de de dedet.."
"Nah sudah masuk pedagang
Ice cream, ayo anak anak sini semua serbu Ice creamnya jangan dekat dekat mamak yang lagi masak, sini semua...ayo semua bakal dapat."
Anak anakpun berpesta pora, tak lama pedagang lainpun termasuk pedagang mainan berdatangan, tangan anak anak penuh dengan makanan dan mainan hari itu.
Saat gulai daging telah matang, semua orang makan bersama dengan duduk lesehan di atas terpal yang di jadikan alas.
Daun pisang menjadi piring lebar yang menampung nasi dan lauk untuk dimakan secara bersama sama.
Uang yang biasanya menjadi alat untuk saling sikut dan saling menjatuhkan di tangan Haris menjadi alat yang mempersatukan hati semua orang, layaknya sebuah keluarga mereka berbagi sukacita berbagi cerita ide dan gagasan demi hidup yang lebih mudah dan baik kedepan.
Para warga yang mulai tertarik dengan pola pikir dan cara pandang Haris yang didukung oleh dana besar tak terbatas, sehingga bukan sekedar teori omong kosong belaka, mulai satu persatu memberikan lahannya untuk dibeli oleh Haris dan proyek yang sama serta keceriaan dan kehebohan yang mengiringinya telah muncul di beberapa lahan lain yang baru di beli oleh Haris.
Dalam beberapa bulan desanya sudah berubah menjadi desa penghasil sayuran terbaik di wilayahnya, kini sepanjang kiri kanan jalan, mata setiap pengendara yang melintas di desanya akan dimanjakan dan disejukkan oleh warna hijau muda dan hijau tua dari sayuran warga.
Ekonomi mulai bangkit dan bersamaan dengan itu rumah rumah warga semakin besar bagus dan indah, menampilkan wajah lingkungan dan juga hunian yang sangat sedap dipandang mata.
intinya bagaimana lah supaya memang terpenuhi segala profesi itu, jadi Tuhan sudah mengatur semuanya
beli dong Mercedes Benz Sprinter 2 unit, muat banyak orang
harusnya sendal. ealah... melayu tulen ni mah... /Facepalm//Facepalm/