NovelToon NovelToon
Gigolo Ku Seorang Mafia

Gigolo Ku Seorang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Wanita Karir
Popularitas:52.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: AngelKiss

Clarissa Tamara, seorang wanita cantik dari keluarga terpandang. Ayahnya seorang pengusaha mapan, dan dia merupakan anak pertama dari keluarga itu.
Tapi kasih sayang ayah dan ibunya hanya tertuju kepada adiknya seorang, bahkan saat adiknya merebut tunangannya ayah dan ibunya malah membiarkannya dan mendukung hubungan mereka.

Rasa marah dan kecewa membuat Clarissa tak peduli lagi dengan keluarga, dia berusaha mati-matian mendirikan perusahaan miliknya untuk membalas dendam atas apa yang di lakukan oleh keluarga.

Dan untuk mengobati rasa sendiri nya, tak sengaja dia bertemu dengan seorang pria gelandang berwajah tampan.

Tanpa tahu indentitas aslinya, Clarissa membawa pria itu ke rumahnya dan menjadikannya pria penghangat ranjangnya.

Tapi bagaimana jika Clarissa mengetahui identitas pria itu, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Tak sabar ingin bertemu.

"Hah... Hah... Hah...." Clarissa mengelap keringat dingin di wajahnya.

Mimpinya yang barusan terasa seperti nyata, Clarissa pun langsung mengambil handphone miliknya dan segera menelpon kepala pelayan.

"Hallo, Nyonya?"

"Kedua orang tua ku, ah maksud nya paman dan bibi. Apa mereka sudah sampai di rumah?"

"Sudah Nyonya. Dan mereka mungkin sedang beristirahat."

"Baguslah, kau siapkan supir untuk menjemput ku pagi-pagi."

"Baik, Nyonya..."

Setelah mengatakan hal itu Clarissa langsung mematikan panggilan tersebut, dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan kedua orang tua nya.

"Ayah.. Ibu.. Tunggu putri mu untuk pulang.." Gumam Clarissa sambil senyum-senyum sendiri membayangkan betapa bahagianya dia nanti.

Kemudian Clarissa melihat jam di handphone miliknya, dan jam masih menunjukkan pukul dua dini hari. Clarissa sudah tak sabar untuk segera pagi.

Tapi otak kecil Clarissa pun mulai memikirkan bagaimana dia harus mengatakan bahwa dirinya adalah putri mereka yang sudah meninggal.

"Bodoh nya kau Clarissa..." Gumam Clarissa.

Kemudian Clarissa pun segera bangkit dan berjalan dengan perlahan menuju ke kamar Pak Candra untuk mengambil surat dari Neneknya itu.

Krett...

Clarissa membuka pintu tersebut dengan perlahan, kemudian Clarissa berjalan dengan mengendap-endap dan mencari surat dari Neneknya itu.

Dan rupanya surat itu ada di tong sampah, Clarissa dengan perlahan memungut surat tersebut. Setelah itu, Clarissa segera kembali ke kamar nya.

Saat keluar dari kamar Pak Candra, Clarissa kembali melihat surat dari Neneknya itu. Meski surat itu sudah tak se rapih awal, Clarissa tetap bersyukur karena ini bisa menjadi bukti bahwa dia adalah anak dari Pak Salim dan istrinya.

Dan saat Clarissa melangkah kan kaki, tiba-tiba seseorang berdiri menghalangi jalannya.

Kemudian Clarissa melihat wajah pria yang sangat menyebalkan.

"Dari mana, malam-malam keluyuran." Ucap Alvin sambil melihat Clarissa dengan tatapan nakal.

Clarissa sangat kesal, tapi dia memiliki ide yang sangat licik untuk menjahili pria hidung belang di depannya itu.

"Emm.. Aku lagi nyari angin, di kamar panas banget." Ucap Clarissa sambil sedikit memperlihatkan leher jenjang miliknya.

Alvin yang melihat itu hanya bisa meneguk air liurnya sendiri, dia sangat menyesali keputusan telah meninggalkan Clarissa demi Sofia.

"Mas Alvin juga dari mana? Kok malam-malam keluar kamar sih?" Tanya Clarissa sambil menyentuh dada milik Alvin.

Alvin pun mulai salting, "Yah biasa nyari angin.." Jawabnya.

"Kalau begitu aku ke kamar dulu, udah malam.." Ucap Clarissa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ah.. Mau ku antar?" Tanya Alvin.

"Enggak usah, nanti Sofia marah.." Jawab Clarissa.

Alvin pun hanya bisa diam sambil melihat kepergian Clarissa, tubuh molek nya terlihat jelas di balik piyama tipis yang Clarissa kenakan.

Clarissa yang menyadari jika Alvin tengah memperhatikan nya pun hanya bisa menatap jijik. "Dasar pria b*rengsek.." Gumam Clarissa sambil berjalan pergi.

Keesokan harinya...

Clarissa sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah, waktu masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Dan supir yang menjemput Clarissa pun sudah tiba di depan rumah menunggu Clarissa.

Clarissa melihat wajah nya di pantulan cermin, riasan yang tipis dan pakaian santai, Clarissa merasa jika tampilan nya sudah sempurna na.

Dengan langkah pelan Clarissa segera keluar dari dalam kamar, suara langkah kakinya menggema ke setiap ruangan.

Rumah pun masih sangat sepi, hanya ada beberapa pelayan yang sedang membersihkan rumah.

Sementara Pak Candra dan keluarganya masih tertidur pulas di ranjang mereka masing-masing.

"Nona muda? Anda mau kemana?" Tanya seorang pelayan.

"Saya mau pulang." Jawab Clarissa.

"Apa nona tidak sarapan dulu?" Tanya nya sopan.

"Tidak usah.. Aku sedang buru-buru." Jawab Clarissa.

"Baiklah, hati-hati di jalan nona muda.." Ucap pelayan itu sambil membungkukkan badan.

Clarissa pun mengangguk kepalanya sambil tersenyum, setelah itu dia langsung berjalan keluar rumah dan segera masuk ke dalam mobil.

"Kita langsung pulang, Nyonya?" Tanya supir.

"Emm.. Tidak, aku ingin membeli beberapa barang." Jawab Clarissa.

"Baiklah, Nyonya.." Jawabnya.

Setelah itu mobil yang di tumpangi oleh Clarissa pun langsung meninggalkan rumah mendiang Nenek Dahlia, Clarissa tersenyum saat melihat rumah bernuansa klasik itu.

"Selamat tinggal Nenek..." Gumam Clarissa.

Kini Clarissa akan memulai hidup nya yang baru bersama dengan kedua orang tuanya, kedua orang yang sangat Clarissa rindukan dari dia masih kecil.

Dulu saat masih kecil Clarissa belum mengetahui jika Candra dan Rani bukanlah kedua orang tuanya, dan saat itu Clarissa selalu melakukan segala cara agar mendapatkan perhatian dari mereka berdua.

Dari mulai menjadi seorang anak yang penurut, menjadi anak yang selalu berprestasi di kelas. Tapi semua itu tak pernah di lihat oleh mereka berdua.

Dan saat itu Clarissa kecil masih belum paham dan tak mengerti kenapa ayah dan ibunya sangat tak menyukai dirinya.

Dan kini Clarissa sudah tahu jawabannya, rupanya dia bukanlah putri kandung mereka.

Tapi meski seperti itu, Clarissa tetap berterimakasih kepada Pak Candra dan Bu Rani yang sudah membesarkan nya dan memberikannya tempat tinggal dan juga makanan.

Tapi yang masih ada di benak Clarissa, kenapa Pak Candra dan istrinya mengambil dirinya dari kedua orang tuanya.

Clarissa mengigit jari nya saat memikirkan hal itu, karena tak mungkin mereka melakukan tindakan itu jika tak ada maksud terselubung di balik nya.

Tring...

Terdengar bunyi notifikasi masuk ke handphone milik Clarissa, Clarissa pun langsung melihat sebuah pesan email dari seseorang yang tak Clarissa kenal.

Dan pesan itu berisikan sebuah dokumen tentang seseorang, "Apa ini?" Gumam Clarissa.

1
Nur Cahyani
Luar biasa
Ghost
ahh gw terbang ✨
Nila BrSitepu
lanjut
Venny Merliana
astaga rmh sakit tutup mana ada rmh sakit tutup 🤣🤣🤣🤣
MyDream
Erwin udah kaya cewek aja
then_must_nanang
Top Markotop....
Yuni Herwani
Luar biasa
Bungkusdong Dotcom
yg bener aja thor mosok.rumah sakit tutup
Budi Hartono
romantis. juga ya
Dilla
kalo pintar ga akan langsung marahin ayahnya, bungkam secara diam dan lapor kirim bawahan kan Clarissa banyak uang
Ira Rachmad
nice story
Lestarina Sitio
Kecewa
Lestarina Sitio
Buruk
Ananda jaka Ideatama
Luar biasa
Wulan Unet
ahahaha asemmm
wiemay
Luar biasa
Syarif Chumairoh
Kecewa
Syarif Chumairoh
Buruk
Akbar
Luar biasa
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!