NovelToon NovelToon
JINGGA

JINGGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:313.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rengganis Fitriyani

~Jingga melambangkan keindahan dan kesempurnaan tanpa celah ~

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan cinta Jingga. Seorang yang rela menjadi pengantin pengganti untuk majikannya, yang menghilang saat acara sakral. Ia memasuki gerbang pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap di cintai.

Jingga menerima pernikahan ini, tanpa di beri kesempatan untuk memberikan jawaban, atas penolakan atau penerimaannya.

Beberapa saat setelah pernikahan, Jingga sudah di hadapkan dengan sikap kasar dan dingin suaminya, yang secara terang-terangan menolak kehadirannya.

"Jangan harap kamu bisa bahagia, akan aku pastikan kamu menderita sepanjang mejalani pernikahan ini"~ Fajar.

Akankah Jingga nan indah, mampu menjemput dinginnya sang Fajar? layaknya ombak yang berguling, menari-nari menjemput pasir putih di tepi pantai.

Temukan jawabannya hanya di kisah Jingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rengganis Fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian Pertama Dari Oma

Fajar terdiam, ia lebih memilih untuk menatap layar serial drama korea di depannya. Meskipun ia sama sekali tak mengenal siapa yang ada di depan layar TV tersebut.

“Fajar apa kamu mencintai istrimu?”, pertanyaan itu terulang untuk kedua kalinya. Sementara Fajar masih dengan sikap dinginnya, ia enggan untuk menjawab pertanyaan Omanya.

“Oma tahu, kamu tidak mencintainya!”. Serunya dengan memegang buket bunga yang di berikan Jingga padanya. Membolak-balik dan menghitung kelopak bunga yang ada.

Fajar merotasi sejenak matanya untuk melihat ke arah Oma.

“Fajar...Fajar, kamu pikir Oma tidak mengenalmu?”. Desisnya dengan tertawa kecut.

“Apakah orang tuamu memaksa menikahinya?”. Tanyanya kembali, kini satu tangannya terulur meraih teh hangat yang ada di depannya, lalu meneguknya perlahan hingga menyisakan setengahnya.

Fajar masih diam saja, entah manusia seperti apa dia, sama sekali irit dalam berbicara. Namun sorot matanya sudah cukup untuk menunjukan apa yang terjadi.

“Baik-baik cukup, Oma sudah dapat menebak semuanya. Oma rasa harus turun tangan untuk hal ini, Oma tak ingin pewaris Dirgantara bersanding dengan orang yang salah. Sepertinya Oma harus melakukan sesuatu”. Ucapnya pada Fajar.

Sementara Fajar masih diam saja, enggan untuk menanggapi ucapan Omanya.

Dalam hati ia ingin berkata TERLAMBAT.

.

.

.

Tak berselang lama, Jingga mulai datang dengan membawa beberapa cemilan, yang menurut mertuanya itu adalah makanan kesukaan Oma Fajar. Cukup pelan dan hati-hati ia membawa sepiring klepon yang di balut parutan kelapa di atasnya.

“Silahkan Oma”. Ucapnya dengan menundukkan badannya, meletakkan cukup pelan klepon tersebut di atas meja.

“Duduk!”. Titahnya dengan dingin pada Jingga.

Jingga, melakukan sesuai dengan perintah Omanya, ia duduk di salah satu kursi kosong yang ada di sebelahnya.

“Bukan di situ tapi di sini”. Tangan Oma menunjuk lantai untuk Jingga duduk.

Fajar hanya melihat saja, ia tidak melakukan pembelaan pada istrinya.

“Baik Oma, maaf”, desisnya dengan lirih, wajah yang menunduk ke bawah dan tangan yang saling meremas, entah mengapa ia merasakan aura ketidaksukaan Oma padanya.

“Makanan apa ini?”. Tanyanya dengan mata yang menyeripit dan kening saling berkerut.

“Klepon Oma”.

“Bukan itu jawaban yang aku mau, aku masih muda, mataku belum rabun. Aku tahu kalau itu klepon”. Ucapnya dengan ketus, tanpa melihat ke arah Jingga. Begitulah Oma, ia tak mau di sebut tua, jiwa mudanya akan meronta-ronta tidak terima.

Jingga menunduk, ia merasa sedang mengulang masa orientasi siswa waktu SMA dulu.

“Hem sudah kuduga, perempuan jaman sekarang mana ada yang tahu maksud dari makan ini”, ucap kembali Oma, dengan memainkan buket bunga yang ada di genggamannya.

“Ini jajan klepon Oma, klepon merupakan singkatan dari Kanti lelaku pasti ono, yang artinya sebagai pedoman petunjuk dalam hidup jika kita sedang prihatin atau bersedih, akan ada jalan keluarnya di sana. Klepon melambangkan ketetapan, ketelitian, keuletan dan kelembutan”.

“Bentuknya yang bulat namun tidak sempurna. Bentuk yang bulat ini melambangkan bahwa hidup seperti bulatan yang tidak di ketahui mana ujung dan pangkalnya. Seperti kehidupan manusia tidak pernah tahu kapan dilahirkan dan kapan akan meninggal dunia”.

“Bulatan tidak sempurna dan tidak rata ini menjadi simbol, bahwa manusia tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang pasti”.

Tangan Jingga, terulur meraih satu klepon yang ada di atas piring tersebut.

“Warna hijau ini, berasal dari pewarna alami seperti daun suji dan daun pandan . Warna ini melambangkan kehidupan di mana seseorang harus menjaga hatinya agar tetap hidup. Dengan hati yang hidup ia akan selalu berusaha berbuat kebaikan dan menjauhi larangan”.

“Rasa manis yang ada dalam isian klepon ini, berasal dari gula aren dan gula jawa, hal ini melambangkan pentingnya manusia memiliki kebaikan hati, walaupun tidak terlihat dari luar, namun kebaikan hati tetap dapat di rasakan”.

“Baluran parutan kelapa merupakan lambang dari tahapan kehidupan manusia. Kelapa di lapisi sabut dan batok yang keras, setelah lapisan kedu di kupas masih ada lapisan lain berupa kulit ari yang berwana kecoklatan. Di balik kulit ari terdapat daging buah yang kemudian di parut dan di haluskan untuk membaluri klepon”.

“Seperti halnya hidup, kita harus melewati beberapa tahapan untuk mencapai sebuah kebahagian”. Tukasnya dengan pelan pada Oma. Ia masih duduk bersimpuh di lantai dengan wajah yang menunduk ke bawah. Kedua tangannya ia letakkan di atas pahanya.

Fajar melongo mendengar penuturan istrinya. Ia sama sekali tak menyangka bagaimana bisa seorang upik abu belajar tentang filosofi jawa. Sementara Oma, mengangguk-anggukan kepalnya, tak dapat di pungkiri ia merasa puas dengan jawaban yang berikan Jingga. Kini tangannya terulur untuk meraih satu klepon tersebut, perlahan mengarahkan ke mulutnya lalu mengunyahnya dengan pelan.

Mata Oma, terpejam untuk sesaat kala menikmati sensasi rasa yang di dapat dari pecahan tepung ketan yang berisi gula aren tersebut. Benar-benar perpaduan sempurna antara rasa manis dari gula aren dan gurih dari kelapa parut. Ditambah lagi rasa tepung ketan yang menimbulkan sensasi kenyal-kenyal ketika berada di dalam mulut.

“Bagus, sekarang aku mau minum”. Perintahnya kembali pada cucu menantunya.

“Baik Oma”. Jingga berjalan dengan posisi berjongkok dan berjinjit keluar dari hadapan Oma, dengan posisi mundur tanpa membelakangi Oma.

Lagi-lagi Oma di buat takjub dengan perilaku sopan dan santunnya Jingga.

.

.

.

Cafe Melati.

Malam kian larut, lampu-lampu jalanan mulai saling menunjukan pesonanya, memikat hati siapa saja yang melihatnya. Mereka saling beradu menunjukan keindahannya, untuk memberikan penerang bagi gelapnya malam.

Maura duduk di kursi salah satu cafe yang terletak di pusat perbelanjaan Kota Surabaya. Ia duduk sendiri bersandar di salah satu kursi dengan pikiran yang berkelana melanglang buana. Segelas jus alpukat dan sepiring roti panggang yang menggoda, namun terabaikan olehnya.

Semenjak kekasih pujaan hatinya menikah, ia lebih sering merana dari pada bahagia. Benar saja, Fajar sudah jarang sekali untuk menemuinya, ia seakan memberikan sekat tersendiri antara kehidupannya dulu dengan sekarang.

Gelisah, ia semakin gelisah kala Fajar tak kunjung memberikan kabar atau sekedar membalas pesannya. Hatinya mulai ragu dengan kesetiaan sang kekasih. Rasa cemas dan was-was kian mengembara mengudara di dalam dadanya.

Maura merasa terabaikan dan di nomor duakan. Ia perlu sebuah kepastian akan hubungannya dengan Fajar. Jemari lentiknya mulai saling beradu, berselancar dalam kehidupan maya, mencari sosok wanita yang telah di pilih keluarga Dirgantara untuk menjadi menantunya.

Lama jemari itu saling bertaut namun hasilnya nihil, keluarga Dirgantara benar-benar mem privasi semua informasi tentang anggota keluarga barunya.

Segenap rentetan rencana jahat telah di siapkan, hanya saja terget utama dalam kisah ini tak kunjung ia temukan keberadaanya.

.

.

.

Like komen subscribe ya kak

1
Winayu
alur cerita nya bagus ,banyak nasihat biarpun cerita fiksi.semangat author
Yolia Agustina
Luar biasa
Erna M Jen
awal yang bagus ceritanya
Yolia Agustina
Luar biasa
Əŕø Błáčķ
thank ya
Siti Alfiah
fajar selalu datang dibagi hari awal mula untuk bangun bekerja serta beraktifitas,sementara senja untuk selalu kembali dan beristirahat,nama mereka berdua selalu berhubungan dengan alam,lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Sisilia Mulyanti Ketik
ceritanya bagus
Siti Alfiah
semoga oma sembuh karna bertemu dng sahabatnya aamiin lanjutkan thorrr seru nich,salam sehat dan sukses selalu aamiin.
Siti Alfiah
Alhamdulillah ya allah,perjuangan fajar,dan seorang bi mina,tidak sia",mempertemukan seorang cucu dan neneknya.dibantu juga oleh nnk jingga yg selalu berdoa,pd allah.dan allah juga yg mempertemukan mereka.perantara fajar dan bi mina.lanjutka thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Intan Permata: Hay,mampir yuk novel ku"RINDU UNTUK AISYAH
total 1 replies
Siti Alfiah
semoga ketemu jingga sama nenèknya,ehhh ternyata nnknua jingga sahabatnya pmanya fajar.
Siti Alfiah
kata orang bijak ada peribahasa tabur tuai,apa yg kita tabur itu yg kita tuai,ya seperti harmantuo tabur jelek ya dapat yg jelek,lanjutkan thorrr.
Siti Alfiah
keserakahan seseorang dapat menghalalkan segala cara,guna mendapatkan harta yg dia inginkan,walau dng Cara membunuh sahabat,keluarga.karna ada rasa iri hati.lanjut thorrr salam sehat selalu.
Siti Alfiah
keluarga serakah dan ambisi akan dapat bala yg tak terduga,lanjutkan thorrr salam sehat selalu.
Dewi Agustin
Lumayan
Siti Alfiah
aduhhh kasian sekali dahlia",fajar manfaatkan dahlia untuk menghancurkan orang tuanya dan keluarga demi mendapatkan kejayaan keluarga jingga,dng bantuan ayah fajar,mama fajar oma,serta jingga juga,semoga berjalan lancar,aamiin.orang busuk seperti hermawan harus dibasmi,sampai ke akar"nya aamiin.lanjut thorrr.
Siti Alfiah
emang enak yooooo laki"yg sudah bersuami,lo ko msh dikenalin sama pelakor yach....hahhahahahhaha.kasian hermawan"ada yach orang tua ngajarin anak ga genahhh,lanjutkan thorrr salam sehat.
kuncir
ternyata fajar tak sehebat yg dibayangkan.. udah eps 137 masih juga belum mampu ngalahin hermawan..
Siti Alfiah
fajar coba bicara sama jingga,semoga jingga bisa membantu fajar dalam menangani kasus dikantornya,seorang wanita yg biasa diam dan tenang akan ada sj solusinya.apa lagi jingga seorang yg sabar,semoga berhasil.aamiin.lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
less22
Good Job👍👍👍👍
Evrin Dian Rukmawan
saya suka dgn critany
Maudy Martin: ikuti terus ya kak kisah mereka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!