Anaya Karenina terusir dari rumahnya sendiri karena tak bisa membayar hutang orangtuanya.Gadis berusia 20 tahun itu tak tau harus kemana karena tak memiliki sanak keluarga.Sampai ia bertemu dengan orang yang menyelamatkannya dan merubah hidupnya.Ia harus menikah dengan sang pria karena permintaan sang ibu dari pria itu yang sudah menyukainya saat awal bertemu.
Bagaimana pernikahan mereka?apakah Anaya akan bisa melanjutkan pernikahannya tanpa adanya cinta?
Simak cerita selanjutnya ya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Klasifikasi
Pagi ini Anaya sudah siap untuk berangkat ke kampusnya.Ia dan Sean sedang menikmati sarapannya.Sarapan yang disiapkan oleh pelayan karena Sean melarang Anaya untuk memasak.Anaya tak bisa bersikeras karena diawal pernikahan Sean sudah mengatakan kalau urusan memasak diserahkan pada pelayan.Sesekali Sean akan mengizinkan Anaya untuk memasak yaitu libur kuliah.
Senang bukan menjadi istri dari Josean Alatas ia tak menuntut sang istri untuk memasak dan membersihkan mansion ya.Nafkah saja ia memberikan kartu no limit yang diincar para wanita.
"Aku akan mengantarmu Naya",ujar Sean saat ia bangkit dari duduknya.
"Ya Kak...",jawab Anaya tersenyum tipis.
Anaya berjalan mendahului Sean menuju mobil mewah yang sudah terparkir rapi di depan mansion.Sedangkan Sean menelfon asistennya Morgan lebih dahulu.
Sean:Apakah semuanya sudah siap?
Morgan:Seperti yang kau inginkan Sean
Klik.
Pria itu tersenyum misterius dengan senyuman iblis di bibirnya.Saat sampai dimobil ia mengembalikan ekspresinya menjadi datar.Pria itu memasuki mobilnya dan duduk dibalik kemudi dengan Anaya yang sudah duduk disampingnya.
"Kak apakah besok pagi aku boleh memasak?",tanya Anaya.
"No..."
Anaya memanyunkan bibirnya kedepan karena kesal dengan Sean yang melarangnya untuk memasak.
"Aku menikahimu bukan untuk aku jadikan babu tapi ratu di mansionku",ujar Sean yang fokus pada setir mobilnya.
Seketika sebuah senyuman terbit dari bibir mungil Anaya.Ternyata dia yang berlebihan karena Sean melarangnya memasak.Harusnya ia bersyukur karena Sean tak menuntutnya harus memasak.Sean begitu memanjakannya dan selalu melindunginya.Ia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Sean dihidupnya.
"Kita sudah sampai",ujar Sean.
"Hah...?"
"Makanya jangan melamun Naya?",ucap Sean menyentil kening Naya gemas dengan istri kecilnya itu.
"Sakit Kak...",keluh Anaya.
"Hehehe...maaf tapi kenapa kamu melamun,hum?",tanya Sean menatap Anaya dari jarak dekat.
Deg
Jantung Anaya berdebar kencang saat wajah Sean begitu dekat dengan wajahnya.Mukanya merah padam menahan rasa malu.
Cup
Sean mendarat sebuah kecupan di kening Anaya lalu menarik diri duduk seperti sedia kala.
Sedangkan Anaya melotot tak percaya dengan apa yang dilakukan Sean.Muka nya makin memerah.Wajahnya tertunduk malu menyembunyikan rona wajahnya.
"Ayo turun...!",Sean sudah membukakan pintu mobil untuk Anaya dan menjulurkan tangannya untuk Anaya sambut.
Anaya menatap Sean bingung kapan pria itu turun dari mobilnya.
"Ayo...!",seru Sean lagi.
Anaya segera menyambut uluran tangan Sean lalu turun dengan anggunnya dari mobil Buggati milik Sean.
Semua mata melihat kearahnya dan Sean dengan saling berbisik.Anaya belum tau viralnya dirinya di media sosial akibat kejadian kemarin.
Sean menutup pintu mobil dan menggandeng Anaya masuk kedalam kampus.Hal itu membuat gadis itu bingung.Orang orang mulai memandang sinis padanya dan saling berbisik.Anaya yang menyadari itu menundukkan kepalanya.
"Jangan menunduk,tegakkan kepalamu biarkan mereka saja mereka",bisik Sean yang masih berjalan lurus kesepian dengan menggandeng tangan Anaya.
Sean membawa Anaya menuju aula kampus dan itu semakin membuat Anaya bingung."Kak...kita mau kemana,dan kenapa Kakak membawaku ke sini.Harusnya Kakak. ke kantor",ucap Anaya.
Setibanya di aula ruangan itu tampak sudah ramai dengan para mahasiswa juga para dosen dan dekan dan jajarannya.Dipintu masuk Morgan dan Seena telah tampak berdiri dengan raut wajah cemas.
"Kak...kanapa lama sekali?",Seena menghadang langkah sang Kakak.
"Macet...",jawab Sean.
"Apa semuanya sudah siap Morgan",tanya Sean pada asistennya.
"Ya...",jawab Morgan.
"Ini ada apa sih Kak?",bingung Anaya karena di dalam aula terjadi keributan dan juga terdengar umpatan.
"Ayo...",Sean menggenggam tangan Anaya memasuki aula.Seketika ruangan menjadi hening saat melihat raut wajah dingin dari Sean yang begitu menakutkan.
Salah satu dosen mempersilahkan Sean dan Anaya menuju podium yang telah disediakan.
Sean yang masih menggandeng tangan Anaya menaikki podium itu.Anaya masih bingung dengan semuanya.Tapi ia tetap mengikuti langkah Sean sayang menggengam erat tangannya.
Diantara kerumunan mahasiswa didalam aula itu seorang gadis tersenyum penuh kemenangan.
Sean dan Anaya telah berdiri didepan podium.Pria itu menatap dingin para mahasiswa yang telah menghujat istrinya dimedia sosial.
"Hari ini didepan para dekan, dosen dan jajarannya saya ingin mengklarifikasi video yang beredar di media sosial.Anaya Karenina bukanlah gadis seperti yang dituduhkan divideo itu dia adalah istri sah saya.Nyonya Alatas",ucap Sean lantang.
Seketika aula kembali heboh dengan kasak kusuk para mahasiswa.
Orang yang tadi tersenyum kemenangan tampak pucat pasi mendengar apa yang baru saja ia dengar.Ia sadar kalau ia dalam masalah besar menganggu keluarga Alatas.
"Boleh kami meminta bukti!",ucap salah satu mahasiswa.
Sean segera merogoh saku jasnya dan mengeluarkan dua buah buku nikah yang sudah biasa siapkan tadi dan menunjukkannya seluruh mahasiswa dan para dosen yang hadir.Dan tak lama kemudian sebuah foto pernikahan terpampang didepan layar proyektor yang telah disiapkan Morgan.
"Apa ini cukup?",tanya Sean.
"Pak Dekan?",tanya Sean dengan wajah datarnya.
"Ya...saya percaya karena saya menghadiri pernikahan kalian tapi seluruh mahasiswa perlu bukti Pak Sean",jawab Dekan.
"Hmmmm satu lagi saya hanya ingin orang yang menyebarkan video itu maju ke depan dan mengakui kesalahannya",ujar Sean.
"Kak...maksudnya ini apa?video apa?",bisik Anaya.Sungguh ia tak tau apa yang terjadi.
"Apakah kau tidak tau?",bisik Sean.
"Tidak...",jawab Anaya menggeleng pelan.
"Video pertengkaran mu kemarin dikampus beredar di dunia maya. Dan ditambahi caption yang menjijikkan sehingga pihak kampus meminta keterangan dari kita",jawab Sean yang masih berbisik.
Sean kembali menatap para mahasiswa yang saling menuding dan berbisik.
"Apakah kalian tidak mau mengakui,baiklah kita selesaikan dengan jalur hukum karena ini termasuk pencemaran nama baik",ucap Sean menatap seorang gadis dengan tatapan tajamnya dari kejauhan.
"Mohon maaf Pak Sean apakah anda tau orang yang menyebarkan video ini",tanya salah satu dosen.
"Ya..."
"Baiklah...kami akan-
Seorang mahasiswi maju kedepan dengan kepala tertunduk.Dia nampak pucat dan ketakutan diringi dengan sorakan dan cibiran pada mahasiswa.
Anaya yang melihat gadis itu segera turun dari podium.Raut wajah kecewa bercampur emosi sangat kentara diwajahnya.
"Salah apa gue salah Lo Mel?",tanya Anaya dengan tatapan tajamnya.
Gadis yang tak lain adalah Mela itu mengangkat perlahan kepalanya."Naya gue-
"Gak begini caranya Mel kalau Lo merasa tersaingi.Lo cantik.Lo punya kelebihan yang gue gak punya tapi Lo gak sadar itu",ucap Anaya penuh penekanan.
"Gue minta maaf Nay...",Mela duduk bersimpuh dihadapan Anaya.
Anaya reflek mundur ke belakang saat melihat Mela duduk bersimpuh dihadapannya.
Sean tersenyum miring melihat gadis itu tertunduk malu dihadapan semua orang."Saya serahkan hukuman apa yang akan disediakan pihak kampus kepadamu",ucap Sean.
"Oh ya... berhenti mengusik istri saya",desis Sean.
Anaya seketika memandangi sang suami denga perasaan haru dan mata berkaca-kaca.Ingin ya memeluk lelakinya itu tapi dia sadar kalau saat ini sedang berada didepan umum.
...****************...
hari ini up dua kali ya.jangam lupa like dan komentarnya ya....
Mampir thor🙋🙋🙋