berawal dari ikut pesta bersama ayah dan ibu tirinya nya. malah menjadi pengantin oleh pria yang sama sekali dia tak kenal. hal itu karena ayah nya memiliki utang kepada sang pemilik acara tersebut. seharusnya dia menolak, tapi karena paksaan ibu tiri nya nya akhirnya dia mau menjalani pernikahan tanpa tau apa yang terjadi dengan nasib nya kedepan. bagaimana kelanjutan nya yuk simak sama sama>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22
Dikediaman jaya, Weni dan juga Desi yang baru pulang belanja dengan foya foya pun begitu senang. Karena hari ini mereka mengambil barang tanpa memikirkan harga lagi. sungguh hasil menjual anak tirinya itu, membuat nya merasa senang.
"Kenapa ga dari dulu aja ya, tuh anak aku jual." ucap nya dalam hati merasa senang seketika.
"Mas.... Mas jaya... Kamu dimana?" ucap nya yang teriak memasuki perkarangan rumah nya.
"Bu... Ayah kemana, kok sepi banget rumah nya. Kayak rumah kosong." celetuk Desi yang melihat keadaan rumah terasa hening.
"Hus... Jaga bicara kamu, ayok masuk kedalam. Mungkin ayah kamu di dalam."
"iya bu." ucap Desi
Weni masuk ke kamar nya dan melihat suaminya yang masih tertidur dengan pulas. Hal itu membuat nya merasa heran, kok tumben banget suaminya tidur sampai jam segini. biasanya Sudah berkerja.
"Mas... Kamu ga kerja?"
"Mas... Mas... Kamu kenapa?" ucap nya yang menggoyang lengan suami yang dan mengecek nadi nya.
"Desi.... Des... Ayah kamu des!" teriak Weni yang panik melihat jaya yang tak bangun dari tempat tidur nya
"Bu... Kenapa sih teriak teriak segala?" gerutu nya kesal.
"Kamu bantu ibu, cepat!"
"emang ayah kenapa sih buk?"
Dia yang melihat ayah nya hanya tertidur menghenyitkan dahi nya merasa heran melihat kelakuan ibu nya yang aneh.
"Cepat bantu ibu. Jangan banyak tanya!" bentak Weni kepada sang putri.
Dengan segera dia membantu ibu nya menggotong ayah nya itu keluar.
"Bu, kita mau kemana sih?"
"Bantu ibu cepat, jangan banyak tanya. Ini gawat des!"
"memang kenapa sih Bu, perasaan ayah lagi tidur deh. Kenapa ibu seheboh ini?"
"Jangan banyak tanya des, ini demi masa depan kita."
Melihat respon ibu nya membuat Desi semakin tak tau harus apa. Sebab ibunya aneh sekali. Apalagi ayah nya juga tertidur pulas seperti minum sesuatu yang membuat nya tak bangun.
"Bu, kayak nya ayah harus kita bawa ke rumah sakit deh."
"Tunggu, biar ibu bawa ayah mu sendiri. kamu dirumah aja. Jangan kemana mana. Ingat jangan keluar rumah!"
setelah itu Weni mengendarai mobil suaminya menuju ke tempat dukun tersebut, pasti ini ada hubungannya dengan santet nya. Dia juga tak ingin, anak nya tau perbuatan kotornya itu.
"Mas, kamu kenapa sih. Aku harus cepat ke tempat akik akik itu." ucap nya yang cemas dan takut. Yang dimaksud adalah ki Joko, dukun santet yang berhasil membuat nya seperti sekarang.
Dia berharap suaminya ga kenapa kenapa. Hanya suaminya itu harapan satu satu Meraka.
Setelah sampai di perkarangan desa yang terlihat sunyi tersebut. Weni keluar dari mobil dan berjalan menuju ke tempat dukun nya berasal.
"Tok.... Tok... Ki.."
"Ki Joko... Ini saya Weni."
"Cklek...
Terlihat pria tua bertongkat dengan baju serba hitam dan jangan lupa jenggot putih dan wajah sangar menatap ke arah wanita yang sudah lama tak dia lihat.
"Ada apa kau kesini?"
"Ki, tolong bantu saya lagi."
"masuk!"
Tempat nya tak berubah, semakin seram saja, aroma melati dan kembang menjadi satu di ruangan Ki Joko. Tak hanya itu hawa nya juga sangat dingin seperti sedang berada di kuburan.
Kemenyan dan beberapa tanah kuburan tergeletak di atas wadah dengan asap yang mengepul di dalam sana.
"Sudah lama sekali kau tak kesini, seperti nya aura pemikat itu semakin berhasil."
"Bener ki, hidup ku sudah senang sekarang. pelet nya berhasil, dan suamiku mencintai ku!"
"Bagus, tak sia sia kau, mandi kembang tujuh rupa saat itu. Tapi ingat jangan makan hal yang berbau pisang."ucap Ki Joko dengan penuh peringatan.
"Tentu saja saya ingat ki, tak mungkin saya melupakan nya."
"Lalu apa tujuan mu kesini?"
"Suami saya tak sadarkan diri ki, apa yang terjadi. Apa ini ada hubungannya dengan pelet itu?"
"sebentar."
Ki Joko pun mengecek, sambil membaca beberapa mantra kuno. Tentu saja membuat Weni seketika merinding. aura nya juga semakin mencekam.
"Suami mu saat ini sedang tak sadarkan diri karena jin nya itu meminta tumbal."
"Apa!"
"Sediakan satu ekor ayam kampung. Dan telur busuk, dan letakan itu di bawah tempat tidur kalian."
"Apa suami saya baik baik saja ki?"
"Dia akan sadar, tapi ingat jaga pantangan mu. jangan sampai melanggar nya, atau mantra pelet itu akan hancur."
"Baik ki. Kalau begitu saya pamit dulu."
"Tunggu!"
"Ada apa ki?" tanya nya bingung melihat wajah Ki Joko yang menyeringai.
semangat Thor./Smile//Smile/