Clara merupakan gadis yatim piatu, dia memiliki seorang adik angkat yang memiliki kelainan genetik namun dia tetap menyayangi adiknya. Mereka di asuh oleh keluarga tantenya yang kaya raya sejak usianya sembilan tahun. Namun suatu hari mereka di usir sebab Clara di tuduh menggoda kekasih putri tantenya. Akhirnya Clara dan adiknya keluar dari rumah. Kemudian dia bertemu dengan mantan pengasuh adiknya dan tinggal bersama pengasuh mereka dengan membuat usaha jualan sayur, namun ada rahasia yang di simpan oleh pengasuhnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Raka hilang
" Kak, itu raka punya " Ucap raka menunjuk sebuah mainan robot di sebuah iklan tivi, Dia mencoba mencari mainannya di lemari pakaian dan di dalam kotak mainan tempat biasa dia menyimpan mainannya, namun raka tak mendapati mainannya itu, hingga dia mulai terlihat ingin menangis
Jika tantrum nya kambuh lagi Clara pun sedikit sulit menenangkan adiknya, makanya sebelum itu terjadi Clara dan bi nur mencoba membantunya mencari mainannya, namun nihil mereka tak juga menemukan apa yang mereka cari
Apa yang clara dan bi nur takutnya akhirnya terjadi, raka menangis seperti anak kecil karena kehilangan mainannya, clara mencoba memberi pengertian pada raka namun tetap saja tak di dengar oleh raka
" Uuhhhfff... Biarin aja lah bi, ntar juga diem sendiri kalau udah capek" ucap clara mulai lelah pada bi nur
" Kasihan sekali den raka non, emang mainannya ada kayak gitu ya non?"
" Ada Bi, kemarin pas ulang tahun di beri sama paman Agus bi"
" Jadi ini gimana non? Kalau den raka gak diem gimana?
" Udah bi tenang aja, paling dikit lagi dia diem dan ketiduran capek sendiri nangisnya"
" Ya udah kalau gitu non, bibi ke lapak dulu ya, non mandi aja dulu Biar cantik, kan dikit lagi mas Adit pasti datang tuh" ucap bibi tersenyum menggoda
" Apaan sih bi, Mas Adit itu sukanya sama Desi bi, bukan aku" Jawab clara
" Gak lah non, bibi tuh tau kalau mas Adit tuh suka sama non Clara, dari tatapan aja bibi udah tau non, Beda kalau dengan non Desi, tatapan nya mas Adit biasa aja"
" Bibi ini sok tau deh"
" Ya udah kalau gak percaya non, pokoknya feeling bibi kuat non"
" Iya Deh terserah bibi aja, Aku mandi dulu bi" ucapku
" Iya non ntar jangan lupa pake minyak wangi" goda bibi lagi pada ku
*****
Tiga puluh menit berlalu, clara melihat bibi tampak sangat sibuk melayani pelanggan, Clara pun turut membantu bibi di lapak mereka
" Alhamdulillah ya non hari ini pelanggan kita banyak banget, sampai ikan dan ayam di kulkas habis non"
" Iya bi, ntar aku pesan lagi di mas Adit, Oiya bi apalagi yang habis bi, biar sekalian aku pesan"
" Sepertinya brokoli, wortel, kol, dan bumbu utama semua tinggal dikit non"
" Ya udah ntar aku pesan sekalian, Bibi masuk aja istirahat, biar aku yang jagain lapak"
" Ya udah non, bibi masuk dulu mau lihat keadaan den raka"
Bibi masuk ke dalam rumah sedangkan Clara masih menyusun sayuran nya biar kelihatan rapi, suara panggilan bibi membuat Clara terkejut dan berlari menghampiri bibi
" Kenapa bi?"
" Non, den raka gak ada non" ucap bibi panik karena tak melihat raka di dalam rumah
" Maksud bibi gimana?"
" Den raka gak ada disini non, bibi udah cari kemana kemana tapi gak ada non"
" Masa sih bi" ucap Clara segera masuk
" Raka,, raka.." clara memanggil adiknya dan mencari dimana mana namun tak ada sosok raka di dapatinya, membuat clara sedikit panik
" Non, biar bibi cari ke depan dulu, siapa tau aja ada main sama anak anak tetangga"
" Ya udah hati hati ya bi, biar aku tungguin di sini mungkin saja nanti dia pulang"
Sejam kemudian bibi kembali ke rumah namun tanpa raka
" Bi, raka dimana bi?" Tanya clara
" Gak ada non, anak anak bilang mereka gak ngelihat raka sama sekali non"
" Ya Allah bi, ini gimana nih, raka kamu dimana sih dek" ucap Clara panik
" Sabar non, kita tunggu dikit lagi kalau den raka gak pulang kita laporin di kantor polisi aja non"
" Tapi ini belum 24 jam loh bi"..
"Kalau gitu kita tunggu bentar ya non"..
Clara sangat panik dan takut kalau terjadi apa apa pada adiknya, raka juga gak mungkin jalan sendir ke jalanan besar itu
Wajah clara tidak bersemangat seperti biasa, bahkan pelanggan nya pun tak di layani, untung ada bi nur yang siap melayani mereka semua
" Bi, sibuk banget bi, clara di mana bi?" Tanya Adit pada bibi...
" Itu mas, non clara lagi gak mood, kasihan adiknya hilang mas, gak tau kemana"..
" Maksud bibi raka hilang?"
" Iya mas, tadi kita udah nyari kemana kemana, coba nanya di tetangga juga gak ada yang lihat, Mau buat laporan juga tapi non clara bilang den raka hilangnya belum 24 jam mas"
" Emang gimana ceritanya bisa hilang bi?"
" Kita juga gak tau mas, kita sibuk dari pagi layani pelanggan, pas bibi masuk dan cari den raka udah gak ada, bibi cari dimana mana tapi gak ada mas, Bibi kasihan Sama non clara, dari tadi murung aja mas"
" Ya udah kalau gitu aku masuk temenin Clara dulu ya bi"..
" Iya mas, tolong beri dia semangat mas"..
" Baik bi"..
Adit masuk ke dalam rumah bibi dan mencari Clara, ternyata Clara sedang menangis sembari memanggil nama adiknya...
" Ara, kamu gak usah nangis, ntar kita cari raka bareng bareng ya" ucap Adit
" Mas Adit, raka adikku hilang mas, tolong bantu aku mencari raka mas" pinta Clara
" Iya nanti aku akan bantu mencari, tapi tolong jangan nangis ya, kalau kamu nangis kamu gak akan bisa fokus memikirkan kemana raka pergi"
" Tapi mas, raka gak mungkin pergi ke jalan besar itu mas, apalagi naik angkot sendirian mas, huhuhu"
Dengan ragu Adit memberanikan diri memeluk Clara dan menenangkan nya, Clara sedikit merasa nyaman dan tenang di dalam pelukan Adit
" Clara, aku mau ngomong boleh gak?"
" Mau ngomong apa mas?" Jawab flora melepas diri dari pelukan Adit
" Jujur udah lama aku mau kenal lebih dekat sama kamu, tapi aku takut kamu menolak aku, seperti Shella yang menolak ku, Tapi Desi memberikan aku keyakinan bahwa kamu gak seperti Shella, Aku tau kamu juga orang baik dan tak pernah memandang orang dari segi apapun"
" Maksud mas Adit gimana?"
" Aku suka sama kamu, aku pengen kenal kamu lebih dekat lagi Ra, kamu mau kan jadi pacar aku?"
" Tapi mas?"
" Iya aku minta maaf karena ini bukan waktu yang pada untuk mengungkapkan perasaan ku, tapi aku udah gak bisa tahan lagi perasaan aku Ra, Soal adikmu aku janji akan menemukan nya" ucap Adit
" Mungkin aku akan memberikan jawaban jika raka sudah ada disini mas, maaf untuk saat ini aku gak bisa menjawab dulu mas"
" Baiklah aku akan mencari raka, setelah itu tolong beri aku Jawaban Ra"
" Iya aku janji mas"
" Terima kasih ya, kalau gitu aku cari raka dulu semoga aja bisa ketemu"
" Hati hati mas"
Adit berlalu mencari keberadaan raka, meskipun tak tau dimana keberadaan nya, Adit tetap berusaha mencari melewati jalan besar di depan rumah Clara
*****
Sudah dua hari ini Adit tak kunjungi datang, itu berarti dia belum juga berhasil menemukan Raka, Clara tentu saja sangat cemas dan bersedih, hingga dia tak lagi mengurus lapaknya, Untungnya ada bi nur yang mengurus semuanya
" Non, makan dulu bibi gak mau non Clara sakit"
" Aku gak lapar bi, aku hanya pikiran raka, apakah dia sudah makan atau belum bi"..
" Bibi tau non, tapi non harus makan juga biar kuat mencari den raka"
" Mau cari dimana bi? Mas Adit aja sampai hari ini belum ada kabar, belum juga dari kantor polisi"
" Doain aja non, semoga den raka sehat sehat saja dan kita bisa ketemu sama den raka"
" Aku kangen sama raka bi"
" Bibi juga kangen non, Oiya gimana kalau kita cari di rumah Ratna non"
" Tante ratna? Ngapain juga dia di sana bi"
" Gak tau juga non, tapi kok feeling bibi bilang kalau den raka ada di sana non"
" Tapi bi-"
Tok.. tok.. tok...
Sebuah suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan mereka
" Raka...!!!! " Clara berlari memeluk raka ketika menoleh ke arah pintu dan mendapati adiknya berdiri di sana
" Raka, darimana saja kamu dek?"..
" Ini mainan raka" Hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya, kemudian dia berlalu masuk ke dalam rumah dengan wajah sumringah
" Mas Adit makasih ya udah nemuin adik ku, tapi mas Adit bertemu raka dimana?"
" Aku ketemu di sana, kata orang udah dua hari dia nyari mainan kayak gitu di toko mainan"
" Ya Allah raka, dia memang suka banget sama mainan itu mas"
" Yang penting raka udah ketemu non, jadi non harus makan sekarang, ntar non sakit, Sekalian mas Adit juga makan ya" tawar bi nur kemudia berlalu ke dalam dapur menyiapkan makanan
" Makasih ya bi, maaf udah merepotkan bibi"..
" Malah bibi yang minta maaf karena udah merepotkan mas Adit.. ya udah silakan di lanjut makannya, bibi mau ke raka dulu".
Mereka berdua makan bersama dengan sedikit rasa canggung
" Ra, gimana dengan pertanyaan aku kemarin?" Tanya Adit membuka percakapan
jelas tokoh Clara di sini tergantung dari mood menulis Kamu Thor, iya kaaann....jadi buat lah nantinya happy ending ya Thor...
oh ya, jangan kelamaan up ya Thor, hihihihiiii 🤭
up terus leee....
🤭
semangat Author 💪