NovelToon NovelToon
Selingkuh Itu Indah

Selingkuh Itu Indah

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:142.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lalalati

Vino Bimantara bertemu dengan seorang wanita yang mirip sekali dengan orang yang ia cintai dulu. Wanita itu adalah tetangganya di apartemennya yang baru.

Renata Geraldine, nama wanita itu. Seorang ibu rumah tangga dengan suami yang cukup mapan dan seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Entah bagaimana Vino begitu menarik perhatian Renata. Di tengah-tengah kehidupannya yang monoton sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya berkutat dengan pekerjaan rumah dan mengurus anak, tanpa sadar Renata membiarkan Vino masuk ke dalam ke sehariannya hingga hidupnya kini lebih berwarna.

Renata kini mengerti dengan ucapan sahabatnya, selingkuh itu indah. Namun akankah keindahannya bertahan lama? Atau justru berubah menjadi petaka suatu hari nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Let it Flow

"Kamu jangan bohong, Sha!"

Seketika Gavin seperti terhempas dari tebing yang tinggi ke lautan lepas. Jantungnya bergemuruh panik. Satu kekhawatirannya yang selalu ia takutkan selama ini tiba-tiba saja terjadi.

"Aku gak bohong, Mas!" Marsha berjalan ke arah meja ruang tengah dan menyambar sebuah benda kecil pipih yang tergeletak di atas meja. "Kamu lihat ini, Mas! Lihat!" disodorkannya benda itu kepada Gavin.

Dengan tangan gemetar Gavin menerima test pck itu. Ia melihat dua garis di sana. Seketika tubuhnya merinding bukan main. "Kenapa kamu bisa hamil?! Selama ini kita selalu aman, tapi kenapa kamu hamil sekarang?!"

Kemudian Gavin ingat kejadian ketika mereka di Singapura. Ia meremas rambutnya dengan frustasi.

"Semuanya udah terlanjur kayak gini. Mas gak usah nanya kenapa aku bisa hamil. Semua yang kita lakuin selama ini beresiko bikin aku hamil! Sekarang cuma satu yang aku minta Mas, please, cerai sama istri Mas dan nikahin aku..." pinta Marsha lagi.

Gavin menatap Marsha berang. "Gak bisa! Gak mungkin! Aku gak akan pernah cerai sama Renata. Kalau aku harus nikahin kamu, maka kamu harus mau jadi istri kedua. Cuma itu pilihannya."

"Aku gak mau!" histeris Marsha. "Lebih baik aku mati aja! Aku mau gugurin anak ini!" Ia mulai memukul-mukul perutnya.

"Marsha tenang! Ngapain kamu?!" Gavin segera memegang kedua tangan Marsha khawatir pada janin yang dikandung Marsha. Bagaimana pun itu adalah anaknya.

"Aku gak mau, Mas. Aku gak mau jadi istri kedua!"

Gavin segera membawa Marsha ke dalam pelukannya. "Tenang, Sha. Aku mohon. Kamu jangan kayak gini. Kasih aku waktu buat berpikir. Kamu tenang, ya. Aku janji gak akan ninggalin kamu."

Marsha pun perlahan memeluk tubuh Gavin dan terus menangis. Sementara Gavin, selain menenangkan Marsha, ia juga berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Indahnya selingkuh sepertinya sudah mencapai ujungnya. Kini tak ada lagi rasa manis dalam hubungannya dengan Marsha.

Bayangan Renata mengetahui hal ini terus berputar di kepalanya. Sama sekali ia tak rela jika harus melepaskan sang istri demi kekasih gelapnya yang kini mengandung anaknya.

...***...

Tawa Vino dan Renata terdengar begitu renyah di dalam kamar hotel itu. Keduanya tengah berpelukan dengan posisi berhadapan di ranjang hotel itu. Selimut putih menutupi tubuh polos mereka, dan mereka bersenda gurau setelah keduanya menyelesaikan satu ronde penyatuan tubuh.

"Kamu kok bisa sih selalu punya pikiran-pikiran konyol dan out of the box kayak gini," ucap Renata tak habis pikir. "Ada aja yang bisa kamu bercandain."

"Bisa dong. Soalnya biar bisa bikin Mbak ketawa terus kayak gini kalau bareng aku."

"Gombal," ucap Renata tersipu.

"Orang beneran juga dibilang gombal. Aku tuh suka banget sama senyumnya Mbak. Cantik." Dikecupnya bibir Renata dengan gemas.

"Udah ih kamu bilang aku cantik terus," Renata salah tingkah.

"Cieeee, salting. Sejak kapan Mbak jadi bucin gini sama aku."

"Sejak aku mulai sayang sama kamu."

Vino mengangkat kedua alisnya terkejut. Ia tak menyangka Renata akan mengatakannya lagi. "Mbak beneran sayang sama aku?"

Renata mengangguk. "Iya. Kamu? Sayang gak sama aku?"

Vino tersenyum tipis seraya mencium kembali bibir Renata cukup lama. Hingga kemudian Renata mendorongnya hingga bibir mereka menjauh. "Kok gak jawab?"

"Ini 'kan lagi dijawab, Mbak." Dicubitnya pipi Renata dengan gemas.

Renata malah merasa tidak puas. Ia ingin Vino mengatakan bahwa ia mulai merasakan perasaan itu juga terhadap Renata. Selama ini Vino tak pernah mengatakan kata 'sayang', ia hanya mengatakan 'suka'.

"Kamu sebenernya punya pacar gak sih?"

"Punya. Kan Mbak pacar aku?"

"Bukan, maksudnya kamu pernah punya pacar gak sebelum ini?"

"Kenapa Mbak pengen tahu? Gak penting ah Mbak."

"Aku pengen tahu. Ayo dong bilang, aku gak percaya waktu kamu bilang aku ini pacar pertama kamu."

Vino menghela nafasnya. "Ya udah iya. Sebenernya aku pernah pacaran. Aku punya dua orang mantan."

"Tuh 'kan? Siapa? Pertama pacaran waktu kamu umur berapa?"

"Yang pertama waktu aku masih TK."

"Hah? Serius?"

"Serius. Aku suka sama dia. Aku tembak, terus jadian selama sehari karena besoknya aku diputusin. Kata orang tuanya dia, anak TK gak boleh pacaran."

Renata terbahak mendengarnya. "Ih kamu ngarang."

"Enggak ngarang, Mbak. Beneran. Aku nangis seudah itu karena dia jadi gak mau main sama aku lagi."

"Ada-ada aja sih. Terus yang kedua?"

"Waktu aku SMA kelas 10. Cuma sebulan pacarannya. Karena ternyata aku cuma dijadiin taruhan."

"Aslinya? Kasihan banget sih kamu."

"Makanya aku gak nganggapnya sebagai pacaran. Orang gak jelas banget 'kan? Seudah itu aku gak terlalu mikirin tentang cewek. Sampai akhirnya..." Vino menghentikan ucapannya. Ia tanpa sadar mengatakan itu.

"Sampai akhirnya?" ulang Renata penasaran. "Kamu ketemu sama cinta pertama kamu?"

Vino tersenyum getir. "Iya." Ditatapnya wajah Renata dengan sedih.

"Kamu kok jadi sedih gitu? Jangan-jangan kamu masih belum bisa lupain dia?" Entah mengapa Renata merasa cemburu.

"Udah enggaklah, Mbak. Zaman kapan coba itu. Cuma aku sama dia bertepuk sebelah tangan. Aku suka sama dia, tapi dia gak suka sama aku."

"Berarti dia bego karena udah nolak kamu."

"Kenapa?" Vino tercengang mendengarnya.

"Karena dia udah nolak kamu yang sebaik, seganteng, sekocak ini. Dia bego banget," komentar Renata.

Vino terkekeh. "Makasih ya, Mbak. Aku seneng banget Mbak ngomong gitu. Mbak bikin aku ngerasa kalau aku ini berharga."

"Kamu itu berharga banget, Vino. Kamu sekarang adalah salah satu alasan kenapa aku bahagia."

Vino merengkuh tubuh Renata lebih erat dan mengecup puncak kepalanya, merasa sangat bersyukur. "Mbak tahu gak, dia secantik Mbak."

Kening Renata berkerut. "Oh ya?"

"Eh enggak, salah. Mbak lebih cantik."

"Masa?" Renata sedikit bermuka masam.

"Jangan jealous, dong. Beneran, Mbak lebih cantik."

"Bohong. Kamu pasti mau bilang dia lebih cantik. Cuma kamu gak enak sama aku, jadi kamu ngomong kayak gitu."

Vino membelai pipi Renata. "Enggak, Mbak. Mbak lebih cantik, lebih baik, lebih bikin aku nyaman dan bahagia. Yang terpenting, perasaan aku kali ini berbalas. Aku seneng banget bisa ketemu sama Mbak. Seandainya aja Mbak belum nikah, aku pasti udah minta Mbak buat jadi istri aku."

Renata terdiam dengan bimbang.

"Tapi aku udah cukup bahagia dengan keadaan kita ini. Jadi yang kedua buat Mbak, aku sama sekali gak masalah. Selama perasaan Mbak tertuju sama aku, aku gak masalah."

"Aku bingung, Vino. Aku..."

"Gak usah bingung, Mbak. Kita jalani aja semuanya seperti ini."

"Tapi sampai kapan? Tahu gak sih, aku tuh makin lama malah ngerasa makin nyaman sama kamu, Vin. Bahkan aku lebih suka ngelakuinnya sama kamu. Tapi aku juga gak bisa ninggalin Gavin. Nathan bakal terluka. Aku gak bisa."

"Makanya, Mbak. Gak usah bingung. Kita jalanin aja semuanya. Let it flow. Ke depannya kayak gimana, ya udah gimana nanti aja. Yang penting kita manfaatkan dengan baik waktu-waktu saat kita bisa berdua kayak gini."

Vino benar. Tak banyak kesempatan bagi mereka untuk bisa bertemu dengan leluasa. Daripada sibuk memikirkan nanti bagaimana, lebih baik berpikir bagaimana nanti saja.

Renata pun bangkit dari pelukan Vino dan menyingkap selimut yang menutupi keduanya dan mengambil posisi merangkak di depan Vino yang kini terlentang.

"Kamu bener. Sekarang lebih baik kita nikmati aja waktu berdua kayak gini," diraihnya inti tubuh Vino oleh mulutnya.

"Oh sht, Mbak..." racau Vino, tiba-tiba saja dikuasai rasa nikmat itu lagi berkat perlakuan Renata.

Renata berhenti sejenak. "Sekarang giliran aku puasin kamu."

1
George Lovink
Selingkuh itu indah...karena napsu dan yang menulis cerita karena dia adalah pelaku sendiri jadi ia mengatakan itu indah...jijik saat membacanya
lalalati: anda udah baca sampe bab akhir tapi gak paham sama makna dari keseluruhan cerita dan judul novelnya. literasinya gimana ya?!
lalalati: ish nuduh sembarangan. saran ya, kalo jijik gak usah baca kak. bye!
total 2 replies
wkwkwkwkw jalu
kembarannya mantan kah?
Triny Hadon
anehh
anypuji
sangat tidak tepat pak bima
anypuji
parah Lo vin
anypuji
semangat
anypuji
bagus..bikin penasaran
anypuji
wahh vinoo yg bner aja
Dina Elrahman
ga pernah gagal outhor satu ini klo berkarya,,,g bs dtebak akhirnya dan g di lebai2kan
lalalati: makasih kak untuk apresiasi dan bintang limanya 🥰🤩
total 1 replies
FisyanaLica
Ceritanya bagus banget,,,suka bacanya g ngebosenin,,g bertele - tele , alur ceritanya mudah dipahami, g halu
lalalati: makasih kak untuk ulasannya 🥰🤩
total 1 replies
Nacita
emang agak laen s gavin ini 🫤
Nacita
dan terjadi lagiiiiii, kisah lama yang terulang kembaliiiiii 😬
Nacita
agresif nian s vino ini 🤣
Nacita
poto poto biar jd bukti klo s gavin celingkuhhh 🥲
Nacita
anjay ternyataaaaa gavinnnn
Nacita
uwowwwww 😆
Mia yati
keren
lalalati: makasih ulasannya kak 🥰
total 1 replies
Mia yati
update lagi dong thor
Siti Sofia
Luar biasa
lalalati: makasih kak ulasannya 🥰
total 1 replies
lalalati
maap hari ini kayaknya aku gak akan update kakak2. baru nyampe rumah dan lelah sekaliiii. besok kuusahakan yaa. makasih udah nunggu 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!