NovelToon NovelToon
Gairah Ranjang Sersan Daychi

Gairah Ranjang Sersan Daychi

Status: tamat
Genre:Misteri / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: wilia

Jagan diambil hati . ini sekedar hiburan

..........

Kisah asmara yang kandas antara perempuan bunga malam dan seorang ketua klan mafia Ryoto yang penuh emosional dan ketegangan.


Bagaimana jika dua orang saling ingin membunuh terjebak pernikahan?


Begitulah yang dialami Whuang. seorang wanita penggoda yang dijuluki Bunga Malam karna ia terkenal dengan aura sexsi dan wajah sempurna dibekali tubuh yang woww. Ia terlibat permusuhan dengan pria yang menikahinya hingga keduanya tak pernah akur.


Namun. disaat cinta itu mulai tumbuh ditengah kikisan kebencian Daychi tak sengaja menyakiti hati Whuang yang merasa begitu tak pantas untuk bersanding bersama.


"B..Berbahagialah!"

Lirih wanita itu dengan darah yang terus keluar di hidung dan mulutnya. Ia tersenyum mengusap tetesan air mata yang baru pertama kali keluar membuatnya sangat senang menjemput maut.


"J..Jangan. aku..aku mohon."

........


Seperti biasa say.. tinggalin jejak dan likenya🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak bisa terus begini!

Sudah 3 Jam berlalu Whuang belum keluar dari ruangan rawat Kay. Sedari tadi wanita itu disana memangku hewan gembul itu seraya duduk bersandar tepat di tepi jendela memperlihatkan langsung pemandangan hijau hutan bambu yang menenangkan. Ntah apa yang ia pikirkan tak ada satu orang-pun yang tahu.

"Begini markas Ryoto. terlaku damai."

Gumam Whuang membiarkan angin membelai wajah cantiknya. Rambut panjang hitam legam itu berkibar dengan mata melirik ke satu arah di hutan bambu.

"Kalian jaga disetiap sudut. ini hanya Bangunan istirahat Sersan. tapi, pasti mereka mengincar semua yang tentang Sersan."

"Baik!"

Whuang tersigap saat melihat Zuan yang tengah mengatur anak buah didekat Hutan Bambu hijau itu. Anggota Ryoto patuh dengan ciri-ciri khas Klan mereka. Tato menyeluruh serta jempol yang sudah hilang ntah kenapa seperti itu.

"Kenapa rata-rata anggota mereka tak punya jempol?"

Gumam Whuang hingga matanya tak sengaja terperangkap dengan netra elang tenang Zuan yang memandangnya tak berkedip.

"Kau sudah sehat?"

"Hm. Sudah!" jawab Whuang tanpa exspresi berlebih sama sekali. Ia beralih menatap Kay yang tampak sudah lebih baik dari beberapa waktu tadi.

"Mau ikut turun?" tanya Whuang yang diangguki Kay. Tanpa pikir panjang Whuang meloncat dari jendela itu melebarkan mata para anggota dengan Zuan yang hanya memberi senyum kecil. Whuang sudah menapaki tanah dengan indah.

"Tubuhmu masih belum sehat betul."

"Yah. tapi ini tak masalah."

Jawab Whuang memandangi para anggota Ryoto yang tampak tegas dan penuh ambisi. dilihat dari tubuh kekar dan tato-tato itu begitu mengerikan.

"Kemana Sersanmu?"

"Sersan ada di ruang Lab!" jawab Zuan masih memandang wajah Whuang, kalung berliontin api itu tampak cantik bergantung di leher jenjang putih Whuang yang menyempurnakan penampilan wanita itu.

"Apa aku bisa keluar dari sini?" pertanyaan Whuang menarik wajah keras Zuan.

"Sersan sedang tak berpikiran baik. dia bisa saja berubah pikiran dan berdampak buruk bagi kau.!"

"Hanya ingin jalan-jalan di sekitar hutan."

Jawab Whuang lalu melangkah menapaki jalan setapak rerumputan empuk yang begitu lembut. Bagian bukit sebelah sini begitu sejuk membuat Whuang tak menyangka jika Markas Klan bengis itu akan seindah ini.

"Markas kalian. Lumayan."

Zuan membuntuti dari belakang memandang kesekelilingnya yang indah selayaknya taman. Ia tersenyum samar dikala semua orang akan tertipu akan surga luar ini.

"Bangunan ini khusus untuk penginapan Sersan di Markas. untuk bangunan utama itu ada dibelakang kaki bukit."

"Kau tak takut memberi tahunya padaku?"

Langkah keduanya terhenti dengan Zuan diam. Whuang berbalik menatap wajah tenang Zuan yang dulu terlihat juga mencurigainya.

"Ada apa? bukankah dulu kau juga waspada denganku."

Zuan mengambil nafas dalam. Ia menatap tegas Whuang yang menunggu jawaban darinya.

"Aku yakin kau dapat dipercaya."

Whuang terhenyak dengan jawaban itu. Kenapa terdengar sangat tulus? pandangan Zuan padanya bukanlah seperti Gamaru yang menatapnya penuh puja.

"Kalau aku berkhianat?"

"Itu mudah. membunuhmu tak sulit bagiku." jawab Zuan dengan datar tapi penuh intimidasi seakan ia menghakimi jangan pernah mengkhianati Klannya.

"Sersan tak pernah memaafkan pengkhianat. Dia selalu menekankan pada setiap anggota baru tentang Moto besar Klan Ryoto."

"Apa?" tanya Whuang penasaran.

"Penghianat bukanlah bagian dari kami."

Whuang diam sesaat. Ia pernah dengar itu dari Daychi saat di pasar gelap dan ia juga belum tahu tujuan Anggota Ryoto dimalam itu.

"Klan Ryoto dibentuk oleh tangan muda dari Sersan yang dulu menjadi anggota pelarian." Zuan membayang dikala usia mereka masih remaja.

"Apa Sersan-mu sekuat itu?" tanya Whuang agak jengkel.

"Sersan orang yang keras, kasar dan tak sabaran."

"Hm. itu sangat jelas." gumam Whuang selalu terbayang sikap-sikap kasar Daychi padanya.

"Tapi. dia seperti karna sikap tak adil Ayahnya."

"Maksudmu?"

Tanya Whuang mulai penasaran. Apa si Naga Jantan itu juga punya hal yang buruk?

"Selagi kecil Sersan di tempa keras oleh Tuan Khang. di umur 7 tahun ia dipaksa mengerti urusan Perusahaan dan berbagai macam beladiri. Sersan di tuntut menjadi tameng keluarga Yuchin yang saat itu menghadapi masa pemberontakan dari luar, bahkan. pernah Sersan ingin di jadikan umpan agar musuh terkecoh tapi sayangnya hari itu..."

"Apa yang terjadi?" tanya Whuang dengan Kay yang menunggu.

"Sersan tertangkap karna jumlah dan strategi mereka lebih matang. Ia di siksa berhari-hari tak ada yang menolong."

Whuang sangat terkejut bahkan ia masih tak percaya dengan ucapan Zuan yang terdengar menyedihkan.

"Tak ada yang datang membebaskan hingga Sersan hampir kehilangan nyawanya dibawah kekuasan mereka. tubuhnya terus dijadikan percobaan senjata oleh ilmuan-ilmuan ilegal."

"B..Benarkah? uji coba."

Zuan mengangguk mengiyakan membuat Whuang syok mulai memucat dikala membayangkan tragedi itu sudah ia alami selama ini.

"Sakit, luka yang tak sebanding dengan umurnya membuat Sersan bertekad membalas dendam hingga berhasil lepas dan menghabisi mereka semua. semuanya ia basmi sendiri, membakar, membunuh bahkan melepaskan anjing-anjing lapar yang dulu menggonggong menginginkan tubuhnya. Sampai akhirnya ia menghabisi semua Klan Otorine di Jepang."

"K..Klan.."

Zuan menyeringit saat wajah Whuang memucat setelah mendengar kalimatnya.

"Kau kena.."

Whuang menepis kasar lengan Zuan yang tak sempat bicara ingin memeggang bahunya. Keringat dingin di kening Whuang muncul terlihat linglung dan ketakutan.

"Ada apa?"

"T..tidak ada. aku ..aku hanya merasa pusing." elak Whuang kembali tenang berusaha agar rileks. Kay menjilat lengannya lembut agar bisa mengendalikan diri.

"Sebaiknya kau kembalilah ke kamarmu!"

"Aku ingin disini sebentar."

Gumam Whuang menatap kembali kearah Hutan Bambu disampingnya, ia terlihat diam dan kosong membuat Zuan melangkah pergi membiarkan Whuang sendiri.

"Tenanglah. tenang."

Ia mencoba menenagkan diri sendiri agar tak kambuh lagi. Whuang memejamkan matanya menikmati suasana tapi...

"Mereka datang!!!"

Suara teriakan anggota Ryoto yang berjaga di dibelakang kaki Bukit membuat para anggota didekat Whuang bersigegas kesana. Suara dengungan dari atas sana membuat Whuang tersentak melangkah mendekati jalan dibelakang.

"Menjauh dari area belakang!!! mereka kembali menyerang!!" Suara komando atasan inti yang mengkerahkan anggota bersenjata agar menembaki mereka yang sudah berani menyerang di siang hari.

"Aku harus melihatnya sendiri!"

Whuang ingin melangkah kearah suara dengungan tapi lengannya ditarik kuat seseorang sampai keningnya menghantam dada bidang keras itu.

"KAU DIAM!" suara dingin yang tak asing.

"K..Kau ."

Daychi menarik Whuang masuk menuju penginapan kembali karna keadaan belum kondusif. Ia tak bisa membiarkan wanita ini bertindak ceroboh.

"Masuk ke kamarmu!"

"Tapi ada apa?" tanya Whuang masih melihat ke arah sisi pintu tanpa ada rasa takut sama sekali.

"Ini tak sedang bermain. kembalilah ke kamarmu." tekan Daychi terlihat serius bahkan begitu serius membuat Whuang mengangguk.

"Apa itu Klan musuhmu?"

"Menurutmu?!" ujar Daychi mengeluarkan pistol dari balik jaketnya dengan pandangan waspada. Whuang jadi ingat soal cerita Zuan tadi hingga ia menatap wajah tampan tegas bengis Daychi yang tepat didepannya, dagu pria itu menyentuh keningnya.

"Ici!"

Daychi diam dengan mata beralih menatap wajah Whuang yang memekarnya senyuman cantiknya. Mata abu itu menatap tajam tapi sangat berbeda.

"Hati-hati!"

"Hm. pergilah!"

Whuang mengangguk melangkah menuju tangga kembaki kekamar. Ia sesekali menoleh kebelakang dimana Daychi tak menatapnya tapi, saat ia tak lagi menoleh barulah Daychi memandang seakan memastikan wanita itu aman.

"Sersan!!! mereka bertambah banyak!"

"Shittt!"

Daychi segera melesat keluar melangkah cepat kearah belakang dengan suara tembakan para anggota sudah terdengar melawan. Ia harus memastikan jika tak banyak korban kali ini.

Sementara Whuang. Ia tak kekamar sama sekali melainkan pergi ke ruang belakang untuk memastikan seperti apa penyerangan besar ini.

"Tembakan jarak jauh. jangan ada yang mendekat!!!"

"Tapi, hewan itu kecil dan bisa saja menerobos Fentilasi."

Whuang langsung memanjat dengan Kay yang menjadi pemandu tempat aman. Mereka seakan jadi Shinobi bekerja dalam diam.

"A...Apa?"

Mata Whuang melebar saat sudah berdiri tepat didekat Fentilasi dimana terlihat jelas banyak serangga seperti kunang-kunang bak lebah berdengung mengerumuni beberapa anggota yang sudah berusaha menembak Kloni mereka.

"Kay! ini bukan kunang-kunang biasa, mereka harus mundur sebelum racunnya di sebar."

Kay mengangguk dengan Whuang yang terus menatap panik para serangga yang mulai menyerang brutal sampai membuat suasana mengerikan.

"Ayolah. aku harus tahu itu serangga tipe apa?"

Namun, tak cukup waktu untuk mengamati. Whuang tak bisa membiarkan para anggota diluar sana terbantai sia-sia.

"Tak bisa begini. aku harus menbantu!"

Vote and Like Sayang...

1
ksoo
kak plis bikin season 2 daychi dan whuang dan kisah anak mereka
ksoo
nangis bombay guaaa kasihan bnagat jadi hwuang
Eneng Haerani
Luar biasa
s
memperjelas
s
kea anak remaja baru pacaran
s
sisakan satu seperti ichi
s
cerita dokter Andra yg mana ya?
s
bahwa
s
kerja bagus /Facepalm/
s
lucunya, masih mending fang daripada gamaru kurang ajar /Panic/
s
wah ponakanku launching /Angry//Determined/
s
cemburu lagi /Facepalm/
s
beneran udah hamil nieh
s
👍🏻👍🏻
s
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
s
sendirinya juga SPJ = singkat padat jelas
s
buset udh 15× ?
s
gengsi di gedein, cemburu bilang dong
s
mampus di cuekin /Grin/
s
pantesan sangat membenci tuan besar
s: ayah kandungnya sendiri aja ga berperikemanusiaan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!