Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.
Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.
Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?
Gabrielle?
Keyz sendiri?
Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?
Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.
dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Kebangkitan Sang Kegelapan
1
_______________________________________________
Dari kejauhan Padang Rumput Tobias, salah satu dari ketiga Piramida di kelilingi oleh kegelapan yang berputar-putar mengelilinginya. Angin berhembus kencang dari sana, rerumputan menunduk terkena terpaan angin yang kencang.
Sesekali Petir Hitam menyambar di tempat yang sama, dengan pola yang sama. Seperti film Hitam-Putih yang sudah rusak dan berputar di bagian yang sama.
Di dalam Kuil Piramida. Keyz dengan tatapan mata kosong berdiri di tengah-tengah kuil pemujaan. Aura hitam tadi berasal dari tubuh Keyz. Bahkan, aura hitam itu membentuk sepasang sayap hitam di punggungnya. Elerion yang awalnya berada di genggaman tangannya, kini perlahan melayang di belakang punggungnya, seperti malaikat penjaga yang setia kemanapun tuannya pergi.
NB. Ilustrasi Keyz Sesaat Setelah Bangkit Dari Kematiannya.
"Kenapa kamu bisa bangkit dari kematian mu?" An-kur'Ra bertanya kepada Keyz dengan bahasa yang tak dikenal.
Namun... "Karena kematian telah menolak ku." Keyz menjawab dengan bahasa yang digunakan oleh An-kur'Ra.
"Kamu bisa bahasaku?" An-kur'Ra terkejut mendengar jawaban Keyz. "Bagaimana mungkin!!! Bahasaku adalah bahasa malaikat, manusia dan iblis tidak akan pernah bisa mengerti apa maknanya!!"
"Hahaha!!! Namaku Lucifer." Keyz atau Lucifer menjawab pertanyaan An-kur'Ra. "Aku mengerti semua bahasa di dunia, langit, bahkan di neraka sekalipun."
"Lucifer?" Tanya An-kur'Ra. "Kamu bercanda? Lucifer yang menghancurkan Taman Eden? Anak kecil seperti mu? Hahahaha!!! Jangan bercanda!!! Amon Seret!!! Mumion Koros!!! Keluarlah!!! Hancurkan anak ini sekali lagi!!!"
Para monster mumi keluar dari tempat yang sama dimana mereka pertama kali muncul. Kali ini, jumlahnya jauh lebih banyak. Terlebih Mumion Koros. Kini jumlahnya hampir seratus, dengan pedang pedang mereka yang berkarat.
Namun...
—Whooosshhh—
Sekai kibasan tangan, Lucifer mengeluarkan kan Api Hitam yang seolah-olah muncul dari jari telunjuknya.
—Ctik!!!—
Lucifer menjentikkan jarinya, dan berkata. "Inferno......"
—Blar!!!—
Para monster mumi meledak tanpa peringatan. Tubuh mereka terbakar dengan api hitam Lucifer, dan memanggang mereka hingga menjadi abu. "Tidak usah menambah kecoa." Kata Keyz atau Lucifer. "Kita selesaikan ini dengan cara jantan. Itupun kalau kamu memang jantan."
"Brengsek!!" An-kur'Ra menghentakkan tombaknya kelantai. Lantai pecah, dan gelombang kejut keluar dari sana. Salah satu pecahan lantai, menggores pipi Keyz atau Lucifer.
"Cih. Kamu berani-beraninya melukai wajahku yang tampan." Geram Lucifer. "Aku akan menghukum mu dengan sebuah kematian yang menyiksa."
—Sat!!!—
Lucifer sudah berada di belakang An-kur'Ra. Dan An-kur'Ra tidak sempat untuk bereaksi. Elerion sudah menembus perutnya. Darah hitam berhamburan dari perut An-kur'Ra. "Ugh!!" An-kur'Ra menggeram kesakitan. "Iblis!!!"
Keyz tau Lucifer langsung menoleh ke arah An-kur'Ra. Sebelah matanya menyala merah, dan sebelahnya hitam legam. "Aku.... Bukan Iblis..." Itu suara Keyz. Suaranya bergetar dan lirih.
Sosok Keyz di sana sedang berjuang untuk mempertahankan kesadarannya. Sedangkan Lucifer... Dia tersenyum menggunakan wajah Keyz. "Kamu tidur saja, anak kecil..." Suara Lucifer keluar dari mulut Keyz. "Biarkan aku menguasai tubuhmu lagi."
An-kur'Ra menatap ke arah Keyz, dia merasa heran, ada dua suara dari satu tubuh. Suara yang saling bertolak belakang. Satu begitu lembut seperti suara anak remaja, satunya serak dan menggelegar bagikan suara iblis. Walaupun itu memang suara Iblis itu sendiri.
Tapi, belum sempat An-kur'Ra melakukan apapun lagi.....
—Sat!!!—
Tangan Keyz yang sekarang mengeluarkan cakar hitam, telah menembus dan menggenggam jantung An-kur'Ra. Jantung itu seperti bola kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer. Tidak hanya cakar, di kedua pelipisnya muncul sepasang tanduk. Dan rambutnya sedikit memanjang. Keyz menjelma menjadi iblis yang belum sempurna.
"Hihihi..." Lucifer tertawa sinis sambil menatap tajam ke arah An-kur'Ra. "Inikah kekuatan Dewa di Ring World?"
An-kur'Ra hanya bisa mengeluarkan suara erangan panjang. Dia ingin menjawab ejekan dari Lucifer. Tapi, rasa sakitnya melebihi rasa amarahnya... Dan, perlahan, tubuh An-kur'Ra memuai menjadi asap hitam dan lenyap dari pandangan.
"Hehehehe... HAHAHAHAA!!! AKU BANGKIT!!!"
—BLAR!!!—
Ledakan dahsyat keluar dari tubuh Lucifer. Dinding Kuil Piramida langsung jebol tak kuasa menahan dahsyatnya kekuatan Lucifer.
Tapi, perlahan tubuh Lucifer atau Keyz bergetar hebat.... Perlahan aura hitam memudar, dan dia bertekuk lutut. "Sialan... Masih belum cukup.... Aku memerlukan kekuatan yang jauh lebih besar..." Suara Lucifer.
"Aku... Tidak akan kalah!!!" Suara Keyz. Keduanya keluar dari mulut yang sama di waktu yang sama. "Aku adalah aku. Keyz!!! Bukan iblis....."
Keyz terjatuh dan pingsan dalam keadaan mata terbuka...
Angin perlahan berhembus lembut, dan debu-debu pertempuran perlahan turun...
Suasana kembali tenang dan damai.
Pertarungan antara kedua iblis telah selesai dan di menangkan oleh Lucifer atau Keyz.
Sedangkan An-kur'Ra, dia meninggalkan satu buah bola kristal kehidupannya dan Tombak Suci senjata yang sempat menembus dan menghancurkan otak Keyz.
NB. Ilustrasi Lucifer saat menghancurkan pasukan Mumi dengan Jentikan jarinya.
2
_______________________________________________
Keyz terbangun karena merasakan ada sesuatu yang lembut dan basah menyentuh pipinya berulangkali.
Saat dia membuka matanya... Ada seekor kucing hitam dengan perhiasan emas yang sangat mencolok melekat di tubuhnya sedang menjilati wajahnya. "Adududuh!!!" Keyz berteriak kencang karena merasakan sakit yang luar biasa dari sekujur tubuhnya. Kucing tadi hanya menatapnya dengan tatapan penuh penasaran dan menunggu.
Setelah meregangkan ototnya, Keyz menatap kucing bermata kuning itu. Membelai kepalanya, dan si kucing mendengkur manja. "Hahaha.. Nekochan... Kamu menyelamatkan aku?"
"Miaw!!" Jawab kucing hitam itu, seolah-olah dia mengerti apa yang dikatakan oleh Keyz.
"Kamu cantik sekali." Keyz kembali membelainya dan si kucing semakin nyaman dibuatnya. "Kenapa kamu berada di tempat yang seperti ini?"
Tentu saja kucing itu tidak menjawabnya. Dia hanya mendengkur manja.
"Kamu sendirian?" Keyz memeluknya dengan lembut. "Astaga, aku lemah terhadap hewan ini."
"Miaw!!" Kucing tadi menjilat pipi Keyz sekali lagi. Keyz tertawa kecil.
Setelah puas bermain dengan kucing itu. Keyz beranjak berdiri. Tubuhnya terhuyung ke belakang hampir jatuh, dia berhasil menyeimbangkan tubuhnya sebelum dia benar-benar terjatuh.
Pemandangan Kuil Piramida benar-benar berantakan, matahari sore menerobos masuk melalui dinding-dinding Kuil Piramida yang telah hancur.
Debu-debu sisa pertarungannya masih sedikit berterbangan di udara. Keyz menggenggam erat tangannya. "Berhasil...." Gumannya. "Aku berhasil menguasai tubuhku lagi. Aku harus bertambah kuat dan segera mengusirnya dari dalam tubuhku."
Keyz melihat sekelilingnya. Bola kristal kehidupan An-kur'Ra bersinar memantulkan cahaya matahari sore. Dan di sebelahnya ada Tombak Suci senjata yang dia gunakan melawan Keyz. Keyz megambil kedua benda tersebut.
"Sepertinya, Kuil Piramida ini tadi benar-benar dikuasai oleh kegelapan. Aku harus segera melaporkannya ke Pino." Keyz berkata kepada dirinya sendiri. "Baiklah... Ini perpisahan kita, kucing cantik. Aku harus segera pulang. Jaga dirimu baik-baik ya."
"Miaw..." Kucing itu menatap Keyz penuh perhatian. Seolah-olah dia tidak ingin di tinggal sendirian.
Keyz tidak menyadarinya, dan bergegas menuju tangga menuju lantai dua.
Kucing itu mengikutinya...
3
_______________________________________________
"Miaw..." Sudah hampir setengah jalan di Padang Rumput Tobias Keyz berjalan. Kucing hitam itu masih saja mengikutinya.
"Hei... Aku tidak punya waktu untuk bermain lagi. Kamu pulanglah." Kata Keyz. Keyz melanjutkan langkah kakinya. Kucing tadi masih mengikutinya.
"Miaw...." Kali ini, suara kucing itu sedikit pelan, seolah olah sedang bersedih.
Keyz menghela nafas panjang. "Baiklah, aku akan memelihara kamu. Jangan minta makan yang aneh-aneh ya? Aku bukan orang yang kaya."
"Miaw!!!" Kucing tadi menjadi bersemangat.
"Ahahaha... Kami benar-benar kucing yang manis." Keyz menggendong kucing itu dan melanjutkan perjalanannya menuju Sad Town.
Di belakangnya, ada tiga Piramida dengan salah satunya sudah hancur, dengan latar belakang matahari yang mulai terbenam di antara puncak-puncak Ring Mountain.
Angin sore berhembus pelan, mengirim langkah kaki Keyz yang sedikit tertatih menuju rumahnya.