NovelToon NovelToon
Istrinya Polisi?

Istrinya Polisi?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta Paksa / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Slice of Life
Popularitas:164.5k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Aya tak pernah menyangka sebelumnya, sekalipun dalam mimpi. Jika kepindahannya ke kota kembang justru menyeretnya ke dalam kehidupan 'ibu merah jambu'.

Kejadian konyol malam itu, membawanya masuk ke dalam hubungan pernikahan bersama Ghifari yang merupakan seorang perwira muda di kepolisian. Suka duka, pengorbanan dan loyalitas menjadi ujian selanjutnya setelah sikap jutek Ghi yang menganggapnya pengganggu kecil.

Sanggupkah Aya melewati hari-hari yang penuh dedikasi, di usia muda?

~~~~~
"Kamu sendiri yang bilang kalau saya sudah mele cehkan kamu. Maka sebagai perwira, pantang bagi saya untuk menjadi pengecut. Kita akan menikah..."

- Al Ghifari Patiraja -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17# Srobot boy

Aya bangun dengan posisi yang sudah terlen tang. Bahkan selimut yang semula membungkusnya kini sudah kusut tertin dih kemudian merosot ke bawah ranjang kena tendang si empunya. Itu artinya, semalam ia begitu nyenyak tertidur sampe tak ingat pernah koprol, kayang dan bergulat semalam.

Aya berusaha mengingat-ingat diantara kepingan nyawa yang masih coba ia kumpulkan, semalam itu ia sedang-----

Netranya celingukan mencari sesuatu yang di rasa hilang dari atas kasur, dimana tak ada selembar pun tugas-tugasnya semalam.

Masa iya ada tuyul masuk sini? Lagipula tuyul mana yang suka lembaran kertas tugas. Tuyul tuh sukanya lembaran beraroma surga dengan lukisan Bung Karno dan bung Hatta yang lagi senyum melambai minta diajak jajan.

"Masa tuyul berani masuk rumah perwira polisi?" ucapnya ngasal demi kebingungan yang dialami otaknya.

Hampir saja ia berteriak dan mengobrak-abrik isian kamar, jika matanya tak segera memandang ke arah meja belajar, dimana setumpuk buku dan map yang ia cari-cari tersusun rapi disana.

"Oh, disitu. Sukur ngga ilang..."

Tanpa mau repot-repot berpikir siapa pelaku yang memindahkan tugasnya atau makhluk mana yang telah berani-beraninya memasuki kamarnya, Aya memilih tak peduli dan menyambar handuk bersiap untuk mandi.

Paling juga mama Rena yang masuk, bang Ghi mana mau masuk kamar Aya...

Kali ini, Ghi tak harus sampai turun tangan kembali membangunkan Aya, pasalnya istri kecilnya itu belajar dari kesalahan sebelumnya dengan menghindari bangun lebih siang dari Ghi, jika mau dunia tetap damai.

"Hey, mantu mama....udah siap aja nih..."

"Mama..."

"Pagi bi..."

Sapa Aya yang kemudian bergabung memenuhi pantry, "pagi non."

"Aya mau bikin susu sendiri, bi. Racikan ala Aya...." Pintanya dipersilahkan bibi, meski awalnya bi Wiwin sempat melarang Aya melakukannya sendiri, namun kemudian mama Rena justru menegur bi Wiwin, "biarin aja."

"Ini uu nya mana bi?"

"Ngga mau uht aja? Tinggal tuang?" tanya mama digelengi Aya.

"Kepengen yang diseduh aja. Kepengen cari yang susah payah dulu..."

Bi Wiwin cengengesan mendengarnya, "disitu non."

"Oh oke."

Aya menaruh susu bubuk ke dalam gelas, lalu ia mencari bahan lain dan mencampurnya, entah apa yang menantunya itu buat...pake segala coklat bubuk, dan madu dimasukin, untung ngga masukin juga lada dan pala bubuk. Kemudian ia membawa gelasnya itu ke arah dispenser, setelah air panas hampir memenuhi gelas, Aya lantas mengaduknya.

Berlatarkan suara dentingan piring, dan alat masak yang beradu...Aya bercengkrama sambil belajar masak. Yang kemungkinan besar, ajaran mama dan bibi masuk telinga kanan kemudian keluar kembali dari telinga kiri, fix! Ribet...mendingan pesan online.

"Ini tuh ya Ay...garamnya segini aja dulu..."

Aya manggut-manggut persis kakak tua. Meski banyaknya... ia hanya melihat mama Rena dan bi Wiwin bekerja. Ia cuma jadi mandor saja disana.

"Ini taunya udah mateng dari mananya?" tanya Aya lagi menunjuk tumisan di dalam wajan yang keliatannya udah teriak-teriak minta dimakan, sejenak ia menaruh susu coklat miliknya di atas meja makan dan kembali ke pantry bermaksud melanjutkan pengamatannya.

Ia sengaja membiarkan susunya sedikit lebih hangat agar dapat dinikmati dengan puas, tak harus ia kipasi terlebih dahulu.

"Wah...wah...serunya! Lagi belajar masak, neng?" suara berat nan dalam papa Sakti memenuhi ruangan dan beradu dengan desisan bunyi sayur yang dimasak. Rupanya mertuanya itu baru saja pulang dari masjid komplek. Selepas subuh berjamaah, keterusan ngobrol sama bapak-bapak komplek sampe matahari mengintip malu-malu dari ufuk timur.

"Iya pap." Angguk Aya.

"Lama pap, kemana dulu?" ujar mama Rena mencicipi masakan dan Aya memperhatikan dengan seksama, tak urung ia juga ikut mencicipi dibantu oleh bi Wiwin, "coba bi, Aya juga pengen cicip..."

"Ini non, sendoknya."

"Biasa lah. Ngobrol dulu sama pak rt sama pak ustadz, masalah merbot..."

"Oh," angguknya menitipkan masakan pada bibi dan Aya, sementara ia beralih membuat kopi untuk sang suami.

Bersamaan dengan Ghi yang keluar dari kamarnya sepaket seragam coklat lengkapnya, meski bajunya belum benar-benar terpasang sempurna.

Dilihatnya segelas susu coklat tersaji di meja makan berdampingan dengan secangkir kopi. Tanpa bertanya apalagi ijin terlebih dahulu, Ghi meraih itu dan meneguknya cukup banyak, hingga menyisakan setengah gelas.

Aya menerima masakan di piring dari bi Wiwin, "wahhh udah jadi nih!" ia membawa itu ke meja.

"Loh, susu Aya???" pandangnya getir, penuh ketidak percayaan saat susunya tengah dinikmati oleh Ghi.

"Bang Ghiii!"

"Ini?" tunjuk Ghi merujuk pada gelas yang dipegangnya.

"Itu susu Aya kenapa abang minum?! Kenapa ngga minta ijin dulu?!" tanya nya sewot.

Dengan muka tanpa rasa bersalahnya Ghi masih memegang gelas, "oh. Kirain milik umum."

"Aaa...itu Aya sengaja taro dulu biar agak dingin...eh udah dingin malah diseruput abang!" bibirnya maju merengut, cape-cape bikin juga...udah gitu lama nungguin!

Tau kan rasanya sesuatu yang begitu diinginkan, dibuat dengan susah payah, terus ditungguin lama-lama, biar dapet nikmatnya...malah diserobot orang dengan tak berbudinya. Sakitnya tuh dibawa sampai mati.

Mama Rena tertawa begitu pun bi Wiwin yang menganggap drama pagi Ghi versus Aya itu begitu menyentil rasa humornya, sementara papa Sakti berusaha untuk netral, menengahi keduanya yang dimana Aya sudah mulai terlihat geram dan bersiap buat ngamuk, "udah neng, bikin lagi aja."

"Susu masih banyak kan, bi?"

Bi Wiwin mengangguk demi menjawab pertanyaan papa Sakti.

"Mana saya tau, gelasnya ngga ada label namanya..." alih-alih menghentikan seruputan, Ghi justru kembali meneguknya.

"Abang ih!" jerit Aya sampai kakinya menghentak lantai, "bikin sendiri!"

"Ck. Ya kamu dong yang bikinin...kamu kan istri saya, mama aja bikinin papa kopi, masa kamu engga...itung-itung pengabdian kamu sama saya..." jawab Ghi yang tentu saja berhasil membuat Aya diam meski dalam hati sudah merutuki Ghi dan mengomel dalam hati.

"Shhhh---ya udah...ya udah...ngga usah ngomong lagi. Kebiasaan deh kalo udah ngomong pengabdian. Berasa jadi hamba sahaya..." dumel Aya, gadis itu kembali ke pantry dan membuat kembali susu coklat untuknya, hanya bedanya, kali ini ia campurkan air panas dengan air dingin.

Mencoba berlapang dada, namun tetap saja rasanya pengen nangis, "mau bibi bikinin ngga non?" tawar bi Wiwin digelengi Aya, "ngga perlu bi. Bibi sarapan aja...biar Aya buat sendiri."

"Nah udah bisa kan, besok-besok kalo saya di rumah...bikinin saya setiap hari..." titah Ghi semakin membuat Aya memberikan kocokan dahsyatnya di gelas.

Papa Sakti menggeleng tersenyum dengan drama berantem-berantem manja anak mantunya itu, jika tidak begitu ya bukan Ghi--Aya.

Begitu pun mama Rena yang sudah mendengus geli, "bilang aja abang mau dilayanin istri...begitu aja mesti bikin marah istrinya dulu. To the point aja bang, istrinya kan masih polos..." goda mama mencibir Ghi.

"Polos apanya, ma...tiap hari bikin orang da rah tinggi." Desis Ghi duduk bersiap membuka piring. Semakin saja Aya memutar sendok dengan kecepatan tornado. Kalau tak bikin dosa, sudah ia lempar sendok itu sampai menancap di jidat Ghi.

"Abangnya aja yang emosian." gumamnya lirih.

...***Summer Java fest***...

***Dimeriahkan oleh sederet artis ibukota*** :

...***Maliq d'essential***...

...***Isyana Sarasvati***...

...***Vidi Aldiano***...

...***Yovie and Nuno***...

..."Ri, besok malem ada festival musik oyyy, ada Maliq juga Ri..liat deh!! Pasti seru!" seru Yena heboh memperlihatkan layar ponselnya dimana lama sosial medianya menampilkan selembar poster....

Praktis saja Riri bergegas mengalihkan perhatiannya dan merebut ponsel Yena, "ahhh nonton yuk! Ngga mau tau, mesti nonton ini! Seruuu, ada pacar aku ih!"

"Pasti penuh deh, berapa sih tiketnya?!"

"Man...Man...nonton yuk!" kini Riri si fans fanatik salah satu artis ibukota itu kini menyerbu Aya yang baru saja datang.

"Apa, nonton apa? Bioskop?" tanya Aya saat Riri dan Yena justru memberikan ponselnya ke arah muka Aya.

"Oh konser. Kirain apa..." Aya menggidik acuh dan menaruh sejenak pan tat, tas serta perasaannya yang pagi-pagi sudah dibikin emosi oleh Ghi.

"Ini kapan?" tanya Aya.

"Besok, pas banget ngga terlalu malem Man...abis magrib, cukup lah kita nonton Maliqnya aja..." mata berbinar Yena dan Riri begitu kontras dengan seruan mereka yang gemas.

"Berapa tiketnya?"

"Murah kok, soalnya sambil acara yang diadain sama pihak mall...deket pula." Bujuk Riri.

"Ada apa?" Alma baru saja tiba dan kini ikut dihebohi kedua temannya itu.

"Nonton konser."

.

.

.

.

.

1
rinnar🌺
si papa ih orang aya abis di unboxing paksa juga oke bilang gitu lgi🤭🤣🤣 minum ya minum🤣🤣 jangan2 si papa tau atau denger lgi kejadian semalam soalnya kok bsa pas gt ya ay🤭🤣🤣 acieeee yg salting di perhatiin si abang polisi na cnh🤭 pepet terus ghi nanti juga luluh yaaa walaupun bkalan di ungkit2 jga🤭😂
Neaaaa87(ʘᴗʘ✿)o(〃^▽^〃)o
up lagi ka sintaa... sampe sebelum lebaran hehee... *maaf ngelunjak. 😎🥰🥰🥰🙏
Munji Atun
Aduh 😁 papa bikin Ayak keselek pastel 😝jgn hamil dulu kasian kan masih sekolah kasian ntar dibully 😔 ayok Ya ngambek ug lama sm abang ikan biar kapok kebiasaan gak mau dengerin penjelasan orang kan ngeselin tuh 😠ok mbak Shin mksh upnya ditunggu terus nextnya gpl love you always🌺💖💞
Neaaaa87(ʘᴗʘ✿)o(〃^▽^〃)o
aaaah gemaaas papa sakti, mama rena.. pengen peluk online mereka, seseru itu punya mertua kek mereka..... aya getok ajaa Ghi nyaaa... 🤭🤣🤣🤣
Neneng Winarsih
bulan depan otw cucu mu pap🤣🤣🤣
jumirah slavina
komik mana komik
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
gegara malu² mpus ya Ay
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
isni afif
lanjut teh....up lagi teh....🥰😍🤩😘😗
mama_im
aduh si papa malah ngomongin cucu, kan jadi inget semalam 🤭🤭🤭
D_wiwied
calon cucunya masih on going pa.. seperti novel ini 😆😍
Tuty Ismail
otw..... papa Sakti... cucunya.....
Attaya Zahro
Do'ain bibit bang Ghi tokcer pa..biar langsung jadi 🤭🤭
Attaya Zahro
Masih on proses pa 😂😂
Titi Hariyani
papa sakti dah pengen nimang cucu,
Iccha Risa
doain yuk biar dapet incu ceunah buat papa sakti, kek otw nih cucu nya ....
Zee Zee Zubaydah
otw itu kayanya pap
ayo bang ghi semangat biar dapet maaf dari neng aya
Ichae
se peka itu kah mertua mu ay?
kok smpek ditagih soal cucu 🤭😅
hehe bukan lupa soal emosi "sakitmu" tapi beneran punya mertua kek papa sakti mama rena tuh bikin pembaca iri bgt tau ay
samawa til ngakak lopelope lah percintaanmu sama bang ikan 🫰🏼😉
Salim S
bisa jadi sebentar lagi pa...siapa tahu hasil semalam jadi ghi or aya junior or twin biar rame...
zizi 😉
keknya si papah dah tau deh kejadian ghi sm aya
Dewi Mendez
otw otw pa saktiiiii🫣🫣🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!