Born Again

Tidak ada kata menyerah bagi Julian. Meskipun dia mendengar kabar bahwa Celine telah dilamar oleh seorang pengusaha, tapi dia tidak akan pernah menyerah begitu saja.

Hal yang pertama kali harus Julian lakukan adalah dia harus mendapatkan uang, entah bagaimana caranya. Sehingga otaknya mulai berputar, bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan uang untuk bisa bertahan hidup.

"Hhh... Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan uang?" keluh Julian.

Kemudian dia mengeluh lagi sambil memperhatikan penampilannya sendiri. "Hhh... Kenapa aku harus terlahir kembali menjadi menjadi seorang pria miskin? Sudah miskin, dekil lagi."

Tanpa sengaja Julian melewati sebuah kafe, dia meneguk saliva ketika rasa lapar mulai menderanya sambil memandangi para pengunjung kafe sana yang sedang menikmati makan malam.

Dulu dia bisa menikmati makanan apapun yang dia mau, tapi kini semua itu terasa mustahil untuknya. Bahkan sekarang dia sangat merindukan masakan Celine

Dulu setiap hari Celine selalu memasak untuknya. Walaupun perlakuan Julian kepada Celine begitu kejam, tapi Celine tidak pernah melupakan tugasnya sebagai seorang istri, meskipun dia hanya dianggap pembantu oleh Julian.

"Dia adalah seorang istri yang sangat baik dan lemah lembut. Tapi aku sudah menyia-nyiakan nya," gumam Julian dengan penuh rasa sesal.

Andai saja Julian tahu sang kucing anggora kini telah berubah menjadi singa betina. Celine yang lemah lembut kini telah berubah menjadi seorang wanita yang dingin dan ketus.

Julian yang sedang berjalan di atas trotoar, dia menghentikan langkahnya saat melihat ada seorang pria yang sedang keluar dari mobil, kemudian pria tersebut membuang banyak pakaian bekas ke tempat sampah.

Julian segera berlari, walaupun dia sangat merasa terhina, tapi dia sangat membutuhkan pakaian tersebut, dia tidak tahan dengan pakaian kumuh yang sedang dia pakai. Sehingga dia mulai memilih-milih pakaian yang layak untuk dia pakai.

Bagai mendapatkan durian runtuh, bukan main senangnya saat dia menemukan uang senilai 5000 rupiah terselip saat Julian memeriksa celana bekas yang dia pilih.

"Wah ada uang 5000!" Julian berseru sambil memandangi uang 5000 yang berada dalam genggamannya, dengan wajah berbinar-binar.

Sehingga kini penampilan Julian cukup bersih dan rapih, setelah dia mandi di toilet umum dan berganti pakaian. Meskipun dia harus kehilangan uang 3000 untuk membayar toilet.

Dan uang 2000 dia gunakan untuk membeli roti di sebuah warung, meskipun tidak membuatnya kenyang. Yang penting hari ini dia bisa makan.

Saatnya untuk mencari pekerjaan. Julian hanya memiliki waktu 30 hari jika dia ingin bisa mengubah takdirnya agar bisa hidup lebih lama lagi. Waktu yang sangat singkat.

"Saatnya aku harus mencari pekerjaan." gumam Julian dengan penuh semangat.

Julian tidak sengaja melewati sebuah gedung yang sangat terdengar ramai. Dia menjadi penasaran, dia bergegas masuk ke dalam gedung tua tersebut.

Rupanya gedung tua itu telah menjadi tempat pertarungan secara ilegal. Membuat Julian nampak terperangah ketika dia melihat diatas ring ada seorang pria berbadan tinggi besar sedang membanting tubuh lawannya, sehingga membuat sang lawan terkapar tak berdaya.

Kemudian seorang wasit mengangkat tangan kanan pria berbadan tinggi besar itu, sebuah pertanda kemenangan. Dengan diiringi riuh tepuk tangan para penonton di arena.

"Sampai kini Regan masih menjadi juara bertahan. Ayo siapa yang berani naik ke atas ring lagi? Jika kalian berhasil mengalahkan Regan, kalian akan mendapatkan hadiah sebesar 50 juta." Terdengar suara teriakan seorang MC yang sedang berdiri di samping Regan.

Julian sebenernya dulu sering mengikuti latihan bela diri, tapi dia sangat merasa ngeri ketika dia melihat lawannya Regan yang sedang sekarat dibopong oleh keempat kru. Wajahnya dipenuhi dengan luka lebam dan tangannya patah, entah hanya pingsan atau sudah mati.

Padahal Julian baru hidup lagi, bagaimana mungkin dia harus mempertaruhkan hidupnya demi uang senilai 50 juta?

Karena tidak ada yang berani naik ke atas ring, sang MC pun berkata kembali. "Oke, mari kita hitung sampai tiga. Kalau tidak ada yang berani naik ke atas ring juga. Kita nobatkan Regan sebagai pemenangnya pada malam ini. Dan secara otomatis uang 50 juta akan menjadi milik Regan."

Regan, si pria berbadan tinggi besar itu tertawa renyah sambil mengangkat kedua lengannya untuk memamerkan otot-otot di lengannya kepada semua orang ada disana. Dia merasa percaya diri sudah tidak ada yang sanggup melawannya pada malam hari ini. "Hahaha..."

Sehingga semua orang yang ada disana mulai berhitung.

"Satu!"

"Dua!"

Julian merasa dirinya sudah gila. Padahal dulu bagi dia uang senilai 50 juta sama sekali tidak ada artinya. Mungkin hanya cukup untuk jajan permen saja. Tapi kini dia benar-benar membutuhkan uang tersebut, untuk biaya dia mengubah penampilan, mencari tempat tinggal, dan mencari pekerjaan. Sehingga dia bisa berjuang untuk mendekati Celine.

"Ti..."

Semua yang ada disana berhenti berhitung ketika melihat Julian yang sedang naik ke atas ring. Walaupun dia sangat merasa deg-degan, tapi dia harus berani. Dia tidak memiliki banyak waktu di dunia ini. Dia harus memperbaiki semua kesalahannya dan membuat seorang istri yang sudah dia sakiti jatuh cinta kepadanya lagi.

"Celine, tunggulah! Aku pasti akan datang menemuimu dengan versi terbaikku!" gumam hati Julian.