NovelToon NovelToon
Istri Kecil Dosen

Istri Kecil Dosen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Jenar

Pertemuan pertama yang tidak mengenakan di toilet cewek dimana seorang cowok bernama Revan Sanjaya tengah bersembunyi dari kejaran fans cewek yang memujanya tanpa dia sadari di toilet ada seorang gadis kecil yang bernama Kiara Putri, setelah menyadari ada seseorang dia meminta bantuannya karena tidak melihat reaksi apapun dari gadis itu dia yang ada malah sikap cuek yang diberikannya sehingga Revan merasa tertarik dengannya dan langsung mengajaknya menikah tetapi ditolah. Sehingga suatu kejadian yang mengharuskan mereka menikah. Apakah Kiara akan menerima pernikahannya dan belajar mencintai Revan? atau dia akan membencinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jenar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Assalamu' alakum Wr. Wb

Tolong berikan votenya jika kalian suka dengan novel ini, terima kasih. 🙏🙏🙏

Selamat membaca.

----------

" Melihat apa yang kakak sembunyikan dibalik selimut yang telah membuatku menjadi sakit begini." Jawab Ara tanpa dosa membuka dengan paksa selimut karena Revan yang menolak dan jreng selimut pun terbuka, Ara terkejut melihatnya matanya melotot dengan mulut mengangak.

" Astaga ternyata yang membuatku sakit begitu besar dan panjang." Gumam Ara dalam hati dia menelan ludahnya dengan susah payah bergindik ngeri.

" Kenapa malah melamun sayang? bagaimana kamu sudah melihatnya, apa menurut kamu kurang besar? aku masih bisa membuatnya lebih besar lagi kalau kamu mau." Ucap Revan melihat Ara dengan menaik turunkan alisn dan Ara menatapnya horor.

" Apa dia bilang ini kurang besar dan masih bisa dibuat besar lagi, enggak enggak enggak ini aja sudah sakit ayah ibu tolong Ara." Gumam Ara dalam hati.

" Kenapa sayang menatap suamimu seperti itu?." Tanya Revan pura-pura tidak tau dengan menaikkan satu alisnya dan Ara membuang muka dengan wajah cemberutnya memajukan bibirnya.

" Hei kenapa malah membuang muka." Ucap Revan.

" Kakak tu nyebelin." Ucap Ara kesel.

" Nyebelin kenapa?." Tanya Revan pura-pura tidak tau dan dia menahan senyumnya melihat kesel Ara.

" Tadi nanyain cara membuat anak, kenapa malah bahas apa ya namanya tadi.. em... oh yang kakak panggil dengan sebutan adik kecil itu." Jawab Ara dengan nada sewot.

" Lah kan membuat anak ada hubungannya dengan adik kecilku, semakin sering kita melakukannya semakin cepat kamu hamil." Ucap Revan menjelaskan.

" Apa hamil? hiks... hiks... kakak harus tanggung jawab kalau sampai aku hamil, aku gak mau punya anak gak ada bapaknya." Ucap Ara terkejut dan langsung menangis dia tidak bisa berfikir, Revan yang mendengarnya tidak bisa menahan ketawanya hingga terbahak-bahak membuat Ara tambah kesel.

" Ih kok malah ketawa bukannya khawatir kalau sampai aku hamil bagaimana." Ucap Ara sewot masih dengan isak tangisnya.

" Lagian kamu lu banget sih sayang kalau lagi kesel kayak gitu." Jawab Revan mulai menghentikan tawanya.

" Gak ada yang lucu, lucunya dimana coba?." Tanya Ara sewot.

" Sayang dengarin kakak bicara, kakak bakalan senang banget kalau sampai kamu benaran hamil. Kakak akan bertanggung jawab sama kamu dan calon anak kita, jangan bilang kamu lupa kalau kita sudah menikah. Kakak sudah mengambil semua tanggung jawab atas diri kamu ketika kita menikah jadi kamu tidak perlu khawatir, dengan anak yang kamu kandung nanti." Ucap Revan serius menjelaskan sambil menghapus air mata Ara dan membuat Ara mendongakkan wajahnya melihat wajah Revan, sehingga mata mereka berdua bertemu saling bertatapan mata cukup lama.

" Jadi jangan menangis lagi ayo kita mandi." Ucap Revan membuat Ara mengenyitkan keningnya.

" Kita." Ucap Ara mengulang.

" Iya kita mandi bareng." Jawab Revan santai.

" Gak mau." Ucap Ara menolak.

" Gak ada penolakan, kamu sendiri yang bilang tadi malam kalau kakak sudah sah menjadi milik kamu seutuhnya berarti kamu juga sudah menjadi milik kakak seutuhnya dan tidak baik membantah perintah suami dosa." Ucap Revan tidak ingin dibantah dan Ara hanya pasrah dengan apa yang terjadi nantinya.

Revan tersenyum menang karena tidak ada jawaban penolakan dari Istrinya dan dia langsung mengendong Ara.

" Kak turunkan aku masih bisa jalan sendiri." Ucap Ara memberontak.

" Gak baik menolak kebaikan suami, kamu diam jangan banyak bergerak sayang terima aja perlakuan yang dilakukan suamimu yang ganteng ini. Dari pada nanti suamimu yang ganteng ini mengendong cewek lain atau mengendong istri orang." Ucap Revan sambil berjalan menuju kamar mandi.

" Gak boleh awas aja kalau sampai itu terjadi, aku potong yang kakak panggil adik kecil itu." Ucap Ara mengancam membuat Revan menelan ludahnya susah payah.

" Kalau kamu potong nanti gak bisa memuaskanmu lagi sayang bagaimana?." Tanya Revan.

" Hahaha... ya cari suami barulah yang lebih ganteng dan yang pastinya lebih muda gitu aja susah, apa lagi aku masih muda gampang itu." Jawab Ara dengan ketawa mengejek.

" Gak akan aku biarkan kamu mencari suami baru, suami kamu hanya aku." Ucap Revan menurunkan Ara dan tersenyum menyerigai melihat tubuh istrinya yang polos, Ara yang melihatnya menjadi was-was takut yang dia terjadi tadi malam terulang kembali.

Mereka mandi bareng selama hampir 2 jam lamanya dan benar saja apa yang fikirkannya bahwa suaminya akan menerkamnya lagi di kamar mandi.

" Kakak gak bisa membiarkan aku istirahat, padahal tadi malam kan sudah." Ucap Ara kesel karena Revan membuatnya kedinginan.

" Istirahat kan sudah tadi malam, paginya harus memberikan sarapan pagi untuk suami biar tambah semangat." Jawab Revan tanpa rasa bersalah.

" Ini namanya bukan sarapan pagi, kakak malah menyiksaku sehingga membuatku tambah tidak bisa berjalan." Ucap Ara yang merasakan perih diarea kewanitaan.

" Namanya juga suamimu perkasa mau bagaimana lagi, tapi kamu suka kan buktinya aja kamu mendesah memanggil namaku begitu merdu dan menyuruhku untuk melakukannya dengan cepat." Ucap Revan dengan menaik turunkan alis dan tersenyum menang melihat wajah putih Ara menjadi memerah seperti kepiting rebus.

" Aakh... malu banget gue ketahuan kalau menikmati semua sentuhan yang dia berikan, bodoh banget sih lu Ra sampai bisa tergoda Bisa-bisa gue jadi ketagihan." Gumam Ara dalam hati menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Gak usah malu sama suami sendiri, kalau kamu mau lagi kakak siap kok." Ucap Revan mengoda.

" Benaran?." Tanya Ara spontan, lalu dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

" Iya benaran, kakak siap kamu perkosa kapan saja kamu mau sayang." Jawab Revan dengan senyum lebar penuh kemenangan membuat Ara mendengus kesel.

" Bodoh bodoh kenapa lu sampai bisa keceplosan sih Ra, lagian ini otak kenapa mikirinnya kesitu terus sih. Kayaknya gue sudah ketularan mesum." Gumam Ara dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

" Dasar laki-laki mesum." Ucap Ara mengumpat.

" Kalau aku gak mesum bagaiman bisa memuaskanmu." Jawab Revan.

" Kak aku tidak membawa baju sekarang bagaimana?." Tanya Ara baru menyadari kalau tidak membawa barang apapun.

" Gak usah pakai baju sayang bagusan juga kayak gini seksi." Ucap Revan santai dengan menatap Ara, Ara yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah.

" Kakak... " Ucap Ara terpotong dengan bunyi bel.

" Sayang masuk ke dalam kamar mandi sebentar." Ucap Revan.

" Kenapa harus masuk ke kamar mandi?." Tanya Ara mengenyitkan kening bingung.

" Aku tidak mau tubuh istriku di lihat sama laki-laki lain selain aku, cepetan sayang masuk kamar mandi kakak mau membuka pintu." Ucap Revan menjelaskan, Ara dengan patuhnya masuk ke dalam kamar mandi lagi.

Beberapa menit kemudian pintu kamar mandi diketuk dari luar.

" Sayang buka pintunya." Ucap Revan setelah berteriak sambil mengetuk pintu dan Ara langsung membuka pintu, lalu ingin berjalan keluar, tapi dicegah oleh Revan dengan memeluk tubuhnya.

" Sayang pakailah pakaianmu di dalam kamar mandi jangan di luar kakak tidak akan tahan melihatnya." Ucap Revan ditelinga Ara, lalu mencium lehernya sehingga meninggalkan bekas kepemilikan dan langsung melepaskan pelukanmya.

" Mana bajunya?." Tanya Ara dan Revan langsung memberikan paper bag, lalu Ara langsung melangkag mundur dan menutup pintu kamar mandi.

" Cepatan sayang ganti bajunya, kakak ingin membawamu ke suatu tempat." Teriak Revan diluar kamar mandi dan selang beberapa menit Ara keluar mengunakan dres berwarna merah dibawah lutut membuatnya tanpak cantik dengan kulit putihnya.

" Rambutnya jangan di ikat di gerai aja, aku tidak mau laki-laki yang ada di hotel ini melihat leher jenjang putih milikmu karena hanya aku yang boleh melihatnya." Ucap Revan yang melihat Ara ingin mengikat rambutnya.

" Iya suamiku yang posesif." Ucap Ara dengan senyumnya dan melingkarkan tangannya di tangan Revan.

" Biarin posesif, tapi kamu suka kan." Jawab Revan dengan senyumnya dan Ara membalasnya dengan senyuman juga.

" Katanya tadi mau membawaku ke suatu tempat dimana?." Tanya Ara yang tidak tau mereka akan pergi kemana.

" Rahasia." Jawab Revan dan mereka berjalan meninggalkan kamar hotel setelah sampai di lobby mereka melakukan cek out dan ada yang memanggil.

" Ara." Teriak orang itu

Deg.

1
Riskiya ahmad
masa si arA hamil ga ada tanda nya,imang perut ara gak bunjit thor,ko bisa lahiran😗
Nayla Azizah
bhs'n tvlalu baku d berbelit-belit
Nolis Hasanah
main singkat aja... wooy thor bgaimana dengan ortu nya si revan
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
sippp ini jejakq thor 🤭
Unn Handa
penulis nya kayak bernostalgia sendiri dlm pikiran nya,,kita yv baca kena imbas jdi nya kan kita pusing
Herta Siahaan
heran tapi katanya dia punya genk tapi gampang tertangkap dan g ada rasa waspada dan peka
Unn Handa
berbelit belit ceritanya,kosa kata yg berubah ubah
Evi Yuliana Rinjani
maksudnya apa?
Evi Yuliana Rinjani
sebenarnya yg jadi tokoh utamanya siapa sih ? temen²nya ato ARA sih ?
Evi Yuliana Rinjani
sepertinya cerita tentang pertemanan merek di skip aja deh thor, atao dipertengahan cerita di flasback aja beberapa kenangan gitu. jgn hal² yg g penting juga di ceritain.
Adi Prasetya
terlalu banyak ngobrolnya dan terkesan bertele2.padahal ceritanya bagus
Yuni Shopia
ceritanya bagus thor, tapi maaf bahasanya tlg di perhatikan. klo mau lu gua atau aku kamu hrs di tetapkan 🙏🙏🙏
bunda khairy
baru mampir semoga seru
Bunga Blivers
kayak nya ara engidam dah oalnya berbeda hamil nya cengeng
Bunga Blivers
itu semua rencana anak sendiri karena mau membuat dedi nya bersatu sama ibu nya
Bunga Blivers
pasti dosen nya refan
Bunga Blivers
ya ketemu kan dong thor
Bunga Blivers
guuut thor ara harus di lindungi soal nya ada musuh
Bunga Blivers
ara mendapatkan pesen dari pak dokter
Bunga Blivers
akurasa ara hamil soalnya pak dosen mual2 pasti lagi engidam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!