allea aulia ghassani gadis dewasa berusia 22 tahun.. yg di jodohkan dengan pria..dingin..cuek agak kasar yang bernama abraham bayu aji wijaya keduanya di jodohkan karena janji kedua orang tua mereka apakah kehidupan rumah tangga mereka akan harmonis,kisah cinta yg berawal dari benci karena suaminya telah memiliki kekasih sebelumnya bagaimana kah kisah allea apakah akan berakhir bahagia ataukah menyakitkan dan berujung perceraian... simak kisah nya.. check this out..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon evoy yoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROMANTISME PAGI HARI
Pukul 7 malam Bram sudah beristirahat di hotel berkali kali ia mencoba menelepon Allea namun tak ada satupun yang tersambung.
"telepon yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan" selalu seperti itu di saat Bram telepon Allea.
"Allea kamu kemana sih.." Bram mulai khawatir tak pernah ia khawatir seperti ini bahkan ketika ia bersama Celine pun ia tak pernah sampai khawatir seperti ini, tak lama kemudian ponsel Bram berdering.
📲
"halo,"
"beby.. kamu kok ke bandung ga kasih tau aku, biasanya juga aku pasti ikut kamu nemenin kamu" Celine merajuk di balik telepon.
"haaaaaaah...." Bram menarik nafas panjang.
"gue nunggu Allea malah celine yang telepon" bisik hati Bram.
"kamu tau dari siapa aku ke Bandung?" tanya Bram.
"ga penting dari siapa, kapan kamu pulang beby" tanya Celine manja.
"belum tahu nanti aku kabari yaa.., sudah dulu yaa sayang aku mau istirahat." bram segera mematikan ponselnya.
"hallo beby... beby..." celine masih terus memanggil Bram yang sudah menutup teleponnya.
"ck... pasti dia telepon istri culunnya itu." celine melemparkan ponselnya ke kasur.
Sepulangnya Bram dari Bandung ia segera masuk ke apartemen nya dan mencari keberadaan Allea ternyata hasilnya nihil Allea tak ada di rumah, Bram mencoba menelepon kembali namun tetap sama tak ada jawaban Bram memutuskan mencari Allea ke toko roti.
Sesampainya di toko roti Bram bertanya kepada teman kerja Allea.
"mau pesan apa pak..?" tanya melly ke Bram.
"maaf saya bukan ingin pesan, tapi saya mau tanya apakah Allea sudah mulai bekerja kembali" tanya Bram ke melly dengan hati-hati.
"ohh.. Allea sudah keluar 2 hari yang lalu ia mengundurkan diri" jelas Melly.
"oh.. baiklah terima kasih yaa mbk.." Bram segera melajukan mobil nya di perjalan ia ingat sesuatu Bram segera melajukan mobilnya berharap Allea benar ada di sana.
Sesampainya di rumah yang di tuju yaitu rumah orang tua Allea Bram langsung masuk sedangkan itu sudah larut malam, karena jarak dari apartemen ke rumah Allea membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.
"tok..tok..tok..." Bram mengetuk pintu rumah orang tua Allea, tak lama kemudian papa Allea yang membuka pintu malam itu.
"lohhh.. nak bram?" papa terlihat terkejut melihat kedatangan. Bram.
"assalamualaikum pah.." Bram bersalaman ke papa mertua nya itu.
"waalaikum salam, ayoo ayo masuk masya Allah.. kenapa larut malam datangnya Bram" papa membawa masuk Bram.
"heheh ga apa-apa kok pah.. Bram baru pulang dari bandung dan di rumah ga ada Allea Bram ga bisa tidur ingin ketemu Allea" Bram memberi alasan ke papa.
"ahahah.. Allea ada di kamar tapi sudah tidur, mama juga sudah tidur," papa menjelaskan ke Bram.
"ohh yaudah pah Bram langsung ke atas ajah" Bram pamit naik ke kamar Allea.
"kamu sudah makan belum Bram" tanya papa.
"sudah pah, tadi di jalan sempet berhenti dulu" Bram tersenyum dan kembali melangkahkan kaki nya menuju kamar Allea .
Bram masuk ke kamar Allea di dapati nya Allea sedang tertidur pulas.
"heumm... disini kamu ternyata aku setengah mati nyari kamu, kamu malah tidur pulas di sini" Bram tersenyum dan mencium kening Allea yang sedang tertidur.
Bram segera membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian, ia melakukan itu dengan sangat hati hati agar Allea tak terbangun. bram segera masuk ke dalam selimut dan tidur di samping Allea, baru kali ini ia merasakan rindu kepada Allea, Bram memeluk Allea yang sedang tidur memunggunginya, ia mencium bahu Allea. pukul 2 malam Allea terbangun karena merasa tubuhnya terasa berat.
"heummm hah.. tangan siapa ini.." Allea kaget ada tangan yang melingkar di pinggangnya ketika ia tertidur, Allea membalikan tubuh nya betapa terkejutnya ia ternyata Bram yang tidur pulas di hadapan Allea wajahnya terlihat lelah, Allea membuka selimutnya untuk mengecek apa Bram berganti pakaian atau tidak
"heum, ternyata cari pakaian sendiri." bisik Allea, kemudian Allea menyelimutinya kembali tubuh Bram dan Allea kembali tertidur.
Pagi harinya keduanya masih tertidur pulas namun Bram membuka mata lebih dulu ia melihat Allea sudah merubah posisi tidurnya dengan menghadap ke arah nya, Bram membelai pipi Allea dengan lembut, tak lama kemudian Allea membuka matanya di dapati wajah Bram sangat dekat dengan Allea sontak Allea terkejut.
"aaaa...." Allea bangun sedikit mendorong tubuh Bram
"ssst.. berisik " Bram menyuruh Allea diam
"deg..deg ..deg..deg..." suara degup jantung Allea.
"mas ngagetin ajah deh pagi pagi..!" jutek Allea
"bodo amat...." Bram kembali menarik selimutnya
"mas kenapa ga di rumah ajah, ngapain ke sini?" tanya Allea
"kamu sendiri HP nya ga aktif pas aku pulang kamu ga ada.." jawab Bram sambil memejamkan matanya
"aku pengen nginep di sini"jawab Allea datar
"emang ga bisa nunggu aku," jawab Bram singkat
"emang mas mau anter aku, kan mas ga mau repot ngurusin aku kan mas...!"
"zzzaaapp" bram menarik lengan Allea yang sedang duduk, ia menarik Allea ke pelukannya.
"berisik.. jangan banyak ngoceh, aku masih ngantuk, aku capek" bram memeluk Allea
"ishh lepasin mas.." Allea mencoba berontak namun pelukan Bram makin kuat
"diem.. sebentar ..!" Bram meminta ke Allea, Allea mulai diam tak berontak
"aku kangen... aku bingung kamu ga ada di rumah aku khawatir kamu ga angkat telepon dari aku, lucuu yaa?. aku ga pernah kayak gini sebelumnya" bram mengatakan itu sembari menutup matanya dan memeluk Allea, Allea hanya diam memandangi wajah Bram, hati nya berdegup kencang di perlakukan seperti itu oleh Bram.
"tumben.. mas kangen aku.. mas ga salah orang kan...??, aku Allea loh mas bukan Celine." tegas Allea
"yaa emang aku ga boleh kangen sama istri sendiri" Bram tetap memejamkan matanya sembari bicara.
"oh mas mulai menganggap aku istri yaa.." tanya Allea, Bram membuka mata dan menatap wajah Allea yang ada di pelukannya.
"jangan mulai Allea, jangan kacau kan pagi yang nyaman ini.." Bram berbicara pelan ke Allea, Allea mendengus kesal perasaannya campur aduk pagi itu, kesal, senang, bahagia, bingung semua jadi satu, Allea hanya diam memandang wajah Bram yang memejamkan matanya kembali.
"mas...lepasin aku dulu ini udah siang mas aku mau bantu mama masak untuk sarapan" Allea mencoba bangun, namun Bram masih saja menahan Allea.
"nanti dulu 5 menit lagi, eh 10 menit eh, 15 menit deh" bram tetap memeluk Allea .
"iih.. udah ah.. kelamaan" Allea memaksa bangun.
"hmm mau bikin sarapan apa?" tanya Bram
"ga tau mama.." Allea bangun membereskan pakaian nya dan mengikat rambutnya,
Bram hanya menatap Allea sembari tersenyum, Allea segera keluar dari kamar dan membantu mama untuk membuat sarapan pagi.
.